• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR

D. Keaslian Penelitian

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara problem focused coping dan caregiver burden pada caregiver orang dengan skizofrenia (ODS).

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat memperkaya khasanah pengetahuan ilmu psikologi, khususnya pada bidang psikologi klinis serta dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pengetahuan terkait problem focused coping dan caregiver burden pada caregiver ODS. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah dapat memberikan pemahaman kepada caregiver terkait hubungan antara problem focused coping dan caregiver burden yang dimiliki oleh caregiver ODS, sehingga dapat membantu masyarakat maupun keluarga dari ODS untuk mendukung dan membantu kesembuhan dari ODS di sekitarnya.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian ini didasarkan oleh beberapa penelitian sebelumnya yang berasal dari berbagai negara. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai variablel problem focused coping dan caregiver burden. Penelitian tentang problem focused coping salah satunya adalah Does distraction facilitate problem focused coping with job stress? A 1 year

11

longitudinal study oleh Shimazu dan Schaufeli (2007), menguji mengenai efek tunggal dan gabungan dari problem focused coping dan distraksi yang berfokus pada masalah pada kesejahteraan karyawan (yaitu, respons stres dan kinerja pekerjaan) dengan menggunakan data survei yang dilakukan dua sesi dengan jeda waktu 1 tahun. Peserta adalah 488 pegawai laki-laki, yang bekerja di perusahaan mesin konstruksi di Jepang Barat. Metode analisanya dengan analisis regresi berganda hirarkis yang dilakukan untuk memeriksa apakah gangguan mempengaruhi hubungan masalah dengan coping terhadap kesejahteraan. Hasilnya membuktikan bahwa penggunaan problem focused coping berhubungan negatif dengan respons stres pada orang yang mengalami gangguan. Kombinasi coping yang tinggi dan gangguan yang tinggi secara positif terkait dengan kinerja lapangan kerja, meskipun hanya terbatas pada situasi stres kerja yang tinggi.

Penelitian terkait problem focused coping lainnya adalah Relationship of problem-focused coping strategies to changes in quality of life following treatment for early stage breast cancer (Ransom, Jacobsen, Schmidt, & Andrykowski, 2005). Penelitian ini mengkaji mengenai hubungan problem focused coping yang digunakan oleh pasien kanker payudara tahap awal pada akhir pengobatan dapat memprediksi perubahan kualitas hidup enam bulan kemudian. Subjek sebanyak 146 wanita menyelesaikan langkah-langkah problem focused coping dan kualitas hidup yang bermasalah pada akhir pengobatan kanker payudara tahap awal. Kualitas hidup dinilai kembali enam bulan kemudian. Subjek yang lebih fokus pada gejala penyakit yang dialami pada akhir pengobatan mengalami peningkatan

kualitas fisik dan mental yang kurang baik enam bulan kemudian. Subjek yang cenderung mencari informasi tentang penyakit yang dialami, menunjukkan peningkatan kualitas fisik yang lebih baik. Hasil menunjukkan bahwa memusatkan perhatian pada gejala adalah pendekatan yang maladaptif terhadap penyakit, namun pencarian informasi tersebut dapat memberi manfaat bagi pemulihan fisik.

Selain itu, penelitian terdahulu yang mengkaji terkait caregiver burden yaitu penelitian dari Kate, Grover, Kulhara, dan Nehra (2013) dengan judul Relationship of caregiver burden with coping strategies, social support, psychological morbidity, and quality of life in the caregivers of schizophrenia yang melihat mengenai hubungan antara caregiver burden yang diukur dengan Hindi Involvement Evaluation Questionnaire (IEQ) dengan strategi coping, dukungan sosial, morbiditas psikologi, dan kualitas hidup dari caregiver ODS. Hasil yang didapatkan adalah tingginya caregiver burden berkaitan dengan penggunaan strategi coping yang maladaptif, rendahnya kualitas hidup, rendahnya dukungan sosial, serta tingginya kecenderungan individu terhadap mobiditas psikologi.

Caregiver burden and coping (Chadda, Singh, & Ganguly, 2007) merupakan penelitian yang juga membahas terkait caregiver burden. Dalam penelitian ini, Chadda, Singh, dan Ganguly (2007) mencoba melihat pengalaman dari caregiver ODS dan caregiver pasien bipolar affective disorder (BAD). Penelitian ini memberikan intervensi terhadap para caregiver yang menjadi subjeknya mengenai strategi coping untuk mengatasi burden. Hasilnya adalah terdapat persamaan tipe coping yang

13

lebih sering digunakan oleh caregiver. Problem focused coping lebih sering digunakan dibandingkan dengan mencari dukungan sosial atau menghindari masalah.

