• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Persyaratan 2. Prosedur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Persyaratan 2. Prosedur"

Copied!
226
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan. Tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan informasi publik merupakan sesuatu yang penting yang harus diberikan oleh petugas pelayanan informasi. Untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat, Unit Pelayanan Informasi Publik melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Survei Kepuasan Masyarakat Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat dilakukan satu kali setahun. Pelaksanaanya di kantor BPKPD serta ke Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT PPD) Provinsi Kalimantan Barat melalui penyebaran kuesioner dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2019.

Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat merupakan wujud kepatuhan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT PPD) Provinsi Kalimantan Barat atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Survei Kepuasan masyarakat ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik di kantor BPKPD maupun Kantor bersama Samsat yang tersebar di seluruh Wilayah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat. Variabel pada pengukuran ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelanggaraan Pelayanan Publik yang terdiri dari 9 Unsur Pelayanan yang harus di ukur, yaitu :

1. Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis

pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

2. Prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

(3)

4. Biaya/Tarif, yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam

mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan

diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi Pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan, yaitu tata cara pelaksanaan

penanganan pengaduan dan tindak lanjut.

9. Kualitas sarana dan prasarana, yaitu sarana segala sesuatu yang dapat

dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pelayanan.

Survei Kepuasan Masyarakat dilaksanakan pada Bulan Mei sampai dengan Oktober 2019 dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi Excel, penggunaan survei kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden masyarakat penerima pelayanan serta melalui wawancara tatap muka (face to face interviews) dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah pembekalan tim pelaksana survei, pengawasan wawancara, pemeriksaan kuesioner yang telah terkumpul, pelaksanaan back-checking kepada responden dan proses validasi kuesioner. Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui Survei kepada masyarakat (responen) dan wajib pajak pada saat pelayanan maupun sesudah pelayanan, dengan jumlah responden adalah 440 (Empat Ratus Empat Puluh) orang.

(4)

Pelaksanaan Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (Kantor Bersama Samsat) pada seluruh Unit-unit yang tersebar di Kalimantan Barat. Dari olahan dan analisis data tersebut dapat dijadikan bahan dasar rekomendasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat atau keperluan lain berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada hasil Survei Kepuasan Masyarkakat ( SKM ) 2019 pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2019 menunjukkan hasil yang positif dibandingkan dengan survei sebelumnya. Pada Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 2019 pada Bulan Mei sampai dengan Oktober 2019, secara umum kinerja unit pelayanan pada 9 (Sembilan) unsur pelayanan pada tiap-tiap Kantor Bersama Samsat yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat memperoleh penilaian baik. Hal ini dapat dilihat pada nilai Survei IKM berkisar 76,61 – 88,30. Nilai Rata-rata (NRR) Survei IKM tertinggi pada ruang lingkup Perilaku Pelaksana yaitu 3,305, sedangkan Nilai Rata-rata terendah pada ruang lingkup Biaya/tarif yaitu 2,970.

Berdasarkan hasil rekapitulasi Survei Kepuasan Masyarakat terlihat Nilai SKM tertinggi diperoleh Kantor Bersama Samsat Pontianak Wilayah I dengan nilai Survei IKM sebesar 81,53, Sedangkan nilai Survei IKM terendah diperoleh Kantor Bersama Samsat Wilayah Mempawah dengan nilai Survei IKM sebesar 78,59.

Dari hasil Survei yang di dapat kemudian akan dilakukan perbaikan terhadap unsur penilaian yang masih di anggap kurang atau rendah oleh masyarakat

(5)

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penyusunan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2019 dapat diselesaikan. Laporan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dibuat untuk mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayananan. Masukan dari masyarakat berupa penilaian obyek atas pelayanan akan diolah dan kemudian dijadikan acuan dalam menyusun program kerja pada periode selanjutnya. Selain itu, melalui Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini diharapkan dapat mengetahui indikator apa saja yang perlu adanya perbaikan demi peningkatan akuntabilitas serta kepercayaan masyarakat di masa yang akan datang, selain itu untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan serta memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menilai layanan yang diterima. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mempercepat upaya pencapaian sasaran terhadap kinerja aparatur negara dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di Kantor BPKPD dan Kantor Samsat yang ada di seluruh Kalimantan Barat yang dilakukan setiap tahun. Hasil survei yang telah dilakukan diharapkan dapat melihat sejauh mana tingkat kepuasan yang diperoleh masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan berdasarkan data-data yang ada. Dengan demikian kami dapat melakukan evaluasi secara terus menerus ke depan, guna meningkatkan kualitas pelayanan.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan instansi yang mempunyai wewenang dalam hal pemungutan Pajak Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bekerja sama dengan Institusi Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dan PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Kalimantan Barat serta dibantu oleh Bank Kalbar sebagai pihak yang menerima penyetoran dari wajib pajak. Gabungan dari ketiga instansi dan BUMD ini berada dalam Kantor Bersama Samsat yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Barat.

