• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 melalui penggunaan media gambar - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 melalui penggunaan media gambar - USD Repository"

Copied!
265
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

CHRISMA TRI AGUS PAWISTRI NIM: 091134025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

CHRISMA TRI AGUS PAWISTRI NIM: 091134025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjadi pelindungku yang selalu memberkati dan menolong hidupku.

Kedua orang tuaku Imanuel Suwondo dan Theresia Widyaningsih yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa demi kesuksesanku di masa depan.

Kakakku Andar Dani Suwondo dan Beni Dwi Nursetya serta adikku Dicky Febrian Suwondo yang selalu mendoakanku dan menjadi penyemangat hidupku.

Dosen-dosenku yang selalu memberikan bimbingan untuk menjadi calon pendidik yang baik.

Kekasihku yang selalu memberi kasih sayang dan inspirasi padaku

Sahabat-sahabatku yang selalu mmemberikan motivasi dan semangat dalam segala rintangan.

(6)

v

MOTTO

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut

bagi-Nya Maka masa tuanya pun Ia takkan menyimpang

dari jalan itu

(Amsal 22:6)

Everything starts with a dream

-Sheila Pouty-

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka atau daftar kutipan sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Juli 2013 Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Chrisma Tri Agus Pawistri

NIM : 091134025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

Dengan demikian saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 4 Juli 2013 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGWUNI 1 MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR Chrisma Tri Agus Pawistri Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap melalui penggunakan media gambar. (2) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. (3) apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 dengan jumlah siswa 20 siswa, 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi mematuhi keputusan bersama. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan denagn masing-masing pertemuan 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis dan pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada siklus I dan II guru mengunakan media gambar saat siswa melakukan diskusi kelompok dan saat melakukan kesimpulan. Siswa lebih aktif dan tertarik terhadap media yang digunakan guru sehingga keaktifan belajar siswa berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar (2) persentase awal jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar sebesar 35%. Setelah diberi tindakan pada siklus I persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar meningkat menjadi 55% Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar sebanyak 65%.(3) kondisi awal prestasi siswa adalah 69,9 dan persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 48,5%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 77,75 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 60%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80,8 dan presentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 85%.

(10)

ix ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF THE SDN KARANGWUNI 1 FIFTH GRADERS ACTIVE LEARNING ENGAGEMENT AND SCORE ACHIEVEMENT IN

CITIZENSHIP EDUCATION BY USE OF PICTURE AS THE MEDIA Chrisma Tri Agus Pawistri

Universitas Sanata Dharma 2013

The research aims to know: (1) how effective the use of pictures to increase the active learning engagement and score achievement of the fifth graders of SD Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester. (2) if the use of pictures as the media can improve learning engagement of the fifth graders of SDN Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester. (3) if the use of pictures can increase score achievement of the fifth graders of SDN Karangwuni 1 in the year of 2013, even semester.

The research is a class action research. The subject of the class action research is the fifth grade students of SDN Karangwuni 1, year 2013. There are 20 students: 13 schoolboys and 7 schoolgirls. The objects of the research are their active learning engagement and score achievement. The school subject is citizenship education and the material is obeying mutual agreements. The research was conducted on March 2013 in two cycles (periods). Each cycle consisted of two meetings; each meeting lasted for 2 x 35 minutes (2 lesson periods). The data are collected by conducting written tests and observation. The data are then analyzed through a descriptive-data analysis technique.

The result of the research shows that: (1) in the cycle I and II, the teacher uses pictures when students are discussing in groups and to conclude. Students are more active and interested in the media so that the students engagement affects the improvement of their score achievement. (2) The early percentage of active students in the learning activity 35%. After an action is taken in the cycle I, the percentage rises to 55%. Meanwhile, in the cycle II the percentage in the indicator 1 is 65%. (3) students’ earlier score achievement is 69,9. 48,5 % of students achieves the minimum mastery criteria (KKM). After the action is taken in the cycle 1, the average of students’ score is 77,75 and the percentage of students’ achieving KKM rises to 60%. In the cyle II, the average of students’ score rises to 80,8 and the percentage of students’ achieving KKM rises to 85%

Keywords: active learning, learning achievement, pictures as media

(11)

x

KATA PENGANTAR

Bak air yang sungainya terus mengalir, begitu juga kelegaan hati penulis saat terselesainya skripsi ini. Kelegaan hati penulis ini teriring rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak dapat selesai jika tidak ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya skripi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A, selaku ketua program pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Y.B. Adimassana, M.A selaku dosen pembimbing I yang bersedia memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.

4. E. Desiana Mayasari, S.Psi, M.A selaku dosen pembimbing II yang bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.

5. Tri Muryanti, S.Pd selaku kepala SDN Karangwuni 1 yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Sumardi A.Ma.Pd selaku guru kelas V SDN Karangwuni 1 Taji Prambanan yang telah memberikan bantuan untuk pelaksanaan penelitian. 7. Siswa SDN Karangwuni 1, khususnya kelas V. Terimakasih atas bantuan

dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

(12)

xi

9. Bapak dan Ibuku yang tersayang Imanuel Suwondo dan Theresia Widyaningsih atas semua doa, semangat, dorongan, kasih sayang, perhatian, dan kesabaran yang sudah diberikan selama ini. Semoga atas terselesaikannya penulisan skripsi ini dapat menjadi hadiah yang membanggakan.

10.Kakakku tercinta Andar Dani Suwondo, S.Mn., Beni Dwi Nursetyo dan adikku tercinta Dicky Febrian Suwondo atas doa dan semangatnya.

11.Semua teman-temanku kelas B atas semangat dan dukungan sampai saat ini.

12.Hery Nugraha atas perhatian dan kasih sayang dalam membantu dan mendukung selama penulisan skripsi ini.

