• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

C. Hasil Penelitian

subjek agar mampu menjawab item-item pada skala ukur penelitian dengan jawaban sebenar-benarnya sesuai dengan keadaan dari subjek tersebut.

Waktu yang dibutuhkan subjek untuk mengisi kedua skala berkisar 10 hingga 30 menit. Lamanya waktu yang dibutuhkan tergantung dari bagaimana subjek mampu memahami maksud dari item-item skala ukur yang diberikan. Keseluruhan kuisioner yang disebar berjumlah 52 kuisioner. Selama proses pengambilan data peneliti juga melakukan observasi dan wawancara terhadap subjek.

C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anggota keluarga ODS yang turut terlibat langsung menangani selama masa penyembuhan dan pengobatan ODS. Subjek penelitian berjumlah 52 subjek dengan rentang usia 19-63 tahun baik laki-laki maupun perempuan.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dijelaskan mengenai deskripsi dari subjek penelitian yang dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 5

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 25 orang dengan persentase sebesar 48,1% dan subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 27 orang dengan persentase sebesar 51,9%.

Jenis Kelamin Jumlah Subjek Persentase (%) Laki-laki Perempuan 25 27 48,1 % 51,9 % Total 52 100 %

45

Tabel 6

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berusia 18-40 tahun berjumlah 35 orang dengan persentase sebesar 67,3%, subjek dengan usia 41-60 tahun berjumlah 15 orang dengan persentase sebesar 28,8%, dan subjek dengan usia 61-80 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 3,8% . Berdasarkan penjelasan diatas, subjek penelitian paling banyak ialah dengan rentang usia 18-40 tahun dan subjek yang paling sedikit dengan rentang usia 61-60 tahun.

Tabel 7

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan tabel 7 didapatkan bahwa data penelitian menurut pekerjaan subjek sebagai buruh memiliki persentase terbesar sejumlah 29% dengan jumlah 15 orang. Ibu rumah tangga memiliki persentase

Usia (tahun) Jumlah Subjek Persentase (%) 18-40 41-60 61-80 35 15 2 67,3 % 28,8 % 3,8 % Total 52 100 %

Jenis Pekerjaan Jumlah Subjek Persentase (%) Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta Karyawan Buruh Wiraswasta Fisioterapis Guru Pedagang

Ibu Rumah Tangga Mahasiswa Tidak Bekerja 2 7 1 15 5 1 2 1 13 1 4 3,8 % 13,5 % 1,9 % 29 % 9,6 % 1,9 % 3,8 % 1,9 % 25 % 1,9 % 7,7 % Total 52 100 %

sejumlah 25% dengan subjek sebanyak 13 orang. Pada urutan ketiga dimiliki oleh subjek dengan pekerjaan pegawai swasta sebesar 13,5% dengan jumlah 7 orang. Wiraswasta sebesar 9,6% dengan jumlah 5 orang. Tidak bekerja sebesar 7,7% dengan jumlah 4 orang. Pegawai Negeri Sipil dan Guru sebesar 3,8% dengan jumlah 2 orang. Mahasiswa, pedagang, fisioterapis, karyawan masing-masing sebesar 1,9% dengan jumlah 1 orang.

Tabel 8

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan

Berdasarkan tabel 8 diperoleh data penelitian menurut status pernikahan subjek menikah dengan persentase terbesar sebanyak 76,9% dengan jumlah 40 orang. Subjek yang belum menikah memiliki persentase 15,4% dengan jumlah 8 orang dan subjek cerai hidup memiliki persentase 7,7% dengan jumlah 4 orang.

