• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian Terdahulu

Interaksi Masyarakat ‐ Alam

INSENTIF PEMBEDAAN DAN PERUBAHAN

2.9. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang Kawasan Segara Anakan banyak dilakukan oleh berbagai instansi dan perguruan tinggi. Kajian menunjukkan bahwa dinamika sistem alam di Segara Anakan berlangsung relatif cepat. Hal ini seiring dan merupakan penyebab utamanya adalah terjadinya proses sedimentasi. Besarnya aliran sedimen yang bermuara di Segara Anakan mencapai 5-10 juta m3/tahun diantaranya mengendap di laguna (ECI, 1994). Hal ini telah menyebabkan timbulnya daratan baru sejalan dengan penyusutan perairan, sehingga diperkirakan pada tahun 2000 luas laguna yang tersisa hanya 600 ha (PWS Citanduy-Ciwulan, Ditjen Pengairan, 1995). Selanjutnya berdasarkan penelitian Taurusman (1999) laju sedimen di Laguna Segara Anakan pada musim hujan sebesar 131,08 kg/m2/hari sedimen dan 3,690 kg/m2/hari limbah organik. Hasil ini yang diperoleh dari penelitian lapangan hampir sama dengan menggunakan nilai prediksi berdasarkan model sedimentasi.

Meskipun laju sedimentasi relatif tinggi, Segara Anakan tetap potensial sebagai kegiatan pertambakan. Salah satu penelitian menyimpulkan bahwa luas optimal tambak udang yang sesuai dengan daya dukung lingkungan Segara Anakan adalah 480 ha, yang terdiri dari 371,38 ha dengan teknologi tradisional plus 108,62 ha teknologi semi intensif dengan lokasi yang ideal adalah sepanjang sungai cibeureum (68,18 ha teknologi semi intensif) sepanjang sungai pelindukan (80,70 ha teknologi tradisional plus dan 40,44 ha teknologi semi intensif), serta sungai kembang kuning (290,68 ha teknologi tradisional plus) (Taurusman, 1999).

Koordinasi pengelolaan kawasan Segara Anakan dilaksanakan oleh BPKSA dengan alternatif pembiayaan dari potensi yang ada seperti aktivitas usaha budidaya udang di tambak (Miftah, 2003). Hal ini didukung dengan hasil penelitian Kurniawanti (2005) yang menyebutkan bahwa secara umum kualitas lahan dan air di kawasan ini memenuhi syarat bagi kegiatan budidaya dengan melakukan kegiatan penjadwalan penebaran benih sampai pemanenan hasil.

Kawasan Segara Anakan Sendiri berdasarkan karakteristik pemanfaatannya dapat digunakan untuk pertambakan, persawahan dan lahan mangrove (A’in, 2009). Aktivitas-aktivitas tersebut dipengaruhi oleh pola hunian masyarakatnya sendiri yaitu pola mengelompok, pola menyebar dan pola memanjang (Vidyabrata, 2002).

Tipe-tipe nilai pemanfaatan ekosistem mangrove di kawasan ini mencakup: nilai manfaat langsung yang terdiri dari produk hutan, perikanan, hewan, tambak dan pariwisata; nilai manfaat tidak langsung yang terdiri dari perlindungan terhadap intrusi air laut dan penyediaan zat hara; nilai pilihan, yaitu keanekaragaman hayati; dan nilai keberadaan eksistensi, yaitu nilai yang diberikan oleh masyarakat lokal (Paryono, 1999).