13.Sahabat peneliti, Galih Hema Suryani dan Dwi Puji Nurcahya yang membantu peneliti sebagai tim pengamat dalam melaksanakan penelitian. 14.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah mendukung

dan berperan penting. Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta, 4 Juli 2013 Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK ... viii

2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan ... 16

(14)

xiii

2.2 Penelitian Lain yang Relevan ... 22

2.3 Kerangka Berpikir ... 26

2.4 Hipotesis Tindakan... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Setting Penelitian ... 31

3.3 Rencana Tindakan ... 32

3.4 Instrumen Penelitian... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40

3.7 Analisis Data ... 52

3.8 Jadwal Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ... 58

4.2 Hasil Penelitian ... 61

4.2.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 61

4.2.2 Hasil Keaktifan Siswa ... 70

4.2.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 73

4.3 Pembahasan ... 76

4.3.1 Keaktifan Belajar Siswa ... 78

4.3.2 Prestasi Belajar Siswa ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... 89

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Peubah Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Keaktifan Belajar ... 35

Tabel 2. Peubah Indikator, Data, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar ... 35

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis ... 36

Tabel 4. Rubrik Penilaian Aspek Afektif ... 38

Tabel 5.Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor ... 38

Tabel 6. Perolehan Skor Validasi Perangkat Pembelajaran ... 43

Tabel 7. Perolehan Skor Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar ... 44

Tabel 8. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ... 47

Tabel 9. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 48

Tabel 10. Perhitungan Validitas Soal Siklus II ... 49

Tabel 11. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 50

Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I ... 51

Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II ... 51

Tabel 14. Kriteria Kasifikasi Reabilitas Instrumen ... 52

Tabel 15. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Belajar Siswa ... 57

Tabel 16. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar ... 57

Tabel 17. Jadwal Penelitian... 57

(16)

xv

Tabel 19. Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Ajaran 2011/2012 ... 60

Tabel 20. Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 61

Tabel 21. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus I ... 71

Tabel 22. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus II ... 72

Tabel 23. Hasil Prestasi Belajar SiklusI ... 74

Tabel 24. Hasil Prestasi Belajar Siklus II... 75

Tabel 25. Kondisi Awal Keaktifan Belajar, Siklus I dan Siklus II Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar ... 77

Tabel 26. Hasil Peningkatan Keaktifan Siswa ... 79

Tabel 27. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I ... 81

Tabel 28. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II ... 84

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar l. Diagram Penelitian lain yang Relevan ... 25

Gambar 2. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kurt Lewin ... 30

Gambar 3. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa ... 73

Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa... 76

Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus I... 82

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 95

Lampiran 2.1 RPP Siklus I ... 97

Lampiran 2.2 LKS Siklus I ... 103

Lampiran 2.3 RPP Siklus II ... 109

Lampiran 2.4 LKS Siklus II ... 114

Lampiran 3 Daftar Siswa ... 118

Lampiran 4.1 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus I ... 119

Lampiran 4.2 Soal Uji Coba Evaluasi Siklus II ... 125

Lampiran 4.3 Soal Evaluasi Siklus I ... 133

Lampiran 4.4 Soal Evaluasi Siklus II ... 138

Lampiran 4.5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi ... 143

Lampiran 5.1 Bahan Ajar Siklus I ... 145

Lampiran 5.2 Bahan Ajar Siklus II ... 150

Lampiran 6 Daftar Media Gambar ... 153

Lampiran 7.1 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa tiap Kelompok pada Siklus I ... 151

Lampiran 7.2 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa tiap Kelompok pada Siklus II ... 161

(19)

xviii

Lampiran 8.2 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek

Psikomotor pada Siklus I ... 169

Lampiran 8.3 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Afektif pada Siklus II ... 173

Lampiran 8.4 Hasil Pengamatan tiap Kelompok Aspek Psikomotor pada Siklus II ... 177

Lampiran 8.5 Kriteria Penilaian Aspek Afektif ... 181

Lampiran 8.6 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik... 182

Lampiran 9.1 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Dosen ... 183

Lampiran 9.2 Instumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Kepala Sekolah... 188

Lampiran 9.3 Insttrumen Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas ... 193

Lampiran 10.1 Perhitungan Validitas Soal Siklus I dengan SPSS 16.0 ... 198

Lampiran 10.2 Perhitungan Validitas Soal Siklus II dengan SPSS 16.0 ... 199

Lampiran 11 Daftar HadirRefleksi Tiap pertemuan ... 200

Lampiran 12 Data Awal Prestasi Siswa ... 208

Lampiran 13 Data Awal Keaktifan Belajar Siswa ... 210

Lampiran 14.1 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 1 ... 212

Lampiran 14.2 Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus 2 ... 218

Lampiran 15.1 Hasil Evaluasi Siklus 1 ... 222

Lampiran 15.2 Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 232

(20)

xix

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan seperti yang tercantum pada UU RI No. 12 Tahun 2012 pasal 1 merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah sebagai tempat yang disediakan pemerintah dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia bertujuan mengembangan ketrampilan peserta didik.

(22)

menciptakan suasana yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan meyenangkan. Suasana ini harus tetap terjaga untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Saat siswa menunjukan perilaku aktif dalam proses belajar mengajar maka interaksi belajar akan menyenangkan dan mempengaruhi tujuan belajar. Tujuan belajar ini terlihat saat siswa sebagai peserta didik mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta perilaku baru sebagai akibat-akibat latihan atau pengalaman dalam hal ini akibat dari kegiatan belajar. Hal ini terlihat dari prestasi belajar yang di dalamnya terdapat hasil belajar yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan pada bidang tertentu. Prestasi belajar dapat diukur melalui evaluasi yang dilakukan oleh guru atau pengajar. Menurut Syah (2012:225) evaluasi adalah penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya. Menurut Bloom dalam Solihatin (2012:5) evaluasi hasil belajar dibagi dalam 3 ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar ini didapat dari interaksi siswa dengan lingkungan yang telah direncanakan guru sebagai proses pembelajaran. Hasil belajar ini dapat menjadi tolak ukur tercapainya tujuan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

(23)

hubungan dengan masyarakat dan negara. Dari segi subsitansi, PKn memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian sebagai warga negara yang baik. Menurut Darmadi (2010:34) Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dan ikut serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD 45. PKn lebih banyak belajar tentang pengalaman nilai dan moral. Dalam materi ajar terdapat banyak sekali pengertian yang harus dihafalkan agar dapat dimengerti oleh siswa. Semua materi tidaklah berisi pengertian namun juga banyak mengenai sikap atau tindakan. Dalam upaya membangun sikap yang baik dalam pelaksanaan nilai dalam hidup bermasyarakat, siswa harus mempunyai dasar yang kuat tentang pengertian materi yang diajarkan guru.

