• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 5.1 Karakeristik Responden

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 21-31)

Tabel 2. Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Usia (N=90)

Berdasarkan pada penelitan yang telah dilakukan, didapat data bahwa umur responden yang paling banyak berada pada rentang usia 20-44 tahun (66,7%). Sebanyak 53,3% responden memiliki tingkat menengah. Sebagaian besar reponden bekerja sebagai petani yaitu sebesar 74,4%.

5.2 Pengetahuan Responden

Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Responden

Frekuensi Persentase (%)

Dari hasil penelitian, tingkat pengetahuan dalam penelitian ini dinilai berdasarkan poin-poin pada tabel pengetahuan, dilakukan skoring, kemudian di kelompokan menjadi 3 tingkat nilai, yaitu baik (>75), cukup (40-75), dan (<40). Didapatkan sebagian besar responden (52,2%) memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang garam beriodium.

22 Tabel 4. Pengetahuan Tentang Garam Beriodium

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Screening Question „Pernah mendengar tentang

garam beriodium?‟ (N=90) Sumber iodium selain garam (N=74)

-Ikan laut Cara memilih garam beriodium (N=74)

-Garam yang dikemas dan bermerek -Garam yang di kemas dan tidak bermerek -Garam yang tidak pakai kemasan

52 Cara menggunakan garam beriodium (N=74)

-Pada saat makanan/masakan akan dihidangkan -Pada saat makanan/masakan mendidih

-Pada saat makanan mulai dimasak

14 Garam iodium yang paling baik (N=74)

-Garam halus Cara menyimpan garam yang benar (N=74)

-Pada wadah tertutup dan tidak dekat hawa panas -Pada wadah yang tertutup

-Sembarang saja Fungsi menyimpan garam beriodium yang benar

(N=74)

-Iodium tidak mengalami penguapan/rusak -Garam kering/tidak basah Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Pengetahuan tentang kandungan garam iodium

(N=74)

23

Sebelum di lakukan pengukuran tingkat pengetahuan pada responden, terlebih dahulu ditanyakan screening question yaitu „Apakah ibu pernah mendengar tentang garam beriodium?‟. Hasil dari screening question mendapatkan sebagian besar responden (82,2%) mengaku sudah pernah mendengar mengenai garam beriodium. Tetapi masih terdapat responden yang belum pernah mendengar tentang garam beriodium yaitu sebanyak 17,8%. Oleh karena itu, responden yang belum pernah mendengar tentang garam beriodium dimasukkan ke dalam kelompok pengetahuan kurang karena tidak pernah memperoleh informasi mengenai garam beriodium.

Dari seluruh reponden yang pernah mendengar tentang garam beriodium, sebanyak 66,2% dari reponden tersebut mendapatkan informasi mengenai garam beriodium dari petugas kesehatan. Responden lainnya menyatakan pernah mendengar tentang garam beriodium dari sumber seperti aparat desa, media elektronik dan kerabat dekat. Untuk menilai seberapa dalam pengetahuan responden tentang manfaat garam beriodium, responden diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan garam beriodium. Hampir seluruh responden (82,4%) mengetahui bahwa garam beriodium bermanfaat untuk mencegah penyakit gonodok. Sebagian besar responden juga mengetahui bahwa ikan laut merupakan sumber makanan yang banyak mengandung iodium (79,7%). Dalam memilih garam, 70,3%

reponden mengaku telah memilih garam yang bermerek dan di kemas dari warung.

Dari aspek penggunaan garam, lebih dari sebagian responden menggunakan garam pada saat masakan mendidih (58,1%). Sejumlah 74,3% mengetahui cara memilih garam iodium yang baik dan memilih garam yang halus. Sebanyak 58,1% responden sudah mengetahui cara menyimpan garam beriodium yang benar yaitu dalam wadah yang tertutup dan diajuahkan dari panas. Tetapi, sebagian besar reponden (56,8%) tidak mengetahui fungsi penyimpanan garam yang benar. Mayoritas responden menjawab fungsi penyimpanan garam yang baik adalah untuk menjaga garam tetap kering. Pengetahuan tentang kandungan iodium dalam garam dari responden sangat rendah, yaitu hanya 12,2% dari responden yang mengetahui kandungan garam iodium yang benar.