Tabel 9

Tabel Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Hubungan dengan ODS

Pendidikan Terakhir Jumlah Subjek Persentase (%) Cerai Hidup Menikah Belum Menikah 4 40 8 7,7 % 76,9 % 15,4 % Total 52 100 %

Status dalam Keluarga Jumlah Subjek Persentase (%) Orangtua Kakak/Adik Suami/Istri Kakak Ipar Sepupu Keponakan Anak 4 22 11 1 1 3 10 7,7 % 42,3 % 21,2 % 1,9 % 1,9 % 5,8 % 19,2 % Total 52 100 %

47

Berdasarkan tabel 9 didapatkam data penelitian menurut hubungan subjek dengan ODS, yaitu kakak/adik memiliki persentase terbesar 42,3% dengan jumlah 22 orang, suami/istri sebesar 21,2% dengan jumlah 11 orang, anak sebesar 19,2% dengan jumlah 10 orang, orangtua sebesar 7,7% dengan jumlah 4 orang, keponakan sebesar 5,8% dengan jumlah 3 oarang dan persentase terkecil diperoleh sebagai kakak ipar, sepupu, dan masing-masing sebesar 1,9% dengan jumlah 1 orang. 2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh norma deskripsi data penelitian. Deskripsi data akan memberikan gambaran yang penting mengenai keadaan distribusi skor skala pada kelompok responden yang diukur, informasi mengenai keadaan responden pada aspek atau variabel yang diteliti (Azwar, 2012). Norma deskripsi data ini diperoleh dengan menggunakan norma percentil. Norma percentil skala problem focused coping dan caregiver burden dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini.

Tabel 10

Tabel Norma Persentil Problem Focused Coping dan Caregiver Burden

Variabel Percentil

20 40 60 80

Gaya Reflektif Gaya yang Bersifat

Menekan Gaya Reaktif 2,77 1,20 1,25 3,53 1,60 1,75 4,00 1,80 2,00 4,33 2,20 2,50 Caregiver Burden 1,08 1,32 1,54 1,85

Dari hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 10 di atas akan disajikan 5 penormaan yang akan diungkap, yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi.

Tabel 11

Tabel Rumus Kategorisasi Norma Persentil

Kategorisasi Rentang Nilai

Sangat Rendah X < P20

Rendah P20 ≤ X < P40

Sedang P40≤ X < P60

Tinggi P60 ≤ X ≤ P80

Sangat Tinggi X > P80

Deskripsi data penelitian di atas selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui kriteria kategorisasi kelompok subjek pada variabel-variabel yang diteliti. Kategorisasi ini dimaksudkan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur, dimana kontinum jenjang ini dari rentang sangat rendah hingga sangat tinggi (Azwar, 2012). Berdasarkan norma kategori tersebut, maka responden penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori baik pada variabel problem focused coping dan caregiver burden yang dapat dilihat pada tabel berikut:

49

Tabel 12

Tabel Kategorisasi Norma Percentil pada Gaya Reflektif

Kategorisasi Rentang Angka Jumlah Persentase (%)

Sangat Rendah X < 2,77 10 19 % Rendah 2,77 < X < 3,53 11 21 % Sedang 3,53 < X < 4,00 9 17 % Tinggi 4,00 < X < 4,33 8 15 % Sangat Tinggi X > 4,33 14 27 % Total 52 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi gaya reflektif di atas menunjukkan bahwa subjek paling banyak masuk kepada kategorisasi sangat tinggi. Jumlah subjek dengan kategori sangat tinggi sebanyak 14 orang dengan persentase 27%. Jumlah subjek dengan kategori rendah yaitu sebanyak 11 orang dengan persentase 21%. Subjek dengan kategori sangat rendah sebanyak 10 orang dengan persentase 19%, sedang sebanyak 9 orang dengan persentase 17%, dan tinggi sebanyak 8 orang dengan persentase 15%.

Tabel 13

Tabel Kategorisasi Norma Percentil pada Gaya yang Bersifat Menekan Kategorisasi Rentang Angka Jumlah Persentase (%)

Sangat Rendah X < 1,20 5 10 % Rendah 1,20 < X < 1,60 15 29 % Sedang 1,60 < X < 1,80 10 19 % Tinggi 1,80 < X < 2,20 10 19 % Sangat Tinggi X > 2,20 12 23 % Total 52 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi gaya yang bersifat menekan di atas menunjukkan bahwa subjek paling banyak masuk kepada kategorisasi rendah dengan jumlah subjek sebanyak 15 orang dan persentase 29%. Jumlah subjek dengan kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase 23%. Subjek dengan kategori sedang sebanyak 10 orang dengan persentase 19%, tinggi sebanyak 10 orang dengan persentase 19%, dan sangat rendah sebanyak 5 orang dengan persentase 10%.