(24)

guru saat menerangkan masih terpaku di depan dan cenderung memperhatikan siswa yang berada di deretan depan. Guru dalam menjelaskan materi pada siswa berfokus pada satu bahan ajar atau pada satu buku pegangan guru. Saat guru menjelaskan materi, guru sama sekali tidak menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran yang dapat dimaksimalkan kegunaannya. Sikap guru dalam mengambil kesimpulan di akhir pembelajaran masih bersifat umum atau menyeluruh belum pada tiap siswa atau individu sehingga guru tidak tahu apakah siswa sudah benar tahu atau hanya pura-pura tahu. Setelah guru menerangkan materi pada siswa, guru melakukan tanya jawab. Saat kegiatan tanya jawab, terlihat siswa kurang bersemangat terlihat dari beberapa siswa yang enggan untuk mengangkat tangan dan menjawab. Dari sikap siswa ini terlihat bahwa tingkat keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran kurang aktif.

(25)

dan siswa dengan siswa yang cenderung menggunakan pembelajaran tradisional dan dalam pembelajaran belum terlihat guru menggunakan media belajar, sehingga terasa monoton dan membosankan. Saat melakukan pengamatan, peneliti juga mengisi lembar pengamatan yang berhubungan dengan keaktifan belajar siswa saat proses belajar mengajar. Lembar pengamatan keaktifan belajar siswa ini dibagi dalam tiga indikator. Indikator pertama mengamati partisipasi siswa selama proses belajar mengajar, indikator kedua mengamati keberaniaan siswa mengemukakan pendapat dan indikator ketiga mengamati komitmen siswa dalam mengerjakan tugas kelompok. Jumlah turus dari ketiga indikator ini untuk selanjutnya dihitung menjadi satu dan dibandingkan dengan rata-rata keaktifan kelas. Siswa dinyatakan aktif apabila jumlah turus yang didapat lebih besar atau sama dengan jumlah rata-rata keaktifan kelas. Dari data hasil pengamatan, peneliti memperoleh persentase jumlah siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak 35% . Begitu juga peneliti dapat melihat tingkat keaktifan belajar siswa pada pengamatan kedua, jumlah persentase siswa yang aktif selama pembelajaran sebanyak 35% . Dari kedua hasil pengamatan tersebut, peneliti membuat data awal yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi persentase jumlah siswa yang aktif selama adalah 35%. Data pengamatan keaktifan belajar siswa pada pengamatan pertama dan kedua dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 210.

(26)

pembelajaran yang mendukung agar tujuan pembelajaran tercapai. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana di SDN Karangwuni 1 menyebabkan siswa kelas V mengalami kesulitan dalam memahami materi PKn. Karena kurang adanya sarana dan prasarana ini guru hanya menggunakan media yang telah ada seperti papan tulis dan buku pegangan guru. Selain itu, pada pengamaan ini juga menunjukkan bahwa usaha guru untuk menciptakan media ataupun penggunaan metode pembelajaran yang inovatif sangat minim sehingga hal yang tetap dilakukan guru hanyalah penyampaian materi secara tradisional. Hal ini menyebabkan tingkat keaktifan belajar peserta didik rendah karena guru hanya memakai metode ceramah dan tanya jawab.

(27)

bertanya. Peneliti mengetahui hal tersebut saat peneliti mendengar percakapan antar siswa yang mengatakan siswa tersebut lebih baik diam tidak menjawab daripada nanti saat menjawab salah dan dimarahi oleh guru.

Peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi. Menurut Anitah (2009:5) media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Guru dapat memilih media yang benar-benar tepat sehingga pembelajaran akan menarik dan materi mudah dipahami oleh pembelajar. Media yang dipilih guru tidak harus yang susah dicari, media yang baik dapat disiapkan sendiri oleh guru sesuai dengan kreatifitas guru dalam menyiasati proses belajar mengajar yang aktif melibatkan siswa sehingga prestasi belajarnya meningkat. Media yang mudah didapat dan juga mudah bagi guru untuk mengaplikasikan dalam pembelajaran adalah media gambar. Dengan memanfaatkan visual dari gambar media, guru dapat memberi gambaran secara konkret dan suasana belajar akan lebih menyenangkan.

(28)

1.2 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan materi mata pelajaran PKn yang terlalu luas, maka penelitian ini dibatasi pada materi mematuhi keputusan bersama kelas V SD N Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap dengan menggunakan media gambar yang berupa contoh gambar-gambar bentuk keputusan bersama. Pembatasan pada variabel keaktifan dan prestasi belajar.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap melalui penggunakan media gambar?

2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap?

3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap?

1.4 Pemecahan Masalah

Dari penelitian ini masalah akan terpecahkan dengan menerapkan media gambar pada materi mematuhi keputusan bersama pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.

1.5 Batasan Pengertian

(29)

terhadap lingkungan dan mencari informasi yang ada disekitar untuk tujuan tertentu.

2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai saat individu melakukan upaya supaya mendapat kepandaian yang dinilai dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor

3. PKn adalah salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar yang memfokuskan pada pembentukan nilai dalam berhubungan dengan sesama dan pengenalan akan nusantara

4. Media gambar adalah media visual yang terbuat dari kertas dan terdapat gambar untuk memperjelas materi pembelajaran.

1.6 Tujuan Penelitian:

Berdasakan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana penggunaan media gambar dalam upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn kelas V SD N Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.

2. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap. 3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan

belajar PKn siswa kelas V SDN Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap.

1.7 Manfaat Penelitian

(30)

2. Bagi siswa : Memudahkan siswa memahami materi dengan kerjasama dalam kelompok sehingga materi yang didapat bertahan lama dan tidak dangkal. 3. Bagi Guru: Menambah wawasan guru tentang media-media pembelajaran

yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa dikembangkan.