(6)

dituntut untuk melakukan terobosan serta inovasi agar pelayanan yang baik, cepat dan efisien dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2019 ini, khususnya para wajib pajak yang telah memberikan saran dan masukan dalam bentuk kuesioner yang sifatnya untuk perbaikan kedepannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang baik sangat kami harapkan untuk perbaikan kedepannya.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan Publik yang baik adalah pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan yang dilayani, cepat dalam memberikan layanan, tepat waktu, dan tanggap akan pemenuhan kebutuhan yang dilayani. Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal pelayanan, maka unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan.

Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. Kualitas pelayanan publik merupakan sebuah indikator utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, mulai pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Bahkan Kementerian PAN-RB mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penghargaan bagi instansi pemerintah yang melakukan pengembangan dan Inovasi Pelayanan Publik. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, pemerintah menetapkan kebijakan untuk melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat bagi instansi penyelenggara pelayanan publik.

Survei Kepuasan Masyarakat wajib dilaksanakan oleh seluruh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik sebagaimana diamanatkan

(13)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Mentari Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dalam pelaksanaan pelayanan publik oleh aparatur pemerintah sejauh ini masih banyak kelemahan sehingga belum dapat menjawab harapanmasyarakat terkait kualitas pelayananyang diberikan. Masih adanya penyelenggaraan pelayanan publik dengan prosedur yang berbelit-belit, kurang transparan, kurang informatif, kurang konsisten, fasilitas yang terbatas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, suasana lingkungan yang kurang nyaman dan aman, sehingga tidak menjamin kepastian hukum, waktu dan biayamembuat perlunya terus dilakukan perbaikan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Oleh karena itu upaya perbaikan dalam memberikan pelayanan publik harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Pemerintah dalam hal ini selalu berupaya untuk selalu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dengan berbagai macam terobosan ataupun inovasi-inovasi yang dapat diterapkan. Inovasi ini berupa pengembangan kecakapan sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan itu sendiri.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mengetahui sudah sejauh mana penyelenggaraan pelayanan publik telah mampu memenuhi harapan masyarakat, maka diperlukan pengukuran serta upaya untuk memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada masyarakat agar disesuaikan dengan perkembangan zaman serta harapan masyarakat. Salah satu cara untuk mengevaluasi penyelenggaraan pelayanan publik agar semakin baik adalah dengan melaksanakan Survei Kepuasan

(14)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Masyarakat. Melalui survei ini diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan serta mendorong penyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan pengembangan melalui inovasi-inovasi pelayanan publik.

Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, maka untuk memudahkan penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) unit pelayanan

diperlukan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan bagi Instansi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan di lingkungan instansi masing-masing. Oleh karena itu, penetapan unsur penilaian telah didahului dengan penelitian yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dari hasil penelitian diperoleh 9 (sembilan) unsur penting yang mencakup berbagai sektor layanan yang sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan instansi.

Survei Kepuasan Masyarakat ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RepubIik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, dengan ruang lingkup yakni persyaratan, prosedur, waktu pelayanan, biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, sarana dan prasarana, dan penanganan pengaduan, saran serta masukan. Dengan dilaksanakannya Survei Kepuasan Masyarakat terhadap ruang lingkup tersebut maka data Survei Kepuasan Masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit

(15)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

4. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

5. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 92 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

1.2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat dimaksudkan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat, Survei Kepuasan Masyarakat dapat digunakan

(16)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Kantor Bersama Samsat di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

Adapun yang menjadi tujuan sasaran di dalam melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat ini, meliputi :

1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja petugas pelayanan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Kantor Bersama Samsat Kalimantan Barat.

2. Mendorong Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Kantor Bersama Samsat Kalimantan Barat untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

3. Mendorong Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah dan Kantor Bersama Samsat Kalimantan Barat menjadi lebih inovatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

4. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

1.4. Sasaran

1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan.

2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam menyelenggarakan pelayanan publik.

4. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari laporan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini meliputi Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan

(17)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Daerah Prov. Kalbar dan Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT PPD) Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah yang tersebar pada masing-masing Kabupaten/Kota yang tersebar di seluruh Wilayah Kalimantan Barat.

1.6. Unsur Survei Kepuasan Masyarakat

BerdasarkanPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik, memuat 9 unsur pelayanan yang harus di ukur, yaitu :

1. Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam

pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

2. Prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan.

3. Waktu Pelayanan, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

4. Biaya/Tarif, yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.

5. Produk Spesifikasi JenisPelayanan, yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

(18)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR 6. Kompetensi Pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki

oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan.

8. sarana dan prasarana, Yaitu Sarana segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pelayanan.

9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

Yaitu Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses pelayanan.

1.7. Manfaat Survei Kepuasan Masyarakat

Adapun manfaat dari kegiatan Survei Kepuasana Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

2. Mengetahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik.

3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan.

(19)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR 4. Mengetahui Survei Kepuasan Masyarakat secara menyeluruh

terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Daerah.

5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan.

6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah.

1.8. Sejarah berdirinya Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah

Sebelum terbentuknya Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Kalimantan Barat, fungsi pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah di laksanakan masing-masing oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Pendapatan Daerah. Kemudian keduanya bergabung dan berubah nama menjadi Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, disebutkan bahwa Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Kalimantan Barat, mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

(20)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR daerah dan tugas pembantuan di bidang keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.9. Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah.

Bahwa dalam upaya mengimplementasikan pelaksanaan otonomi daerah tentunya harus diikuti dengan berbagai perubahan, salah satunya adalah perubahan perangkat daerah. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 perlu dilakukan perubahan secara menyeluruh karena tidak sesuai lagi dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu untuk melaksanakansemua ketentuan yang mengatur tentang Organisasi

Perangkat Daerah perlu menetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat selaku perangkat daerah diberikan tugas menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya mengacu pada Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 122 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 56 Tahun 2008 tentang Kedudukan, Susanan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

(21)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Adapun struktur organisasi, tupoksi dan tata kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :

(22)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2016

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEPALA BADAN

SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Subbagian Rencana Kerja dan Monev

Subbagian Umum dan Aparatur

Subbagian Keuangan dan Asset

UPT PPD

BIDANG PAJAK

BIDANG RETRIBUS, PENDAPATAN

LAIN-LAIN DAN BAGI HASIL DANA BIDANG PENGEMBANGAN PENDAPATAN, PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN BIDANG AKUNTANSI BIDANG PERBENDAHARAAN BIDANG ANGGARAN Subbid Anggaran Wilayah I Subbid Anggaran Wilayah II Subbid Anggaran Wilayah III

Subbid Perbendaharaan Wilayah I

Subbid

Perbendaharaan Wilayah II

Subbid

Perbendaharaan Wilayah III

Subbid Akuntansi dan Pelaporan

Wilayah I

Subbid Akuntansi dan Pelaporan

Wilayah II

Subbid Akuntansi dan Pelaporan

Wilayah III Subbid PKB dan BBNKB Subbid Non PKB dan BBNKB Subbid

Doleansi dan Sengketa Pajak

Subbid Retribusi

Subbid Pendapatan Lain-lain

Subbid

Bagi Hasil Dana Perimbangan

Subbid Penyusunan dan Evaluasi

Pendapataan

Subbid

Penelitian dan Pengembangan

Subbid

Pembinaan Pengendalian dan Tindak Lanjut

(23)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

1. Tupoksi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 122 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, mempunyai tugas membantu

Gubernur melaksanakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di

bidang keuangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan program kerja di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

b. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

d. Pengkoordinasian dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

e. Penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaoran di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

g. Pelaksanaan administrasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;

h. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan

(24)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR pendapatan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 122 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Struktur Organisasi terdiri dari Kepala Badan, Sekretariat, Bidang Anggaran, Bidang Perbendaharaan; Bidang Akuntansi dan Pelaporan, Bidang Pajak, Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain dan Bagi Hasil Dana Perimbangan, Bidang Pengembangan dan Pendapatan, Pembinaan dan Pengendalian, Unit Pelaksanaan Teknis, Kelompok Jabatan Fungsional. Ada pun masing-masing tugasnya adalah sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, merumuskan, mengkoordinasikan,membina,mengarahkan, menyelenggarakan, mengevaluasi dan pelaporan kegiatan badan di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penetapan program kerja di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah;

b. Perumusan kebijakan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan, serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian kegiatan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan,

