• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Pengujian Hipotesis

Sesudah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, ternyata data penelitian berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Data hasil kemampuan baca tulis Al Quran siswa dihitung dengan menggunakan analisis variansi ANAVA dua jalur.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dirumuskan hasil uji hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran antara Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Al Quran melalui Pendekatan Teknologi Quran Digital dengan Manual atau konvensional.

Secara keseluruhan data yang diperoleh dari tes kemampuan baca tulis Al Quran siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital (kelompok A1) memiliki skor rata-rata 80.61 dengan simpangan baku 6.92. Sedangkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital (kelompok A2) memperoleh skor rata-rata 76.60 dengan simpangan baku 2.75. Secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.19 Hasil Mean dan Standar Deviasi Siswa dengan Quran Digital dan Manual atau konvensional

Descriptive Statistics Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Teknologi Pembelajaran Mean Std. Deviation N

Digital 80,6120 6,92859 32

Manual 76,6035 2,75867 32

Total 78,6078 5,60778 64

Tabel di atas menunjukan bahwa jika dibandingkan skor rata-rata kemapuan baca tulis Al Quran antara kelompok yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital dengan pembelajaran Al Quran dengan model Konvensional atau manual, nampak terlihat bahwa skor rata-rata yang diperoleh kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital lebih tinggi dari pembelajaran Al Quran dengan model Konvensional atau manual tanpa pendekatan teknologi Quran digital. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis Penggunaan Quran Digital dan Konvensional atau Manual

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Source Type III Sum of Squares

Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 257,093a 1 257,093 9,245 ,003 Intercept 395467,562 1 395467,562 14221,469 ,000 Teknologi 257,093 1 257,093 9,245 ,003 Error 1724,083 62 27,808 Total 397448,738 64 Corrected Total 1981,176 63 a. R Squared = ,130 (Adjusted R Squared = ,116)

Hasil perhitungan analisis varians untuk teknologi pembelajaran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.003, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSig<nilai α (0.003<0.05. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara kemampuan baca tulis Al Quran siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital dengan pembelajaran Al Quran dengan tanpa pendekatan teknologi Quran digital.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari jumlah total 64 siswa sebagai responden dalam penelitian ini, sebanyak 32 siswa yang tergolong dalam kelas eksperimen yakni kelas yang melalui pembelajaran Al Quran dengan Teknologi Al Quran digital memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan kelas control yakni sebanyak 32 siswa yang melalui pembelajaran secara konvensional.

2. Hipotesis Kedua

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran antara Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah dan Motivasi Belajar Tinggi.

Secara keseluruhan data yang diperoleh dari angket kuesionersiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran baik yang melalui pendekatan Quran Digital atau manual (kelompok B1) memiliki skor

rata-rata 82.10 dengan simpangan baku 8.63. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran (kelompok B2) memperoleh skor rata-rata 75.91 dengan simpangan baku 5.02.

Tabel 4.21 Hasil Mean dan Standar Deviasi Siswa Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah

Descriptive Statistics Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Motivasi Belajar Mean Std. Deviation N

MOTIVASI TINGGI 82,1091 8,63592 16

MOTIVASI RENDAH 75,9119 5,02155 16

Total 79,0105 7,62883 32

Data di atas menunjukan bahwa jika dibandingkan skor rata-rata hasil kemampuan baca tulis Al Quran antara kelompok yang memiliki motivasi belajar rendah dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, nampak terlihat bahwa skor rata-rata yang diperoleh kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran baik dengan pendekatan teknologi Quran digital maupun manual lebih tinggi dari kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajar dengan pendekatan teknologi Quran digital atau manual. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.22 Hasil Uji Hipotesis antara Siswa Motivasi Tinggi dan Motivasi Rendah

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Corrected Model 307,241a 1 307,241 6,157 ,019 Intercept 199764,934 1 199764,934 4003,498 ,000 MOTIVASI_BELAJAR 307,241 1 307,241 6,157 ,000 Error 1496,928 30 49,898 Total 201569,102 32 Corrected Total 1804,169 31 a. R Squared = ,170 (Adjusted R Squared = ,143)

Hasil perhitungan analisis varians untuk motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSig<nilai α (0.000<0.05. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternative (H1) diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan pada kemampuan baca tulis Al Quran belajar yang memiliki motivasi rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan

pendekatan teknologi Quran digital dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran digital.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari jumlah total 64 siswa sebagai responden dalam penelitian ini, sebanyak 16 siswa tergolong dalam siswa motivasi belajar tinggi memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan 16 siswa yang tergolong dalam kategori siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa Motivasi Belajar Tinggi Melalui Pendekatan Teknologi Quran Digital dan Konvensional