(31)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan berbagai pengertian yang dikaji oleh peneliti dalam kajian pustaka. Menyajikan penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini yang terdahulu dan menjelaskan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Selanjutnya dijelaskan hipotesis tindakan yang dicapai oleh peneliti.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keaktifan Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:31)keaktifan adalah kegiatan, kesibukan sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dari kedua kata tersebut, peneliti menyimpulkan keaktifan belajar adalah kegiatan memperoleh kepandaian yang disebabkan oleh pengalaman. Yamin (2007:77) mengemukakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ormord dalam Utami (2010:11) pembelajaran aktif adalah mereka peka terhadap lingkungannya dan aktif mencari informasi agar mengerti dan memahaminya.

(32)

2.1.1.1Indikator Keaktifan

Menurut Joni (1984:17-19) indikator-indikator keaktifan yaitu

1) Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui keberanian memberi urunan pendapat tanpa secara eksplisit diminta.

2) Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tengah berlangsung, perhatian serta pikiran siswa dengan tugas yang tengah dihadapi, serta komitmennya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas.

3) Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator.

4) Belajar dengan pengalaman langsung (experiental learning). 5) Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar.

6) Kualitas interaksi antar siswa, baik intelektual maupun sosio-emosional. Menurut McKeachie dalam Hasibuan & Moedjiono (1995:7-8) mengemukakan tujuh dimensi di dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya ada variasi kadar ke-CBSA-an, yaitu

1) Partisipasi siswa di dalam menetapkan tujuan kegiatan belajar mengajar. 2) Tekanan pada aspek afektif dalam pengajaran.

3) Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Penerimaan (acceptance) guru terhadap perbuatan atau konstribusi siswa yang kurang relevan atau bahkan sama sekali salah.

5) Kekhohesian kelas sebagai kelompok.

(33)

7) Jumlah waktu yang dipergunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik yang tidak maupun yang berhubungan dengan pelajaran.

Dari beberapa pertimbangan diatas, indikator-indikator tersebut disusun kembali oleh peneliti. Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1) Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dari indikator pertama ini dikembangkan lagi menjadi 4 aspek yang diamati, yaitu:

- Memperhatikan penjelasan guru - Bertanya kesukaran pada guru - Menanggapi pertanyaan guru - Membaca buku sumber

2) Keberanian siswa menyampaikan pendapat. Dari indikator kedua ini dikembangkan lagi menjadi 2 aspek yang diamati, yaitu:

- Menyampaikan pendapat pada guru - Menyampaikan pendapat dalam diskusi

3) Komitmen siswa menyelesaikan tugas kelompok Dari indikator ketiga ini dikembangkan lagi 3 aspek yang diamati, yaitu:

- Mengerjakan tugas dalam kelompok - Bertanya kesukaran pada teman - Menjawab pertanyaan teman

2.1.1.2 Pengaruh keaktifan belajar terhadap proses belajar siswa

(34)

untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan berpengaruh terhadap proses belajar siswa.

Belajar mengajar yang ada dalam lingkugan sekolah, kelas pada khususnya merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan guru dan siswa untuk mencapai tujuan akhir dalam setiap pelajaran. Pembelajaran akan menjadi berhasil apabila siswa dan guru saling bekerjasama dalam proses pembelajaran. Kerjasama antara guru dan siswa akan tergambar dari keaktifan yang terjadi pada dalam diri siswa menyikapi pembelajaran yang akan siswa lakukan.

2.1.2 Prestasi Belajar

Menurut Sugono (2008:1101) prestasi belajar adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai nilai yang diberikan guru. Menurut Syah (2012:216) prestasi belajar dapat mengungkapkan perubahan tingkah laku pembelajaran dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor . Menurut Solihatin (2012:224) penilaian berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini hendaknya dinilai secara proposional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. Berdasarkan uraian diatas prestasi belajar berarti hasil yang dicapai saat setiap individu melakukan upaya supaya mendapat kepandaian yang dinilai dari tiga aspek yaitu kognitif, afektik dan psikomotor.

(35)

tes dan nontes, siswa dituntut untuk menunjukkan prestasi tertentu. Prestasi tersebut dapat dinilai dalam bentuk angka yang akan mempermudah guru untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang didapat oleh anak didiknya.

2. 1. 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Ahmadi & Supriyono (1991:130-131) prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh 3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1. Faktor sosial yang terdiri atas:

a. Lingkungan keluarga b. Lingkungan sekolah c. Lingkungan masyarakat d. Lingkungan kelompok

2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

(36)

4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini secara langsung atau tidak akan mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa.

2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib untuk siswa sekolah dasar yang memfokuskan pada pembentukan nilai dalam berhubungan dengan sesama dan pengenalan akan nusantara. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (dalam Kurikulum SD, 2006) meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

(37)

pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara.

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

(38)

nilai ulangan harian siswa dua tahun secara berurutan. Oleh karena itu, peneliti berusaha mengatasi permasalahan yang ada pada materi PKn tersebut.

2.1.4 Media Gambar

2.1.4.1 Pengertian media pembelajaran

Menurut Association for Educational Communications and Tecnology (AECT) dalam Solihatin (2012:185) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Menurut Smaldino, dkk dalam Anitah (2009:5) media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Menurut Anitah (2009:6) media pembelajaran mempunyai dua segi yang satu sama lain saling menunjang, yaitu perangkat keras (hardware) dan materi atau disebut perangkat lunak (software). Dari beberapa pengertian media pembelajaran di atas, peneliti dapat menyimpulkan media pembelajaran merupakan suatu alat komunikasi dan sebagai sumber informasi yang saling menunjang untuk menyalurkan pesan.

2.1.4.2 Jenis-jenis media pembelajaran

Menurut Anderson dalam Solihatin (2012:190) media dibagi menjadi 10 golongan, yaitu:

1. Audio 2. Cetak

3. Audio- Cetak

(39)

7. Audio visual gerak 8. Obyek visik

9. Manusia dan lingkungan 10.Komputer

2.1.4.3 Karakteristik media pembelajaran

Menurut Gerlach & Ely dalam Kustandi & Sutjipto (2011:13-15) mengemukakan tiga kegunaan media yang dapat membantu guru saat guru tidak dapat menyampaikan materi secara jelas.