Tabel 14

Tabel Kategorisasi Norma Percentil pada Gaya Reaktif

Kategorisasi Rentang Angka Jumlah Persentase (%)

Sangat Rendah X < 1,25 7 13 % Rendah 1,25 < X < 1,75 11 21 % Sedang 1,75 < X < 2,00 9 17 % Tinggi 2,00 < X < 2,50 12 23 % Sangat Tinggi X > 2,50 13 25 % Total 52 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi gaya reaktif di atas menunjukkan bahwa subjek paling banyak masuk kepada kategorisasi sangat tinggi. Jumlah subjek dengan kategori sangat tinggi sebanyak 13 orang dengan persentase 25%. Jumlah subjek dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase 23%. Subjek dengan kategori rendah sebanyak 11 orang dengan persentase 21%, sedang sebanyak 9 orang dengan persentase 17%, dan sangat rendah sebanyak 7 orang dengan persentase 13%.

51

Tabel 15

Tabel Kategorisasi Norma Percentil Pada Variabel Caregiver Burden Kategorisasi Rentang Angka Jumlah Persentase (%)

Sangat Rendah X < 1,08 7 13,5 % Rendah 1,08 < X < 1,32 14 27 % Sedang 1,32 < X < 1,54 9 17,3 % Tinggi 1,54 < X < 1,85 11 21,1 % Sangat Tinggi X > 1,85 11 21,1 % Total 52 100 %

Berdasarkan hasil kategorisasi caregiver burden di atas menunjukkan bahwa subjek paling banyak masuk kepada kategorisasi rendah. Jumlah subjek dengan kategori rendah sebanyak 14 orang dengan persentase 27%. Jumlah subjek dengan kategori tinggi dan sangat tinggi masing-masing memiliki jumlah sebanyak 11 orang dengan persentase 21,1%. Jumlah subjek paling sedikit terdapat pada kategori sangat rendah sejumlah 7 orang dengan persentase 13,5%. Jumlah subjek pada kategori sedang sebanyak 9 orang dengan persentase 17,3%.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan guna untuk mengetahui apakah data yang terkumpul telah memenuhi syarat asumsi analisis yang akan digunakan. Pada uji asumsi ini dilakukan uji normalitas dan uji linearitas guna melihat hasil analisis yang diperoleh tidak menyimpang dari data yang ada. Pengujian asumsi ini dilakukan dengan bantuan program statistik yaitu SPSS version 24.0 for Mac.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian antara variabel problem focused coping yang terbagi menjadi gaya reflektif, gaya yang bersifat menekan, dan gaya reaktif dengan variabel caregiver burden terdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas ini peneliti menggunakan Analyze One Sample Kolmogorov Smirnov. Data penelitian dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai p > 0,05 dan dapat dikatakan tidak normal apabila nilai p < 0,05. Hasil uji normalitas kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16

Tabel Hasil Uji Normalitas

Variabel p Normalitas

Gaya Reflektif Gaya yang Bersifat

Menekan Gaya Reaktif Caregiver Burden 0,045 0,001 0,048 0,038 Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal

Berdasarkan tabel 16, hasil menunjukkan bahwa gaya reflektif, gaya yang bersifat menekan, gaya reaktif, dan caregiver burden terdistribusi tidak normal pada penelitian ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan hasil gaya reflektif p = 0,045 (p < 0,05), gaya yang bersifat menekan p = 0,001 (p < 0,05), gaya reaktif p = 0,048 (p < 0,05), dan caregiver burden p = 0,038 (p < 0,05).

53

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier (membentuk garis lurus) antara variabel problem focused coping yang terbagi menjadi gaya reflektif, gaya yang bersifat menekan, dan gaya reaktif dengan variabel caregiver burden. Kedua variabel dapat dikatakan linear apabila p < 0,05 sedangkan dapat dikatakan tidak linear apabila kedua variabel memiliki nilai p > 0,05.