Hasil perhitungan Anava dua jalur menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 90.26 dengan simpangan baku 2.57. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 73.95 dengan simpangan baku 0.57. Adapun keterangan lengkapnya ada dalam tabel berikut:

Tabel 4.23 Hasil Mean dan Standar Deviasi Quran Digital dan

Manual atau konvensional Siswa Motivasi Tinggi

Descriptive Statistics Dependent variable: kemampuan baca tulis al quran

Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

Mean Std. Deviation N

Digital 90,2606 2,75780 8

Manual 73,9575 ,57093 8

Total 82,1091 8,63592 16

Berdasarkan tabel di atas jika dibandingkan skor rata-rata hasil kemampuan baca tulis Al Quran kelompok yang memiliki motivasi tinggi lebih cocok belajar menggunakan pembelajaran modern dengan menggunakan teknologi Al Quran Digital dibandingkan belajar dengan pembelajaran konvensional yang hanya mengandalkan kompetensi guru semata. Temuan ini tentunya menambah referensi riset bahwa anak anak yang memiliki motivasi tinggi akan melesat prestasinya jika dibantu dengan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan mereka. Mereka lebih cepat tanggap mengoperasikan media dan cenderung memiliki insting untuk belajar secara mandiri. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.24 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan BTA Siswa Motivasi Belajar Tinggi dengan Teknologi Quran Digital dan konvensional

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: KEMAMPUAN BACA TULIS AL QURAN Source Type III Sum

of Squares

Df Mean Square

F Sig. Partial Eta Squared Noncent. Parameter Observed Powerb Corrected Model 1063,168a 1 1063,168 268,08 9 ,000 ,950 268,089 1,000 Intercept 107870,370 1 107870,3 70 27200, 707 ,000 ,999 27200,707 1,000 siswa_motiva si_tinggi 1063,168 1 1063,168 268,08 9 ,000 ,950 268,089 1,000 Error 55,520 14 3,966 Total 108989,058 16 Corrected Total 1118,688 15

Dengan demikian, mengacu pada data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap penggunaan teknologi pembelajaran yang digunakan selama proses belajar berlangsung, yang pada akhirnya berpengaruh pada kemampuan BTA siswa. Jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran menggunakan teknologi Al Quran digital memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi tinggi sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran secara konvensional.

4. Hipotesis Ke Empat

Perbedaan Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah Melalui Pendekatan Teknologi Quran Digital dan Manual atau konvensional.

Hasil perhitungan Anava dua jalur menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran dengan pendekatan teknologi Quran Digital memiliki skor rata-rata sebesar 71.54 dengan simpangan baku 1.23. Sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran tanpa Quran Digital kognitif memiliki skor rata-rata sebesar 80.28 dengan simpangan baku 2.98 Adapun keterangan lengkapnya ada dalam tabel berikut:

Tabel 4.25 Hasil Mean dan Standar Deviasi Quran Digital dan Manual atau konvensional Siswa Motivasi Rendah

Descriptive Statistics Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

Mean Std. Deviation N

Digital motivasi rendah 71,5438 1,23590 8

Manual motivasi rendah 80,2800 2,98232 8

Total 75,9119 5,02155 16

Berdasarkan tabel di atas jika dibandingkan skor rata-rata hasil kemampuan baca tulis Al Quran kelompok yang memiliki motivasi rendah lebih cocok belajar menggunakan pembelajaran konvensional dibandingkan belajar menggunakan teknologi Al Quran Digital. Temuan ini tentunya menambah referensi riset bahwa tidak semua siswa cocok dengan sesuatu hal yang modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4. 26 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan BTA Siswa Motivasi Belajar Rendah dengan Pendekatan Teknologi Quran

Digital dan Konvensional Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Kemampuan Baca Tulis Al Quran

Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 305,288a 1 305,288 58,587 ,000 Intercept 92201,804 1 92201,804 17694, 200 ,000 Siswa_motiva si_rendah 305,288 1 305,288 58,587 ,000 Error 72,952 14 5,211 Total 92580,044 16 Corrected Total 378,240 15

Dengan demikian, mengacu pada data sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap kemampuan BTA siswa. Meskipun secara keseluruhan siswa yang belajar menggunakan Al Quran digital memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar Al Quran secara konvensional, namun jika dilihat secara detail pada kelompok siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa yang belajar Al Quran secara konvensional memiliki kemampuan BTA lebih tinggi dibandingkan dengan siswa motivasi rendah sebanyak 8 siswa mengikuti pembelajaran Al Quran menggunakan teknologi Al Quran digital.

