3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan aplikasi secara formal dan sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan. Tujuan penelitian pada umumnya identik dengan tujuan ilmu pengetahun, yaitu membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengandaikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan. Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel bebas dan terikat dalam suatu penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan paradigma sederhana, yaitu menunjukan hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen. (Sugiyono, 2006:5)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan Yahoo Finance melalui media internet dengan situs www.idx.co.id, danfinance.yahoo.com.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Januari 2014.
3.3 Batasan Operasional
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:7) variabel adalah “sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah variasi pada nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda”.
Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas).
a. Variabel Dependen (Terikat)
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:8), variabel dependent adalah “variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Tujuan penelitian adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya atau memprediksinya. Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel terpengaruh”.
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah harga saham dari setiap perusahaan yang terpilih menjadi sampel. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutup (closing price) per 31 Desember setiap tahunnya. Variabel harga saham dalam penelitian ini dilambangkan dengan Y.
b. Variabel Independen (Bebas)
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:8), variabel independen adalah “variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya”.
Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Return on Asset (X1), Return on Equity (X2),
Net Profit Margin (X3).
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Konsep Variabel Pengukuran Skala
Variabel Dependen
Harga Saham (Y)
Harga yang tercatat dalam bursa dan merupakan harga yang ada di pasar sekunder.
Harga Saham Penutup (Closing
Price) Rasio Variabel Independen Return on Asset (ROA) (X1)
Rasio ini digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan menciptakan laba sertamengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ���=��������� ���������� Rasio Return on Equity (ROE) (X2)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan, sehingga sering disebut rentabilitas modal sendiri.
ROE = ��������� �����ℎ�����′� ������ Rasio Net Profit Margin (NPM) (X3)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income
dari kegiatan operasi pokoknya. NPM = ��������� �������� �������� Rasio
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono, 2006:55)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 yang terdaftar (listing) di Bursa efek Indonesia selama periode 2008-2012. Berdasarkan data yang diperoleh jumlah populasi dari penelitian ini adalah 83 perusahaan.
Sampel adalah “suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian” (Suharyadi dan Purwanto, 2008:12). Pegambilan sampel pada penelitian ini adalah didasarkan pada pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian. Pengambilan sampeldilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Pertimbangan perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dengan kriteria:
1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode analisis yaiu tahun 2008-2012.
2. Termasuk kelompok perusahaan indeks LQ-45 lima tahun berturut-turut (selama periode analisa yaitu 2008-2012).
3. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.
4. Memiliki data keuangan yang lengkap selama periode 2008-2012 dan telah diaudit oleh Auditor Independen.
Berdasarkan empat kriteria tersebut, maka terdapat 13 perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini dari 83 perusahaan yang masuk ke dalam daftar emiten LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dengan demikian total sampel yang akan diteliti adalah 65.
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data emiten dan finance.yahoo.com, buku-buku referensi, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam penelitian kepustakaan, penelitian ini dilakukan dengan cara pengkajian dan pendalaman literatur-literatur, yaitu buku, jurnal dan laporan penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis dan acuan untuk mengolah data yang diperoleh dari perpustakaan dan penelusuran internet. Selain itu juga untuk memperoleh data sekunder dari BEI yang akan digunakan sebagai landasan teori dan dasar untuk menganalisis data penelitian ini. Penelitian lapangan dilakukan dengan mencari data sekunder yaitu mengambil data dari Indonesian Stock Exchange (IDX) berupa laporan keuangan yang telah diaudit periode
2008-2012 untuk data variabel ROA, ROE, dan NPM, dan data harga saham perusahaan yang dijadikan sampel untuk tahun 2008-2012 di finance.yahoo.com
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif agar lebih mampu menunjukan hasil yang cepat dan tepat dan metode analisis statistik dengan bantuan software SPSS Statistics. Penilaian kuantitatif diperoleh dari data kualitatif yang telah ada, jawaban dari elemen-elemen tersebut kemudian dilakukan pembobotan indeks untuk setiap perusahaan berdasarkan nilai mean yang dilakukan dengan menjumlahkan seluruh data dibagi dengan banyaknya data (Kuncoro, 2003: 173). Pengukuran Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dengan menghitung berdasarkan pada rumus yang ada menggunkan data laporan keuangan yang telah diaudit tahun 2008-2012.
Harga saham menggunakan rasio berupa nilai rupiah harga saham pada harga saham penutup (Closing Price) per 31 Desember setiap tahunnya. Perolehan angka hasil analisis rasio tersebut kemudian diuji terlebih dahulu dengan uji prasyarat analisis statistik parametrik. Setelah dinyatakan lulus uji prasyarat tersebut, pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi berganda untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian statistik didahului dengan pengujian asumsi klasik atas variabel independen dan variabel dependen yang ada untuk mendapatkan hasil parameter yang lebih baik.
