• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA

4.1 Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Sebelum

4.1.3 Hasil Pretest Experimental

Pretest ini diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas X.7 SMAN 1 Sukawati dalam aspek keterampilan menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Pretest dilakukan pada Sabtu, 5 September 2015 yang diikuti oleh 37 orang siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah disiapkan.

Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu aspek isi, organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.8 Hasil Pretest Siswa Kelas X.7 (Experimental Group) N

o

Nama Siswa

Judul Karangan Aspek Penilaian Skor

A B C D E

1 S01 Kober Devil Noodle 16 23 9 10 4 62

2 S02 Bad Experience 17 25 8 14 4 68

3 S03 Bad Holiday 17 24 10 12 4 67

4 S04 Bazzar 20 25 11 13 4 73

5 S05 Fell from Motorcycle 17 25 11 14 3 70

6 S06 Lost in the Carnival 22 26 15 15 4 82

7 S07 Felling from motorcross 15 22 9 12 3 61

8 S08 Bad Morning 21 26 15 14 4 80 9 S09 Bad Memory 19 24 10 10 4 67 10 S10 My Bad Experience 15 23 9 12 3 62 11 S11 Holiday 15 22 9 14 3 63 12 S12 Bad Experience 21 26 14 15 4 80 13 S13 Went to Papua 20 25 10 13 4 72 14 S14 Bad Experience 19 25 9 14 4 71 15 S15 Broken Heart 16 24 7 13 3 63 16 S16 Alone at Home 15 22 8 12 3 60 17 S17 Kober Noodle 15 25 8 12 3 63 18 S18 Bad Experience 21 25 13 15 4 78

19 S19 Late for School 20 24 14 15 4 77

20 S20 The Thief 21 25 9 14 4 73 21 S21 Moments 15 23 7 12 3 60 22 S22 Bad Experience 20 24 14 13 4 75 23 S23 Study Tour 19 24 12 14 4 73 24 S24 My Bad Experience 16 25 8 12 4 65 25 S25 Bad Day 17 24 7 13 3 64 26 S26 My Bad Day 20 25 10 15 4 74 27 S27 My Family 15 23 7 12 3 60 28 S28 Kite Competition 19 25 9 15 3 71 30 S30 Bad Experience 18 24 9 13 4 68

31 S31 Fell asleep in the class 19 25 13 14 4 75

32 S32 Bad Morning 19 25 15 15 4 78

33 S33 Motorcycle tire leaked 15 24 7 13 3 62

34 S34 My Bad Experience 19 25 9 15 4 72

35 S35 Holiday 20 23 15 15 4 77

36 S36 Bad Experience 17 22 10 12 3 64

37 S37 Very Bad Experience 17 22 13 10 4 66

38 S38 Bad Experience 15 20 12 14 4 65

Jumlah tiap aspek penilaian 663 889 385 490 135 2587

Rata-rata tiap aspek penilaian 17,8 24,1 10,4 13,1 3,6 69,9

Rata-rata kelas 69,9

Nilai terendah 60

Keterangan: (A)Isi, (B) Organisasi, (C) Kosakata, (D)Tata Bahasa, (E)Mekanik Berdasarkan hasil pretest yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan awal siswa dalam menulis narasi adalah 69,9. Nilai tertinggi siswa menulis narasi adalah 82 yang diraih oleh satu orang siswa. Selanjutnya dua orang siswa meraih nilai 80 dan satu orang siswa memperoleh nilai 78. Hal ini berarti bahwa siswa telah mampu mencapai KKM. Nilai terendah adalah 60 yang diperoleh oleh tiga orang siswa. Hanya empat orang siswa dalam pretest yang mampu memenuhi nilai KKM, sedangkan 33 siswa lainnya tidak.