Berikut adalah hasil uji linearitas kedua variabel disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 17

Tabel Hasil Uji Linieritas

Variabel Koefisien Linearitas (F) Signifikansi (p) Keterangan Gaya Reflektif dengan

Caregiver Burden Gaya yang Bersifat

Menekan dengan Caregiver Burden

Gaya Reaktif dengan Caregiver Burden 7,401 18,199 19,209 0,010 0,000 0,000 Linier Linier Linier

Berdasarkan tabel 17, hasil uji linearitas gaya reflektif dan caregiver burden menunjukkan koefisien F = 7,401, p = 0,010, dan p < 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara gaya reflektif dan caregiver burden pada caregiver ODS memenuhi asumsi linearitas (membentuk garis lurus). Hasil uji linearitas gaya

yang bersifat menekan dan caregiver burden menunjukkan koefisien F = 18,199, p = 0,000, dan p < 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara gaya yang bersifat menekan dan caregiver burden pada caregiver ODS memenuhi asumsi linearitas. Hasil uji linearitas gaya reaktif dan caregiver burden menunjukkan koefisien F = 19,209, p = 0,000, dan p < 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara gaya reaktif dan caregiver burden pada caregiver ODS memenuhi asumsi linearitas. 4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara problem focused coping yang terbagi menjadi gaya reflektif, gaya yang bersifat menekan, dan gaya reaktif dengan caregiver burden pada caregiver ODS. Uji hipotesis ini menggunakan teknik korelasi Product Moment Spearman Rho pada program SPSS 24.0 for Mac.

Tabel 18

Tabel Hasil Uji Hipotesis

Variabel r p

Gaya Reflektif dengan Caregiver Burden Gaya yang Bersifat

Menekan dengan Caregiver Burden Gaya Reaktif dengan

Caregiver Burden 0,102 0,218 0,260 -0,320 0,467 0,510 0,021 0,000 0,000

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis yang telah dilakukan, ditunjukkan pada tabel 18 diperoleh data koefisien korelasi gaya

55

reflektif dan caregiver burden yaitu r = -0,320 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya reflektif dan caregiver burden pada caregiver ODS. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (r2) variabel gaya reflektif dan caregiver burden sebesar r² = 0,102. Hal ini menunjukkan bahwa gaya reflektif memberikan pengaruh sebesar 10,2% terhadap caregiver burden pada caregiver ODS. Sehingga, semakin tinggi gaya reflektif yang dimiliki oleh caregiver ODS maka semakin rendah caregiver burden pada caregiver ODS. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gaya reflektif yang dimiliki oleh caregiver ODS maka semakin tinggi caregiver burden pada caregiver ODS.

Hasil uji hipotesis menunjukkan perolehan data koefisien korelasi gaya yang bersifat menekan dan caregiver burden yaitu r = 0,467 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya yang bersifat menekan dan caregiver burden pada caregiver ODS. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (r2) variabel gaya reflektif dan caregiver burden sebesar r² = 0,218. Hal ini menunjukkan bahwa gaya yang bersifat menekan memberikan pengaruh sebesar 21,8% terhadap caregiver burden pada caregiver ODS. Mengacu pada hal tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi gaya yang bersifat menekan dari caregiver ODS maka semakin tinggi juga caregiver burden pada caregiver ODS.

Hasil uji hipotesis menunjukkan perolehan data koefisien korelasi gaya reaktif dan caregiver burden yaitu r = 0,510 dengan p = 0,000 (p

< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya reaktif dan caregiver burden pada caregiver ODS. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (r2) variabel gaya reaktif dan caregiver burden sebesar r² = 0,260. Hal ini menunjukkan bahwa gaya reaktif memberikan pengaruh sebesar 26% terhadap caregiver burden pada caregiver ODS. Mengacu pada hal tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi gaya reaktif dari caregiver ODS maka semakin tinggi juga caregiver burden pada caregiver ODS.

Dengan demikian, kesimpulan hipotesis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya reflektif dan caregiver burden pada caregiver ODS.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya yang bersifat menekan dan caregiver burden pada caregiver ODS.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya reaktif dan caregiver burden pada caregiver ODS.

Dokumen terkait