• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA

4.1 Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Sebelum

4.1.2 Hasil Pretest Control

Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas X.10 SMAN 1 Sukawati dalam aspek keterampilan menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Pretest dilakukan pada Sabtu, 5 September 2015 diikuti oleh 36 orang siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada lembaran observasi yang telah disiapkan.

Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Nilai hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Pretest Siswa Kelas X.10 (Control Group) No Nama

Siswa

Judul Karangan Aspek Penilaian Skor

A B C D E 2 S02 Trip to Canada 20 25 6 15 4 75 3 S03 My Bad Experiance 15 23 11 14 4 63 4 S04 My Little Sister 20 25 11 15 4 75 5 S05 Bad Experiance 16 24 11 12 3 66 6 S06 A Traffic Accident 15 25 10 10 4 64

7 S07 Went to the market 22 27 15 17 4 83

8 S08 Felt from the Motorbike 20 26 11 15 3 75

9 S09 Bad Vacation 16 25 10 10 4 65

10 S10 Go to Grandma’s House 19 24 11 15 4 73

12 S12 My Bad Experiance 21 27 14 16 4 82

13 S13 My Motorbike 21 26 13 16 4 78

14 S14 Late for School 18 23 9 10 3 60

15 S15 My Bad Memory 20 26 10 15 4 75

16 S16 Bad Accident 19 25 12 16 4 76

17 S17 Bad Experiance 18 25 11 13 3 70

18 S18 My Bad Day 19 24 11 14 4 72

19 S19 Late for School 20 25 10 15 4 74

20 S20 Bad Experiance 15 25 10 12 4 66 21 S21 My Bad Day 17 24 9 10 4 64 22 S22 Bad Experience 16 25 10 17 3 71 23 S23 Go to the Market 20 25 12 16 4 77 24 S24 My Bad Day 18 25 11 12 4 70 25 S25 My Worst Day 22 26 15 16 4 83 26 S26 My Homework 20 25 14 15 4 78 27 S27 Bad Experiance 15 23 12 14 3 67

28 S28 Fell from Bicycle 17 24 9 10 3 63

30 S30 The Worst Experience 19 25 10 13 4 71

31 S31 My Experiance 15 23 9 10 4 61

32 S32 Bad Memory 18 25 9 14 4 70

33 S33 My problem 19 24 11 15 4 73

35 S35 Very Bad Experience 17 25 10 14 3 69

36 S36 My Bad Memory 20 26 14 14 3 77

37 S37 The Scary Dog 16 24 9 10 4 63

38 S38 Late for School 19 25 14 14 4 76

39 S39 Bad Experiance 15 25 10 15 4 69

Jumlah tiap aspek penilaian 657 895 396 446 128 2522

Rata-rata tiap aspek penilaian 18,3 24,9 10,9 12,3 3,5 70,1

Rata-rata kelas 70,1

Nilai tertingggi 83

Nilai terendah 60

Keterangan: (A) Isi, (B) Organisasi, (C)Kosakata, (D)Tata Bahasa, (E)Mekanik Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi adalah 70,1. Nilai tertinggi siswa dalam menulis karangan narasi adalah 83 yang diraih oleh dua orang siswa. Selanjutnya satu orang siswa meraih nilai 82 dan dua orang siswa memperoleh nilai 78. Hal ini berarti bahwa siswa telah mampu mencapai KKM. Nilai terendah adalah 60 yang diperoleh oleh satu orang siswa. Hanya lima

orang siswa dalam pretest yang mampu memenuhi nilai KKM, sedangkan 31 siswa lainnya belum mencapai nilai KKM.

Dari lembar observasi yang ada dapat dicatat bahwa penyampaian materi ajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif karena hanya dilakukan dengan metode ceramah. Dalam penyampaian materi dalam pembelajaran dengan metode ini siswa terlihat kurang antusisas menerima pelajaran. Hal ini disebabkan oleh stimulus yang diberikan guru kurang sehingga respons yang didapatpun sangat minim. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil karangan siswa, yaitu hanya lima orang siswa mampu mencapai nilai KKM 78, sedangkan 31 orang siswa tidak dapat mencapai KKM. Hasil karangan siswa tersebut kurang maksimal karena tidak ada acuan dalam menulis kronologis cerita yang dijelaskan oleh guru. Pada kegiatan pretest guru hanya menyampaikan sebuah contoh cerita tanpa menjelaskan secara detail unsur-unsur narasi yang terkandung dalam cerita tersebut.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307- 308). Rubrik ini membagi kriteria penilaian menjadi lima yaitu isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek Isi

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek isi sebesar 18,3. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa control group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Ketiga karangan

ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek isi.

