• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum RPSA Gratama

RPSA Gratama Merupakan salah satu unit kegiatan Yayasan Gradhika Semarang. Yayasan Gradhika Semarang merupakan yayasan pendidikan dan sosial yang berdiri pada tanggal 1 Maret 1998. Yayasan ini dibentuk sebagai respon munculnya berbagai masalah sosial dan pendidikan di masyarakat yang semakin kompleks dan meningkat kualitas serta kuantitasnya.

Fenomena muncul dan merebaknya anak jalanan dipandang sebagai suatu hal yang sangat memprihatikan. Oleh sebab itu perlu dibentuk unit khusus guna menangani permasalahan tersebut. Maka pada tanggal 29 Maret 1998 Yayasan Gradhika membentuk Rumah Singgah Gratama, beralamat di Jalan Mugas Semarang dengan binaan sebanyak 40 anak jalanan. Setelah ada koordinasi dengan Rumah Singgah lain di Semarang, Gratama mendapat tugas untuk membina anak jalanan di bagian timur Kota Semarang. Untuk mendekati kantong anak jalanan maka Gratama pada tahun 2000 pindah ke Jl. Sukarno-Hatta 5 Semarang. Lokasi yang sangat dekat dengan kantong anak jalanan dekat lampu merah ternyata menyulitkan proses reunifikasi anak karena anak tidak mau pulang dan ingin tinggal terus di Rumah Singgah. Karena pertimbangan tersebut akhirnya pada tahun 2002 Gratama pindah ke Jl. Gombel Lama 125 C Semarang. Di tempat itu pun Gratama tidak lama. Karena kondisi tanah lokasi yang labil di tempat itu, itu memaksa Gratama untuk pindah tempat. Pada bulan Agustus 2002, Gratama

pindah ke Jl. Jangli Krajan Barat IV No. 230 B Semarang. Di Jl. Jangi ini ternyata Gratama juga menghadapi kendala yang cukup fital, yaitu kesulitan air. Akhirnya pada Bulan Juni 2007 sampai sekarang RPSA Gratama pindah di Jl. Stonen Utara I No. 34 Semarang.

Sejak tahun 2004, untuk perbaikan dan penyempurnaan program terjadi perubahan metode pembinaan yaitu model Rumah Singgah menjadi Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), sehingga namanya pun berubah menjadi RPSA Gratama.

Total anak jalanan yang telah dibina RPSA Gratama sejak berdiri sudah sekitar 1.200 anak jalanan. Untuk tahun 2010 Gratama membina 175 anak jalanan.

Visi dan misi RPSA Gratama adalah sebagai berikut. 1) Visi

Terentaskannya anak jalanan dan terpenuhinya hak-hak anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan menjadi generasi yang berkualitas.

2) Misi

a. Melindungi anak dari situasi terburuk yang dihadapi dan menciptakan situasi yang memungkinkan anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. b. Melindungi anak agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai anak, baik di

rumah, sekolah, maupun situasi kehidupan sosial lainnya.

c. Memulihkan kondisi normal fisik, mental, dan sosial anak yang terganggu akibat tekanan dan trauma.

d. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami anak sebagai akibat tekanan dan trauma.

e. Mengembangkan relasi dengan lembaga atau orang lain yang peduli terhadap permasalahan anak jalanan.

f. mewujudkan situasi kehidupan dan lingkungan yang mendukung keberfungsian sosial dan mencegah terulangnya tindak kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak.

g. Membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan anak jalanan. 4.1.1.1Pelayanan RPSA Gratama

a. Penerimaan Pelayanan

Kapasitas RPSA Gratama adalah 170 anak. Dulu ada beberapa anak yang diasuh di RPSA dan selebihnya diasuh di rumah orang tuanya dengan bimbingan petugas RPSA. Namun, karena keterbatasan dana akhirnya mulai tahun 2009 program pengasuhan di RPSA Gratama ditiadakan.

Ada beberapa ketentuan yang ditetapkan RPSA Gratama untuk anak jalanan sebagai penerima pelayanan.

1) Anak jalanan yang menjadi korban tindak kekerasan dan perlakuan salah (child abuse) baik fisik, mental, maupun seksual.

2) Anak jalanan yang termasuk kategori memerlukan perlindungan khusus (korban trafficking atau eksploitasi lainnya).

3) Anak jalanan yang terpisah dari orang tuanya karena konflik bersenjata, kerusuhan, bencana, orang tua dipenjara, orang tua meninggal secara tragis, dan lain-lain.

b. Prinsip-prinsip Pelayanan 1) Prinsip Non Diskriminasi

a. Setiap anak berhak mendapat pelayanan secara manusiawi dan adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, suku bangsa, dan status sosial lainnya.

b. Menghargai anak sebagai manusia seutuhnya yang memiliki hak dan kewajiban yang sama.

c. Menerima keadaan anak apa adanya sebagai individu yang mempunyai harga diri, potensi, kelebihan, kemampuan, serta mempunyai sikap empati. d. Menghadapi anak sebagai individu yang berbeda dengan yang lainnya atau

unik dari segi potensi, bakat, minat, ciri-ciri, latar belakang, kondisinya saat ini, cita-cita, dan harapan masa depannya.

2) Prinsip Kepentingan Terbaik Anak

a. Mengupayakan semua keputusan, kegiatan dan dukungan dari berbagai pihak (kepolisian, pengadilan, dan instansi pemerintah lainnya, organisasi internasional dan nasional, serta masyarakat) untuk membantu anak yang membutuhkan perlindungan khusus dan semata untuk kepentingan terbaik anak.

b. Mengupayakan suatu lingkungan yang terbaik bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk dapat hidup, berkembang, dan memperoleh masa depannya secara lebih baik.

3) Prinsip Menghormati Pandangan Anak

b. Mendorong, memberikan kesempatan, dan melibatkan anak seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan. c. Menghormati hak anak untuk menentukan keputusan bagi dirinya dan

memberi kesempatan seluasnya untuk mengambil keputusannya tersebut. 4) Mengutamakan Hak Anak untuk Hidup, Kelangsungan Hidup, dan Tumbuh

Kembang

a. Kegiatan disusun untuk meningkatkan perkembangan anak berdasarkan kemampuan dan tugas-tugas perkembangannya.

b. Menghargai bahwa setiap anak mempunyai keinginan untuk mengembangkan diri.

5) Prinsip Kerahasiaan

Memperlakukan semua informasi anak sebagai dokumen yang rahasia dan tidak dapat diceritakan pada forum-forum dan orang-orang lain, kecuali untuk kepentingan anak.

4.1.1.2Indikator Keberhasilan Program

RPSA Gratama mempunyai beberapa indikator keberhasilan program, yaitu:

1) anak tidak lagi beraktivitas di jalan;

2) anak kembali ke bangku sekolah bagi yang masih usia sekolah; 3) anak dapat menjaga kebersihan diri dan lingkungannya;

4) anak dapat memiliki penghasilan yang layak dengan ketrampilan yang dimiliki;

6) anak mengerti, menghayati, dan mematuhi norma-norma sosial; 7) anak mematuhi aturan-aturan yang ada (agama, hokum, dan sosial);

8) anak memiliki hubungan yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat sekitar; dan

9) anak mampu mengendalikan diri terhadap godaan-godaan untuk kembali ke jalanan.

4.1.1.3 Struktur Organisasi RPSA Gratama

Struktur Organisasi RPSA Gratama

Sumber : RPSA Gratama

DWI PRIYANTO R., S.PD.

Dokumen terkait