• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENGOLAHAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

IV. Saran perbaikan, masukan, dan harapan :

2.3. HASIL PENGOLAHAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Dari hasil pengumpulan Kuesioner 440 (Empat ratus empat puluh) Kuesioner yang disebar kepada responden padaKantor BPKPD Prov. Kalbar dan 15 (Lima belas) Kantor Bersama Samsatdi wilayah Kalimantan Barat dari 9 (Sembilan) unsur pelayanan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Tabel 1

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Dari Pengolahan Data (Tabel I) Survei Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan pada kantor Pusat Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat dengan jumlah responden 40 orang menggunakan kuesioner 9 (sembilan) unsur pelayanan. Dari hasil SKM tersebut, diperoleh nilai SKM sebesar 80,75 maka kinerja unit pelayanan ini berada dalam mutu pelayanan B dengan kategori Baik, karena berada dalam nilai interval konversi Survei Kepuasan Masyarakat 76,61 – 88,30. Nilai Tertinggi pada unsur Perilaku Pelaksana dan Nilai Terendah yaitu 3,175 pada Unsur Penilaian Penanganan pengaduan, saran dan masukan.

Adapun saran perbaikan dari responden untuk masing masing bidang lebih banyak menyoroti tentang aspek pelayanan dan penanganan pengaduan yang harus terus dimaksimalkan adalah sebagai berikut :

 Bidang Pendapatan yang mencakup Bidang Pajak, Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain, dan Bagi Hasil Dana Perimbangan, Bidang Pengembangan dan Pendapatan, Pembinaan dan Pengendalian, yaitu :  Administrasi perpajakan masih lemah, terutama dalam hal penegakan

prosedur dan kepatuhan pajak serta menyangkut kelembagaan, sistem dan prosedur, termasuk dari aspek sumber daya manusia (baik dari segi jumlah maupun kemampuan), serta komputerisasi;

 Sumber pendapatan dari pajak dan retribusi untuk kabupaten / kota relatif banyak namun hasilnya kecil dan sistem transfer yang belum efektif untuk mengurangi ketimpangan horizontal dan vertical;

 Masih rendahnya kesadaran atau kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.

 Kurangnya sarana dan prasarana serta infrastuktur di daerah pedalaman menyulitkan para wajib pajak yang ada di desa dan pedalaman untuk membayar pajak.

 Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak terutama masyarakat yang berada didaerah pedesaan dan pedalaman.

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

 Bidang Keuangan yang mencakup Bidang Anggaran, Bidang perbendaharaan, Bidang Akuntansi dan Pelaporan, yaitu :

 Perlunya adanya transparansi alokasi belanja hibah dan bantuan sosial.  Perlunya memfasilitasi dan membina pelaksanaan pengelolaan

keuangan di Kabupaten / Kota.

 Pengelolaan kas daerah, bantuan keuangan, dan dana transfer

 SPJ fungsional yang disampaikan oleh masing-masing OPD masih sering terlambat.

 Masih ada PPK-OPD yang belum memahami tugas-tugasnya sehingga pelaksanaan verifikasi SPJ masih belum dilakukan secara tertib. Selain itu sering terjadi pergantian PPK OPD sehingga pembinaan yang dilakukan menjadi terputus.

 Penerima hibah dan bantuan sosial tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat dengan kondisi geografis yang sulit ditempuh, sehingga tidak semua penerima bantuan dapat termonitor serta keterbatasan anggaran dalam melakukan monitoring untuk semua penerima hibah dan bantuan sosial sehingga penyerahan laporan pertanggungjawaban seringkali terlambat.

Rekomendasi dan tindak lanjut hasil survei adalah sebagai berikut:  Hendaknya alur prosedur atau pun persyaratan dalam penertiban SP2D

yang di cantumkan di papan pengumuman harus dilaksanakan dengan konsisten.