Contoh Karangan S39 (terendah)

Bad Experience

(1)When I was kid, my brother and I were playing bicycle at

home. (2)Suddenly my mother came and gave me surprise. (3)I was so

happy.

(4)My mother gave me a new bicycle. (5)My old bicycle was too

small. (6)The new bicycle was very big and cool. (7)I really liked it. (8)I was so happy to had a new bicycle. (9)So I thank to my

mother. (10)That was the experience that I have never forgot.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik, kesesuaian judul dengan isi karangan, dan kelengkapan unsur narasi dalam cerita. Nurgiyantoro (2009:306) menyatakan bahwa unsur utama yang dinilai dalam suatu karangan narasi adalah kualitas isi karangan. Pada karangan S39 dapat dilihat isi tulisan tidak sesuai dengan topik yang ditentukan. Topik yang ditentukan adalah Bad Experience. Namun, isi karangan ini adalah pengalaman menyenangkan yang dialami penulis ketika memperoleh hadiah sebuah sepeda baru.

Judul yang digunakan pada karangan ini tidak sesuai dengan isi karangan. Judul karangan ini adalah “Bad Experience”. Sebaliknya, isi karangan ini hanya menceritakan pengalaman yang menyenangkan. Judul tersebut juga masih kurang spesifik karena tidak mencerminkan isi karangan dengan lebih jelas dan terkesan monoton karena digunakan oleh banyak siswa.

Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa ada empat unsur yang terkandung dalam karangan narasi yaitu alur, penokohan, latar, dan sudut pandang. Namun, unsur-unsur narasi yang terkandung dalam cerita ini tampak masih kurang jelas, terutama pada bagian alur dan latar yang tidak dijelaskan dengan lebih spesifik. Oleh karena itu, karangan S39 memperoleh nilai terendah pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)

The Worst Experience

(1)When I was 10 years old, I had a bad experience when I was

buying some bread. (2)My mother asked me to go to buy some bread for

breakfast. (3)Then I went to the market to buy it.

(4)When I arrived at the market, I just realized that I had lost my

money. (5)I could not buy the bread. (6)After that I returned home. (7)My

mother told me that I should go and find the money on the street.

(8)Unfortunately, I could not find it.

(9)Finally I returned home again without the bread. (10)My mom was

so angry with me. (11)That was my bad experience.

Pada karangan S30 di atas, isi karangan telah sesuai dengan topik yang dibahas. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas menceritakan satu topik, yaitu pengalaman buruk ketika sedang membeli roti. Namun, judul karangan “The Worst Experience” belum mencerminkan isi karangan karena judul yang digunakan masih sangat sederhana dan kurang spesifik.

Tarigan (2008:164) mengemukakan bahwa latar atau setting adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dalam cerita ini

meliputi waktu dan tempat. Waktu yang digunakan penulis adalah pada ketika penulis berumur 10 tahun, sedangkan tempat yang digunakan adalah di pasar. Di pihak lain sudut pandang dalam cerita ini adalah sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh nilai menengah pada aspek isi.

Contoh Karangan S25 (tertinggi)

My Worst Day

(1)Last week I had the worst day of my life. (2)I got sick and felt

unwell. (3)I was in bed all the whole weekend because of fever and flu. (4)In

the morning my friends stayed in my apartment with me but on Saturday night they went to mall and I was alone.

(5)I felt so sad, I had a fever and headache, and I was alone! (6)Oh it

was terrible. (7)I was thinking about my family and rememberikanng my

family. (8)Everytime I get sick my parents will always stay with me. (9)They

will never leave me alone, but here it was different, I missed my family so much.

(10)I felt so sad, so I decided to pray and watch a movie until I fell

asleep. (11)Well it was the worst day in my life, but now I understand how

important is my family and their love.

Pada karangan S25 di atas, isi karangan telah sesuai dengan topik yang dibahas. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas menceritakan satu topik, yaitu pengalaman buruk ketika sedang sakit. Selain itu, judul karangan “My Worst Day” sudah sesuai dengan isi karangan yang menceritakan hari terburuk yang dialami penulis walaupun judul karangan masih sangat sederhana. Alwasilah (2005:119) menyatakan

bahwa karangan narasi terdiri atas beberapa unsur, antara lain alur cerita, latar, penokohan, dan sudut pandang. Pada karangan ini telah dicantumkan unsur-unsur narasi, seperti alur, latar, penokohan, dan sudut pandang.