5.3 Sikap Responden Tabel 5. Sikap Responden

Sikap Frekuensi Persentase

(%)

24

Kategori sikap dalam penelitian ini meliputi poin-poin sikap pada kuisioner dan dikelompokkan menjadi 3 tingkatan nilai, yaitu baik (>75), cukup (40-75), dan kurang (<40). Berdasarkan atas penelitian tersebut, didapatkan sikap responden tentang garam beriodium baik sebanyak 43,3%, cukup 35,6%, dan 21,1%

responden memiliki sikap yang kurang.

Tabel 6. Sikap Penggunaan Garam Beriodium Responden

Komponen Sikap SS Membeli garam beriodium (N=74) 12

(16,2) Menyimpan garam dalam wadah tertutup

(N=74) Menambahkan makanan pada saat siap

dihidangkan (N=74) Membeli garam yang berkemasan dan

bermerk (N=74) Kandungan iodium paling bagus pada

garam halus (N=74) Makanan laut untuk memenuhi kebutuhan

iodium (N=74) Mencari informasi garam iodium ke

petugas kesehatan (N=74) Menggunakan garam iodium 1 sendok

makan perhari (N=74)

Keterangan: SS=sangat setuju, S=setuju, KS=kurang setuju, TS=tidak setuju, STS=sangat tidak setuju

25 Berdasarkan tabel diatas, hampir seluruh responden setuju dengan pernyataan makanan laut untuk memenuhi kebutuhan iodium (85,1%), kandungan iodium paling bagus pada garam halus (78,3%), responden membeli garam beriodium (77,0%), menyimpan garam dalam wadah tertutup (74,3%), dan mencari informasi garam beriodium ke petugas kesehatan (72,9%).

5.4 Perilaku Penggunaan Garam Beriodium Responden Tabel 7. Tingkat perilaku

Tingkat perilaku Frekuensi Persentase (%)

Kurang 48 53,3

Cukup 25 27,8

Baik 17 18,9

Perilaku terhadap penggunaan garam beriodium meliputi beberapa poin pada setiap soal. Masing-masing poin diberikan nilai yang dijumlah untuk menentukan 3 kategori tingkat perilaku: baik (>75), cukup (40-75), dan kurang (<40). Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat perilaku responden yang baik terhadap penggunaan garam beriodium cenderung rendah. Lebih dari sebagian responden masih memiliki tingkat perilaku terhadap penggunaan garam beriodium yang kurang. Hanya 18,9% responden mempunyai perilaku yang baik dalam penggunaan garam beriodium.

Tabel 8. Perilaku Penggunaan Garam Beriodium

Faktor Frekuensi Persentase

(%) Hasil uji Tes Iodine (N=90)

- Ungu Tua 27 30,0

Pemberian garam beriodium pada makanan siap dihidangkan (N=90)

- Benar 11 12,2

- Salah 79 87,8

Penambahan garam iodium satu sendok makan per hari (6-10 gram/hari)

26

- Benar 18 20,0

- Salah 72 80,0

Cara memilih garam (N=90)

- Membeli garam yang halus 61 67,8

- Memperhatikan label garam beriodium 30-80ppm pada kemasan

28 31,3

Mengkonsumsi makanan laut (N=90)

- Ya 56 62,2

- Tidak 34 37,8

Alasan tidak Menggunakan garam beriodium (N=31)

- Harga tidak terjangkau 9 29,0

- Rasa tidak enak 6 19,4

- Tidak tersedia di pasaran 1 3,2

- Akses ke penjual sulit/jauh 1 3,2

- Sudah menjadi kebiasaan turun-temurun 14 45,2

Tiga puluh empat koma empat persen dari jumlah sampel garam responden yang telah diuji dengan menggunakan iodine test, tidak mengandung iodium sama sekali. Sementara dari sampel garam yang mengandung iodium, sebanyak 35,6% memiliki garam yang kandungannya tidak memenuhi standar kebutuhan (dibawah 30ppm). Sebanyak 52,2% responden didapatkan menyimpan garam dengan cara yang benar yaitu jauh dari panas dan di dalam wadah tertutup. Cara penggunaan garam beriodium setelah makanan yang dimasak matang atau penggunaan setelah makanan dihidang didapatkan masih sangat rendah (12,2%).