Secara ringkas ikhtisar penelitian yang sudah dilakukan di Segara Anakan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Ikhtisar Penelitian Terdahulu Terkait dengan Penelitian yang Dilaksanakan

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama

1 The Segara Anakan Reclamation Project : The Impact on Commercial Fisheries

1975 Department of Marine

Sciences Lousiana State Univercity, USA

Penelitian ini memfokuskan pada perubahan tingkat pendapatan nelayan di Kawasan Segara Anakan akibat adanya pendangkalan

2 Workshop on Coastal Resources Management in The Cilacap Region

1982 Bird ECF, A Soegiarto and KA Soegiarto

The Indonesian Institute of Science and The United Nations University, Jakarta

Laporan ini berisi topik tentang:

• Geomorfologi Segara Anakan

• Masalah deposisi dari ekosistem mangrove di Cilacap

• Corak hidrografi dari perairan pesisir Segara Anakan dan Cilacap

• Floristik dan ekologi dari ekosistem mangrove di Cilacap

• Sumberdaya perikanan di perairan pesisir Segara Anakan dan Cilacap

• Pola sosial-ekonomi dari kampung nelayan di wilayah Segara Anakan dan Cilacap

• Pola penggunaan lahan di wilayah Segara Anakan dan Cilacap

3 Hubungan Fisika dan Kimia Air dengan Produktivitas Biota Planktonik di Perairan Segara Anakan

1985 Sumarsini W Penelitian ini memfokuskan pada mempelajari

hubungan kualitas fisika dan kimia air dengan produktivitas biota planktonik, berkenaan dengan pola penyebaran Muatan Padatan Tersuspensi yang berbeda-beda d i perairan Segara Anakan. Untuk itu lokasi stasiun-stasiun penelitian di perairan Segara Anakan ditetapkan empat zona dan tiga kelas muatan

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 4 The Environmental Profile of Segara

Anakan Cilacap Coastal Region Indonesia, ASEAN-US and Coastal Resources Management

1986 Sujastani T Penelitian ini memfokuskan pada deskripsi kondisi

ekologi Kawasan Segara Anakan

5 Studi Pengembangan Wilayah

Nusakambangan dan Segara Anakan

1987 Pusat Studi Lingkungan Universitas Gadjah Mada dan Bappeda Kabupaten Cilacap

Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengembangan Kawasan Segara Anakan dan

Nusakambangan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada.

6 The Coastal Environmental Profile of Segara Anakan-Cilacap, South Java, Indonesia

1989 White AT,

P Martosubrito and MSM Sadorra

ICLARM Laporan ini berisi profil lingkungan pesisir di Segara

Anakan yang mengalami masalah dan konflik penggunaan sumberdaya akibat: tingginya tingkat sedimentasi, kehilangan mangrove, overfishing dan parkatek penangkapan yang destruktif, polusi minyak di laguna, pencemaran pestisida akibat kegiatan

pertanian, perambahan hutanmangrove, dan penurunan kesejahteraan masyarakatnya. 7 The Integrated Management Plan for

Segara Anakan Cilacap Java

1992 ICLARM Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengelolaan

kawasan secara terpadu yang meliputi permasalahan yang ada, strategi pemecahan dan kebijaksanaan pengelolaannya.

8 Ecological Assessment for Management Planning of Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central Java

1994 Takashima F and

K Soewardi

Center for International Program. Tokyo University of Agriculture

Penelitian ini memfokuskan pada pengukuran kondisi ekologi untuk rencana pengelolaan laguna Segara Anakan. 5 komponen yang membentuk sistem di laguna, yaitu: proses hidrologi, produktivitas sumberdaya alam (mangrove, lepas pantai dan laguna), proses fisiografi, vegetasi terestrial dan komponen sosial ekonomi.

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 9 Segara Anakan Conservation and

Development Project: Final Report

1994 Asian Development Bank ECI and Delft Hydraulics P.T. Exsa International Co., Ltd.

Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan ini terdiri dari 4 komponen teknis, yaitu: 1) Sudetan dua sungai; 2) Pengerukan laguna; 3) Drainase; dan 4) Jembatan dan jalan

10 Socio-Economic Trends and Micro- Institutional Strategies for The Sustainable Development of Segara Anakan Lagoons and Environs