Menurut Tarigan (2008:164) latar atau setting adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung. Latar dalam cerita ini meliputi waktu dan tempat, yaitu waktu yang digunakan penulis adalah pada akhir minggu, sedangkan tempat yang digunakan adalah tempat tinggal penulis sendiri. Di pihak lain sudut pandang dalam cerita ini adalah sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut. Oleh karena itu, karangan S25 memperoleh nilai tertinggi pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.3 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi No Kesesuaian Isi

dengan Topik

Kesesuaian Isi dengan Judul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik walaupun masih sederhana Contoh: (S8) menulis karangan dengan judul “Fell From the Motorbike”yang menceritakan ia jatuh saat

mengendarai motor

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan Contoh: (S13) Judul karangan “My Motorbike” seharusnya bisa diganti menjadi “Sunday; The Day I Lost My

Motorbike”

Unsur narasi lengkap walaupun pemaparannya masih sederhana Contoh: (S2, S8, S17, S24) mencantumkan aspek alur, penokohan, latar, dan sudut pandang dalam karangannya walaupun hanya diungkapkan secara sederhana

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik

Judul hanya mengambil dari topik dan

digunakan oleh lebih

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat

Contoh: (S4) menulis karangan dengan judul “My Little Sister” yang menceritakan kebahagiaannya memiliki adik. Isi tulisan ini kurang sesuai dengan topik yang ditentukan.

dari satu siswa Contoh: (S5, S6, S17, S20, S22, S27, S39) menggunakan judul “Bad Experience” dalam karangan Contoh: (S5, S6, S10, S39) tidak mengungkapkan penokohan dan sudut pandang yang jelas dalam karangan yang ditulisnya.

2) Aspek Organisasi

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek organisasi sebesar 24,9. Berikut dibahas contoh karangan siswa control group yang diambil dalam pretest. Sebagai pembanding disajikan tiga contoh karangan siswa dengan perolehan skor terendah, menengah dan tertinggi sesuai dengan aspek organisasi.

Contoh Karangan S03 (terendah)

My Bad Experience Judul

(1)Last month ago, I was graduate from Junior High School, [Ø] I

continued my study to Senior High School. (2)I studied at SMA 1 Sukawati. (3)It is my favorite school. (4)On the first day I attended school orientations. (5)Three days for pre-orientations and six days for the real school

orientations. Orientation

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek organisasi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu organisasi penulisan secara umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi. Alwasilah (2005:119) mengemukakan bahwa sebuah karangan narasi dapat dianalisis dari berbagai komponen yang mendukungnya. Komponen

umum yang dapat diidentifikasikan dari sebuah karangan narasi adalah pendahuluan, konteks, waktu kejadian, tempat kejadian, konflik, kejadian atau peristiwa, dan solusi. Pada karangan S03 dapat dilihat organisasi penulisan karangan ini masih kurang karena hanya menampilkan bagian

orientation tanpa complication dan resolution. Dalam aspek organisasi juga terdapat komponen kohesi dan koherensi dalam karangan. Kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang lain dalam wacana. Di pihak lain koherensi adalah pengaturan kenyataan dan gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah dipahami pesan yang dikandungnya (Halliday dan Hasan, 1976:97).

Dalam karangan ini tidak tampak adanya peranti kohesi dan koherensi, seperti pada kalimat (1). Dalam kalimat tesebut tidak tampak adanya penggunaan peranti kohesi dan koherensi sehingga kalimat tersebut menjadi tidak padu. Selain itu dalam kalimat tersebut juga terdapat kesalahan tata bahasa dalam penggunaan bentuk lampau. Kalimat yang benar seharusnya adalah “Last month, I graduated from Junior High School, [then] I continued my study to Senior High School”. Kata “then”

dalam kalimat tesebut merupakan penanda kohesi gramatikal berupa

temporal conjunction. Kata “then” berfungsi sebagai penanda hubungan waktu untuk menunjukkan bahwa kalimat kedua merupakan bagian dari kalimat pertama. Oleh karena itu, karangan S03 memperoleh nilai terendah pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S18 (menengah)

My Bad Day Judul

(1)I had a bad experience. (2)It happened last week [Ø] I went to a

fashion shop with my friends. (3)We went to Mall Bali Galeria.

