• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1Gambaran Umum Perusahaan 1. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

PT Astra Agro Lestari Tbk

Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Kantor pusat AALI dan entitas anak (“Grup”) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit AALI saat ini berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Pada tanggal 30 Juni 1997, AALI melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp250 miliar menjadi Rp2 triliun yang terdiri dari 4 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa. Namun kegiatan utama Perusahaan bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit.

Pada tanggal 9 Desember 1997, AALI melakukan penawaran umum perdana saham AALI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran sebesar Rp1.550,- per saham.

2. Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" tanggal 05 Juli 1968 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968. Kantor pusat ANTM berlokasi di Gedung Aneka Tambang, Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ANTM adalah di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan galian tersebut.

Pada tanggal 27 Nopember 1997, ANTM memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ANTM (IPO) kepada masyarakat sebanyak 430.769.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan Harga Penawaran Perdana sebesar Rp1.400,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Nopember 1997.

3. Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International T

dengan nama PT Astra International Incorporated. Kantor pusat ASII berdomosili di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Pemegang saham terbesar ASII adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaan yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle & Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ASII bergerak di bidang perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.

Memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran umum Perdana Saham ASII (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 saham dengan Harga Penawaran Perdana sebesar Rp 14.850,- per

saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 4 April 1990.

4. Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk

1955 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Saat ini BBCA memiliki 1 kantor pusat di Jakarta, 918 kantor cabang di seluruh Indonesia dan 2 kantor perwakilan luar negeri.

Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. BBCA bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya.

Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana / IPO BBCA sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp500,- dengan harga penawaran Rp1.400,- per saham, yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

5. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) T

Indonesia sebagai Bank Sentral. Pada tahun 1968, BNI ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Kantor pusat BNI berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. Pada saat ini

BNI memiliki 168 kantor cabang, 912 cabang pembantu domestik serta 429 outlet lainnya. Selain itu, jaringan BNI juga meliputi 4 kantor cabang luar negeri yaitu Singapura, Hong Kong, Tokyo dan London serta 1 kantor perwakilan di New York.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan (termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah).

Pada tanggal 28 Oktober 1996, BBNI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBNI (IPO) Seri B kepada masyarakat sebanyak 1.085.032.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 25 November 1996.

6. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) T

Kantor pusat BBRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10210. Pada saat ini BBRI memiliki 18 kantor wilayah, 16 kantor inspeksi, 442 kantor cabang domestik, 1 kantor cabang khusus, 3 kantor perwakilan di luar negeri, 545 kantor cabang pembantu, 914 kantor kas, 5.000 BRI unit, dan 1.778 teras.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BBRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan

melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pada tanggal 31 Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.811.765.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp875,- per saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875,- setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50% saham di BRI. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 November 2003.

7. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

pusat BDMN berlokasi di gedung Menara Bank Danamon, Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. E4 No.6 Mega Kuningan, Jakarta. Pada saat ini, BDMN memiliki 79 kantor cabang domestik, 1.562 kantor cabang pembantu domestik dan danamon simpan pinjam, 160 kantor cabang dan kantor cabang pembantu syariah.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BDMN adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan dan melakukan kegiatan perbankan lainnya berdasarkan prinsip Syariah. BDMN mulai melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah tersebut sejak tahun 2002 dan pada tahun

2004 mulai melakukan kegiatan usaha mikro dengan nama Danamon Simpan Pinjam.

Pada tanggal 24 Oktober 1989, BDMN memperoleh pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) BDMN kepada masyarakat sebanyak 12.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 06 Desember 1989.

8. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) T

mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Kantor pusat BMRI berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38 Jakarta Selatan. Saat ini BMRI mempunyai 12 kantor wilayah domestik, 68 kantor area, dan 949 kantor cabang pembantu, 502 kantor mandiri mitra usaha, 291 kantor kas dan 5 cabang luar neger yang berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai (Republik Rakyat Cina).

BMRI didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BMRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan.

Pada tanggal 23 Juni 2003, BMRI memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2003.

9. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk

1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari mendirikan dan menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan, kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu.

Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

PT Bukit Asam (Persero) T Kantor pusat PTBA terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15. Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta 12950. Pada tahun 1993, PTBA ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan batubara beserta hasil olahannya.

Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.

11.Timah Tbk (TINS)

PT Timah (Persero) Tbk (TINS) didirikan pada tanggal 02 Agustus 1976. TINS berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dan kantor pusat terletak di Jl. Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta 10110 serta memiliki wilayah

operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta Cilegon, Banten.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TINS meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. Kegiatan utama TINS adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha.