3.9 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian linear berganda. Menurut Situmorang dan Lufti (2012:151) regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberpa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.
Model regresi berganda yang digunakan: Y = β₀+ β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ +e
Dimana:
Y = variabel dependen atau kriterium, yaitu variabel yang nilainya akan diprediksi (harga saham)
β₀ = konstanta
β₁, β₂, β₃, β₄, β₅, β6 = koefisien regresi
X1 = variabel independen, yaitu Return on Asset X2 = variabel independen, yaitu Return on Equity
X3 = variable independen, yaitu Net Profit Margin
e = variabel pengganggu atau Error Term (residual)
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda karena ada dua atau lebih variabel independennya. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji test of significance (uji t statistik) digunakan untuk menentukan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (bersifat
signifikan/tidak signifikan). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan probabilitas signifikan dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Jika nilai t hasil regresi mempunyai signifikasi yang lebih besar dari 0.05 dan t hitung lebih baik dari t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
− jika thitung < ttabelpada α 0.05, maka Ha ditolak
− jika thitung > ttabel pada α 0.05, maka Ha diterima. 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Varians Fisher (uji F statistik) digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan probabilitas signifikan dengan tingkat kesalahan 5% atau 0,05. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Jika nilai F hasil regresi mempunyai signifikansi yang lebih besar dari 0.05 dan F hitung lebih kecil dari F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai F hasil regresi mempunyai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dan F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
− jika Fhitung< Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak dan
− jika Fhitung> Ftabel pada α 0.05, maka Ha diterima.
3. Uji Multiple Correlation (Uji R)
Uji Multiple Correlation (Uji R) dilakukan untuk menentukan apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnmya kuat atau lemah,
yang dapat dilihat dari nilai R apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5. Jika lebih besar dari 0,5, berarti hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat, sebaliknya jika R lebih kecil dari 0,5 maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat lemah.
4. Uji Multiple Determination (Uji R2)
Uji Multiple Determination (Uji R²) dilakukan untuk mengkaji seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan perubahan pada variabel terikat. Nilai koefisien regresi berganda berada antara 0 sampai 1. Semakin besar nilai R² (mendekati nilai 1) menunjukan semakin besar kemampuan variabel bebas menjelaskan perubahan pada variabel terikat. Dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap nilai R dari analisis korelasi, yaitu:
1. Interval nilai R 0,001 – 0,200 menunjukan korelasi sangat lemah 2. Interval nilai R 0,201 – 0,400 menunjukan korelasi lemah
3. Interval nilai R 0,401 – 0,600 menunjukan korelasi cukup kuat 4. Interval nilai R 0,601 – 0,800 menunjukan korelasi kuat
5. Interval nilai R 0,801 – 1,000 menunjukan korelasi sangat kuat
3.10 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data
Situmorang dan Lufti (2012:100) menjelaskan tujuan uji normalitas data untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data
tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dengan membandingkan nilai signifikasi dengan alpha 0,05.
2. Uji Heteroskedasitas
Situmorang dan Lufti (2012:107) menjelaskan uji heteroskedasitas digunakan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam setiap persamaan regresi pasti memunculkan residu. Residu yaitu variabel-variabel lain yang terlihat akantetapi tidak termuat di dalam model sehingga residu adalah variabel tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan acak, maka besaran residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi. Jika residu tidak bersifat acak maka data bisa dikatakan terkena heteroskedasitas.
3. Uji Multikolinearitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:133), “uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear yang sempurna atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi”.
Batasan tolerance value adalah 0,1 dan batasan VIF adalah 5. Dimana: Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. (Situmorang dan Lufti, 2012:120)
Adanya masalah autokolerasi menyebabkan model regresi yang seharusnya signifikan menjadi tidak layak untuk dipakai. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Dustin-Watson (D-W) yang dapat dilihat dari hasil uji regresi berganda dan membandingkannya dengan nilai yang terdapat di tabel
Durbin-Watsonkriteria pengambilan. Dasar keputusannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2
Kriteria Pengambilan Keputusan
Sumber : Situmorang dan Lufti (2012:126)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait. Dalam analisis regresi berganda terdapat uji secara parsial dan uji secara simultan. Uji secara parsial dapat dilakukan dengan melihat uji signifikasi (t-test) digunakan untuk menunjukan pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Uji simultan dapat dilakukan dengan uji Anova (F-test), mengantikan multiple Correlation (R), dan multiple Determination (R square / R²).
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada atukorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tolak No decision Tolak No decision Tidak tolak 0 < d < dl dl ≤ d≤ du 4 – dl < d < 4 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl du < d < 4 -du
BAB IV