1995 Duewel J National Workshop

“Sustainable

Development of Segara Anakan Lagoons and Environs” Cilacap, Central Java

Penelitian ini memfokuskan pada kecenderungan sosial-ekonomi dan strategi Lembaga-Mikro untuk pembangunan berkelanjutan di laguna dan lingkungan Segara Anakan. Kajian dilakukan pada 178 rumah tangga untuk melihat kondisi sosial-ekonomi dan kebutuhan pengelolaan laguna. Strategi dan intervensi operasional yang disarankan adalah: 1) zonasi pada laguna dan lingannya; 2) peraturan dan pengelolaan hutan mangrve; 3); alokasi lahan, formasi sawah dan bangunan jembatan; 4) pengelolaan perikanan dan zonasi spasial; 5) pengembanganperikanan budidaya; 6) pengendalian jumlah populasi: transmigrasi dan membatasi pendatang; 7) pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial; 8) pengembangan ekowisata; 9) ekstensifikasi pertanian; 10) proyek keuangan-mikro. 11 Land Use Change and Sustainable

Development in Segara Anakan, Java, Indonesia: Interactions Among Society, Environment and

Development

1997 Olive CA Thesis, University of

Aaterloo, Ontario, Canada

Penelitian ini memfokuskan pada:

1) perubahan lahan selama tahun 1968-1995; 2) identifikasi interaksi kunci diantara masyarakat; dan 3) mengkaji implikasi dan peluang untuk perencanaan dan pembangunan berkelanjutan dari perubahan yang terjadi. Pengukuran keberlanjutan dari perubahan penggunaan lahan dilakukan berdasarkan 3 indikator, yaitu: kelangsungan hidup secara ekonomi, keadilan

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 12 Basis Data Sosial Ekonomi dan

Lingkungan Segara Anakan

1997 Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Jendral Soedirman

Penelitian ini memfokuskan pada pengumpulan data- data dasar sosial ekonomi yang diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan di Kawasan Segara Anakan

13 Laporan Akhir Aspek Hukum Kepemilikan Lahan Segara Anakan

1998 Pusat Studi Wawasan

Nusantara, Hukum dan Pembangunan Kerjasama Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan Pemerintah Daerah Tingkat II Cilacap dengan Pusat Studi Wawasan Nusantara, Hukum dan Pembangunan. Jakarta

Laporan ini merupakan kajian aspek hukum untuk menunjukkan kejelasan status hukum kepemilikan lahan Segara Anakan, terutama lahan timbul yang terdapat di Pulau Nusakambangan, di wilayah yang berbatasan dengan Kawasan perhutani, serta di tengah laguna Segara Anakan. Kejelasan ini ditunjukkan dengan sertifikasi kepemilikan lahan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan adalah Rapid Assesment Method. Hasil kajian menunjukkan bahwa lahan timbul

Nusakambangan sepenuhnya berada di bawah kewenangan Lembaga Pemasyarakatan

Nusakambangan. Pemda memiliki kewenangan penuh atas tanah timbul di luar kawasan Perhutani.

14 Laporan Akhir Pengembangan Perikanan Masyarakat Segara Anakan 1998 PUSPICS UGM – BAKOSURTANAL Kerjasama antara Bagian Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah dengan PUSPICS UGM – BAKOSURTANAL. Yogyakarta

Penelitian ini memfokuskan pada kaian tentang pengembangan perikanan masyarakat Segara Anakan. Kajian meliputi ; kajian fisik yaitu potensi lahan untuk pengembangan tambak; kajian sosial ekonomi yaitu aktivitas tambak aktual dan rekomendasi bagi

pengembangan perikanan dan pertambakan di Segara Anakan. Metode yang dilakukan menggunakan metode survei dengan pendekatan ekologik, sosio ekonomik secara empiris kuantitatif.

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 15 Kajian Penyiapan Kebutuhan Desa

Pantai di Kawasan Segara Anakan

1998 Lubis R, L Adrianto, G Yulianto dan R Kinseng

Pusat Kajian

Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengembangan desa pantai yang ada di Kawasan Segara Anakan dan identifikasi kebutuhan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan desa pantai. 16 Pengaruh Migrasi Masuk terhadap

Penataan Kawasan Segara Anakan Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Cilacap

1998 Prasetyo B Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Penelitian ini memfokuskan pada tinjauan aspek hukum dalam penataan kepemilikan lahan dan penataan kawasan.