Pada tanggal 27 September 1995, TINS memperoleh persetujuan dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TINS sebanyak 176.155.000 saham Seri B dan Global Depositary Receipts (GDR) milik Perusahaan. Terhitung mulai tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan melakukan penghentian pencatatan atas GDR milik Perusahaan di Bursa Saham London. Penghentian pencatatan tersebut dilakukan mengingat jumlah GDR yang beredar semakin kecil dan tidak likuid. Harga Penawaran Perdana sebesar Rp 2.900,- per saham dengan 503.301.999 lembar saham, dan saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Oktober 1995.

12.Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / TELKOM (TLKM) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Kantor pusat TLKM berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TLKM adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, TLKM menjalankan kegiatan yang meliputi: (a)Usaha Utama: Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual, menyewakan, dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika (b)Usaha Penunjang: 1).Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika. 2).Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, yang antara lain meliputi pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana (Initial Public Offering atau IPO) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari 8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah). Pada tanggal 14 November 1995, Pemerintah menjual saham TLKM yang terdiri dari 933.333.000 saham baru Seri B dan 233.334.000 saham Seri B milik Pemerintah kepada masyarakat melalui IPO di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya), dan penawaran dan pencatatan di Bursa Efek New York (“NYSE”) dan Bursa Efek London (“LSE”) atas 700.000.000 saham Seri B milik Pemerintah dalam bentuk American Depositary Shares (“ADS”). Terdapat 35.000.000 ADS

dan masing-masing ADS mewakili 20 saham Seri B pada saat itu. Harga Penawaran Perdana sebesar Rp 2.050,- per saham dengan 9.333.332.999 lembar saham, dan saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 November 1995.

13.United Tractors Tbk (UNTR)

PT United Tractors Tbk (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973. UNTR berkedudukan di Jakarta dan mempunyai 18 cabang, 17 kantor lokasi dan 12 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Perusahaan melalui pemegang saham utama, PT Astra International Tbk (Astra), adalah bagian dari Jardine Matheson Holdings Ltd.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup”) meliputi penjualan dan penyewaan alat berat beserta pelayanan purna jual, pertambangan dan kontraktor pertambangan. Termasuk didalam kontraktor pertambangan adalah jasa kontraktor pertambangan terpadu.

Pada tahun 1989, UNTR melalui Penawaran Umum Perdana Saham menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp7.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 September 1989.

4.2Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Deskriptif variabel dependen (terikat) yaitu Harga Saham dan variabel independen (bebas) yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM).

1. Harga Saham

Tabel 4.1

Harga Saham Indeks LQ-45 Tahun 2008-2012 (dalam Rupiah) NO KODE EMITEN TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 1 AALI 9800 22750 26200 21700 19100 2 ANTM 1090 2200 2450 1620 1280 3 ASII 1055 3470 5455 7400 7550 4 BBCA 3250 4850 6400 8000 9200 5 BBNI 680 1980 3875 3800 3750 6 BBRI 2287 3825 5220 6750 6950 7 BDMN 3180 4550 5700 4100 5600 8 BMRI 2025 4700 6500 6750 7800 9 INDF 930 3550 4875 4600 5850 10 PTBA 6900 17250 22950 17350 15000 11 TINS 1080 2000 2750 1670 1520 12 TLKM 1380 1890 1590 1410 1790 13 UNTR 4400 15500 23800 26350 19600 Rata-Rata 2927.46 6808.85 9058.85 8576.92 8076.15 Tertinggi 9800 22750 26200 26350 19600 Terendah 680 1890 1590 1410 1280

Sumber: www.yahoo.finance.com (data diolah)

Rata-rata Harga Saham Indeks LQ-45 pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012 adalah Rp 2.927,46, Rp 6.808,85, Rp 9.058,85, Rp 8.576,92, dan Rp 8.076,15.

Pada tahun 2008, Harga Saham tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) yaitu sebesar Rp 9.800, sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Bank Negara Indonesia, Tbk (BBNI) yaitu sebesar Rp 680.

Pada tahun 2009, Harga Saham tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) yaitu sebesar Rp 22.750, sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Bank Negara Indonesia, Tbk (BBNI) yaitu sebesar Rp 1.890.

Pada tahun 2010, Harga Saham tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari, Tbk (AALI) yaitu sebesar Rp 26.200, sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM) yaitu sebesar Rp 1.590.

Pada tahun 2011, Harga Saham tertinggi dimiliki oleh United Tractors, Tbk (UNTR) yaitu sebesar Rp 26.350, sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM) yaitu sebesar Rp 1.410.

Pada tahun 2012, Harga Saham tertinggi dimiliki oleh United Tractors, Tbk (UNTR) yaitu sebesar Rp 19.600, sedangkan Harga Saham terendah dimiliki oleh Aneka Tambang (Persero), Tbk yaitu sebesar Rp 1.280.

2. Return on Asset (ROA)

Tabel 4.2

Return on Asset (ROA) Indeks LQ-45 Tahun 2008-2012 (dalam %) NO KODE EMITEN TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 1 AALI 40.354 21.933 22.939 24.485 20.29

Dokumen terkait