1) Ciri fiksatif (fixative property)

Media dapat disusun kembali dengan media lain seperti fotografi ataupun video. Dengan ciri ini media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2) Ciri manipulatif (manipulative property)

Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit. Seperti menampilkan proses metamorfosis pada kupu-kupu. Dengan menggunakan media ini, peneliti dapat mempercepat atau bahkan memperlambat adegan yang ada dalam film.

3) Ciri distributif (distributive property)

(40)

dalam waktu yang sama atau digunakan secara berulang-ulang pada satu tempat. Informasi yang sama akan konsisten dengan aslinya.

2.1.4.4 Kriteria pemilihan media pembelajaran

Menurut Kustandi & Sutjipto (2011:84) pemilihan media dapat ditempuh dengan memperhatikan enam faktor berikut:

1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peratana yang telah tersedia, waktu yang tersedia, sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).

2) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.

3) Hambatan dari sisi siswa dalam mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan awal.

4) Tingkat kesenangan dan keefektivannya.

5) Kemampuan pengakomodasian penyajian yang tepat, respon siswa yang tepat, umpan balik, latihan dan tes.

6) Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil akan menggunakan media yang beragam.

2.1.4.5 Media gambar

(41)

dalamnya dengan lebih jelas, daripada yang diungkapkan kata-kata. Menurut Anitah (2009:8-9) media gambar mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan media gambar:

1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. 2) Banyak tersedia dalam buku-buku.

3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan. 4) Relatif tidak mahal.

5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Kekurangan media gambar:

1) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di depan kelas yang besar. 2) Gambar mati atau gambar dua dimensi. Untuk menunjukan dimensi ketiga

harus digunakan satu seri gambar dari obyek yang sama namun sisinya berbeda.

3) Tidak dapat menunjukan gerak.

4) Pebelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterprestasi) gambar.

2.1.4.6 Penggunaan media gambar dalam pembelajaran PKn

(42)

perhatian siswa akan berdampak pada komunikasi dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar. Keaktifan belajar siswa yang meningkat dengan penggunaan media akan meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar siswa.

Media gambar yang dipergunakan peneliti dalam pembelajaran PKn adalah dengan menggunakan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi yang ditelti yaitu mematuhi keputusan bersama. Peneliti menggunakan media gambar dalam proses belajar mengajar PKn. Media gambar dipergunakan dalam kegiatan awal yaitu apresepsi dan motivasi. Pada kegiatan inti media gambar dipergunakan saat guru menjelaskan materi, siswa berdiskusi dengan kelompok dan saat siswa mempresentasikan hasil diskusi. Pada akhir kegiatan, media gambar dipergunakan saat siswa dan guru melakukan tanya tentang materi yang belum dimengerti dan saat siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan pelajaran untuk menguatkan pemahaman siswa.

2.2Penelitian lain yang relevan

Pada bagian ini dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Penelitian yang relevan adalah dari penelitian skripsi yang tidak diterbitkan yang dilakukan oleh Hapsari (2011), Sutrisno (2012) dan dari jurnal yang ditulis oleh Rudi (2000).

(43)

kesimpulan sebagai berikut: (1) keaktifan belajar meningkat dari kondisi awal yang semula 34% pada siklus pertama menjadi 63% dan diakhir siklus kedua menjadi 87,8 % dengan menggunakan media gambar seri. (2) prestasi belajar dan pemahaman siswa meningkat dari kondisi awal dari 41% pada akhir siklus pertama menjadi 66% dan diakhir siklus kedua menjadi 90%. (3) media gambar berpengaruh positif terhadap keaktifan belajar yang terbukti dari peningkatan prestasi belajar dan pemahaman dalam menulis karangan narasi. 2. Penelitian Sutrisno (2012) dengan judul: “Penggunaan Alat Peraga dengan

Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran Matematika”.

Menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (1) penggunaan alat peraga dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Bojong pada mata pelajaran Matematika. (2) persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 75%.

(44)

memiliki banyak kelemahan, sehingga guru dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekurangan itu dan membuat alat peraga baru yang sesuai dengan siswa. Alat peraga PPKn bahan bakunya selain ekonomis juga mudah didapat. Jenis alat peraga ini antara lain: gambar atau foto, sketsa, diagram, grafik, globe, dan papan bulletin.

(45)

Gambar 1. Diagram Penelitian Lain yang Relevan Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran

- prestasi belajar PPKn SD - media gambar

- keaktifan belajar dan prestasi belajar serta pemahaman siswa

Penigkatan Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V SDN Karangwuni 1 melalui

Penggunaan Media Gambar Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Bojong pada Mata Pelajaran

Matematika

- alat peraga

(46)

2.3Kerangka berpikir

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan baik hal ini berarti guru tidak hanya mendominasi pelajaran namun juga melibatkan peran aktif siswa dalam belajar. Pola interaksi guru memegang kendali penuh atas berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (Solihatin, 2012:9). Interaksi yang baik antara guru dan siswa membentuk hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar diperoleh dari aktifitas siswa di dalam kelas saat pelajaran berlangsung. Tapi pada kenyataannya guru cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru lebih banyak menggunakan model ceramah dan siswa hanya mendengarkan. Hal ini berpengaruh pada tingkat keaktifan belajar siswa yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Keaktifan belajar siswa mempengaruhi peningkatan prestasi belajar. Dalam upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi beajar beberapa peneliti terdahulu telah melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Siswa Kelas III SDN 6 Parakan Kauman Tahun Ajaran 2010/2011 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Pendekatan Integratif dan Media Gambar Seri.” Dari penelitian ini peneliti menemukan keefektifan penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis.

(47)

penelitian ini menunjukan bahwa alat peraga pendekatan kontekstual mampu meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika.