Dari lembar observasi yang ada dapat dicatat bahwa penyampaian materi ajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif karena hanya dilakukan dengan metode ceramah. Dalam penyampaian materi dalam pembelajaran dengan metode ini, siswa terlihat kurang antusisas menerima pelajaran. Hal ini disebabkan oleh stimulus yang diberikan guru kurang sehingga respons yang didapatpun minimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil karangan siswa. Hanya empat orang siswa yang mampu memperoleh nilai KKM 78, sedangkan 33 siswa tidak mencapai nilai KKM. Hasil karangan siswa kurang maksimal karena tidak ada acuan dalam menulis kronologis cerita yang dijelaskan oleh guru. Pada kegiatan pretest guru hanya menyampaikan sebuah contoh cerita tanpa menjabarkan secara detail unsur- unsur narasi yang terkandung dalam cerita tersebut.

Penilaian pada penulisan karangan narasi dapat dilakukan dengan menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2009:307- 308) yang membagi kriteria penilaian menjadi isi, organisasi, kosakata, tata

bahasa, dan mekanik. Berikut ini dideskripsikan hasil kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi pada setiap aspek penilaian.

1) Aspek Isi

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 17,8. Sebagai contoh, dipaparkan tiga karangan siswa

experimental group pada pretest untuk dianalisis berdasarkan aspek isi. Kedua karangan ini diambil sebagai pembanding pada siswa yang memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi berdasarkan aspek isi.

Contoh Karangan S11 (terendah)

Holiday

(1)I and my family went to Bedugul. (2)I was so happy at that time. (3)We also ate some food and drinks.

(4)When we arrived at Bedugul we played soccer, took some

pictures and bought some strawberries. (5)We also had lunch together. (6)We went home together. (7)We really enjoyed our vacation. (9)We

were happy because we could get home safely.

Berdasarkan rubrik penilaian, diketahui bahwa aspek isi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu kesesuaian isi tulisan dengan topik, kesesuaian judul dengan isi karangan, dan unsur narasi dalam cerita. Alwasilah (2005:112) menyatakan bahwa topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Kesesuaian isi dengan topik karangan sangat penting dalam suatu tulisan narasi. Pada karangan S11 dapat dilihat bahwa isi karangan ini tidak sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Topik karangan ini adalah Bad Experience, tetapi karangan ini hanya menceritakan pengalaman yang menyenangkan selama liburan. Selain itu, judul “Holiday” yang digunakan dalam

karangan ini juga kurang spesifik sehingga hanya menunjukkan isi karangan secara umum tanpa mencerminkan bagaimana liburan yang dialami penulis sesungguhnya.

Menurut Keraf (2007:136), ciri-ciri karangan narasi adalah menonjolkan unsur perbuatan atau treatment, dirangkai dalam urutan waktu, berusaha menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi, serta mengandung konflik. Namun, unsur narasi yang terkandung dalam cerita tampak kurang jelas. Latar dalam karangan ini tidak dijelaskan secara spesifik oleh penulis. Selain itu, alur dalam cerita ini pun tidak dijelaskan sesuai dengan urutan waktu. Oleh karena itu, karangan S11 memperoleh nilai terendah pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)

Bad Experience

(1)Last Sunday, I had a bad experience. (2)At that time, I went to my

friend’s house in Sanur. (3)I went there to return some books to my friend,

Dito.

(4)On the road, there was a police drove motorcycle beside me. (5)Suddenly the police commanded me to stop and wanted to bring my

motorcycle to the police office. (6)I was scared so I stop my motorcycle. (7)The police explained that I used a muffler racing, that is why he should

brought my motorcycle to the office. (8)I was confuse, because I didn’t

bring my driving license. (9)I called my father and told him that I was in the

police office.

(10)Few minutes later, my father came to the police office. (11)He paid

Rp.300.000 as the replacement of the motorcycle. (12)My father was angry

with me and he did not allow me to use muffler racing anymore. (13)That

was my bad experience.

