• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

BAB 4. HASIL PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

Pada Bab 4 ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai hubungan antara strategi koping dengan resiliensi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis di RSUP. Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini dilakukan pada

Bulan Juli 2014, dengan jumlah responden sebanyak 92 orang pasien yang menjalani tindakan cuci darah (hemodialisis) yang diperoleh dari Unit

Hemodialisis RSUP. Haji Adam Malik Medan. Hasil penelitian berupa hasil

analisis univariat dan bivariat. Uji hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square dan uji korelasi pearson.

4.1. Analisis Univariat

Hasil analisis univariat menggambarkan distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi responden (umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, status perkawinan), strategi koping dan resiliensi.

Berikut ini pada tabel 4.1. ditampilkan hasil penelitian terkait karakteristik demografi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, status perkawinan.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden Berdasarkan Data Demografi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Variabel Kategori f % Umur 41-60 21-40 > 60 56 19 17 60,9 20,7 18,5 Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan 60 32 65,2 34,8 Pekerjaan Bekerja 76 82,6

Tingkat Pendidikan Tinggi Rendah 70 22 76,1 23,9 Status Perkawinan Menikah

Belum Menikah

84 8

91,3 8.7 Berdasarkan tabel 4.1. di atas, dapat diketahui bahwa dari 92 responden yang menjalani tindakan cuci darah (hemodialisis) ditemukan kelompok umur responden Gagal Ginjal Kronik yang paling banyak menjalani tindakan cuci darah

(hemodialisis) berada pada kelompok umur 41-60 tahun sebanyak 56 orang

(60,9%), berdasarkan jenis kelamin mayoritas (65,2%) atau 60 responden berjenis kelamin laki-laki, berdasarkan pekerjaan, mayoritas (82,6%) atau 76 responden

sudah bekerja, berdasarkan tingkat pendidikan; mayoritas (76,1%) atau 70 responden berpendidikan tinggi, dan berdasarkan status pernikahan ditemukan

mayoritas (91,3%) atau 84 responden sudah menikah.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Strategi Koping Responden Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Juli Tahun 2014 (n=92)

Strategi koping f %

Berfokus pada masalah 70 76,1

Berfokus pada emosi 22 23,9

Jumlah 92 100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa dari 92 responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani tindakan hemodialisis (cuci darah) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, strategi koping yang digunakan responden selama menjalani tindakan cuci darah (hemodialisis) adalah strategi koping berfokus pada masalah sebanyak 70 responden (76,1%) dan strategi koping yang berfokus pada emosi sebanyak 22 responden (23,9%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisisdi Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n= 92)

No Resiliensi f % 1 2 Tinggi Sedang 52 11 56,5 12,0 3 Rendah 29 31,5 Total 92 100

Berdasarkan tabel 4.3. di atas, dapat diketahui bahwa dari 92 responden yang menjalani tindakan cuci darah (hemodialisis) responden yang tergolong resiliensi tinggi sebanyak 52 orang (56,5%), responden yang tergolong resiliensi sedang sebanyak 11 orang (12,0%) dan responden yang tergolong resiliensi rendah sebanyak 29 orang (31,5%).

4.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen (strategi koping) dengan resiliensi sebagai variabel dependen. Pada analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-square. Uji Chi-square untuk mengetahui hubungan umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, status pernikahan dengan resiliensi.

Tabel 4.4 Tabulasi Silang Hubungan Umur Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Kelompok umur

Resiliensi

Total

Tinggi Rendah Sedang

f % f % f % f %

41-60 tahun 31 55,4 17 30,4 8 14,3 56 100

21-40 tahun 11 57,9 6 31,6 2 10,5 19 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara umur dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan menunjukkan bahwa 56 orang berada pada kelompok umur 41-60 tahun ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 31 orang (55,4%), resiliensi rendah sebanyak 17 orang (30,4%) dan resiliensi sedang sebanyak 8 orang (14,3%). Pada kelompok umur 21-40 tahun berjumlah 19 orang ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 11 orang (57,9%), resiliensi sedang sebanyak 2 orang (10,5%), resiliensi rendah sebanyak 6 orang (31,6%). Pada kelompok umur ≥ 60 tahun berjumlah 17 orang ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 10 orang (58,8%), resiliensi sedang sebanyak 1 orang (5,9%) dan resiliensi rendah sebanyak 6 orang (35,3%).

