• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

6. Langkah-langkah Metode Inkuiri

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

g. Benda cair menekan ke segala arah

Dari setiap lubang tabung, akan memancar air. Tekanan air di permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di bawahnya ke segala arah. Dengan demikian, air akan mengalir keluar tabung. Tekanan air makin ke bawah makin besar.

Gambar 2.9 Benda cair menekan ke segala arah Sumber: Rositawaty&Muharam (2008: 86)

3. Benda Gas

Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas. Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu yang dapat dilihat. Misalnya, asap pembakaran dan asap knalpot kendaraan. Sifat-sifat dari benda gas antara lain adalah (a) bentuknya menyerupai tempatnya, (b) menempati seluruh ruangan, (c) menekan ke segala arah, (d) memiliki berat/massa, dan (e) memiliki aliran.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini.

2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri

Kitot, Ahmad, dan Seman (2010) melakukan penelitian tentang efektifitas pengajaran inkuiri dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pengajaran inkuiri dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran Sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy-Experimental yang dilaksanakan selama delapan minggu. Penelitian menggunakan perhitungan statistik

Independent samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan

30 efektif. Data menunjukkan perbedaan rerata = 0,5392, t = -0.7347 dan Sig. = 0,00 atau (p < 0,05). Dari hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dalam hal peningkatan berpikir kritis siswa sebelum dan setelah metode pengajaran inkuiri dilaksanakan berdasarkan beberapa karakteristik berpikir kritis dalam Sejarah. Hal Ini berarti penggunaan metode pengajaran inkuiri telah meningkatkan tingkat berpikir kritis dan prestasi siswa pada kelompok perlakuan.

Setiawan (2013) meneliti pengaruh metode pembelajaran inkuiri terhadap ketuntasan hasil belajar siswa di SMKN 3 Buduran Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskriptif tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran elektronika dengan strategi pembelajaran inkuiri pada kompetensi dasar elektronika optik. Dari hasil lembar aktivitas siswa menunjukkan metode pembelajaran inkuiri mempunyai hasil rata-rata setiap pertemuan sebesar 77% dikategorikan baik, sedangkan dari hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar nilai siswa dapat dicapai dengan baik. Diketahui bahwa ttest sebesar 4,614 dan ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Asni dan Novita (2015) melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses siswa pada materi laju reaksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, peningkatan keterampilan proses siswa dan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi laju reaksi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan rancangan penelitian yang digunakan adalah one-Group Pretest-Postest Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase rata-rata keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri pada pertemuan I sebesar 88,98% (sangat baik), pertemuan II sebesar 90,61% (sangat baik), pertemuan III sebesar 93,54% (sangat baik), dan pertemuan IV sebesar 96,23% (sangat baik); (2) Peningkatan keterampilan proses siswa sebesar 70,85% siswa mendapat peningkatan dengan kategori tinggi,

31 sebesar 25,30% siswa mendapat peningkatan dengan kategori sedang, sebesar 3,85% siswa mendapat peningkatan dengan kategori rendah.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Simsek dan Kabapinar (2010) melakukan penelitian tentang efek dari pembelajaran berbasis inkuiri pada siswa SD terhadap pemahaman konseptual materi, keterampilan proses ilmiah dansikap ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pembelajaran berbasis inkuiri (IBL) terhadap pemahaman konseptual materi pada siswa, keterampilan proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Temuan menunjukkan bahwa IBL memiliki dampak positif pada pemahaman konseptual siswa dan proses keterampilan ilmiah, tetapi tidak membuat perbedaan pada sikap ilmiah. Data pertama menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada skor pretest dan posttest yakni dengan nilai t (19) = -7,282; p < 0,05. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif pada pemahaman konseptual siswa. Data kedua menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest yang ditunjukkan dengan harga t (19) = - 2.742; p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan proses ilmiah siswa membaik setelah melibatkan pembelajaran berbasis inkuiri. Data ketiga menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dalam skor sikap ilmiah yang ditunjukkan dengan harga t (19) = 0,435, p > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pengajaran berbasis inkuiri tidak memiliki dampak yang signifikan atas sikap ilmiah siswa.