17 Segara Anakan Lagoon:

Environmental Profile and Monitoring System

1998 Jeanes KW Segara Anakan

Conservation and Development Project

Penelitian ini memfokuskan pada pendekatan ekosistem, yaitu suatu pendekatan untuk analisis lokasi, pengelolaan sumberdaya alam, pengukuran dampak lingkungan dan monitoring ekologi

berdasarkan pada hirarki fungsional dan interaksi dari komponen ekosistem.

18 Zonasi Pengembangan Ekoturisme Kawasan Mangrove yang

Berkelanjutan di Laguna Segara Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah

1999 Yahya RP Tesis Master pada

Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada perencanaan pembangunan pariwisata dengan tetap memberikan manfaat konservasi sumberdaya alam. Jenis kegiatan ekoturisme dapat dikelompokkan ke dalam beberapa zona lindung, yaitu zona lindung hutan mangrove dan zona lindung perairan yang mengakomodir kegiatan ilmiah.

19 Kajian Ekonomi Pengelolaan Tambak Di Kawasan Mangrove Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

1999 Paryono TJ Tesis Master pada

Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada pengamatan dan identifikasi nilai-nilai pemanfaatan dan non-

pemanfaatan ekosistem hutan mangrove, serta analisa aspek ekonomi pengelolaan sistem pertanian terpadu

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 20 Segara Anakan Fisheries

Management Plan

2000 Dudley RD Segara Anakan

Conservation and Development Project Components B & C. Consultant’s Report.

Penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan perikanan di Segara Anakan dimaksudkan untuk: a) menyediakan udang dan ikan secara berkelanjutan, dan b) menyediakan keberlanjutan penangkapan udang pantai dan ikan yang bergantung pada laguna Segara Anakan. Terdapat 3 (tiga) isu serius yang dihadapi perikanan Segara Anakan: a) perusakan habitat bakau, b) penyusutan laguna Segara Anakan, dan c) pertumbuhan yang terus berlanjut di dalam area kampung seperti rumah, jalan, tambak, dan juga manusia tentunya berakibat pada penurunan sumber daya.

21 Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Estuaria dengan Pendekatan Tata Ruang dan Zonasi (Kasus Segara Anakan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah)

2000 Murni HNC Disertasi pada Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Penelitian ini memfokuskanpengelolaan kawasan Segara Anakan dengan menggunakan pendekatan tata ruang dan zonasi.

22 Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pantai Akibat Perubahan Ekosistem Pantai Studi Kasus di Kawasan Segara Anakan Cilacap

2001 Prayitno Tesis Magister

Perencanaan Kota dan Daerah. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Penelitian ini memfokuskan pada pola perubahan sosial ekonomi masyarakat desa di Kawasan Segara Anakan selama tahun 1980-2000 dan mengkaji keterkaitan antara perubahan ekosistem dengan perubahan sosial ekonomi dan spasial.

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 23 Partisipasi Masyarakat Lokal dalam

Program Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah

2002 Al Amin MA Tesis Master pada

Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada mengkaji sejauhmana keberhasilan proyek SACDP sehingga mendapat dukungan masyarakat dan mau berpartisipasi terhadap pelaksanaan program. Dari hasil kajian diperoleh informasi bahwa disain dan performa kelembagaan proyek SACDP belum berhasil menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam usaha konservasi dan pengelolaan karena dalam hal efisiensi, redistribusi keadilan, adaptabilitas serta hasil dan dampak kebijakan belum mencapai target.

24 Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang (Penaeid) di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap)

2002 Suparman S Tesis Master pada

Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada mengkaji kelimpahan atau biomassa hasil tangkapan apong dan pengaruh kegiatan perikanan apong terhadap kelestarian sumberdaya udang penaeid di Segara Anakan, mengidentifikasi pengaruh konstruksi alat apong serta teknik pemasangan alat dalam operasi penangkapan nelayan, memberikan alternatif pola penggunaan alat yang berguna bagi pengelolaan sumberdaya udang agar tetap lestari.