Selain dari penelitian terdahulu, peneliti juga menemukan jurnal yang berhubungan dengan media pembelajaran dan pembelajaran PKn SD dengan judul jurnal “Keefektifan Penggunaan Alat Peraga PPKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar PPKn Siswa SD”. Dari jurnal ini peneliti mengetahui perlunya media dalam pembelajaran PKn SD.

Dari penelitian dan jurnal di atas peneliti menyimpulkan bahwa peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn akan meningkat dengan menggunakan media pembelajaran, media pembelajaran yang peneliti gunakan adalah media gambar. Media gambar selain meningkatkan keaktifan belajar juga mengembangkan pemahan akan materi PKn. Setelah penggunaan media berhasil diterapkan maka peningkatan keaktifan belajar akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar.

2.4Hipotesis Tindakan

Karena rumusan masalah pertama berkaitan dengan proses belajar mengajar maka peneliti tidak membuat hipotesis tindakan.. Peneliti hanya membuat hipotesis tindakan untuk rumusan masalah kedua dan ketiga karena menyatakan hasil. Rumusan hipotesis tindakan kedua dan ketiga tersebut adalah sebagai berikut:

(48)
(49)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, analisis data dan jadwal penelitian.

3.1Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar. Menurut Kunandar (2008:45) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

(50)

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin (1946), penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah–langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Rangkaian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:

SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 2. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kurt Lewin dalam Aqib Zainal (2007:21)

Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pemnelitian yaitu: perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Keempat langkah penelitian tersebut menurut Kunandar (2008:128-129) dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan untuk pelaksanaan PTK, antara lain tim peneliti melakuakan analisis kurikulum, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat media pembelajaran, membuat LKS, membuat instrumen, dan menyusun alat evaluasi pembelajaran.

3. Observasi

2. Tindakan

1. Rencana

2. Tindakan

3. Observasi 4. Refleksi

1. Rencana

(51)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilaksanakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

c. Pengamatan

Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari tindakan yang telah dirancang.

d. Refleksi

Refleksi berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi yang berdampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria untuk siklus selanjutnya.

3.2Setting Penelitian

3.2.1 Subyek yang diteliti dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Karangwuni 1 tahun 2013 semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

3.2.2 Obyek yang akan diteliti dalam peneltian tindakan kelas ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan media gambar.

3.2.3 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Karangwuni 1. Alamat: Jl. Kaliurang Km.5, Gg. Mijil, Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55581.

3.2.4 Waktu Penelitian

(52)

3.3Rencana Tindakan

3.3.1 Perencanaan

1. Permintaan izin kepada Kepala SDN Karangwuni 1 untuk melakukan penelitian agar penelitian berjalan lancar dan mendapatkan data yang sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti.

2. Melakukan observasi atau pengamatan pada subyek penelitian dan mendokumentasikan nilai-nilai harian siswa tahun lalu dan dua tahun lalu pada materi yang bersangkutan sebagai kondisi awal.

3. Setelah melakukan pengamatan dan mendokumentasikan nilai-nilai siswa, peneliti mengidentifikasi masalah dan menentukan tindakan yang akan selanjutnya dilaksanakan.

4. Mengkaji Kompetensi Dasar, mendeskripsikan materi tentang mamatuhi keputusan bersama.

5. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang akan digunakan. 6. Menyusun Silabus, RPP, LKS dan media belajar.

7. Membuat kisi-kisi instrumen pengamatan keaktifan siswa, soal untuk tes evaluasi siklus I dan siklus II.

8. Membuat instrumen pengamatan keaktifan siswa,soal untuk tes evaluasi siklus I dan siklus II dengan berkonsultasi kepada expert judgment yaitu kepada Drs. YB Adimassana, M.A.

(53)

uji coba instrumen kepada siswa yang telah mendapat materi yang peneliti bahas.

10.Menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 3.3.2 Pelaksanaan tiap siklus

3.3.2.1 Siklus pertama

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan masing-masing pertemuan beralokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 JP. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada tiap pertemuan.

1. Pertemuan 1

a) Guru menyampaikan meteri dan tujuan pembelajaran kepada siswa.

b) Siswa membentuk kelompok (masing-masing kelomok 5 siswa) dan mendiskusikan macam-macam bentuk keputusan bersama.

c) Guru menampilkan gambar bentuk keputusan bersama yang ada di keluarga, sekolah,dan masyarakat.

d) Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS.

e) Siswa menuliskan bermacam- macam bentuk keputusan besama. f) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. g) Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. h) Siswa membuat kesimpulan tentang materi dengan bantuan guru. 2. Pertemuan 2

a) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu bentuk keputusan bersama.

(54)

3.3.2.2 Siklus kedua

Pelaksanaan tindakan dalam siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan masing-masing pertemuan beralokasi waktu 2 x 35 menit atau 2 JP. Berikut ini uraian pelaksanaan tindakan pada tiap pertemuan.

1. Pertemuan 1

a) Guru menyampaiakan meteri dan tujuan pembelajaran kepada siswa. b) Siswa membentuk kelompok (masing-masing kelompok 5 siswa) dan

mendiskusikan cara mematuhi dan menerima keputsan bersama. c) Guru menampilkan gambar contoh cara mematuhi keputusan bersama. d) Siswa dalam kelompok mengerjakan LKS.

e) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya bersama kelompok. f) Siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami. g) Siswa membuat kesimpulan tentang materi dengan bantuan guru. 2. Pertemuan 2

a) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi sebelumnya yaitu mematuhi keputusan bersama.

b) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II. 3.3.3 Pengamatan

(55)

3.3.4 Refleksi

Peneliti mengevaluasi keberhasilan penelitian pada siklus I dan II, mencatat dan mengevaluasi proses belajar mengajar (kesulitan, hambatan dan kejadian-kejadian khusus). Peneliti juga menanalisisi hasil evaluasi dan hasil pengamatan keaktifan belajar siswa. Hasil belajar dan hasil pengamatan ini dianalisis apakah sudah mencapai target keberhasilan atau belum. Apabila hasil belum mencapai target, maka peneliti akan merancang dan melaksanakan siklus lanjutan.

