• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Ada 3 instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen A untuk mendapatkan data demografi, instrumen B untuk mengetahui strategi koping responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan instrumen C untuk mengukur tingkat resiliensi.

perkawinan, pendidikan, pekerjaan. Bentuk pertanyaan tertutup, responden hanya menjawab pada kotak yang tersedia, sesuai dengan pilihan yang ada.

Instrumen B : Merupakan instrumen untuk mengetahui strategi koping responden gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Instrumen Brief COPE disusun oleh Carver, Scheier dan Weintraub (1989) dan sudah diterjemahkan ke dalam versi Indonesia serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti. Hasil uji validitas didapatkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,974 artinya kuesioner

Brief COPE sudah dapat mengetahui strategi koping yang digunakan responden

gagal ginjal kronik yang menjalani tindakan cuci darah kuesioner Brief COPE. Kuisioner strategi koping terdiri dari 4 pertanyaan dengan Pilihan “tidak pernah” skor 1, “jarang” skor 2, “sering” skor 3, dan “selalu” skor 4.

Tabel.3.5.1 Instrumen B: Kuisioner Strategi Koping

Strategi Koping Aitem Bahasa Inggris Aitem Bahasa Indonesia Jenis Koping berfokus pada masalah (Problem-focused koping)

Active Koping

(Penyelesaian masalah secara aktif)

I've been concentrating my efforts on doing something about the situation I'm in

I've been taking action to try to make the situation better

Saya telah berusaha untuk melaksanakan tindakan cuci darah ini dalam situasi yang sedang saya alami

Saya telah melaksanakan tindakan cuci darah ini untuk membuat keadaan saya lebih baik

Planning (Perencanaan)

I've been trying to come up with a strategy about what to do

I've been thinking hard about what steps to take

Saya telah mencoba menemukan strategi apa yang harus dilakukan selama menjalani tindakan cuci darah

Saya telah berpikir serius mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan selama menjalani tindakan cuci darah ini

Using Instrumenal Support

(Menggunakan instrumen sebagai dukungan)

I've been getting

emotional support from others

I've been getting comfort and understanding from someone

Saya telah mendapat dukungan emosional dari orang lain selama

menjalani tindakan cuci darah

Saya telah mendapat rasa nyaman dan pengertian dari seseorang ketika sedang menjalani cuci darah

Jenis Koping yang berfokus pada emosi (Emotion-focused koping) Using Emotional

Support

(Menggunakan dukungan emosional)

I've been getting help and advice from other people

I've been trying to get advice or help from other people about what to do

Saya telah mendapatkan nasehat dari orang lain terkait dengan tindakan cuci darah

Saya telah mendapatkan nasehat dari orang lain tentang apa yang harus

dilakukan selama menjalani tindakan cuci

darah Positive Reframing

(Mengkaji ulang kejadian masa lalu ke arah positif

I've been trying to see it in a different light, to make it seem more positive

I've been looking for something good in what is happening

Saya telah berusaha memahami tindakan cuci darah ini dengan sudut pandang yang berbeda untuk membuat tindakan cuci darah ini kelihatan lebih positif

Saya telah mencari sesuatu yang baik dari cuci darah terkait dengan kondisi kesehatan saya Acceptance

(Penerimaan)

I've been accepting the reality of the fact that it has happened

I've been learning to live with it

Saya telah menerima realitas dari fakta bahwa tindakan cuci darah ini terjadi

Saya telah berusaha untuk hidup dengan tindakan cuci darah ini

Humor I've been making jokes

about it

I've been making fun of the situation

Saya sering membuat lelucon mengenai tindakan cuci darah ini

Saya suka mentertawakan apa yang sedang terjadi ketika sedang menjalani cuci darah

Religion (Agama)

I've been trying to find comfort in my religion or spiritual beliefs

I've been praying or meditating

Saya mencoba menemukan rasa nyaman

dalam kepercayaan saya Saya selalu berdoa Denial

(Penolakan)

I've been saying to myself "this isn't real."