Dari observasi yang dilakukan saat penelitian, 67,8% responden menggunakan garam halus. Sebanyak 62,2% responden mengkonsumsi makanan laut dalam makanan sehari-hari mereka. Dari wawancara, hanya sebagian kecil (20,0%) responden menambah garam beriodium pada pengolahan makanan setiap hari dengan takaran 1 sendok. Kurang dari sebagian responden sering melihat label garam beriodium apabila membeli garam (31,1%). Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yang menggunakan garam beriodium dengan cara yang salah (63,1%).

Alasan responden tidak menggunakan garam beriodium paling banyak adalah faktor sudah menjadi kebiasaan turun temurun dikeluarga yaitu sebesar 45,2%, alasan terbanyak setelahnya adalah karena harga tidak terjangkau yaitu sebesar 29,0% dan rasa yang tidak enak yaitu sebesar 19,4%, alasan tidak tersedia dipasaran yaitu sebesar 3,2%, dan hanya 3,2% yang mengatakan alasan karena akses ke penjual yang sulit dan jauh dan 1,5% mengatakan alasan karena garam beriodium tidak tersedia di pasaran.

5.5 Ketersediaan Garam Beriodium Tabel 9. Ketersediaan Garam Beriodium

27

Faktor Frekuensi Persentase (%)

Ketersediaan garam beriodium (N=90) - Garam berkemasan dengan tabel iodium 52 57,8

- Garam krosok 38 42,2

- Garam bata 0 0,0

Harga garam beriodium (N=90)

- Terjangkau 81 90,0

- Tidak terjangkau 9 10,0

Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang membeli garam sehari-hari terbanyak di warung yaitu sebesar 72,2% diikuti oleh tempat terbanyak kedua yaitu di pasar sebesar 18,9% dan paling sedikit yang dibeli di supermarket yaitu sebesar 8,9%. Diketahui pula bahwa jenis garam yang paling banyak ditemukan adalah garam dengan kemasan beiodium lebih banyak ditemukan di pasaran dan sebanyak 42,2% ditemukan adalah garam krosok atau kiloan. Sebanyak 90,0% responden mengatakan harga garam beriodium adalah berjangkau dan hanya 10,0% responden mengatakan harga garam beriodium tidak terjangkau.

Ketersediaan garam beriodium adalah ada tidaknya atau bisa tidaknya ditemukan garam kemasan berlabel iodium di daerah sekitar tempat tinggal yang masih dapat dijangkau oleh responden. Penelitian menunjukkan hasil bahwa sebanyak 87,8% mengatakan garam kemasan berlabel iodium tersedia atau dapat ditemukan di daerah tempat tinggal responden.

5.6 Gambaran Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 10. Tabulasi silang Tingkat pendidikan dengan tingkat Pengetahuan Responden.

Tingkat Pengetahuan Total Tingkat Pendidikan Kurang Cukup Baik

- Rendah

28

Total 19 47 24 90

Tabel di atas menunjukan bahawa semua responden dengan tingkat pendidikan rendah mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup. Sebanyak 51,6% responden dengan tingkat pendidikan tinggi juga memiliki tingkat pengetahuan cukup. Tidak terdapat kecenderungan peningkatan tingkat pengetahuan tentang garam beriodium dengan tingkat pendidikan.

5.7 Gambaran Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tabel 11. Tabulasi Silang Sikap dengan Tingkat Pengetahuan

Sikap Total

Tingkat Pengetahuan Kurang Cukup Baik

- Kurang 15(83,3%) 2(11,1%) 1(5,6%) 18 (100%) - Cukup 4(8,3%) 21(43,8%) 23(47,9%) 32 (100%) - Baik 0(0,0%) 9(37,5%) 15(62,5%) 39 (100%)

Total 18 48 24 90

Dari hasil penelitian menujukan bahwa sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai garam beriodium, cenderung memiliki sikap yang baik yaitu sebesar 62,5%. Terdapat kecenderungan peningkatan sikap tentang penggunaan garam beriodium dengan peningkatan pengetahuan.