5. Hipotesis Ke Lima

Interaksi antara Teknologi Quran Digital dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Baca Tulis Al Quran Siswa.

Hasil analisis data dengan menggunakan Anava dua jalur seperti yang tertera pada tabel 4.27 interaksi antara teknologi Quran digital dan motivasi belajar terhadap kemampuan baca tulis Al Quran menunjukkan bahwa nilai sig = 0.000, sedangkan nilai signifikansi α = 0,05, ini berarti nilaiSig<nilai α (0.000<0.05. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima.

Adapun tabel lengkapnya sebagai berikut:

Tabel 4.27 Hasil Uji Hipotesis Interaksi antara Teknologi dengan

Motivasi Belajar

tests of between-subjects effects dependent variable: kemampuan baca tulis al quran

Source type iii sum of squares df mean square F sig. corrected model 1675,697a 3 558,566 121,737 ,000 Intercept 199764,934 1 199764,934 43538,046 ,000 teknologi_pembelajaran 114,515 1 114,515 24,958 ,000 motivasi_belajar 307,241 1 307,241 66,962 ,000 teknologi_pembelajaran * motivasi_belajar 1253,941 1 1253,941 273,292 ,000 Error 128,472 28 4,588 Total 201569,102 32 corrected total 1804,169 31

Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara teknologi Quran digital dan motivasi belajar terhadap kemampuan baca tulis Al Quran siswa. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua siswa cocok dengan teknologi Al Quran Digital, juga sebaliknya tidak semua siswa nyaman dengan pembelajaran konvensional. Khusus bagi siswa yang memiliki motivasi tinggi, mereka lebih cepat melesat jika belajar menggunakan IT, belajar Al Quran dengan menggunakan teknologi pembelajaran Al Quran Digital. Siswa yang memiliki motivasi rendah lebih nyaman belajar dengan pembelajaran konvensional yang hanya menggunakan mushaf Al Quran, karena pembelajaran menjadi mudah dan cepat dicerna jika berlangsung tanpa harus menguasai sebuah alat baru. Fenomena interaksi ini membuat diadakannya uji lanjut dengan menggunakan Uji Tukey. Adapun hasil outputnya sebagai berikut:

Tabel 4.28 Uji Tukey Kemampuan Baca Tulis Al Quran Tukey HSDa,b

Teknologi dan motivasi belajar N Subset

1 2 3

Digital motivasi rendah 8 71,5438 Manual motivasi tinggi 8 73,9575

Manual motivasi rendah 8 80,2800

Digital motivasi tinggi 8 90,2606

Sig. ,134 1,000 1,000

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 8,000. b. Alpha = ,05.

Hasil perhitungan uji Tukey di atas menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan cara manual atau tanpa Al Quran digital bagi kelompok yang memiliki motivasi belajar rendah menujukkan angka Subset sebesar 80.28 sedangkan siswa yang belajar menggunakan Quran digital bagi kelompok yang memilki motivasi rendah menunjukkan angka Subset sebesar 71.54. Dengan demikian pembelajaran manual siswa bermotivasi rendah 80.28. lebih tingi dibandingkan pembelajaran digital siswa bermotivasi rendah 71.54. Bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan pendekatan teknologi Al-Quran memiliki angka sebesar 90.26 sedangkan siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran secara manual motivasi tinggi memiliki angka sebesar 73.95. Dengan demikian pembelajaran dengan Quran digital siswa bermotivasi tinggi sebesar 90.26>73.95 untuk pembelajaran secara manual siswa bermotivasi tinggi.

Hasil perhitungan uji Tukey ini sekaligus memberikan kesimpulan bahwa kemampuan baca tulis Al Quran dari kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang mengikuti pembelajaran Al Quran melalui pendekatan pembelajaran Al Quran secara manual tanpa Teknologi Quran Digital lebih tinggi daripada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran Al Quran melalui pendekatan teknologi Quran Digital. Kemampuan baca tulis Al Quran dari kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang melalui pembelajaran dengan Al Quran digital lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran secara manual siswa bermotivasi rendah.

Dokumen terkait