I've been refusing to believe that it has happened

Saya selalu mengatakan pada diriku bahwa “tindakan cuci darah ini tidak terjadi”

Saya menolak untuk mempercayai bahwa tindakan cuci darah ini terjadi

Venting (Pelampiasan)

I've been saying things to let my unpleasant feelings escape

I've been expressing my negative feelings

Saya selalu mengatakan apa saja untuk melepaskan perasaan saya yang tidak enak menghadapi cuci darah

Saya senantiasa mengungkapkan perasaan

saya yang negatif atas kesehatan saya yang mengharuskan cuci darah Substance Use

(Penggunaan zat dan obat-obatan)

I've been using alkohol or other drugs to make myself feel better

I've been using alkohol or other drugs to help me get through it

Saya mengkonsumsi alkohol untuk membuat diriku merasa lebih baik menghadapi proses cuci darah

Saya mengkonsumsi alkohol untuk membantu saya melewati masalah kesehatan yang saya hadapi

Self-Distraction (Pengendalian diri)

I've been turning to work or other activities to take my mind off things

I've been doing something to think about it less, such as going to movies, watching TV,

reading, daydreaming,

sleeping, or shopping

Saya kembali bekerja atau melakukan aktifitas lain untuk membebaskan pikiranku dari berbagai hal terkait keharusan menjalani cuci darah

Saya melakukan sesuatu untuk melupakan tindakan cuci darah ini seperti pergi ke bioskop, menonton TV, membaca, melamun, tidur atau belanja

Self-Blame

(Menyalahkan diri sendiri)

I've been criticizing myself

I've been blaming myself for things that happened

Saya mengkritik diri saya terkait kesehatan saya selama melaksanakan tindakan cuci darah ini

Saya menyalahkan diri saya sendiri atas tindakan cuci darah yang sedang terjadi

Behavioral disengagement (Pelepasan perilaku)

I've been giving up trying to deal with it

I've been giving up the attempt to cope

Saya mencoba berhenti dengan tindakan cuci darah

Saya telah menghentikan usaha untuk cuci darah

Instrumen C : Merupakan instrumen untuk mendapatkan tingkat resiliensi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan pernyataan tertutup. Kuisioner menggunakan skala resiliensi yang disusun oleh Wagnild & Young (1990) dan sudah diterjemahkan oleh peneliti ke dalam versi indonesia serta telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti. Hasil uji validitas didapatkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,957, artinya kuesioner resiliensi sudah dapat mengukur tingkat resiliensi responden gagal ginjal kronik yang menjalani tindakan cuci darah. Kuisioner resiliensi terdiri dari 14 pertanyaan dengan 7 pilihan jawaban yaitu skala 1= sangat tidak setuju, skala 2= tidak setuju, skala 3= agak tidak setuju, skala 4= netral (antara setuju dan tidak setuju), skala 5= agak setuju, skala 6= setuju, skala 7= sangat setuju (Azwar, S., 1999).

Tabel.3.5.2 Instrumen C : Kuisioner Resiliensi Komponen

Resiliensi Aitem Bahasa Inggris Aitem Bahasa Indonesia Self-reliance

(Keyakinan pada diri sendiri dengan memahami

kemampuan dan

I feel that I can handle many things at a time.

I am determined

Saya mampu mengatasi cuci darah ini meskipun memiliki keterbatasan Saya termasuk orang yang tekun mengikuti semua saran yang diberikan oleh dokter dan perawat.

dimiliki oleh diri

sendiri) My belief in myself gets me through hard times.

In an emergency, I’m someone people can generally rely on

orang yang disiplin

Saya percaya dapat melewati tindakan cuci darah ini. Ketika saya sedang menjalani tindakan cuci darah ini, Saya masih bisa diandalkan

Existential aloneness

(Kesadaran bahwa setiap individu unik dan beberapa pengalaman dapat dihadapi bersama namun ada juga yang harus dihadapi sendiri)

I usually manage one way or another.

Saya melaksanakan tindakan cuci darah ini dengan baik

Meaningfulnes (Kesadaran individu bahwa hidupnya memiliki tujuan dan diperlukan usaha untuk mencapai tujuan tersebut)

I feel proud that I have accomplished things in life. I am friends with myself.

I keep interested in things.

I can usually find something to laugh about.

My life has meaning

Saya merasa bersyukur masih dapat melaksanakan tindakan cuci darah dalam hidup saya

Saya menerima diri apa adanya meskipun menjalani tindakan cuci darah

Saya tetap melaksanakan tindakan cuci darah ini karena merupakan hal penting bagi hidup saya. Saya senang bergurau walau kondisi sakit

Hidup saya berarti Equanimity (Perspektif yang dimiliki oleh individu mengenai hidup dan pengalaman-pengalaman yang dialaminya semasa hidup yang dianggap merugikan)

I usually take things in stride. When I’m in a difficult situation, I can usually find my way out of it.

Saya sukses menjalani tindakan cuci darah ini.

Ketika saya mengalami kesulitan dalam menjalani cuci darah, biasanya saya dapat menemukan jalan keluarnya.

Perseverance (Sikap individu yang tetap bertahan dalam menghadapi suatu situasi sulit)

I can get through difficult times because I’ve experienced difficulty before.

Saya bisa melalui masa sulit ini karena saya sudah memiliki

3.6. Variabel dan defenisi operasional

Dokumen terkait