• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan III (ketiga) tanggal 22 agustus 2015

1) Hasil tes siklus I

Pada siklus I siswa menerima materi dari guru dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tes pada penelitian ini berupah mengerjakan LKS dan tes Siklus I. Tujuan dari tes tersebut adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berikut adalah hasil tes pendidikan Agama Islam melalui Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 11 Maros Baru Kab Maros.

Tabel IV.11:

Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 Sma Negeri 11 Maros Baru Kabupaten Maros pada Siklus I

Nilai F/Siswa Persentase(%) Kategori 0-34

Dari tes siklus I diatas bahwa dari 36 siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 11 Maros Baru Kabupaten Maros 20 siswa 57%

pada kategori rendah, pada kategori sedang mencapai 4 siswa atau 10%, kemudian pada kategori tinggi sebanyak 9 orang

siswa atau 27%, sedangkan pada kategori sangat tinggi hanya 3

orang 7 %. Lebih

jelasnya lihat hasil tes siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 11 Maros Baru Kabupaten Maros pada histogaram berikut:

Histogram IV. 2:

Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 11 Maros Baru Kabupaten Maros pada Siklus I.

Pada grafik diatas dapat diketahui hasil tes siswa pada siklus I, yakni tidak ada yang menunjukkan kategori sangat rendah.

Pada kategori rendah mencapai 10% untuk kategori sedang mencapai 57%, untuk kategori tinggi sebesar 27% sedangkan untuk kategori sangat tinggi sebesar 7%. Berarti untuk kategori tinggi dicapai oleh kategori sedang. Jadi,dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang mencapai batas ketuntasan sekitar 12

0 10 20 30 40 50 60

0-34 35-54 55-64 65-84 85-100

siswa atau 30% sedangkan siswa yang belum mencapai batas ketuntasan yaitu 24 atau 70%.

Berdasarkan hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mengalami peningkatan. Bapak Muh Arsyad S.Pd. I mengungkapkan hal serupah saat wawancara bahwa benar hasil belajar siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dengan mata pelajaran (PAI).

2). Wawancara

a. teks Wawancara

Hasil wawancara pada siklus I dilakukan kepada siswa yang mendapat nilai tinggi, dan nilai rendah. Wawancara ini dilakukan dengan tuuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan Berpikir (SPPKB).pertanyaan yang disusun oleh peneliti meliputi:

1. Apakah siswa tertarik dan senang terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalalui Strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan Berpikir (SPPKB).

2. Apakah penjelasan guru mengenai pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui strategi pembelajaran peninkatan kemanpuan berpikir (SPPKB) mudah di pahami

3. Apakah siswa tertarik dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB) yang sedang berlangsung.

4. Bagaimanakah perasaan siswa ketika melakukan proses pembelajaran Pendidiakan Agama Islam melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB).

b. Hasil Wawancara.

Data yang diperoleh pada saat melakukan wawancara terhadap 3 siswa yang mendapat nilai tinggi, nilai sedang,nilai rendah yaitu pertanyaan pertama siswa yang mendapat nilai tinggi dan sedang mengatakan tertarik dan senang mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB). Akan tetapi siswa yang mendapat nilai rendah mengatakan senang tapi kurang tertarik mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB).

Pertanyaan selanjutnya yang mendapat nilai tinggi menjawab pertanyaan mengenai penjelasan guru bahwa strategi pembelajaran mudah dipahami dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kemudian untuk pertanyaan mengenai kertarikan dengan strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB) pada kegiata

pembelajaran siswa terhadap mata pelajaran pendidikan Agama Islam sedang berlangsung maka ketiga siswa yang mendapat nilai tinggi mengatan tertarik mengikuti pelajaran pendidikan Agama Islam melalui strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan bepikir (SPPKB) yang sedang berlangsung. Dan merasa senang ketika mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Strategi pembelajaran peningkatan kemanpuan berpikir (SPPKB).

Siswa yang mendapat nilai sedang secara keseluruhan dapat mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan baik. Semua siswa yang mendapat nilai sedang menjawab senang dan tertarik pelajaran sosiologi melalui motode Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Berikutnya siswa yang mendapat nilai sedang menyatakan penjelasan guru mengenai pelajaran Pendidikan Agama Islam mudah dipahami ketika melalui motode Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Siswa tersebut juga menyatakan bahwa siswa tertarik terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung pada pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui metode Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Perasaan siswa yang mendapat nilai sedang ketika pelajaran Pendidikan Agama

Islam melalui metode Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah senang.

Siswa yang mendapat nilai rendah secara keseluruhan dapat mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan baik, meskipun ada beberapa siswa yang kurang senang saat pelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung. Siswa yang mendapat nilai rendah menyatakan senang terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui metode Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir tetapi kurang tertarik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut.

Selanjutnya siswa yang mendapat nilai yang rendah menyatakan penjelasan guru mengenai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir sulit dipahami. Siswa tersebut menyatakan bahwa siswa kurang tertarik terhadap pokok bahasan yang sedang berlangsung pada pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Perasaan siswa yang mendapat nilai rendah ketika mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir.

d. Refleksi siklus I

Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I maka hasil pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dicapai siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 70. Nilai rata-rata kelas yang dicapai baru sebesar 64,66 dan masih harus ditingkatkan lagi menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan oleh ada beberapa aspek yang nilainya kurang memuaskan. Selain itu, masih ada siswa yang berperilaku negatif, misalnya, mengganggu teman pada saat pelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara yang diwakili oleh siswa yang mendapat nilai tinggi, sedang dan rendah maka siswa tersebut senang dan tertarik dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk penjelasan guru dan siswa (relawan) dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir itu, siswa yang mendapat nilai rendah sulit memahami penjelasan guru. Jadi, untuk mengatasi kesulitan itu guru (peneliti) harus menggunakan cara yang mudah dalam penyampaian materi.

Secara umum selama peneliti berlangsung hingga akhir siklus I semangat belajar siswa semakin nampak, mereka semakin terbiasa berkomunikasi dan berbicara didepan kelas, meskipun masih ada beberapa orang yang masih sulit

berbicara dan berkomunikasi dengan baik, bahkan masih terlihat siswa yang masih pasif, siswa yang demikian umumnya kurang memahami materi yang diberikan.

Maka dari itu, perlu dilanjutkan pada siklus II, dengan perencanaan sebagai berikut:

a) Memberikan motivasi kepada siswa secara klasikal,agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

b) Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

c) Memberikan pengakuan dan penghargaan.

2) siklus II (kedua)

Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi.

a. Prencanaan (planning)

1. Memberikan motivasi lagi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran

2. Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

3. Memberikan pengakuan dan penghargaan bagi siswa 4. Membuat prangkat pembelajaran pendidikan Agama

Islam yang relevan dengan Strategi Pembelajaran

Peningkatan Kemanpuan Berpikir (SPPKB) agar siswa mudah memahami materi.

b. Pelaksanaan (Acting)

yang dilakukan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Pelakasanaan siklus II dilksanakan sebagai Perbaikan dari siklus sebelumnya dengan tindakan –tindakan yang didasari oleh hasil observasi dan evaluasi serta refleksi.

Pelaksanaan siklus II berlangsung pada 4 kali pertemuan, termasuk 1 kali pertemuan untuk tes siklus II. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus II yaitu:

Dokumen terkait