• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

6. Langkah-langkah Metode Inkuiri

2.1.1.8 Materi tentang IPA

menemukan, dan mengembangkan produk sains. IPA sebagai aplikasi dapat diartikan sebagai teori-teori IPA yang melahirkan teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia. Carin dan Sund (dalam Samatowa, 2011: 20) mengatakan bahwa unsur-unsur sains terdiri dari tiga macam, yakni proses, produk, dan sikap.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang membahas mengenai gejala-gejala alam yang di dalamnya terdapat unsur proses, produk, dan sikap.

2.1.1.8 Materi tentang IPA

Standar Kompetensi IPA kelas IV yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar penelitian ini adalah 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu. Berikut ini diuraikan materi tentang wujud benda dan sifat-sifatnya.

Zat terdiri atas bagian-bagian yang sangat kecil yang disebut dengan partikel. Partikel-partikel zat berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Walaupun demikian, susunan dan sifat partikel tersebut sangat menentukan wujud suatu zat, apakah berwujud padat, cair, atau gas. Setiap zat tersusun dari partikel-partikel yang memiliki jarak dan kebebasan gerak yang berbeda-beda (Purwoko, 2008: 51). Oleh karena itu, berdasarkan wujudnya benda dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yakni benda padat, benda cair, dan benda gas (Rositawaty & Muharam, 2008: 83).

Zat padat mempunyai susunan partikel yang sangat rapat dan teratur serta gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat kuat. Dengan demikian zat padat mempunyai volume dan bentuk tetap. Pada zat cair, letak partikelnya lebih rapat dibandingkan zat gas dan gaya tarik-menarik partikel-partikelnya agak kuat disbanding zat gas. Partikel-partikel dapat berpindah-pindah, tetapi tidak mampu meninggalkan kelompoknya. Partikel zat cair dapat mengalir karena gaya tarik-menarik antar partikel tidak terlalu kuat. Pada zat gas, letak partikel-partikelnya sangat renggang dan gaya tarik-menarik antar partikel sangat kecil. Gerak partikelnya sangat cepat dan saling bertumbukan, baik dengan partikel lain maupun dengan dinding pembatasnya (Sally, 2014: 51). Masing-masing benda

25 tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan benda yang lainnya.

1. Benda Padat

Benda padat mempunyai sifat yang berbeda dengan benda cair atau benda gas. Sifat-sifat dari benda padat di antaranya adalah wujudnya tetap, dapat diubah bentuknya dengan cara tertentu, dan mempunyai massa (Sulistyanto & Wiyono, 2008: 75).

a. Bentuknya tetap

Buku dan pensil tidakakan berubah bentuk jika kita pindahkan dari suatu tempat ke tempatyang lain. Penggaris yang memanjang tidak mengikuti bentuk gelas. Hal itu menunjukkan bahwa setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap.

Gambar 2.1 Benda padat bentuknya tetap Sumber: Rositawaty&Muharam (2008: 83)

b. Benda padat dapat diubah dengan cara tertentu

Benda-benda yang digunakan sehari-hari bentuknya sudah berubah dari bentuk aslinya, misalnya baju. Bentuk semula adalah sehelai kain, kemudian dipotong dan dijahit sehingga berubah bentuk menjadi sebuah baju. Untuk dapat mengubah benda padat menjadi bentuk lain, benda tersebut harus mendapat perlakuan tertentu, misalnya ditekan, dipahat, dipotong, diraut, dibor, digergaji, diamplas, dan sebagainya.

26 Gambar 2.2 Benda padat dapat diubah dengan cara tertentu

Sumber: Sulistyanto&Wiyono (2008: 76)

c. Mempunyai massa

Benda padat mempunyai berat/massa. Berat benda berbeda-beda bergantung pada jenis benda padat tersebut. Berat atau ringan suatu benda tidak hanya ditentukan oleh besar atau kecil benda itu. Berat benda bergantung pula pada jenis benda padat tersebut.

Gambar 2.3 Benda padat memiliki massa/berat Sumber: Devi&Anggraeni (2008: 84)

2. Benda Cair

Contoh benda cair yaitu air, minyak, susu, kecap, dan sebagainya. Benda cair memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a. Bentuknya dapat berubah sesuai dengan tempatnya

Jika menuangkan air ke dalam gelas maka bentuk air seperti gelas. Akan tetapi jika menuangkan air ke dalam mangkok maka bentuknya seperti mangkok, dan jika menuangkan air ke dalam botol maka bentuk air seperti botol. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa bentuk benda cair dapat berubah sesuai dengan tempatnya.

27 Gambar 2.4 Benda cair bentuknya dapat berubah sesuai tempatnya

Sumber: Sulistyanto&Wiyono (2008: 77)

b. Benda cair memiliki massa

Air mempunyai massa hal ini dibuktikan jika mengangkat gelas kosong terasa akan lebih ringan dibandingkan jika mengangkat gelas yang berisi air. Jika air semakin banyak, beratnya pun bertambah, maka benda cair mempunyai berat, dan berat benda cair bergantung pada volumenya.

Gambar 2.5 Benda cair memiliki massa/berat Sumber: Devi&Anggraeni (2008: 86)

c. Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar

Saat keadaan tenang, permukaan air selalu datar. Akan tetapi, jika mendapat usikan permukaan air tidak lagi datar. Sifat ini dapat dimanfaat oleh tukang bangunan seperti untuk mengetahui kedataran lantai pada saat pemasangan ubin.

Gambar 2.6 Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar Sumber: Sulistyanto&Wiyono (2008: 77)

28 d. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Air di sungai mengalir mulai dari hulu sampai ke hilir. Hulu sungai berada dipegunungan sementara hilir berada dimuara, biasanya berakhir di laut. Hal ini membuktikan bahwa air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Gambar 2.7 Benda cair mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah Sumber: Sulistyanto&Wiyono (2008: 78)

e. Benda cair dapat melarutkan zat tertentu

Air dapat melarutkan zat atau bahan tertentu sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di dalamnya disebut larutan. Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya terdapat gula seperti pada teh manis.

f. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil

Air yang berada dalam toples pot airnya menjadi berkurang. Air tersebut berkurang karena habis diambil oleh tanaman bunga yang hidup di atasnya. Air tersebut naik karena air memiliki sifat kapilaritas, yaitu dapat naik melalui pipa-pipa kecil.

Gambar 2.8 Benda cair meresap melalui celah-celah kecil Sumber: Rositawaty&Muharam (2008: 86)

Dokumen terkait