 Berikan pelayanan dengan baik, ramah dan sopan kepada masyarakat yang berurusan dengan administrasi keuangan.

 Tambahkan waktu jam pelayanan kepada masyarakat terutama dalam penyampaian SPM.

 Perlunya pengelolaan keuangan daerah dari sisi pendapatan maupun belanja yang transparansi dan akuntibilitas.

 Terintegrasi antar aplikasi keuangan dan aplikasi asset serta aplikasi pendapatan.

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

 Penerapan sistem pengelolaan keuangan berbasis aplikasi online yaitu SIMAKDA (Sistem Informasi Manajemen Anggaran dan Akuntansi Keuangan Daerah) yang mengintergrasikan antara sistem penganggaran, pencairan dan pelaporan keuangan daerah serta berbasis online sehingga bisa diakses dari mana saja dan menghemat waktu serta tenaga, sehingga memudahkan dalam mengkompilasi seluruh laporan keuangan dari seluruh OPD.

 Perlu upaya untuk memanfaatkan peraturan dan dukungan pimpinan untuk menekan OPD guna menyampaikan data keuangan tepat pada waktunya.

 Pembebasan denda pajak juga diberikan sebagai penarik para wajib pajak untuk membayar pajak.

 Samsat Drive thru yang berada di dalam komplek museum Kalimantan Barat menyediakan sistem pelayanan yang sangat ringkas dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor, wajib pajak tidak perlu turun dari kendaraannya untuk membayar pajak mereka,

 Perlu adanya sosialisasi pajak ke masyarakat akan kesadaran dalam membayar pajak masih rendah.

 Perlunya ada aplikasi data base yang baik.

 Perlu upaya mempercepat pelayanan evaluasi Perda/Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

 Perlu pendataan potensi pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah menjadi lebih akurat.

 Perlu meningkatan pelayanan publik sebagai bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat guna mempermudah atau memperlancar dalam pembayaran pajak.

 Mengembangkan koordinasi pemungutan pendapatan dengan instansi terkait.

 Harus dapat memberikan layanan publik yang lebih prorporsional, efisien, sederhana, transaparan, terbuka, tepat waktu, responsif, dan

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

sekaligus menciptakan rasa nyaman bagi masyaraka berkaitan dengan administrasi dan syarat dalam urusan keuangan.

 Perlu upaya peningkatan kualitas pelayanan,baik di Bidang Keuangan mapun Bidang Pendapatan yang dirasa kurang baik agar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Prov. Kalbar semakin lebih baik dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat.

 Penambahan fasilitas atau sarana dan prasarana perlu dilengkapi untuk menunjang kinerja yang lebih optimal, agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

 Perlu adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat yang telah dilakukan, maka Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalbar akan menganalisa segala keluhan yang disampaikan oleh responden yang kemudian akan dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan khususnya yang berkaitan dengan unsur pelayanan yang dianggap terendah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalbar Provinsi Kalbar kedepannya. Disisi lain pengguna layanan baik yang berasal dari masyarakat maupun pegawai negeri sipil diharapkan ikut membantu dalam artian melengkapi syarat berkas-berkas layanan dalam rangka memudahkan proses pelayanan serta tidak bersifat tidak peduli terhadap upaya-upaya peningkatan pelayanan. Secara umum dengan persepsi dan penilaian yang ‘Sangat Baik’ dari masyarakat, tentu masih ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian terutama dalam menindaklanjuti saran perbaikan dari responden yang telah disebutkan diatas.

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Tabel 2

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Dari hasil pengolahan data (Tabel 2) Survei Kepuasan Masyarakatpada Kantor Bersama SAMSAT Pontianak Wilayah I, maka diperolehsebagai berikut:

a. Nilai SKM = 81,53 b. Mutu Pelayanan = B

c. Kinerja Unit Pelayanan = Baik

d. Penilaian tertinggi pada unsur sarana dan prasarana e. Penilaian terendah pada unsur biaya /tarif.