A. Hasil Penelitian
2. Hasil Penelitian pada Siklus II
1) Guru (peneliti) tidak memberikan penekanan-penekanan agar setiap anggota kelompok ikut aktif terlibat dalam mengemukakan ide atau pendapatnya. Akibatnya, dalam setiap kelompok ada saja siswa yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan diskusi.
2) Guru tidak mengingatkan adanya batasan waktu dalam menyusun segitiga utuh dari pecahan-pecahan segitiga. Akibatnya, terdapat beberapa kelompok terlambat dalam menyusun segitiga tersebut.
3) Guru tidak memberikan penguatan terhadap poin-poin yang perlu diingat siswa.
4) Hasil tes siswa belum mencapai ketuntasan klasikal.
Kekurangan-kekurangan tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran permainan broken triangle pada siklus I masih belum optimal. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan untuk siklus II.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan model pembelajaran permainan broken triangle dengan tambahan rincian alokasi waktu dalam setiap tahap pembelajaran.
3) Menyiapkan media pembelajaran berupa potongan-potongan kertas berbentuk segitiga yang telah dicantumkan kata atau kalimat yang dapat dibentuk menjadi suatu segitiga utuh.
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa selama pembelajaran.
5) Menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan.
b. Deskripsi Hasil pada Tahap Pelaksanaan Dan Observasi Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan, satu pertemuan untuk menerapkan model pembelajaran permainan broken triangle dan satu pertemuan untuk pelaksanaan tes.
Sama halnya dalam pelaksanaan siklus I, dimana peneliti bertindak sebagai guru dan salah seorang rekan peneliti bertindak sebagai observer. Adapun hasil observasi terhadap keterlaksanaan model pembelajaran permainan broken triangle oleh guru (peneliti) pada siklus II disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.6
Keterlaksanaan Model Pembelajaran Permainan Broken Triangle dalam Pembelajaran IPS pada Siklus II
No. Tahap-Tahap
Nilai Keterlaksanaan Kategori Pembelajaran
1 Mempersiapkan
4,00 Sangat Baik
pembelajaran
Mengorganisasikan
2 siswa ke dalam 4,00 Sangat Baik
beberapa kelompok Membagikan potongan- potongan kertas
3 berbentuk pecahan 3,86 Sangat Baik
segitiga untuk dibentuk menjadi segitiga utuh
4 Pemaparan hasil diskusi
4,00 Sangat Baik
siswa
5 Membimbing siswa untuk
3,75 Sangat Baik
membuat kesimpulan
Rata-rata 3,92 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas, nilai keterlaksanaan model pembelajaran permainan broken triangle untuk tahap pertama sebesar 4,00 berkategori sangat baik, tahap kedua 4,00 berkategori sangat baik, tahap ketiga 3,86 berkategori sangat baik, tahap keempat 4,00 berkategori sangat baik, dan tahap kelima 3,75 berkategori sangat baik. Rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran permainan broken triangle adalah 3,92 berkategori sangat baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran permainan broken triangle pada siklus II telah terlaksana
dengan sangat baik. Adapun hasil observasi siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran permainan broken triangle ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar dalam Mengikuti Pembelajaran IPS dengan Model
Pembelajaran Permainan Broken Triangle pada Siklus II
No. Aspek Pengamatan Rata-rata Skor Kategori
1 Perhatian 3,29 Baik
2 Kerjasama 3,42 Sangat Baik
3 Partisipasi 3,33 Sangat Baik
4 Presentasi 3,46 Sangat Baik
Rata-rata Total 3,38 Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas, untuk aspek pengamatan perhatian diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa sebesar 3,29 berkategori baik, untuk aspek kerjasama diperoleh rata-rata skor 3,42 berkategori sangat baik, untuk aspek partisipasi diperoleh rata-rata skor 3,33 berkategori sangat baik, dan untuk aspek presentasi diperoleh rata-rata skor 3,46 berkategori sangat baik. Rata-rata total skor aktivitas siswa sebesar 3,38 yang berkategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengikuti pembelajaran dengan sangat baik pada siklus II.
c. Deskripsi Hasil Tes Siklus II
Tes Siklus II dilaksanakan setelah penerapan model pembelajaran permainan broken triangle dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V
SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar. Deskripsi hasil tes pada siklus II disajikan dengan statistik deskriptif seperti yang ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Hasil Tes Siklus II pada Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar
Statistik Nilai Statistik
Jumlah Siswa 24
Nilai Ideal 100
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 68
Rentang 27
Rata-rata 81,96
Median 82,00
Modus 82,00
Standar Deviasi 6,98
Variansi 48,74
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar pada hasil tes siklus II adalah 95, nilai terendah 68, rentang 27, rata-rata nilai 81,96, median 82,00, modus 82 dengan standar deviasi 6,98. Adapun pengategorian hasil tes siklus II tersebut ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.9
Kategorisasi Hasil Tes SIklus II pada Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar
Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
86 - 100 Sangat Tinggi 9 37,50
76 - 85 Tinggi 11 45,83
60 - 75 Sedang 4 16,67
55 - 59 Rendah 0 0,00
0 - 54 Sangat Rendah 0 0,00
Jumlah 24 100,00
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk kategori sangat tinggi sebanyak 9 siswa (37,50%), kategori tinggi sebanyak 11 siswa (45,83%), dan kategori sedang sebanyak 4 siswa (16,67%). Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan histogram kategori hasil tes pada siklus II.
12 11
10 9
8
6 4
4
2
0 0
0
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah (55-59) (60-75) (76-85) Tinggi
(0-54) (86-100)
KATEGORI
Gambar 4.3. Histogram Kategori Hasil Tes Siklus II pada Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar Dari gambar di atas tampak bahwa hasil tes pada siklus II kebanyakan berada pada kategori tinggi dan tidak ada lagi siswa yang hasil tesnya berada pada kategori rendah dan sangat rendah.
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar pada siklus II disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.10
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar pada Siklus II
Interval Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)
70 - 100 Tuntas 22 91,67
0 - 69 Tidak Tuntas 2 8,33
Jumlah 24 100,00
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 22 siswa (91,67%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa (8,33%). Untuk lebih memperjelas, berikut disajikan diagram lingkaran persentase ketuntasan hasil belajar siswa.
91.67%
8.33%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4.4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai Makassar pada SIklus II
Dari gambar di atas tampak bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua siswa mencapai ketuntasan pada tes siklus II. Nilai persentase ketuntasan 91,67% telah melebihi 80% sehingga siswa kelas V SD Nusa Harapan
Permai dapat dikatakan tuntas secara klasikal dalam pembelajaran IPS menggunakan model permainan broken triangle.
d. Deskripsi Hasil pada Tahap Refleksi Siklus II
Pada tahap refleksi, peneliti menelaah hasil observasi dan hasil tes siklus II. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II, kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I telah diperbaiki. Guru (peneliti) telah memberikan penekanan-penekan agar setiap anggota kelompok ikut aktif, mengingatkan adanya batasan waktu dalam menyusun segitiga (triangle), dan memberikan penguatan terhadap poin-poin yang perlu diingat oleh siswa dalam menerapkan model pembelajaran permainan broken triangle pada siklus II.
Hasil belajar siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan dimana pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,79 menjadi 81,96 pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa pun telah melebihi 85%
sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kelas V SD Negeri Nusa Harapan Permai telah tuntas secara klasikal. Dengan demikian indikator keberhasilan telah terpenuhi sehingga tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.