Penelitian lainnya adalah Hubungan tingkat pengetahuan dan beban caregiver dengan perilaku caregiver dalam merawat pasien relaps skizofrenia di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Metkono, Pasaribu, & Susilo, 2014). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas caregiver berpengetahuan sedang dan memiliki beban ringan serta tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku, hubungan kekerabatan dengan perilaku, tingkat pendidikan dengan perilaku, pekerjaan dengan perilaku, jenis kelamin dengan perilaku, lama pasien sakit dengan perilaku, pernah dirawat atau tidak di RS dengan perilaku dan terdapat hubungan antara beban dengan perilaku, umur dengan perilaku, pembiayaan dengan perilaku.

Penelitian-penelitian tersebut memiliki perbedaan baik dari segi permasalahan, metode, maupun subjek. Terdapat juga beberapa bagian yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang terdahulu, diantaranya yaitu:

1. Keaslian Topik

Penelitian Relationship of caregiver burden with coping strategies, social support, psychological morbidity, and quality of life in the caregivers of schizophrenia (Kate, dkk., 2013) dan Caregiver burden and coping (Chadda, Singh, & Ganguly, 2007) sama-sama membahas mengenai caregiver burden serta coping. Orisinalitas topik penelitian

ini terdapat pada variabel bebas yang lebih menjurus kepada salah satu bentuk coping yaitu problem focused coping. Sementara pada penelitian Hubungan tingkat pengetahuan dan beban caregiver dengan perilaku caregiver dalam merawat pasien relaps skizofrenia di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (Metkono, Pasaribu, & Susilo, 2014), topik yang diangkat berfokus mengenai permasalahan tingkat pengetahuan, beban, serta perilaku pada caregiver.

2. Keaslian Teori

Penelitian yang dilakukan oleh Kate dkk. (2013) mengacu pada teori Grover, Chakrabarti, dan Ghormode (2011) yang menjelaskan mengenai caregiver burden. Selain itu, penelitian dari Chadda, Singh, dan Ganguly (2007) merujuk kepada teori caregiver burden dari Budd, Oles, dan Hughes (1998) dan teori strategi coping dari Folkman dan Lazarus (1985). Metkono, Pasaribu, dan Susilo (2014) menggunakan teori caregiver burden dari Stuart (2009) dan website resmi caregiver. Peneliti kali ini menggunakan teori problem focused coping dari Lazarus dan Folkman (1984) serta teori caregiver burden dari Thara, Padmavati, Kumar, dan Srinivasan (1998).

3. Keaslian Alat Ukur

Penelitian yang dilakukan oleh Kate dkk. (2013) menggunakan instrumen Hindi Version of Involvement Evaluation Questionnaire (IEQ) untuk memperoleh data caregiver burden, The Coping Checklist-Hindi version untuk memperoleh data strategi coping, Global

15

Assessment of Functioning Scale (GAF), Social Support Questionnaire-Hindi Adaptation (SSQ), WHO Quality of Life-Hindi Version (QOL), serta Positive and Negative Syndrome Scale for Schizophrenia (PANSS). Selain itu, penelitian dari Chadda, Singh, dan Ganguly (2007) menggunakan Burden Assessment Schedule (BAS) untuk memperoleh data caregiver burden dan Ways of Coping Checklist-Hindi Adaptation (WCC - HA) untuk memperoleh data strategi coping. Metkono, Pasaribu, dan Susilo (2014) dalam penelitiannya juga menggunakan Burden Assessment Schedule (BAS) untuk mengukur caregiver burden dan ditambah dengan tiga kuesioner lainnya untuk memperoleh data demografi, pengetahuan, dan perilaku subjek. Penelitian ini mengukur tingkat problem focused coping dengan menggunakan alat ukur Problem-Focused Style of Coping (PF-SOC) serta Burden Assessment Schedule (BAS) untuk memperoleh data tingkat burden pada caregiver.

4. Keaslian Subjek Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Kate dkk. (2013) menggunakan 100 orang caregiver ODS sebagai subjek dan penelitian Chadda, Singh, dan Ganguly (2007) menggunakan 12 orang caregiver ODS dan 18 orang caregiver BPAD dan dari kedua penelitian ini berlokasi di India. Sementara penelitian dari Metkono, Pasaribu, dan Susilo (2014) menggunakan subjek yang berada di Poliklinik Psikiatri RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 111 subjek. Pada penelitian ini adalah keluara pengasuh (caregiver) ODS yang berusia 20-50 tahun, dengan

kriteria tinggal bersama penderita skizofrenia sekaligus merawat penderita selama proses rawat jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga data yang diperoleh tentu saja akan berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu.

17

Dokumen terkait