Pada karangan S30 dapat dilihat bahwa isi karangan sudah sesuai dengan topik yang telah ditentukan yaitu tentang pengalaman buruk ketika mengendarai sepeda motor. Namun, judul “Bad Experience” yang

digunakan dalam karangan ini juga kurang spesifik sehingga hanya menunjukkan isi karangan secara umum tanpa mencerminkan bagaimana pengalaman yang dialami penulis sesungguhnya.

Keraf (2007:145) menyatakan bahwa struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, yaitu perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Akan tetapi, dapat juga dianalisis berdasarkan alur (plot) narasi. Pada karangan ini juga tampak adanya unsur-unsur narasi yang lengkap, seperti alur, latar, penokohan dan sudut pandang. Lebih lanjut Keraf (2007:148) mengemukakan bahwa latar adalah tindaktanduk dalam sebuah narasi yang biasanya berlangsung di suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai pentas. Latar narasi juga dapat diartikan sebagai waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Dalam karangan ini latar yang digunakan adalah cerita di daerah Sanur pada hari Minggu. Di pihak lain alur cerita yang digunakan sudah sesuai dengan urutan waktu walaupun masih sederhana. Selain itu, sudut pandang yang digunakan penulis adalah sudut pandang orang pertama, yaitu penulis sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita ini. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh nilai menengah pada aspek isi.

Contoh Karangan S06 (tertinggi)

Lost in the Carnival

(1)When I was a kid, I had a very horrible experience. (2)It happened

when I was 6 years old. (3)At that time, my parents and I went to see

carnival in the town.

(4)After walked around we were so tired. (5)We took a rest on the

followed the clown until i realized that I got lost. (7)I tried to find my

parents but I could not find them. (8)I was so scared. (9)Then I cried.

(10)While I was crying, someone came to me. (11)Then he took me to

the security post. (12)Finally I met my parents there. (13)I was so happy

because I could met my parents. (14)We also very grateful to the man who

helped me. (15)That was my bad experience.

Pada karangan S06 di atas, tampak isi karangan sudah sesuai dengan topik yang ditentukan, yaitu Bad Experience. Dari awal sampai akhir karangan, penulis dengan jelas menceritakan satu topik, yaitu pengalaman buruk saat berkunjung ke karnaval. Selain itu, judul karangan “Lost in the Carnival” ini sudah sesuai dengan isi karangan yang menceritakan pengalaman buruk saat berkunjung ke karnaval walaupun judul karangan yang digunakan masih sederhana.

Struktur narasi dapat dilihat dari komponen-komponen yang membentuknya, yaitu perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang. Akan tetapi, dapat juga dianalisis berdasarkan alur (plot) narasi (Keraf, 2007:145). Pada karangan ini juga tampak adanya unsur-unsur narasi yang lengkap, seperti alur, latar, penokohan dan sudut pandang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa latar adalah tindaktanduk dalam sebuah narasi yang berlangsung di suatu tempat tertentu yang digunakan sebagai pentas atau disebut juga latar (setting). Latar narasi juga dapat diartikan sebagai waktu terjadinya suatu peristiwa dalam cerita. Dalam karangan ini latar yang digunakan adalah cerita di sebuah karnaval ketika penulis masih berusia enam tahun. Di pihak lain alur cerita yang digunakan sudah sesuai dengan urutan waktu. Sudut pandang yang digunakan penulis adalah sudut

pandang orang pertama dimana penulis sekaligus sebagai tokoh utama dalam cerita ini. Oleh karena itu, karangan S06 memperoleh nilai tertinggi pada aspek isi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.9 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Isi No Kesesuaian Isi

dengan Topik

Kesesuaian Isi dengan Judul

Unsur Narasi

1 Pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik walaupun masih sederhana Contoh: (S5) menulis karangan dengan judul “Fell from Motorcycle”yang menceritakan ia jatuh saat

mengendarai motor

Judul kurang spesifik sehingga belum mencerminkan isi karangan

Contoh:

(S25) Judul karangan “Bad Day” seharusnya bisa diganti menjadi “The Worst Day that I Ever Had”

Unsur narasi lengkap walau pun pemaparannya masih sederhana Contoh: (S18, S19, S32, S35) mencantumkan aspek alur, penokohan, latar, dan sudut pandang dalam karangannya walaupun hanya diungkapkan secara sederhana

2 Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik Contoh: (S21) menulis karangan dengan judul “Moments” yang menceritakan hujan. Isi tulisan ini tidak sesuai dengan topik yang

ditentukan.

Judul hanya mengambil dari topik dan

digunakan oleh lebih dari satu siswa Contoh:

(S2, S12, S14, S18, S22, S36, S38) menggunakan judul

“Bad Experience

Unsur narasi kurang lengkap, ada unsur yang tidak termuat dalam karangan Contoh:

(S7, S10, S16, S21) tidak mengungkapkan penokohan dan sudut pandang yang jelas dalam karangan yang ditulisnya.

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 24,1. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa experimental group yang diambil dalam pretest. Sebagai pembanding disajikan tiga contoh karangan siswa dengan perolehan skor terendah, menengah dan tertinggi sesuai dengan aspek organisasi.

Contoh Karangan S38 (terendah)

Bad Experience Judul

(1)When I was eight years old, I had a bad experience. (2)One day

my mother asked me to buy some flour at the market. (3)I did not want to go

[Ø] I wanted to watch TV. (4)But my mother was angry with me.

Berdasarkan rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa aspek organisasi terdiri atas tiga komponen pendukung, yaitu organisasi penulisan secara umum, bagian-bagian karangan, serta aspek kohesi dan koherensi. Keraf (2007:136) mengungkapkan bahwa narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu. Dalam karangan ini organisasi penulisan secara umum kurang jelas karena hanya terdiri atas satu paragraf sehingga urutan waktu yang digunakan tidak terlihat. Dapat dilihat pada karangan S38, organisasi penulisan karangan ini masih kurang karena hanya menampilkan bagian

orientation tanpa adanya complication dan resolution.

Halliday dan Hasan (1976:226) menyatakan bahwa conjunction

adalah peranti kohesi gramatikal yang berfungsi untuk menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain. Conjunction dapat dibedakan menjadi

temporal conjunction. Di pihak lain causal conjunction adalah konjungsi yang menghubungkan dua gagasan yang mempunyai hubungan sebab akibat. Dalam karangan ini tidak tampak adanya penggunaan aspek kohesi dan koherensi, contoh pada kalimat (3). Dalam kalimat tersebut tidak ditemukan peranti kohesi berupa conjunction yang berfungsi untuk menghubungkan sebab akibat dalam kalimat tersebut sehingga kalimat tersebut menjadi tidak padu. Kalimat yang benar adalah “I did not want to go [because] I wanted to watch TV”. Oleh karena itu, karangan S38 memperoleh nilai terendah pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S30 (menengah)

Bad Experience Judul

()1)Five years ago, Me [Ø] my family went to Papua. (2)We went

there to visit my uncle. (3)When we arrived in the harbour, the situation was

very crowded. (4)Then we continued the trip to my uncle’s house in Sorong.

Orientation

(5)When we passed the jungle near the village, suddenly a goat went

across the road and we hit it. (6)The car was broken and then I and my

brother should push the car into the nearest lodging. (7)After that we stayed

in the lodging [Ø] repaired the car. (8)I was so tired and hungry, but the

reataurant already closed so we didn’t eat anything Complication

(9)In the morning we continued the journey about 8 hours. (10)Than

in the afternoon we arrived at my uncle’s house. (11)That was the worst

experience that I have ever had. Resolution

Slamet (1996:103) mengungkapkan bahwa karangan narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikankan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu hal. Pada karangan S30 di atas terdapat orientasi penulisan sudah

terstruktur walaupun masih sederhana. Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan complication.

