• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Persamaan Simultan

Varibel-variabel yang akan di uji dalam persamaan simultan yaitu permintaan beras, penawaran beras, harga beras, PDRB perkapita, jumlah penduduk dan indeks curah hujan. Keenam variabel tersebut memiliki satuan yang berbeda-beda, seperti: rupiah, kilogram, jiwa maupun millimeter.

4.2.1 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh Harga Beras, PDRB Perkapita dan Jumlah Penduduk terhadap Permintaan Beras di Kota Medan Dalam persamaan simultan, permintaan beras sebagai variabel endogen yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh 3 variabel bebas yaitu harga beras,

PDRB perkapita dan jumlah penduduk sebagai variabel eksogen. Pada model persamaan simultan 3.3 didapati hasil persamaannya pada tabel 4.8 sebagai berikut ini :

Tabel 4.8 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh Harga Beras, PDRB Perkapita dan Jumlah Penduduk terhadap Permintaan Beras di Kota Medan

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4067061, 2218595, 1,833170 0,0081

P -309,6961 43,04323 -7,195002 0,0000

Y 25,65901 2,002106 12,81601 0,0000

N 94,12114 1,189690 79,11398 0,0000

R-squared 0,999755 Mean dependent var 1,95E+08 Adjusted R-squared 0,999703 S.D. dependent var 9770341, S.E. of regression 168450,9 Akaike info criterion 27,09981 Sum squared resid 3,97E+11 Schwarz criterion 27,29767 Log likelihood -239,8983 Hannan-Quinn criter. 27,12709 F-statistic 19058,73 Durbin-Watson stat 1,133400 Prob(F-statistic) 0,000000

Sumber: Hasil pengolahan data 2015, Lampiran 2

Dari estimasi yang telah dilakukan didapat model persamaan permintaan beras dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Qd = 4067061 – 309,6961 (P) + 25,65901 (Y) + 94,12114 (N)

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil estimasi koefisien variabel harga beras sebesar - 309.6961 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0000 < α = 0,05.

Artinya terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara harga beras terhadap permintaan beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan harga beras di Kota Medan 1 rupiah, maka permintaan beras di Kota Medan akan turun secara signifikan sebesar 309.6961 kilogram. Sebaliknya, jika harga beras di Kota Medan turun sebesar 1 rupiah, maka permintaan beras di Kota Medan meningkat secara signifikan sebesar 309.6961 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

Hasil estimasi koefisien variabel PDRB perkapita sebesar 25,65901 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0000 < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara PDRB perkapita terhadap permintaan beras di Kota Medan.

Jika terjadi peningkatan PDRB perkapita di Kota Medan 1 rupiah, maka permintaan beras di Kota Medan akan meningkat secara signifikan sebesar 25,65901 kilogram. Sebaliknya, jika PDRB perkapita di Kota Medan turun sebesar 1 rupiah, maka permintaan beras di Kota Medan turun secara signifikan sebesar 25,65901 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

Sedangkan hasil estimasi koefisien variabel jumlah penduduk sebesar 94,12114 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0000 < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah penduduk terhadap permintaan beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan jumlah penduduk di Kota Medan 1 jiwa, maka permintaan beras di Kota Medan akan meningkat secara signifikan sebesar 94,12114 kilogram. Sebaliknya, jika jumlah penduduk di Kota Medan turun sebesar 1 jiwa, maka permintaan beras di Kota Medan turun secara signifikan sebesar 94,12114 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

4.2.2 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh Harga Beras, Jumlah Penduduk dan Indeks Curah Hujan terhadap Penawaran Beras di Kota Medan Dalam persamaan simultan, penawaran beras sebagai variabel endogen yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh 3 variabel bebas yaitu harga beras, jumlah penduduk dan indeks curah hujan sebagai variabel eksogen. Pada model

persamaan simultan 3.4 didapati hasil persamaannya pada tabel 4.9 sebagai berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh Harga Beras, Jumlah Penduduk dan Indeks Curah Hujan terhadap Penawaran Beras di Kota Medan

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1,350808 1,08E+08 -1,253147 0,2307

P 3768,859 2205,237 1,709049 0,0095

N 195,2733 58,50361 1,737799 0,0049

W -12496,69 5386,905 -2,319827 0,0360

R-squared 0,933018 Mean dependent var 2,53E+08 Adjusted R-squared 0,918665 S.D. dependent var 30903206 S.E. of regression 8813386, Akaike info criterion 35,01457 Sum squared resid 1,09E+15 Schwarz criterion 35,21243 Log likelihood -311,1311 Hannan-Quinn criter. 35,04185 F-statistic 65,00387 Durbin-Watson stat 1,325879 Prob(F-statistic) 0,000000

Sumber: Hasil pengolahan data 2015, Lampiran 2

Dari estimasi yang telah dilakukan didapat model persamaan penawaran beras dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Qs = -1,350808 + 3768,859 (P) + 195,2733 (N) - 12496,69 (W)

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa hasil estimasi koefisien variabel harga beras sebesar 3768,859 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0095 < α = 0,05.

Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga beras terhadap penawaran beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan harga beras di Kota Medan 1 rupiah, maka penawaran beras di Kota Medan akan meningkat secara signifikan sebesar 3768,859 kilogram. Sebaliknya, jika harga beras di Kota Medan turun sebesar 1 rupiah, maka penawaran beras di Kota Medan turun secara signifikan sebesar 3768,859 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

Hasil estimasi koefisien variabel jumlah penduduk sebesar 195,2733 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0049 < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara jumlah penduduk terhadap penawaran beras di Kota Medan.

Jika terjadi peningkatan jumlah penduduk di Kota Medan 1 jiwa, maka penawaran beras di Kota Medan akan meningkat secara signifikan sebesar 195,2733 kilogram. Sebaliknya, jika jumlah penduduk di Kota Medan turun sebesar 1 jiwa, maka penawaran beras di Kota Medan turun secara signifikan sebesar 195,2733 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

Sedangkan hasil estimasi koefisien variabel indeks curah hujan sebesar -12496,69 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0360 < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara indeks curah hujan terhadap penawaran beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan indeks curah hujan di Kota Medan 1 milimeter, maka penawaran beras di Kota Medan akan turun secara signifikan sebesar 12496,69 kilogram. Sebaliknya, jika indeks curah hujan di Kota Medan turun sebesar 1 milimeter, maka penawaran beras di Kota Medan meningkat secara signifikan sebesar 12496,69 kilogram dalam satu tahun, cateris paribus.

4.2.3 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh PDRB Perkapita dan Indeks Curah Hujan terhadap Harga Beras di Kota Medan

Dalam persamaan simultan, harga beras sebagai variabel endogen yaitu variabel terikat yang dipengaruhi oleh 2 variabel bebas yaitu PDRB perkapita dan indeks curah hujan sebagai variabel eksogen. Pada model persamaan simultan 3.5 didapati hasil persamaannya pada tabel 4.10 sebagai berikut ini :

Tabel 4.10 Hasil Persamaan Simultan Pengaruh PDRB Perkapita dan Indeks Curah Hujan terhadap Harga Beras di Kota Medan

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4500,957 6,98E-12 6,45E+14 0,0000

Y 0,009288 2,98E-17 3,12E+14 0,0000

W 0,075868 2,97E-15 2,55E+13 0,0000

R-squared 0,719808 Mean dependent var 5117,056 Adjusted R-squared 0,682449 S.D. dependent var 370,8770 S.E. of regression 4,90E-12 Akaike info criterion -49,09477 Sum squared resid 3,60E-22 Schwarz criterion -48,94638 Log likelihood 444,8530 Hannan-Quinn criter. -49,07431 F-statistic 4,87E+28 Durbin-Watson stat 2,224603 Prob(F-statistic) 0,000000

Sumber: Hasil pengolahan data 2015, Lampiran 2

Dari estimasi yang telah dilakukan didapat model persamaan harga beras dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

P = 4500,957 + 0,009288 (Y) + 0,075868(W)

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa hasil estimasi koefisien variabel PDRB perkapita sebesar 0,009288 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0000 < α = 0,05.

Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara PDRB perkapita terhadap penawaran beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan PDRB perkapita Kota Medan 1 rupiah, maka akan meningkatkan harga beras di Kota Medan secara signifikan sebesar 0,009288 rupiah. Sebaliknya, jika PDRB perkapita Kota Medan turun sebesar 1 rupiah, maka harga beras di Kota Medan menurun secara signifikan sebesar 0,009288 rupiah dalam satu tahun, cateris paribus.

Sedangkan hasil estimasi koefisien variabel indeks curah hujan sebesar 0,075868 dan tingkat signifikan pada prob. 0,0000 < α = 0,05. Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara indeks curah hujan terhadap harga beras di Kota Medan. Jika terjadi kenaikan indeks curah hujan di Kota Medan 1 milimeter, maka harga beras di Kota Medan akan naik secara signifikan sebesar 0,075868

rupiah. Sebaliknya, jika indeks curah hujan di Kota Medan turun sebesar 1 milimeter, maka penawaran beras di Kota Medan turun secara signifikan sebesar 0,075868 rupiah dalam satu tahun, cateris paribus.

Dokumen terkait