3.4Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel atau peubah sesuai dengan judul yakni keaktifan dan prestasi belajar. Indikator, data yang diperlukan, cara pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian Keaktifan Belajar

No. Peubah Indikator Data Pengumpulan

Data

Tabel 2. Peubah. Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian Prestasi Belajar

No. Peubah Indikator Data Pengumpulan

(56)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen yakni tes dan nontes. Instrumen tersebut adalah:

1. Tes tertulis

Menurut Sudijono dalam Taniredja & Mustafidah (2011:49) tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan, atau perintah-perintah oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat diabandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Dalam penelitian ini, soal tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada ranah kognitif. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Soal tes tertulis siklus I dan siklus II disusun berdasarkan kisi-kisi soal sebagai berikut:

Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis KISI-KISI SOAL TES TERTULIS

MATA PELAJARAN PKN KELAS V SEMESTER 2 Standar Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama Kompetensi Dasar : 4.2 Mematuhi keputusan bersama

Siklus Indikator  Memberi contoh bentuk keputusan bersama 8, 12, 15, 19, 20, 21, 22, 23, 26  Menjelaskan manfaat keputusan bersama

dalam penyelesaian masalah 2, 4, 5, 13, 14, 16, 17, 18, 27, 28, 29

Siklus II

 Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan

1, 2, 3, 4, 5, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 22, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38

 Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama

(57)

2. Nontes

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non tes dalam bentuk pengamatan atau observasi sebagai alat evaluasi. Menurut Kunandar (2008:143) pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Menurut Aries & Haryono (2012:76-77) pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misal perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis pengamatan partisipasif dimana peneliti melakukan pengamatan yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa dalam kegiatan belajar. Lembar pengamatan disusun berdasarkan indikator keaktifan belajar yang sudah ada.

(58)

Tabel 4. Rubrik Penilaian Aspek Afektif

Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah :

Nilai akhir = x 100 Tabel 5. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor

(59)

Skor minimum untuk setiap aspek adalah 1 dan skor maksimum untuk setiap aspek adalah 5. Pedoman penskoran rubrik menurut Mulyasa (2009:9) adalah sebagai berikut:

Nilai akhir =

x bobot

Pada penelitian bobot tiap aspek adalah 25, karena pada rubrik terdapat 4 aspek maka bobot seluruh aspek adalah 100. Jadi, rumus yang digunakan adalah :

Nilai akhir = x 100

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua variabel (peubah) berdasarkan judul penelitian, yakni keaktifan belajar dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan belajar dan prestasi belajar digunakan beberapa teknik, di antaranya: 1. Pengamatan atau Observasi

Pada penelitian ini, kegiatan pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa mengenai aspek afektif serta psikomotorik. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan belajar dan rubrik penilaian prestasi belajar yang sudah disediakan pada pertemuan 1 setiap siklusnya.

2. Tes

(60)

siklus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.1. Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mempunyai angka validitas yang tinggi. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, peneliti harus melakukan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang telah diuji ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka instrumennya sudah baik, sudah valid.

Kusaeri & Suprananto (2012:79-81) mengklasifikasikan validitas menjadi 3 yaitu:

1) Validitas Terkait Isi (Content-Related Validity)

Validitas ini berkaitan dengan derajat kemampuan tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Pada validitas ini mencakup dua aspek penting yaitu valid isi dan valid teknik sampling. Valid isi berkaitan dengan butir-butir tes itu apakah sudah menggambarkan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan valid teknik sampling berkaitan dengan bagaimana baiknya sampel tes menggambarkan total cakupan isi materi.

2) Validitas Terkait Kriteria (Criterion-Related Validity)

(61)

3) Validitas Terkait Konstruk (Construct-Related Validity)

Validitas terkait konstruk didefinisikan sebagai proses menentukan derajat kemampuan tes diinterpretasikan ke dalam satu atau lebih konstruk. Maksudnya, kemampuan tes untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas terkait isi dan validitas terkait konstruk. Validitas isi digunakan untuk mengukur soal evaluasi yang berupa pilihan ganda sedangkan validitas terkait konstruk peneliti gunakan dalam pembuatan kisi-kisi soal.

Menurut Taniredja & Mustafidah (2011:43) untuk pengembangan instrumen penelitian, uji validitas dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan pakar permasalahan yang diteliti sampai menghasilkan suatu instrumen penelitian yang benar-benar mantap. Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian ini melakukan validasi dengan mengadakan uji coba soal dan validasi yang dilakukan oleh ahli (expert jugdment) dalam hal ini adalah dosen pembimbing sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

(62)
(63)

Tabel 6. Perolehan Skor Validasi Perangkat Pembelajaran

Ahli

Perangkat Pembeljaran

Silabus RPP LKS Bahan Ajar

Skor Komponen

Penilaian Skor Komponen Penilaian

Skor Komponen Penilaian

Skor Komponen

Penilaian

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4

Dosen PKn 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4

Kepala Sekolah SDN

Karangwuni 1

4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4

Guru Kelas V SDN

Karangwuni 1

5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4

(64)

Dari hasil perolehan skor validasi perangkat pembelajaran di atas, peneliti akan melakukan revisi pada perangkat pembelajaran yang mendapatkan nilai kurang dari atau sama dengan 2. Peneliti akan melakukan revisi pada perangkat pembelajaran bagian RPP komponen penilaian ke-13 yaitu kelengkapan instrumen penelitian. Setelah peneliti melakukan revisi, maka hasil revisi selanjutnya akan dipergunakan peneliti dalam penelitian.

b. Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar Siswa

Selain melakukan validasi soal perangkat pembelajaran, peneliti juga melakukan validasi lembar pengamatan keaktifan siswa yang divalidasi oleh tim ahli diantaranya dosen pembimbing 1 sebagai dosen mata pelajaran PKn, kepala SDN Karangwuni 1 dan guru kelas V SDN Karangwuni 1. Lembar validasi dapat dilihat pada lampiran 9.1 halaman 183. Hasil perolehan skor dari komponen aspek penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Perolehan Skor Validasi Lembar Pengamatan Keaktifan Belajar

