• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

2. Persiapan Penelitian

nama menjadi RSJD Dr. RM Soedjarwadi seiring dengan diserahkannya rumah sakit jiwa ini kepada Pemprov Jawa Tengah. Pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dilakukan semenjak tahun 2008.

RSJD Dr. RM Soedjarwadi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Daerah Kelas A sejak tahun 2013 dan pada tahun berikutnya menjadi rumah sakit jiwa pertama di Indonesia yang meraih Akreditasi RS versi 2012 dari KARS dengan predikat PARIPURNA. Tahun 2016, RSJD Dr. RM Soedjarwadi menerapkan sistem manajemen mutu SMM ISO 9001:2015 dan sistem manajemen lingkungan SMM ISO 1400:2015 hingga sekarang.

Peneliti memilih RSJD Dr. RM Soedjarwadi sebagai tempat penelitian dikarenakan pada rumah sakit tersebut memilki poli rawat jalan khusus gangguan jiwa dan menerima pasien skizofrenia dan memungkinkan ODS diantar oleh keluarganya. Sehingga peneliti dapat berinteraksi secara langsung dengan subjek yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan peneliti.

2. Persiapan Penelitian a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi yang dilakukan oleh peneliti mencakup pengurusan surat permohonan izin penelitian yang dikeluarkan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia kepada instansi terkait.

Perizinan penelitian dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran penelitian secara administratif. Surat izin penelitian dikeluarkan oleh

Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia pada tanggal 16 Januari 2018 dengan Nomor : 57/Dek/70/Div.Um.RT/I/2018, perihal permohonan izin penelitian/pengambilan data yang diajukan kepada Direktur RSJD Dr. RM. Soedjarwadi. Tahapan selanjutnya, RSJD Dr. RM. Soedjarwadi mengeluarkan surat persetujuan izin penelitian pada tanggal 23 Januari 2018.

b. Persiapan Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan try out terpakai pada kedua skala disebabkan karena jumlah subjek penelitian yang terbatas dan beberapa subjek tidak bersedia untuk mengisi kuisioner penelitian. Sebelum melakukan try out peneliti terlebih dahulu menyebarkan lima kuisioner untuk mendapatkan saran atas kuisioner yang akan disebarkan.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala problem focused coping dan caregiver burden. Peneliti mengadaptasi skala ukur Problem-Focused Style of Coping yang dikembangkan oleh Heppner dkk. (1995) dan skala Burden Assessment Schedule yang dikembangkan oleh Sell dkk. (1998). Kedua alat ukur tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk Bahasa Indonesia yang kemudian digunakan oleh peneliti.

Sebelum proses pengambilan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan expert atau professional judgement guna mengetahui pertimbangan yang paling tepat mengenai penggunaan kalimat pada kuisioner.

39

1) Skala Problem Focused Coping

Skala problem focused coping digunakan untuk mengukur problem focused coping pada subjek. Skala problem focused coping yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala Problem-Focused Style of Coping yang dikembangkan oleh Heppner dkk. (1995). Skala ini terdiri dari tiga aspek, yaitu gaya reflektif, gaya yang bersifat menekan, serta gaya reaktif dan skala ini memiliki 18 item pernyataan.

2) Skala Caregiver Burden

Skala caregiver burden digunakan untuk mengukur caregiver burden pada subjek. Skala caregiver burden yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala Burden Assessment Schedule yang dikembangkan oleh Sell dkk. (1998). Terdapat empat aspek pada skala Burden Assessment Schedule, yaitu dampak pada kesejahteraan, penghargaan atas perawatan, dampak hubungan sosial, dan kerugian yang diterima. Skala ini memiliki 16 item pertanyaan.

c. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur menggunakan skala problem focused coping (Heppner, Cook, Wright, & Johnson, Jr., 1995) dan skala caregiver burden (Sell, Thara, Padmavati, & Kumar, 1998). Pada penelitian ini peneliti menggunakan try out terpakai atas dasar pertimbangan jumlah subjek penelitian yang terbatas dan beberapa subjek tidak bersedia untuk mengisi kuisioner penelitian. Pengambilan data uji coba alat ukur

dilakukan pada tanggal 6 Februari 2018 hingga 20 Maret 2018 di RSJD Dr. RM Soedjarwadi dengan jumlah subjek 52 orang. Total item pada alat ukur sebanyak 34 item, yang terdiri dari skala problem focused coping sebanyak 16 item dan skala caregiver burden sebanyak 18 item. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 24,0 for Mac.