25 Distribusi dan Kelimpahan Larva Ikan di Estuaria Segara Anakan, Cilacap Jawa Tengah

2002 Nursid M Tesis Master pada

Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada distribusi dan kelimpahan larva ikan serta hubungannya dengan faktor-faktor bio fisiko kimia lingkungan.

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 26 Studi Pola Tata Ruang Permukiman

Nelayan (Studi Kasus Desa Ujung Gagak, Desa Ujung Alang dan Desa Panikel di Kampung Laut, Segara Anakan - Cilacap)

2002 Vidyabrata PA Tesis Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada kajian yang membandingkan poal tata ruang, pemukiman nelayan yang terjadi di Segara Anakan. Penelitian ini

menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, yang berlandaskan pada cara berpikir rasionalisime yang berasal dari pemahaman kemampuan intelektual yang dibangun atas kemampuan argumentasi secara logika. 27 Laju Tangkap Udang dan Masalah

Jaring Apong di Pelawangan Timur Laguna Segara Anakan

2003 Zarochman Tesis Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada analisis laju tangkap udang dari perikanan jaring apong di Pelawangan Timur dalam hubungannya dengan stok udang di laut selatan Cilacap. Kelompok jenis udang yang dianalisis dipilih kelompok jenis hasil tangkapan udang jerbung kecil fase juvenil (peci) dan pre juvenil (drago peci) dari species Penaeus merguensis de man.

28 Studi Biaya Pengelolaan

(Management Cost) Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah

2003 Miftah H Tesis Magister Sains

yang Tidak

Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada analisis komponen biaya dan alternatif sumber pembiayaan dalam mengelola kawasan Segara Anakan dengan menggunakan metode analisis data perekonomian wilayah, analisis fungsi penerimaan dan biaya pengelolaan, dan analisis sensitivitas. 29 Pengelolaan Laguna Berbasis

Masyarakat: Suatu Telaah Perubahan Perilaku Komunitas Kampung Laut Pasca Proyek Pengelolaan Laguna Segara Anakan Cilacap

2004 Ridwan I Tesis Magister Sains

yang Tidak

Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada upaya untuk mengetahui perubahan perilaku nelayan Laguna Segara Anakan, sebagai tanggapan mereka atas kerusakan lingkungan dan terhadp proyek-proyek pemerintah yang dilaksanakan di lingkungan dimana mereka tinggal dan mencari makan. Metode yang digunakan adalah analisis model interaktif.

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 30 Strategi Adaptasi Masyarakat

Nelayan terhadap Perubahan Lingkungan (Studi Kasus Masyarakat Kampung Laut di Kawasan Segara Anakan, Grumbul Motean, Desa Ujungalang, Kecamatan Pembantu Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah)

2004 Wigoto K Skripsi Sarjana pada

Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran. Bandung

Penelitian ini memfokuskan pada strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat nelayan terhadap perubahan lingkungan biofisik dan sosial-budaya yang terjadi di kawasan Segara Anakan. Perubahan lingkungan biofisik dan sosbud yang terjadi saling terkait sebagai suatu sistem yang adaptif. Faktor utama yang mempengaruhi strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat nelayan adalah perubahan lingkungan dan sosial-budaya akibat pelaksanaan program dan intervensi pemerintah dalam bentuk SACDP. 31 Evaluasi Kerusakan Daerah Aliran

Sungai (DAS) Citanduy Hulu dan Akibatnya di Hilir (Studi Valuasi Ekonomi Kerusakan DAS di Sub DAS Citanduy Hulu Jawa Barat dan Sub DAS Segara Anakan Jawa Tengah)

2005 Yunus L Tesis Magister Sains

yang Tidak

Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada evaluasi kerusakan DAS sebagai suatu ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kemudian dilakukan valuasi secara finansial kesediaan masyarakat untuk membayar dan mendanai upaya rehabilitasi kerusakan yang dialami. Metode yang dilakukan adalah CVM dan WTP. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat bersedia untuk membayar sebagai bentuk partisipasi dalam upaya rehabilitasi DAS Citanduy.

