• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: LANDASAN TEORI

2.3 Hasil penelitian sebelumnya

2.3.1 Pengaruh Metode Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong, (Azizah, 2013)

Peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran

Jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran kompetensi kejuruan di SMK Wongsorejo, Gombong. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan setelah guru mengajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional di SMK Wongsorejo Gombong.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen.Pada pelaksanaannya, peneliti menggunakan jenis kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XMA sebagai kelas kontrol sejumlah 36 siswa dan siswa kelas XMC sejumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen. Untuk pembelajaran di kelas eksperimen peneliti menerapkan model cooperative learning tipe Jigsaw, sedangkan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol peneliti menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pengambilan sampel dalam penelitian peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan hasil posttest yang diberikan kepada siswa berupa soal. Melalui pengolahan data secara analasis deskriptif guna mengetahui gambaran data yang diperoleh serta analisis inferensial dengan uji-t.

44

Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil pembelajaran pada kelas kontrol yang diperoleh kurang memuaskan karena nilai rata-rata kelasnya 62,17 di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang bernilai 70. Sedangkan hasil pembelajaran pada kelas eksperimen yang diperoleh termasuk dalam kriteria memuaskan karena memiliki nilai rata-rata sebesar 76,53, di atas KKM yang bernilai 70. Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terbukti efektif pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong. Untuk membuktikan hipotesis terbukti atau tidak, peneliti menggunakan hitungan statistik yaitu uji beda atau uji-t pada Independent Sample Test. Dari hasil perhitungan pada kasus 36 peserta didik kelas eksperimen dan 36 peserta didik kelas kontrol diperoleh bahwa t tabel < t hitung (2,042 < 4,258). Jadi, terdapat pengaruh metode pembelajaran Jigsaw terhadap hasil belajar mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw dengan peserta didik kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan di SMK Wongsorejo Gombong.

45

2.3.2 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Ditinjau dari Sikap Sosial Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V di SDN 4 Panjer (Wacika, Dantes, & Lasmawan, 2013)

Peneliti meneliti tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari sikap sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V di SDN 4 Panjer. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari sikap sosial dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 4 Panjer. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan desain penelitian eksperimen. Peneliti menggunakan sampel total instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar IPS dan kuesioner sikap sosial. Sedangkan penganalisis data menggunakan ANAKOVA. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu model pembelajaran kooperatif Jigsaw sebagai variabel bebas, sikap sosial sebagai variabel moderator dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat.

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis terhadap ketiga hipotesis penelitian, pada pengujian yang pertama, hipotesis nul ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dengan hasil yang demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar IPS yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Pada pengujian hipotesis yang kedua, hipotesis nul ditolak dan hipotesis alternatif

46

diterima. Ini dapat diartikan bahwa setelah pengaruh sikap sosial siswa dikendalikan, hasil belajar IPS siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Pengujian hipotesis yang ketiga, secara keseluruhan hipotesis nul ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Melalui pengujian hipotesis ini dapat diartikan bahwa terdapat kontribusi sikap sosial siswa secara keseluruhan yang signifikan sebesar 53,2% terhadap hasil belajar IPS siswa. Pada kelompok eksperimen, terdapat kontribusi sikap sosial siswa yang signifikan sebesar 49,0% terhadap hasil belajar IPS siswa. Sementara itu, kelompok kontrol, terdapat kontribusi sikap sosial siswa yang signifikan sebesar 60,2% terhadap hasil belajar IPS siswa.

Berdasarkan hasil analisis data, peneliti dalam penelitian ini telah menemukan bahwa model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran IPS, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran konvensional berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 4 Panjer. Secara keseluruhan, dengan tidak memperhatikan variabel kendali seperti jenis kelamin, hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw terbukti lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran kelas model konvensional.

47

2.3.3 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru (Yolanda, Mujiatun, & Witri, 2013)

Peneliti meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanalkan sebanya dua siklus dan dalam setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV berjumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

Melalui hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru. Hal ini yang dapat dilihat pada persentase aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dengan rata-rata 70,84% dengan Kategori baik. Terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 91,67% dengan kategori amat baik. Sedangkan persentase aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I dengan rata-rata 66,67% dengan kategori baik. Meningkat pada siklus II menjadi 89,58% dengan kategori amat baik. Hasil

48

belajar siswa, sebelum diadakan tindakan yaitu skor dasar dengan rata-rata hasil belajar siswa 64,14 dengan persentase ketuntasan klasikal 40.00%, meningkat pada siklus I dengan rata-rata 74.14 dengan persentase ketuntasan klasikal 68,57% dan meningkat lagi pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa 86,86 dengan persentase ketuntasan klasikal 88,57% dengan demikian dapat dikatakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.3.4 Pengaruh Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Terhadap Kemampuan Membaca Ditinjau dari Sikap Studi Pengelolaan Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri I Tegallalang Gianyar (Arinata, 2012)

Peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh model kooperatif Jigsaw II terhadap kemampuan membaca ditinjau dari sikap studi pengelolaan pembelajaran Bahasa Inggris. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh teknik Jigsaw II terhadap kemampuan membaca bahasa Inggris dengan pengendalian sikap. Penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan rancangan Posttest-Only Control Group Design. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tegalalang Gianyar tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 168 orang. Secara random diambil sampel sejumlah 90 orang siswa. Peneliti mengumpulkan data melalui dua cara yaitu tes sikap dan tes kemampuan membaca bahasa Inggris. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kovarian (ANACOVA).

49

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca bahasa Inggris siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan kemampuan membaca bahasa Inggris siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan F hitung = 37,442 > F tabel = 3,96, harga ini signifikan pada taraf 5%. Dapat diartikan bahwa kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran koperatif teknik Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran koperatif teknik Jigsaw II dengan kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional setelah diadakan pengendalian sikap, dengan Fhitung = 37,492> F tabel = 3,96, harga ini signifikan pada taraf 5%. Dapat diartikan bahwa kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran koperatif teknik Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional setelah diadakan pengendalian sikap. Dilihat dari kontribusi sikap terhadap kemampuan membaca bahasa Inggris siswa yang mengikuti pembelajaran koperatif teknik Jigsaw II sebesar 26 %, sedangkan kontribusi sikap terhadap kemampuan membaca bahasa Inggris siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional adalah 25,4 %.

Berdasarkan uraian hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran

50

dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan membaca bahasa Inggris pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan mengunakan model konvensional.

2.3.5 Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di SDN 1 dan 2 Rendang (Darmada, dkk, 2013)

Peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran

cooperative tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS antara siswa yang mengikuti model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan rancangan post-test only control group design. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Rendang di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 67 siswa. Melalui uji kesetaraan sampel, 58 siswa terpilih menjadi sampel. Secara random sampling, SD Negeri 1 Rendang terpilih sebagai kelas kontrol dan SD Negeri 2 Rendang terpilih sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan data hasil belajar IPS dikumpulkan oleh peneliti melalui tes objektif yang terdiri dari 20 butir soal, dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif serta statistik inferensial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Rendang yang mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw tahun pelajaran

51

2012/2013 diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 79,59. Dengan diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 79,59, maka prosentase nilai kelompok eksperimen yang setara rata rata sebesar 41,38%, di bawah rata-rata sebesar 37,93%, dan di atas rata-rata 20,69%. Nilai hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Rendang yang mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw berada pada kategori sangat baik dengan prosentase sebesar 62,07% dan kategori baik dengan prosentase sebesar 37,93%. Sedangkan, hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Rendang yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Konvensional tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh nilai rata - rata (mean) sebesar 69,28. Melihat dari perolehan nilai rata-rata (mean) sebesar 69,28, maka prosentase nilai kelompok kontrol yang setara rata-rata sebesar 44,83%, di bawah rata-rata sebesar 20,69%, dan di atas rata-rata sebesar 34,48%. Nilai hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Rendang yang mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran konvensional berada pada kategori sangat baik dengan prosentase sebesar 17,24% dan kategori baik dengan prosentase sebesar 82,76%. Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti model

cooperative learning tipe Jigsaw dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perbedaan ini dapat dilihat melalui perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji t ternyata diperoleh t hitung sebesar 4,78. Perbandingan nilai t hitung dengan t tabel sebesar 2,00 dengan taraf signifikansi 5%, ini berarti t hitung > t tabel.

52

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti model cooperative learning tipe Jigsaw dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, dengan t hitung sebesar 4,78 sedangkan t tabel sebesar 2,00. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model cooperative learning tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS di SD Negeri 2 Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.

53

Gambar 2.2 Literature map dari penelitian

Perbedaan Prestasi Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar

Atas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw II

Hasil Belajar IPS

(Wacika, dkk, 2013)

Jigsaw - Hasil Belajar - IPS

- Kelas V di SDN 4 Panjer

(Yolanda, dkk, 2013)

Jigsaw - Hasil Belajar - IPS - Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

(Arinata, 2012)

Jigsaw II - Kemampuan

Membaca Ditinjau dari Sikap Studi Pengelolaan Pembelajaran -

Bahasa Inggris - Kelas XI di SMA Negeri I Tegallalang

Gianyar

(Darmada, dkk, 2013)

Jigsaw - Hasil Belajar - IPS - Kelas IV di SDN 1 dan 2 Rendang Pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw

(Azizah, 2013)

Jigsaw - Hasil Belajar - Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan di

SMK Wongsorejo Gombong

54

Dokumen terkait