Orientation

(4)On the shop, I chose a red dress and paid for them at the cashier. (5)Unfortunately, the shop assistant forgot to take the censor clip on the

dress. (6)[Ø] I left the shop, the detector beeped. (7)The security took me to

the manager’s room. Complication

(8)Then the security and the manager realized that it was not my

fault. (9)They were very sorry about what had happened. (10)The manager

asked me to take one piece of cloth for free. (11)That was my bad

experience. Resolution

Menurut Keraf (2007:150), karangan narasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan, dan penutup. Pada karangan S18 di atas terdapat orientasi penulisan yang terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication.

Dalam karangan ini ada kekurangan dalam penggunaan peranti kohesi dan koherensi, seperti pada kalimat (2) dan (6). Dalam kalimat tesebut tidak tampak adanya penggunaan peranti kohesi dan koherensi sehingga kalimat tersebut menjadi tidak padu. Kalimat yang benar seharusnya adalah “It happened last week when] I went to a fashion shop with my friend” dan [When] I left the shop, the detector beeped”. Kata

“when” dalam kalimat tesebut merupakan penanda kohesi gramatikal berupa temporal conjunction. Kata “when” berfungsi sebagai penanda

hubungan waktu untuk menunjukkan bahwa kalimat kedua merupakan bagian dari kalimat pertama. Oleh karena itu, karangan S18 memperoleh nilai menengah pada aspek organisasi.

Contoh Karangan S07 (tertinggi)

Went to the market Judul

(1)Last week I had a terrible experience. (2)That morning l helped my

mother to cooked in the kitchen. (3)When I was cutting a carrot, my mother

told me to buy some bread in the market. (4)I went to the market

immediately. Orientation

(5)At the market, I just realized that I forgot to take some money on

the table, so I did not bring any money. (6)I could not bought the bread. (7)

[After that] I returned to my house without bread and I felt guilty. Complication

(8)When I arrived my mother asked me about the bread and I said

that I forgot to take the money on the table. (9)Then my mother was angry,

she told me to go back to the market again. (10)It was a very bad experience

for me. Resolution

Keraf (2007:150) mengemukakan bahwa karangan narasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, perkembangan, dan penutup. Pada karangan S07 di atas, orientasi penulisan telah terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication. Menurut Halliday dan Hasan (1979:226), conjunction adalah hubungan dua unsur bahasa, baik antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf dengan menggunakan perangkat atau penghubung. Lebih lanjut Halliday dan Hasan (1979:238) menyebutkan bahwa terdapat empat

jenis conjunction, yaitu additive conjunction (penambahan), adversative conjunction (pertentangan), causal conjunction (sebab akibat) dan

temporal conjunction (waktu).

Dalam karangan ini juga terdapat aspek kohesi dan koherensi yang tepat. Salah satu contoh aspek kohesi gramatikal berupa temporal conjunction adalah dalam kalimat (6) dan (7). Kata “after that” dalam kalimat tesebut merupakan peranti kohesi untuk menunjukkan pertalian waktu antarkedua kalimat tersebut. Di dalam karangan ini juga ditemukan beberapa peranti kohesi lain, seperti reference dan substitution yang membuat karangan ini menjadi padu. Pada kalimat (2) dan (6) terdapat kesalahan tata bahasa dalam penggunaan bentuk lampau. Kalimat yang benar seharusnya adalah “That morning l helped my mother to cook ...” dan “I could not buy the bread”. Namun kesalahan tata bahasa tersebut tidak mempengaruhi penilaian pada aspek organisasi. Oleh karena itu, karangan S07 memperoleh nilai tertinggi pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.4 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Organisasi

No Bagian-bagian karangan Kohesi dan Koherensi dalam karangan

1 Karangan terdiri atas tiga paragraf walaupun kurang sistematis

Contoh:

(S9, S15, S38) Karangan terdiri atas orientation, complication, dan

resolution walaupun

pemaparan masih sederhana

Ada penggunaan aspek kohesi

(conjunction) di dalam karangan walaupun masih sederhana. Contoh:

(S17) Last week, I [and] my friends went to Buyan lake together.

dua paragraf Contoh:

(S36) Karangan terdiri atas

orientation dan

complication saja

kohesi (conjunction)di dalam karangan Contoh:

(S38) Two weeks ago, I [with] my friends went to school together. Saran perbaikan:

Two weeks ago, I [and ] my friends went to school together.

3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf

Contoh:

(S3) Karangan hanya terdiri atas orientation

Tidak ada penggunaan aspek kohesi

(conjunction) di dalam karangan Contoh:

(S36) At that time I was so confused [Ø] my mother did not gave me money. Saran perbaikan:

At that time I was so confused [because] my mother did not gave me money.