(25)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

d. Pembinaan dan mengarahkan kegiatan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan, serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

e. Penyelenggaraan kegiatan di bidang anggaran,

perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan,

serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

f. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan;

g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan kegiatan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan, serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

h. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur berkenaan dengan perumusan kebijakan di bidang anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan, pajak, retribusi, pendapatan lain-lain, dan bagi hasil dana perimbangan, serta pengembangan pendapatan, pembinaan dan pengendalian;

i. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah yang diberikan oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(26)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

2. Sekretariat.

Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan administrasi kepegawaian, pengelolaan keuangan dan aset, serta bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut;

a. Penyusunan program kerja di lingkungan sekretariat;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset;

c. Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset;

d. Pemberian dukungan pelayanan administrasi penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;

e. Penyelarasan dan kompilasi peyusunan rencana kerja di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; f. Penyelenggaraan urusan dan pelayanan di penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan Badan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat;

(27)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

h. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang sekretariat; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;

j. Pelaksanaan fungsi lain di bidang kesekretariatan yang diserahkan oleh Kepala Badan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

Sekretariat membawahi 3 (tiga) sub bagian yaitu :

1. Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Rencana Kerja Monitoring dan Evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi dilingkungan badan;

c. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Sekretariat;

d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

(28)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

e. Pelaksanaan urusan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi sesuai ketentuan perundang-undangan;

f. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi;

g. Pemberian saran dalam pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

i. Pelaksanaan fungsi lain di bidang rencana kerja, monitoring dan evaluasi yang diserahkan oleh sekretaris. 2. Sub Bagian Umum dan Aparatur, mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan kebijakan di bidang umum dan aparatur serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bagian Umum dan Aparatur mempunyai fungsi yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Aparatur;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di bidang umum dan aparatur di lingkungan badan;

c. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan sekretariat;

d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai tugas dan fungsi di bidang umum dan aparatur;

e. Pelaksanaan urusan di bidang umum dan aparatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(29)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

f. Pengendalian dan pengawasan tugas di Sub Bagian Umum dan Aparatur;

g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang umum dan aparatur;

h. Pelaksananaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang umum dan aparatur;

i. Pelaksanaan fungsi lain di bidang umum dan aparatur yang diserahkan oleh sekretaris.

3. Sub Bagian Keuangan dan Aset, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset, penyusunan laporan keuangan dan aset di lingkungan badan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi yaitu :

a. Penyusunan rencana kerja Sub Bagian Keuangan dan Aset;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan badan;

c. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Sekretariat;

d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan keuangan dan aset; e. Pelaksanaan urusan di bidang pengelolaan keuangan dan

aset sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan;

f. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Sub Bagian Keuangan dan Aset;

(30)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada sekretaris berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan keuangan dan aset;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengelolaan keuangan dan aset;

i. Pelaksanaan fungsi lain di bidang pengelolaan keuangan dan aset yang diserahkan oleh sektretaris.

3. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah I, anggaran wilayah II, anggaran wilayah III, bina keuangan Kabupaten/Kota, evaluasi pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota, dana perimbangan, bantuan keuangan, bantuan sosial, hibah, pinjaman daerah dan BUMD, dana transfer serta bertanggungjawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang anggaran. Untuk melaksanakan tugasnya bidang anggaran mempunyai fungsi yaitu ;

a. Penyusunan program kerja di Bidang Anggaran;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah I, bina keuangan dan evaluasi pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota wilayah I, dana perimbangan, bantuan keuangan, bantuan sosial, hibah, pinjaman daerah dan BUMD serta dana transfer;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah II, bina keuangan dan evaluasi pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota wilayah II, dana perimbangan, bantuan keuangan, bantuan sosial, hibah, pinjaman daerah dan BUMD serta dana transfer;

(31)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah III, bina keuangan dan evaluasi pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota wilayah III, danaperimbangan,bantuan keuangan,bantuan sosial, hibah, pinjaman daerah dan BUMD serta dana transfer;

e. Pengkoordinasian di bidang anggaran;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang anggaran sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan;

i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang anggaran; j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan

tugas di bidang anggaran;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang--undangan.