32 Strategi Pengembangan Budidaya Tambak di Kawasan Segara Anakan

2005 Kurniawanti D Tesis Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada kajian kesesuaian lahan dan kualitas air tambak, identifikasi isu dan permasalahan dalam pengembangan budidaya tambak di Kawasan Segara Anakan serta menentukan strategi bagi pengembangan budidaya tambak yang sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas lahan dan air memenuhi syarat bagi kegiatan budidaya

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 33 Perubahan Komunitas Nelayan

menjadi Komunitas Pertanian di Panikel Kampung Laut Cilacap Tahun 1986-2000 (Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi)

2006 Maelani N Skripsi Sarjana,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada proses bagaimana terbentuknya komunitas nelayan, bagaimana proses perubahan komunitas nelayan menjadi komunitas pertanian dan bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat di Panikel Kampung Laut Cilacap. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan tahapan: heuristi, kritik sumber, interpretasi dan histiriografi.

34 Respon Masyarakat dalam Pelestarian Sumberdaya Hutan Mangrove di Segara Anakan Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap

2006 Sriyanto IS Skripsi Sarjana,

Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Penelitian ini memfokuskan pada respon masyarakat dalam pelestarian sumberdaya hutan mangrove dan faktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat dalam pelestarian sumberdaya mangrove di Kampung Laut. Indikator respon masyarakat yang dikaji adalah pemahaman teknis, pemahaman non teknis dan penerapan teknis. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis.

35 Analisis kesesuaian kawasan ekowisata di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)

2006 Yulianto S Tesis Magister Sains

yang Tidak

Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor

Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan kawasan mangrove di Segara Anakan sebagai wilayah kegiatan ekowisata. Analisis dilakukan dengan menentukan matrik kesesuaian bagi masing-masing jenis kegiatan ekowvisata.

36 Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok (Polymesoda Erosa) Ditinjau Dari Aspek Produktifitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh

2008 Herawati VE Tesis Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada analisis tingkat kesesuaian wilayah perairan di Laguna Segara Anakan bagi pengembangan lahan budidaya sebagai usaha dalam melestarikan sumberdaya perairan berdasarkan faktor fisika, kimia dan biologi. Selanjutnya dilakukan analisis kesesuaian perairan Segara Anakan

No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama berdasarkan data lapangan dan data citra satelit SPOT melalui variabel – variabel kualitas air seperti

produktifitas primer, klorofil α, suhu permukaan perairan dan muatan padatan tersuspensi MPT, pH, Oksigen terlarut, Salinitas dan Tekstur Tanah. 37 Alternatif Pemanfaatan Ex Disposal

Area untuk Kegiatan Perikanan dan Pertanian di Kawasan Segara Anakan berdasarkan Sistem Informasi Geografis

2009 A’in C Tesis Magister pada

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang

Penelitian ini memfokuskan pada analisis untuk mengetahui lokasi dan luas wilayah yang potensial serta menyusun alternatif pemanfaatan EDA berdasarkan kesesuaian lahan, baik sebagai lahan pertambakan, pertanian maupun ekosistem mangrove, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam rangka upaya pemanfaatan wilayah pesisir yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Segara Anakan.

38 Pola Konektivitas dan Adaptasi Sistem Sosial-Ekologi Laguna Segara Anakan dalam Kerangka Pengelolaan Pesisir Terpadu (Studi Kasus di Segara Anakan, Cilacap, Provinsi Jawa Tengah)

2009 Tauruzman A Riset Hibah Bersaing

LPPM IPB

Penelitian ini memfokuskan pada hubungan (konektivitas) antara sistem ekologi (tipologi sungai) dan sistem sosial di lokasi DAS Citanduy dan Segara Anakan.

39 Dampak Krisis Habitat terhadap Perikanan Tangkap: Kasus Perairan Segara Anakan, Cilacap

2010 Atmaja SB Laporan Program

Insentif Kementerian Riset dan Teknologi

Penelitian ini menghasilkan data dan informasi yang diperoleh berupa kondisi habitat dan jenis alat tangkap, hasil tangkapan dan komposisi hasil tangkapan alat tangkap jaring apong.