3) Aspek Kosakata

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 10,9. Adapun contoh karangan siswa yang memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi pada saat pretest antara lain sebagai berikut.

Contoh Karangan S14 (terendah)

Late to School

(1)Last Monday, I had a very bad experience. (2)That day I had a

flag ceremonial at school. (3)I went to school with my friend. (4)Our went to

school by motorcycle. (5)We near late so our shall fast.(6)The flag

ceremonial will open at 07.15.

(7)On the way to school, suddenly I remembered that forgot to bring

my homework. (8)I was so disoriented. (9)Because I shall give the homework

to my teacher. (10)My teacher will angry if I did not bring my homework

and she will law me. (11)So I and my friend decided to went back to house

to take my homework.

(12)When we enteron school, we late. (13)It was already 08.25 A.M. (14)The flag ceremonial was closed. (15)My teacher was so angry and law

Saran perbaikan:

Late for School

Last Sunday, I had very bad experience. That day I had a flag ceremony at school. I went to school with my friend. We went to school by motorcycle. We were almost late so we should be in hurry. The flag ceremony start at 07.15.

On the way to school, suddenly I remembered that I forgot to bring my homework. I was so confused. Because I had to compile homework to my teacher. My teacher would be angry if I did not bring my homework and she would give me punishment. So I and my friend decided to go back home to take my homework.

When we arrived at school, we were late. It was already 08.25 a.m.. The flag ceremony had already finished. My teacher was so angry and punished us. That was my bad experience.

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, aspek kosakata terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan kosakata secara umum serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. Menurut Yule (2010:83), noun adalah kata-kata yang merujuk kepada orang (boy), objek (backpack), makhluk hidup (dog), tempat (school), kualitas (roughness), fenomena (earthquake), dan ide abstrak (love). Di pihak lain verb adalah kata-kata yang digunakan pada sejumlah aksi (go, talk) dan keadaan (be, have) yang melibatkan orang dan benda dalam suatu kejadian (Jessica is ill and has a sore throat so she can’t talk or go anywhere). Pada karangan S14 dapat dilihat secara umum penguasaan kosakata yang digunakan masih sangat minim. Dalam karangan ini masih terdapat banyak kesalahan pemilihan dan penggunaan kosakata, seperti pada kalimat (14). Dalam kalimat tersebut ditemukan kesalahan pada penggunaan noun dan verb. Kalimat yang benar adalah “The flag ceremony was finish”. Di dalam

karangan ini masih ditemukan beberapa kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. Oleh karena itu, karangan S14 belum mencapai peningkatan nilai yang sesuai dengan KKM.

Contoh Karangan S37 (menengah)

The Scary Dog

(1)When I was nine years old, I had a bad experience. (2)One day,

my mother told me to buy some eggs for lunch. (3)I must walked alone to

the market because my sister was not at home.

(4)When I went to the market, I on the way a big house. (5)Then I

looked at the gate. (6)It did not lock and there was a big dog slept there. (7)I

was shocked and scared. (8)Then the dog opened his eyes and barked. (9)I

ran so fast but the dog is faster than me. (10)I screamed and hope there was

a people surrounding there.

(11)Lucky, the dog owner came to help me. (12)At that time the dog

was domesticate when the owner came. (13)Then I went to the market and

bought some egg for lunch. (14)That was my bad experience with the scary

dog.

Saran perbaikan:

The Scary Dog

When I was nine years old, I had a bad experience. One day, my mother told me to buy some eggs for lunch. I had to walk alone to the market because my sister was not at home.

When I went to the market, I passed a big house. Then I looked at the gate. It was not locked and there was a big dog slept there. I was shocked and scared. Then the dog opened his eyes and started barking. I ran so fast but the dog was faster. I screamed and hoped there was someone around there.

Luckily, the dog master came to help me. The dog was tame if the master came.Then I went to the market and bought some egg for lunch. That was my bad experience with the scary dog.

Sejalan denga pendapat Yule (2010:83) bahwa adverb adalah kata- kata yang digunakan dengan verba untuk memberikankan informasi

tambahan tentang aksi, keadaan, dan kejadian (slowly, yesterday). Beberapa adverb (really, very) juga dapat digunakan dengan adjektif untuk memodifikasi informasi tentang benda (Really large objects move slowly. I had a very strange experience yesterday). Pada karangan S37 dapat dilihat secara umum penguasaan kosakata yang digunakan cukup bervariasi. Namun dalam karangan ini masih terdapat banyak kesalahan pemilihan

Dokumen terkait