Ahli Skor Komponen Penilaian

1 2 3 4 5 6 7

Dosen PKn 4 4 5 4 4 5 4

Ke-pala Sekolah SDN Karangwuni 1 5 4 5 4 4 4 4

Guru Kelas V SDN Karangwuni 1 5 4 5 4 4 5 5

(65)

c. Validasi Instrumen Soal

Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di lapangan. Validasi instrumen soal pertama diberikan kepada siswa kelas VI SDN Puren dan validasi instrumen soal yang kedua diberikan kepada siswa kelas VI SDN Minomartani 6 sebagai soal evaluasi siklus I, validasi Instrumen ketiga diberikan kepada siswa kelas VI SDN Karangjati untuk soal evaluasi siklus II. Peneliti memilih siswa kelas VI karena siswa kelas VI sudah pernah mengalami dan mempelajari materi mematuhi keputusan bersama. Peneliti memilih melakukan ujicoba di ketiga SD tersebut atas rekomendasi kepala sekolah serta guru kelas. Ketiga SD ini dipilih karena SD ini sama tingakatannya dengan SDN Karangwuni 1 dengan akreditasi A dan berada di daerah yang tidak jauh dari SDN Karangwuni 1.

(66)

yang valid lebih banyak dan mencangkup seluruh indikator maka peneliti menggunakan validasi instrumen soal yang kedua sebagai alat evaluasi siklus I. Validasi ketiga digunakan untum mencari soal yang valid yang akan digunakan pada evaluasi siklus II.

(67)

Berikut ini adalah hasil perhitungan validitas soal instrumen yang diujikan pada siswa pada siklus I

Tabel 8. Perhitungan Validitas Soal Siklus I No.Item

(68)

Tabel 9. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

No. Indikator Nomor

Soal

Jumlah soal

1. Menyebutkan bentuk keputusan bersama 1, 4, 6, 7, 15, 16, 20

7

2. Memberi contoh bentuk keputusan bersama 5, 9, 12, 13, 14, 17

6

3. Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalam penyelesaian masalah

2, 3, 8, 10, 11, 18, 19

7

Jumlah Soal 20

(69)
(70)

mendapatkan jumlah soal yang valid sesuai keinginan yaitu mencangkup semua indikator yang akan dinilai, maka peneliti tidak perlu melakukan validasi kepada expert judgment dan juga tidak perlu melakukan ujicoba soal ulang. Peneliti menggunakan 20 soal yang valid ini menjadi soal evaluasi siklus II. Setelah peneliti mendapatkan soal yang akan dipergunakan untuk evaluasi siklus II, peneliti menyusun kembali kisi-kisi soal pada siklus II, yaitu:

Tabel 11. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

No. Indikator Nomor

Soal

Jumlah soal

1. Menjelaskan manfaat keputusan bersama dalah hidup bersama dalam lingkungan

1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 17, 18,19

12

2. Terbiasa mematuhi hasil keputusan bersama 5, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 20

8

Jumlah Soal 20

3.6.2 Reliabilitas

(71)

Perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda ini dihitung menggunakan SPPS 16.0. Hasil perhitungan reliabilitas tes siklus 1 menunjukkan 0,876. Menurut kriteria klasifikasi reliabilitas instrumen, hasil perhitungan tersebut ada pada koefisien korelasi 0,71-0,90 maka dapat dikatan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tersebut masuk pada kriteria tinggi. Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas siklus II menunjukkan hasil 0,906 atau 0,91. Menurut kriteria klasifikasi reliabilitas instrumen, hasil perhitungan tersebut ada pada koefisien korelasi 0,91-1.00 maka dapat dikatan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tersebut masuk pada kriteria sangat tinggi. Hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan SPSS 16.0, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Tabel 13. Hasil Perhitungan Reliabilitas Siklus II Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

(72)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0 Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.906 20

Tabel 14. Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91-1,00 Sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41- 0,70 Cukup

0,21- 0,20 Rendah

Negatif- 0,20 Sangat rendah

Sumber: Masidjo, hal 209

3.7 Analisis Data

(73)

Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisis data deskriptif (statistik deskriptif). Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:54) Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-hubungan, dan sebagainya. Analisis data deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan.

3.7.1. Perhitungan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa 3.7.1.1 Keaktifan belajar

Data mengenai keaktifan siswa diperoleh berdasarkan kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti. Analisis data keaktifan belajar siswa dapat di tempuh dengan cara membandingkan keadaaan awal keaktifan belajar siswa dengan keadaan setelah siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

1) Menghitung keaktifan setiap siswa sesuai dengan lembar pengamatan pada pertemuan 1 setiap siklusnya.

2) Menghitung rata-rata keaktifan belajar seluruh siswa per indikator

Mencari rata-rata keaktifan seluruh siswa per indikator menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Masidjo (1995: 123) yaitu:

Gambar

Gambar 2. Bagan Tahapan Penelitian menurut Kurt Lewin ............................  30
gambar  dapat dengan mudah dikaitkan dengan materi yang ada.
gambar yang berupa contoh gambar-gambar bentuk keputusan bersama.
gambar untuk memperjelas materi pembelajaran.
+7

Referensi

Dokumen terkait

13 Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Desa. Fasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Pengelolaan

Pejabat Pengadaan Kegiatan Pameran Potensi/Promosi pada Dinas Perikanan Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi dan Penawaran dalam

Alasan menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah karena sub variabel dalam variabel kemandirian belajar siswa merupakan atribut psikologi yang sifatnya

Negara Republik Indonesia mempunyai wilayah yang luas dengan karakteristik daerah yang berbagai macam. Letak seko lah dasar tersebar di seluruh pelosok tanah air dari daerah

[r]

a) Tujuan dapat dijadikan sasaran untuk mewariskan dan melestarikan nilai-nilai pandangan hidup bangsa kepada generasi muda, terutama siswa, agar nantinya dijadikan

Statistik inferensial yang lazim dikenal pula dengan istilah statistik induktif ; statistik lanjut ; statistik mendalam atau inferensial statistics adalah statistik yang

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya membahas faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan ibu melaksanakan IMD yang meliputi faktor usia ibu,