5.8 Gambaran Perilaku Berdasarkan Sikap

Tabel 12. Tabulasi Silang Sikap dengan Tingkat Perilaku

Tingkat Perilaku Total

Sikap Kurang Cukup Baik

- Kurang 15 (78,9%) 4 (21,1%) 0 (0%) 19 (100%) - Cukup 17 (53,1) 9 (28,1%) 6 (18,8%) 32 (100%) - Baik 16 (41,0%) 12 (30,8%) 11 (28,2%) 39 (100%)

Total 48 25 17 90

29 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat kecenderungan peningkatan sikap terhadap peningkatan tingkat prilaku penggunaan garam beriodium. Responden dengan sikap baik, memiliki perilaku yang baik dalam penggunaan garam beriodium (28,2%).

5.9 Gambaran Perilaku Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tabel 13. Tabulasi silang kategori perilaku dengan tingkat Pengetahuan Responden.

Kategori perilaku Total

Pengetahuan Kurang Cukup Baik

- Kurang

Pada tabel di atas, didapatkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan baik, cenderung memiliki prilaku yang baik tentang penggunaan garam beriodium. Terdapat kecenderungan antara pengetahuan dengan perilaku.

5.10 Gambaran Perilaku Berdasarkan Harga Garam Beriodium Tabel 14. Tabulasi silang tingkat perilaku dengan harga garam beriodium

Tingkat perilaku Total

Harga garam Kurang Cukup Baik

- Terjangkau 41 (50.6%) 23 (28.4%) 17 (21.0%) 81 (100%) - Tidak terjangkau 7 (77.8%) 2 (22.2%) 0 (0.0%) 9 (100%)

Total 48 25 17 90

Dari tabel diatas berdasarkan harga garam, responden yang memiliki perilaku kurang sebagian besar menganggap harga garam masih terjangkau (50,6%).

5.11 Gambaran Perilaku Berdasarkan Ketersediaan Garam Iodium Tabel 15. Tabulasi silang tingkat perilaku dengan ketersediaan garam beriodium

Tingkat perilaku Total Ketersediaan

garam beriodium Kurang Cukup Baik

- Ya 41 (51.9%) 21 (26.6%) 17 (21.5%) 79 (100%) - Tidak 7 (63.6%) 4 (36.4%) 0 (0.0%) 11 (100%)

Total 48 25 17 90

30 Dari tabel di atas, dapat disimpukan bahwa responden yang menganggap garam beriodium tersedia atau dapat ditemukan di daerah sekitar tempat tinggal masih cenderung memiliki tingkat perilaku yang kurang (51,9%). Sementara dari responden yang mengganggap garam beriodium tidak tersedia, paling banyak atau hampir seluruhnya memiliki tingkat perilaku yang kurang yaitu 63.6%.

5.12 Gambaran Perilaku Berdasarkan Sumber Informasi

Responden ditanyakan darimana mereka paling banyak mendapatkan informasi atau pengetahuan mengenai garam beriodium selama ini. Dari hasil penelitian, pada tabel 16 menunjukkan para responden yang tingkat perilakunya cukup, cenderung memperoleh informasi tentang garam beriodium dari petugas kesehatan yaitu 36.7% . Sementara menurut para responden yang mempunyai tingkat perilaku kurang tidak pernah mendengar mengenai garam beriodium sebesar 87,5%. Sebanyak 28,6% responden berperilaku baik memperoleh sumber informasi garam beriodium dari petugas kesehatan.

Tabel 16. Tabulasi silang sumber infomasi dengan tingkat perilaku

Tingkat perilaku Total

Sumber informasi Kurang Cukup Baik

- petugas kesehatan 17 (34.7%) 18 (36.7%) 14 (28,6%) 49 (100%) - aparat desa 4 (80.0%) 1 (20.0%) 0 (0,0%) 5 (100%) - media elektronik 2 (66.7%) 1 (33.3%) 0 (0,0%) 3 (100%) - kerabat dekat 11 (64.7%) 3 (17.6%) 3 (17,6%) 17 (100%) - tidak pernah mendengar 14 (87.5%) 2 (12.5%) 0 (0,0%) 16 (100%)

Total 48 25 17 90

31 BAB VI

PEMBAHASAN

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Halaman 21-31)

Dokumen terkait