Conjunction dapat dibedakan menjadi additive conjunction, adversatif conjunction, causal conjunction, dan temporal conjunction. Additif conjunction adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua bagian kalimat dalam kedudukan yang sederajat (Halliday dan Hasan, 1976:227). Peranti kohesi berupa additive conjunction tidak ditemukan pada kalimat (1) dan (7). Kata and dalam kalimat tersebut seharusnya digunakan untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki status yang sama dalam kalimat. Kalimat yang benar seharusnya adalah “Five years ago, Me and my family went to Papua” dan “After that we stayed in the lodging and repaired the car”. Oleh karena itu, karangan S30 memperoleh nilai menengah pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S12 (tertinggi)

Bad Experience Judul

(1)When I was a kid, I was a naughty child. (2)At that time I liked ran

and climb the tree. (3)My mother always angry with me if I did something

bad. (4)But I just ignored her and still did whatever I want.

Orientation

(5)One day, I played under the guava tree in front of my house. (6)I

saw so many guava on the tree and I also wanted to eat them. (7)So I

decided to climb the tree. (8)But unfortunately, my foot slipped when I step

the branch and then I fell down.

Complication

(9)I was so lucky that my mother still at home. (10)She helped me and

treated my foot when I cried. (11)My mother was so angry with me and she

punished me. (12)That was the worst experience I ever had.

Semi (1990:33--34) menyatakan bahwa salah satu ciri karangan narasi adalah menekankan susunan kronologis suatu peristiwa. Sejalan dengan hal tersebut Slamet (1996:103) mengungkapkan bahwa karangan narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikankan gambaran yang sejelas- jelasnya kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya suatu hal. Pada karangan S12 di atas terdapat orientasi penulisan yang sudah terstruktur walaupun masih sangat sederhana. Dalam karangan ini juga terdapat tiga paragraf yang terdiri atas orientation, resolution, dan

complication. Selain itu, dalam karangan ini juga terdapat penggunaan aspek kohesi dan koherensi yang tepat. Salah satu contoh penggunaan kohesi gramatikal berupa personal reference adalah dalam kalimat (11). Dalam kalimat tersebut personal reference she mengacu pada kata my mother yang ada di awal kalimat. Oleh karena itu, karangan S12 memperoleh nilai tertinggi pada aspek organisasi dibandingkan dengan karangan lainnya.

Tabel 4.10 Penilaian Karangan secara Umum pada Aspek Organisasi No Bagian-bagian karangan Kohesi dan koherensi dalam

karangan

1 Karangan terdiri atas tiga paragraf walaupun kurang sistematis

Contoh:

(S14, S17, S32, S35) Karangan terdiri atas

orientation, complication,

Ada penggunaan conjunction di dalam karangan walaupun masih sederhana.

Contoh:

(S02) I [and]my friend went to school together.

dan resolution walaupun pemaparan masih sederhana 2 Karangan hanya terdiri atas

dua paragraf Contoh:

(S13, S27) Karangan terdiri atas orientation dan

complication saja

Ada kesalahan dalam penggunaan

conjunction di dalam karangan Contoh: (01) [My mother] was angry with me, [he] did not give me money.

Saran perbaikan: [My mother] was angry with me, [she] did not give me money.

3 Karangan hanya terdiri atas satu paragraf

Contoh:

(S16) Karangan hanya terdiri atas orientation

Tidak ada penggunaan conjunction di dalam karangan

Contoh: (S37) At that time I was confuse, I asked my teacher.

Saran perbaikan: At that time I was confuse, [so] I asked my teacher.

3) Aspek Kosakata

Pada tahap pretest diperoleh hasil nilai rata-rata kelas pada aspek ini sebesar 10,4. Berikut ini dibahas contoh karangan siswa experimental group yang diambil dalam pretest. Adapun contoh karangan siswa yang memperoleh nilai terendah, menengah dan tertinggi, antara lain sebagai berikut.