Kepala Bidang Anggaran membawahi 3 (tiga) sub bidang yaitu : 1. Sub Bidang Anggaran Wilayah I, mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan dan perubahan anggaran wilayah I, bina keuangan dan evaluasi pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota wilayah I, dana perimbangan, bantuan keuangan, bantuan sosial, hibah, pinjaman daerah dan BUMD, dana transfer serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan

(32)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

sesuai tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Anggaran Wilayah I mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Anggaran Wilayah I;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah I;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang anggaran wilayah I;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang penyusunan anggaran wilayah I sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah I;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah I;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah I;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang anggaran wilayah I yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

2. Sub Bidang Anggaran Wilayah II, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan dan perubahan anggaran wilayah II serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsi. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Anggaran Wilayah II mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Anggaran Wilayah II;

(33)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan

kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah II;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang anggaran wilayah II;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang penyusunan anggaran wilayah II sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah II;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah II;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang anggaran wilayah II;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang anggaran wilayah II yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

3. Sub Bidang Anggaran Wilayah III, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang anggaran wilayah III yang meliputi bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Sub Bidang Anggaran Wilayah III mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Anggaran Wilayah III;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota;

(34)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bina keuangan dan evaluasi APBD Kabupaten/Kota;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang anggaran wilayah III yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

4. Bidang Perbendaharaan

Bidang perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah I, perbendaharaan wilayah II, perbendaharaan wilayah III, pengelolaan kas daerah, bantuan keuangan, dan dana transfer serta bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi yaitu :

a. Penyusunan program kerja di Bidang Perbendaharaan;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah I;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah II;

(35)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah III;

e. Pengkoordinasian di bidang perbendaharaan;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang perbendaharaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang perbendaharaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan;

j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang perbendaharaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bidang Perbendaharaan membawahi 3 (tiga) subbidang yaitu : 1. Sub Bidang Perbendaharaan Wilayah I, mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah I serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Perbendaharaan Wilayah I;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah I;

(36)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang

perbendaharaan wilayah I;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang perbendaharaan wilayah I sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah I; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah I;

2. Sub Bidang Perbendaharaan Wilayah II, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah II serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Perbendaharaan Wilayah II;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah II; c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang

perbendaharaan wilayah II;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang perbendaharaan wilayah II sesuai peraturan perundang- undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah II; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah II;

(37)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah II;

h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang perbendaharaan wilayah II yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

3. Sub Bidang Perbendaharaan Wilayah III, mempunyain tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah III yang meliputi pengelolaan kas daerah, bantuan keuangan dan dana transfer serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Perbendaharaan wilayah III;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perbendaharaan wilayah III; c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang

perbendaharaan wilayah III;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pengelolaan kas daerah, bantuan keuangan dan dana transfer sesuai peraturan perundang-undangan; e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah III; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah III;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang perbendaharaan wilayah III;

(38)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang perbendaharaan

wilayah III yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

5. Bidang Akuntansi dan Pelaporan

Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan wilayah I, akuntansi dan pelaporan wilayah II, akuntansi dan pelaporan wilayah III, pelaporan pendapatan, dan penyusunan laporan keuangan daerah serta bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang akuntansi dan pelaporan. Bidang Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi yaitu:

a. Penyusunan program kerja di Bidang Akuntansi dan Pelaporan; b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang

akuntansi dan pelaporan wilayah I;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan wilayah II;

d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan wilayah III;

e. Pengkoordinasian di bidang akuntansi dan pelaporan;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang akuntansi dan pelaporan, pelaporan pendapatan, dan penyusunan laporan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang akuntansi dan pelaporan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

(39)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan;

j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang akuntansi dan pelaporan;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang akuntansi dan pelaporan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bidang Akuntansi dan Pelaporan membawahi 3 (tiga) sub bidang, yaitu :

1. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah I, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, penyusunan laporan keuangan daerah, serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuaitugas dan fungsinya. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah I mempunyai fungsi, yaitu : a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Akuntansi

dan Pelaporan Wilayah I;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

(40)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah I yang diserahkan oleh Kepala Bidang. 2. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah II, mempunyai

tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, penyusunan laporan keuangan daerah serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Adapun fungsi Sub Akuntansi dan Pelaporan Wilayah II adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah II;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

(41)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang akuntansi dan pelaporan belanja wilayah II yang diserahkan oleh Kepala Bidang. 3. Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah III, mempunyai

tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntansi dan pelaporan wilayah III, pelaporan pendapatan, penyusunan laporan keuangan daerah, serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Adapun fungsi Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah III adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan Wilayah III;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang akuntasi dan pelaporan