Yuniyanti, Winarno, dan Haryono (2012) melakukan penelitian tentang pembelajaran kimia menggunakan inkuiri terbimbing dengan media modul dan

e-learning ditinjau dari kemampuan pemahaman membaca dan kemampuan berpikir

abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing menggunakan media modul dan e-learning, kemampuan pemahaman membaca, dan kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi belajar siswa dan interaksinya. Hasil analisis General Linear Model (GLM) untuk hipotesis pertama diperoleh harga signifikansi sebesar 0,588 > 0,05, ini berarti H0 diterima. Kesimpulan penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan media modul dan e-learning

32 terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis General Linear Model (GLM) untuk hipotesis kedua diperoleh harga signifikansi sebesar 0,02 < 0,05. Kesimpulan penelitian menunjukkan ada pengaruh kemampuan pemahaman membaca siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil analisis General Linear

Model (GLM) untuk hipotesis ketiga diperoleh harga signifikansi sebesar 0,03 <

0,05. Kesimpulan penelitian menunjukkan ada pengaruh kemampuan berpikir abstrak siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

Kurniawan (2013) melakukan penelitian mengenai metode inkuiri terbimbing dalam pembuatan media pembelajaran Biologi untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam pembuatan media pembelajaran terhadap peningkatan pemahaman konsep dan kreativitas siswa. Dari hasil tes ditandai meningkatnya hasil prestasi siswa pada saat siklus I dengan nilai klasikal 78.04% dan dilanjutkan ke siklus II dengan hasil nilai klasikal 97.56%. Dari hasil penilaian kreativitas dari siklus I diperoleh nilai ketuntasan klasikal sebesar 97.56% dan siklus ke II mendapat nilai ketuntasan klasikal sebesar 97.56%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA Biologi di SMP N 3 Kubu Raya dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan kreativitas siswa dalam membuat media pembelajaran.

Penelitian-penelitian terdahulu belum ada yang meneliti mengenai penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami.

33 2.2.3 Literature Map

Gambar 2.11 Bagan Penelitian-penelitian yang Relevan

Penelitian tentang inkuiri yang dilakukan oleh Kitot, Ahmad, dan Seman (2010) menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri efektif dan meningkatkan tingkat berpikir kritis serta prestasi siswa pada kelompok eksperimen. Setiawan (2013) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan metode inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asni dan Novita (2015) menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran inkuiri sangat baik dan peningkatan keterampilan proses siswa dalam kategori tinggi.

Penelitian tentang kemampuan proses kognitif yang dilakukan oleh Simsek dan Kabapinar (2010) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inkuiri memiliki dampak positif pada pemahaman konseptual siswa, namun tidak memiliki dampak yang signifikan atas sikap ilmiah siswa. Yuniyanti, Winarno, dan Haryono (2012) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa ada

Penerapan Metode Inkuiri Kemampuan Mengingat dan Memahami

Kitot, Ahmad, & Seman (2010)

Inquiry teaching critical

thinking

Setiawan (2013) Inkuiri – hasil belajar

Asni & Novita (2015) Inkuiri terbimbing – keterampilan

proses

Simsek & Kabapinar (2010)

Inquiry based learning conceptual

understanding, scientific process skills and science attitudes

Yuniyanti, Winarno & Haryono (2012) Inkuiri terbimbing – kemampuan pemahaman dan kemampuan berpikir

abstrak

Kurniawan (2013)

Inkuiri terbimbing – pemahaman konsep dan kreativitas siswa

Yang akan diteliti :

Inkuiri – kemampuan mengingat dan kemampuan memahami

34 pengaruh kemampuan pemahaman membaca siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2013) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan kreativitas siswa dalam membuat media pembelajaran.

Dokumen terkait