Contoh Karangan S01 (terendah)

Kober Nodle Devil

(1)Last week I am a bad experience. (2)I went to Kober Devil Noodle

with my friend. (3)We went there by motorcycle. (4)Kober Devil Noodle is

location in Batubulan.

(5)When I and my friend entered there, we request our predilection

menu. (6)When our menu came, we ate that. (7)The noodle was so well. (8)After ate the noodle we went home. (9)At home I felt there was something

(10)Then I went to the hospital. (11)The doctor investigate me and

gave me medicine. (12)The doctor said I got a stomach ill because the

noodle is too hot.

Saran perbaikan:

Kober Devil Noodle

Last week I had a bad experience. I went to Kober Devil Noodle with my friend. We went there by motorcycle. Kober Nodle Devil is located in Batubulan.

When I and my friend arrived there, we ordered our favourite menu. When our menu came, we ate that. The noodle was so delicious. After eating the noodle we went home. At home I felt there was something wrong with my stomach.

Then I went to a hospital. The doctor examined me and gave me some medicines. The doctor said I got a stomachache because the noodle is too hot.

Menurut rubrik penilaian yang digunakan, diketahui bahwa aspek kosakata terdiri atas dua komponen pendukung, yaitu penguasaan kosakata secara umum serta kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. Dapat dilihat pada karangan S01, penguasaan kosakata secara umum masih sangat minim. Menurut Yule (2010: 83), verb adalah kata-kata yang digunakan pada sejumlah aksi (go, talk) dan keadaan (be, have) yang melibatkan orang dan benda dalam suatu kejadian (Jessica is ill and has a sore throat so she can’t talk or go anywhere). Dalam karangan ini terdapat beberapa kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata, contoh pada kalimat (11). Pemilihan verb dalam kalimat tersebut kurang tepat karena belum sesuai dengan konteks kalimat tersebut. Kalimat yang benar adalah “The doctor examined me and gave me some medicines”. Oleh

karena itu, karangan S01 memperoleh nilai terendah pada aspek kosakata dibandingkan dengan karangan lainnya.

Contoh Karangan S20 (menengah)

The Thief

(1)I had a bad experience. (2)It happened last year when I was in

Junior High School. (3)I wanted to buy some books at school but something

worst happened to me.

(4)Someone filch my money from my bag. (5)At that time I vanish all

of my money. (6)I felt bad and angry. (7)I put the money on my wallet, and

left my bag in the classroom while I went to the bathroom. (8)When I came

back, I did not find my wallet. (9)I was shocked for a minute. (10)I tried to be

calm and then I told my teacher.

(11)After that I came back to my classroom. (12)My friend tried to

help me but they did not find my wallet. (13)The final I tried to forget it. (14That was the worst experience that I ever had.

Saran perbaikan:

The Thief

I had a bad experience. It happened last year when I was in Junior High School. I wanted to buy some books at school but something bad happened to me.

Someone stole my money from my bag. At that time I lost all of my money. I felt bad and angry. I put the money on my wallet, and left my bag in the classroom while I went to the bathroom. When I came back, I did not find my wallet. I was shocked for a minute. I tried to be calm and then I told my teacher about the thief.

After that I came back to my classroom. My friends tried to help me but they did not find my wallet. Finally I tried to forget it. That was the worst experience I ever had.

Sejalan dengan yang telah diungkapkan Yule (2010: 83) pada pembahasan sebelumnya, dalam karangan ini terdapat beberapa kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata, contoh pada kalimat (4) dan (5). Pemilihan verb dalam kalimat tersebut kurang tepat karena belum

sesuai dengan konteks kalimat tersebut. Kalimat yang benar adalah “Someone stole my money from my bag” dan “At that time I lost all of my

Dokumen terkait