(42)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang akuntasi dan pelaporan pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang akuntasi dan pelaporan pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntasi dan pelaporan pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang akuntasi dan pelaporan pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang akuntasi dan pelaporan pendapatan, serta penyusunan laporan keuangan daerah;

h. Pelaksanaan tugas lain di bidang akuntansi dan pelaporan wilayah III yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

6. Bidang Pajak

Bidang Pajak mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, doleansi dan sengketa pajak serta bertanggungjawab memimpin

(43)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pajak. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Pajak mempunyai fungsi : a. Penyusunan program kerja di Bidang Pajak;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang doleansi dan sengketa pajak;

e. Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pajak;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pajak;

j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pajak;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(44)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR Bidang Pajak membawahi 3 (tiga) subbagian yaitu :

1. Sub Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sub Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor sesuai peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pajak

(45)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

2. Sub Bidang Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bidang Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan mempunyai fungsi, yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Non Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor sesuai peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

(46)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang

berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;

h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang non pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

3. Sub Bidang Doleansi dan Sengketa Pajak, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang doleansi dan sengketa pajak serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bidang Doleansi dan Sengketa Pajak mempunyai fungsi yaitu :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Doleansi dan Sengketa Pajak;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang doleansi dan sengketa pajak; c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang doleansi dan

sengketa pajak;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang doleansi dan sengketa pajak sesuai peraturan perundang- undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang doleansi dan sengketa pajak;

(47)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang

berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang doleansi dan sengketa pajak;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang doleansi dan sengketa pajak;

h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang doleansi dan sengketa pajak yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

7. Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain, dan Bagi Hasil Dana Perimbangan

Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain, dan Bagi Hasil Dana Perimbangan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan serta bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain, dan Bagi Hasil Dana Perimbangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program kerja di Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain dan Bagi Hasil Dana Perimbangan;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang retribusi;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan lain-lain;

d. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang bagi hasil dana perimbangan;

e. Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan;

(48)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Penyelenggaraan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Badan berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan;

j. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan di bidang retribusi, pendapatan lain-lain dan bagi hasil dana perimbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bidang Retribusi, Pendapatan Lain-Lain dan Bagi Hasil Dana Perimbangan membawahi 3 (tiga) subbidang yaitu :

1. Sub Bidang Retribusi, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang retribusi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bidang Retribusi mempunyai fungsi :

(49)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan

kebijakan teknis di bidang retribusi;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang retribusi; d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di

bidang retribusi sesuai peraturan perundang-undangan; e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang retribusi;

f. Pemberiansarandanpertimbangankepadakepalabidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang retribusi; g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang retribusi; h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang retribusi yang diserahkan

oleh Kepala Bidang.

2. Sub Bidang Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan lain-lain serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya, Sub Bidang Pendapatan Lain-lain mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Pendapatan Lain-Lain;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan lain-lain;

c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang pendapatan lain- lain;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang pendapatan lain-lain sesuai peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pendapatan lain-lain;

(50)

SKM TAHUN 2019│BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALBAR

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang pendapatan lain-lain;

g. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pendapatan lain-lain;

h. Pelaksanaan fungsi lain di bidang pendapatan lain-lain yang diserahkan oleh Kepala Bidang.

3. Sub Bidang Bagi Hasil Dana Perimbangan, mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan perumusan kebijakan teknis di bidang bagi hasil dana perimbangan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugasnya Sub Bidang Bagi Hasil Dana Perimbangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan di Sub Bidang Bagi Hasil Dana Perimbangan;

b. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang bagi hasil dana perimbangan; c. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang bagi hasil

dana perimbangan;

d. Pelaksanaan unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang bagi hasil dana perimbangan sesuai peraturan perundang-undangan;

e. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang bagi hasil dana perimbangan; f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang bagi hasil dana perimbangan;

Gambar

Gambar 1  STRUKTUR ORGANISASI

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan daging sapi menurut data Neraca Bahan Makanan (NBM) hanya terdiri dari komponen bahan makanan dan tercecer. Trend tercecer terus meningkat dari tahun ke tahun

Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata kerja Badan Daerah Provinsi Sumatera

Centhini: 40 Malam Mengintip Sang Pengantin Karya Sunardian Wirodono)” yang ditulis oleh.. Pardi dengan

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hardiman, Pollatsek, dan Weil pada tahun 1986 serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Campione

Berdasarkan Pasal 11 Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 77 tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat

Sesuai Peraturan Bupati Demak Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Badan Kepegawaian dan