• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.7 Hasil Pengujian Hipotesis .1 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh penerapan SAP, kompetensi SDM, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 3 (Constant) 11.906 3.791 Peneraapan SAP .115 .091 Kompetensi SDM .311 .115 Pemanfaatan TI .148 .153 SPIP .159 103

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan Sumber : Data yang diolah SPSS,2016

Model Regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 11.906+ 0.115X1 +0.311X2 +0.148X3 +0.159X4 + e Dimana: Y : Kualitas LKPD X1 : Penerapan SAP X2 : Kompetensi SDM X3 : Pemanfaatan TI X4 : SPIP

e : Error (tingkat kesalahan)

Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing- masing variabel menjelaskan bahwa:

1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 11,906, artinya Penerapan SAP (X1), Kompetensi SDM (X2), Pemanfaatan TI (X3), dan SPIP (X4) dianggap konstan maka tingkat kualitas anggaran konstan sebesar sebesar 11,906.

2. Koefisien regresi variabel proses Penerapan SAP (X1) sebesar 0,115 artinya penerapan SAP mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan terhadap kualitas LKPD sebesar 0,115 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

3. Koefisien regresi variabel Kompetensi SDM (X2) sebesar 0,311 artinya kejelasan sasaran anggaran mengalami kenaikan sebesar 1% maka peningkatan terhadap Kualitas LKPD sebesar 0,311 dengan asumsi variabel independen lainnilainya tetap

4. Koefisien regresi variabel Pemanfaatan TI (X3) sebesar 0,148 artinya partisipasi masyarakat mengalami kenaikan sebesar 1% maka peningkatan terhadap Kualitas LKPD sebesar 0,148 dengan asumsi variabel

independen lainnya tetap.

5. Koefisien regresi variabel SPIP (X4) sebesar 0,159 artinya SPIP mengalami kenaikan sebesar 1% maka peningkatan terhadap Kualitas LKPD sebesar 0,159

4.7.2 Analisis Regresi Dengan Variabel Moderasi

Untuk mengetahui apakah komitmen organisasi memoderasi hubungan antara penerapan standar akuntansi pemerintah (SAP), kompetensi sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan teknologi informasi (TI), dan sistem pengendalian

intern pemerintah (SPIP) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Kota Medan dilakukan pengujian dengan mengunakan analisis regresi dengan variabel moderasi.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk analisis regresi dengan variabel moderasi adalah uji selisih mutlak.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Selisih Mutlak

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 36,381 ,768 47,389 ,000

Zscore: PENERAPAN SAP 1,080 ,505 ,362 2,137 ,039

Zscore: KOMPETENSI SDM ,882 ,476 ,296 1,855 ,071 Zscore: PEMANFAATAN TI ,330 ,485 ,111 ,681 ,500 Zscore: SPIP ,692 ,506 ,232 1,368 ,179 Zscore: KOMITMEN ORG6ANISASI ,138 ,451 ,046 ,305 ,762 MODERAT1 1,402 ,665 ,437 2,109 ,042 MODERAT2 -,758 ,608 -,187 -1,247 ,220 MODERAT3 -,602 ,667 -,158 -,903 ,372 MODERAT4 -,973 ,608 -,289 -1,601 ,118

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAAN KEUANGAN

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa secara individu variabel Zscore penerapan SAP memberikan nilai koefisien 1,080 dengan probabilitas signifikansi 0,039, variabel ini dapat disimpulkan berpengaruh terhadap kualitas LKPD, sedangkan variabel Zscore kompetensi SDM, Zscore pemanfaatan TI, Zscore

SPIP memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan keempat variabel ini tidak berpengaruh terhadap kualitas LKPD. Variabel moderating moderat1 ternyata signifikan dengan probabilitas signifikansi 0,042, berbeda dengan variabel moderat2, moderat3, dan moderat4 yang tidak signifikan dengan probabilitas signifikansi diatas 0,05 temuan ini menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi hanya mampu memoderasi hubungan antara penerapan SAP terhadap kualitas LKPD Kota Medan.

4.7.3 Hasil Uji-t

Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji hipotesis dilihat dari hasil statistikparsial (uji t), disajikan pada tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T B Std. Error Beta 1 (Constant) 11,906 3,791 3,141 PENERAPAN SAP ,115 ,091 ,196 1,269 KOMPETENSI SDM ,311 ,115 ,380 2,700 PEMANFAATA N TI ,148 ,153 ,120 ,966 SPIP ,159 ,103 ,214 1,553

a. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAAN KEUANGAN Sumber : Data yang diolah SPSS,2016

Berdasarkan tabel 4.11, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing- masing variabel independen adalah sebagai berikut :

H1: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Dae rah (LKPD) Kota Medan

Nilai t hitung variabel Penerapan SAP diperoleh sebesar 1,296 ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel Penerapan SAP lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa partisipasi penyusunan anggaran secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5%.

H2: Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Medan Nilai t hitung variabel kompetensi SDM diperoleh sebesar 2,700, ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel kompetensi SDM lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti bahwa kompetensi SDM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5%

H3: Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

Nilai t hitung variabel pemanfaatan TI diperoleh sebesar 0,966, ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel

pemanfaatan TI lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan TI secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5%

H4: Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan

Nilai t hitung variabel SPIP diperoleh sebesar 1,553, ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,68107. Karena t hitung variabel SPIP lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa SPIP secara parsial tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Kota Medan pada taraf signifikan α = 5%

4.7.4. Hasil Uji-f

Uji f dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, apabila nilai signifikansi yang di peroleh kurang dari 0,05

Tabel 4.12 Hasil uji f

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 207.266 4 51.817 10.583 .000b

Residual 210.546 43 4.896

Total 217.813 47

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

b. Predictors: (Constant), Penerapan SAP, Kompetensi SDM, Pemanfaatan TI, SPIP Sumber : Data yang diolah SPSS,2016

H5: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (X1), Kompetensi SDM (X2), Pemanfaatan TI (X3), Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) (X4) berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan.

Berdasarkan tabel nilai F hitung 10,583 lebih besar dari F tabel 2,59. Karena nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti semua variabel independen (penerapan SAP, kompetensi SDM, pemanfaatan TI dan SPIP) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan) pada taraf signifikan

4.7.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil analisi regresi linear berganda juga dapat diketahui nilai korelasi dan koefisien determinasinya, dimana nilai korelasi mencerminkan kekuatan hubungan antara variabel independen/bebas (penerapan SAP, kompetensi SDM, pemanfaatan TI, SPIP) terhadap variabel independen/terikat (kulitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan)

Tabel 4.13

Hasil Koefisien Determenasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,704a ,496 ,449 2,213

a. Predictors: (Constant), SPIP, KOMPETENSI SDM, PEMANFAATAN TI, PENERAPAN SAP

b. Dependent Variable: KUALITAS LAPORAAN KEUANGAN Sumber : Data yang diolah SPSS,2016

Hasil uji koefisien determinasi pada Tabel 4.13 menunjukkan besarnya adalah 0,496. Dengan demikian besarnya pengaruh penerapan SAP, kompetensi

SDM, pemanfaatan TI dan SPIP terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kota Medan adalah sebesar 49,6%. Sedangkan sisanya adalah 50,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Dokumen terkait