Berdasarkan hasil Uji Chi-Square diperoleh p > 0,05 (α= 0,918) berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Hubungan Jenis Kelamin Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Jenis Kelamin

Resiliensi

Total

Tinggi Sedang Rendah

f % f % f % f %

Laki-laki 36 60 6 10 18 30 60 100

Perempuan 16 50 5 15,6 11 34,4 32 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara jenis kelamin dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani

bahwa 60 responden berjenis kelamin laki-laki ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 36 orang (60%), resiliensi sedang sebanyak 6 orang (10%) dan resiliensi rendah sebanyak 18 orang (30%) dan Kemudian dari 32 responden berjenis kelamin perempuan ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 16 orang (50%), sebanyak 5 orang (15,6%) resiliensi sedang dan resiliensi rendah sebanyak 11 orang (34,4%).

Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh p > 0,05 (α=0,592) berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Hubungan Pekerjaan Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Pekerjaan

Resiliensi

Total

Tinggi Sedang Rendah

f % f % f % f %

Bekerja 42 55,3 11 14,5 23 30,3 76 100

Tidak bekerja 10 62,5 0 0 6 37,5 16 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara pekerjaan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan menunjukkan bahwa 76 responden yang memiliki pekerjaan ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 42 orang (55,3%), resiliensi sedang sebanyak 11 orang (14,5%) dan resiliensi rendah sebanyak 23 orang (30,3%). Kemudian dari 16 responden yang tidak memiliki pekerjaan ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 10 orang (62,5%) dan sebanyak 6 orang (37,5%) resiliensi rendah.

Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh p > 0,05 (α=0,265) berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara pekerjaan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Pendidikan

Resiliensi

Total

Tinggi Sedang Rendah

f % f % f % f %

Tinggi 39 55,7 9 12,9 22 31,4 70 100

Rendah 13 59,1 2 9,1 7 31,8 22 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara tingkat pendidikan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan menunjukkan

bahwa 70 responden yang berpendidikan tinggi ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 39 orang (55,7%), resiliensi sedang sebanyak 9 orang (12,9%) dan resiliensi rendah sebanyak 22 orang (31,4%). Kemudian dari 22 responden yang berpendidikan rendah ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 13 orang (59,1%), resiliensi sedang sebanyak 2 orang (9,1%) dan resiliensi rendah sebanyak 7 orang (31,8%).

Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh p > 0,05 (α=0,890) berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Status Pernikahan Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Status Pernikahan

Resiliensi

Total

Tinggi Sedang Rendah

f % f % f % f %

Menikah 48 57,1 10 11,9 26 31,0 84 100

Tidak menikah 4 50 1 12,5 3 37,5 8 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui hasil tabulasi silang antara status pernikahan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan menunjukkan

bahwa 84 responden yang sudah menikah ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 48 orang (57,1%), resiliensi sedang sebanyak 10 orang (11,9%) dan resiliensi rendah sebanyak 26 orang (31,0%). Kemudian dari 8 responden yang belum menikah ditemukan resiliensi tinggi sebanyak 4 orang (50%), resiliensi sedang sebanyak 1 orang (12,5%) dan resiliensi rendah sebanyak 3 orang (37,5%).

Berdasarkan Hasil Uji Chi-square diperoleh p > 0,05 (α=0,920) berarti tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara status pernikahan dengan resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4.9 Analisis Hubungan Strategi Koping Dengan Resiliensi Responden Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Bulan Juli 2014 (n=92)

Variabel r p

Strategi koping yang berfokus pada masalah dengan resiliensi tinggi

0,255 0,068

Strategi koping yang berfokus pada emosi dengan resiliensi rendah

Berdasarkan tabel 4.9 didapatkan taraf signifikansi untuk kedua jenis strategi koping sebesar p = 0,068 dan 0,476, dimana p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan strategi koping yang berfokus pada masalah dengan resiliensi tinggi dan tidak ada hubungan strategi koping yang berfokus pada emosi dengan resiliensi rendah.

BAB 5

Dokumen terkait