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Berdasarkan hasil uji coba penelitian terhadap skala problem focused coping dengan caregiver burden, maka dilakukan uji analisa validitas dan reliabilitas terhadap kedua skala tersebut. Indeks validitas dan reliabilitas yang diperoleh dari hasil analisis ini berguna untuk mengukur apakah skala yang digunakan layak di uji cobakan pada item-item skala penelitian yang hendak diukur. Adapun usaha lain yang dapat dilakukan adalah melakukan seleksi item dengan tujuan untuk mendapatkan item-item yang berkualitas. Menurut Azwar (2012), diskriminasi item yang sah ialah memiliki daya diskriminasi diatas 0,3. Sedangkan menurut Kohoe (1995) batas diskriminasi item adalah 0,15. Selain itu, koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Apabila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 maka pengukuran semakin reliabel.

Mengacu pada uraian di atas, berikut adalah hasil analisa data penelitian yang telah dilakukan:

41

1) Skala Problem Focused Coping

Berdasarkan hasil analisis pada skala problem focused coping yang telah diuji coba, terdapat tiga item yang tidak memenuhi syarat diskriminasi item, yaitu item nomor 2, 3, dan 13. Peneliti menggunakan indeks validitas butir item dengan koefisien korelasi minimal 0,15. Menurut Kohoe (1995) penggunaan koefisien korelasi minimal 0,15 berdasarkan pertimbangan isi dan tujuan skala yang sedang disusun, apabila di bawah 0,15 maka sebaiknya item tersebut di restrukturasi.

Hasil analisa pada uji coba skala ukur problem focused coping setelah menggugurkan item menunjukkan koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,751. Artinya, pengukuran dengan mengunakan skala problem focused coping memiliki taraf konsistensi sebesar 75,1%. Berikut ini adalah blue print skala problem focused coping setelah dilakukan uji coba:

Tabel 3

Distribusi Butir Item Skala Problem Focused Coping Setelah Uji Coba

Keterangan: (*) item digugurkan

Aspek-aspek Nomor Item Jumlah

Gaya reflektif 3*, 4, 6, 11, 12, 14,

17 7

Gaya yang bersifat

menekan 1, 2*, 5, 10, 16, 18 6

Gaya reaktif 7, 8, 9, 13*, 15 5

2) Skala Caregiver Burden

Berdasarkan hasil analisis pada skala caregiver burden yang telah diuji coba, terdapat tiga item yang tidak memenuhi syarat diskriminasi item, yaitu item nomor 1, 9, dan 12. Peneliti menggunakan indeks validitas butir item dengan koefisien korelasi minimal 0,15. Menurut Kohoe (1995) penggunaan koefisien korelasi minimal 0,15 berdasarkan pertimbangan isi dan tujuan skala yang sedang disusun, apabila di bawah 0,15 maka sebaiknya item tersebut direstrukturasi.

Hasil analisa pada uji coba skala ukur caregiver burden setelah menggugurkan item menunjukkan koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,858. Artinya, pengukuran dengan mengunakan skala caregiver burden memiliki taraf konsistensi sebesar 85,8%. Berikut ini adalah blue print skala caregiver burden setelah dilakukan uji coba:

Tabel 4

Distribusi Butir Item Caregiver Burden Setelah Uji Coba

Keterangan: (*) item digugurkan

Aspek-aspek Nomor Item Jumlah

Dampak pada kesejahteraan 3, 4, 5, 14 4 Penghargaan atas perawatan 1*, 9*, 12*, 15 4 Dampak hubungan social 2, 7, 10, 13 4 Kerugian yang diterima 6, 8, 11, 16 4

43

Dokumen terkait