• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka menyempurnakan pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Bagi guru, melalui penelitian ini guru dapat mengembangkan metode yang tepat dalam mengajar Pendidikan Agama Islam.

3. Bagi siswa :

a. Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya,

b. Siswa dapat lebih aktif belajar baik secara berkelompok maupun secara mandiri. Serta dapat meningkatkan hubungan berakhlak baik sesama temannya sehingga timbul suasana kelas yang menyenangkan untuk belajar.

4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

6 A. Peningkatan Hasil Belajar PAI

Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang hasil belajar tentang pendidikan agama islam, terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan dengan jelas. Pengertian hasil belajar pendidikan agama islam sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk psikologi pendidikan maupun psikologi agama.

Menurut Ngalim Purwanto (1990:3) mengatakan bahwa:

pengertian secara psikologi, hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku,moral,akhlak, sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Hilgard dalam S. Nasution (1995:35) mengatakan bahwa:

Pengertian belajar yaitu sebagai proses yang melahirkan atau menguba suatu kegiatan melalui jalan latihin (apakah dalam labor Aratorium atau dalam lingkungan alamiyah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh Faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karna mabuk atau minum ganja bukan termasuk belajar.

Sedangkan Syaiful Sagala dkk (2007:37) Mengatakan bahwa:

Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Bagi Hilgard hasil belajar adalah kegiatan memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui studi, pengalaman, atau karena diajar.

Adapun cirri-ciri spsifik akibat belajar menurut sagala dalam Maharuddin Pangewa, (2010:23) mengatakan bahwa:

a. Belajar menyebabkan perubahan pada aspek-aspek kpribadian yang berfunsi terus menerus, yang berpengaruh pada proses belajar selanjutnya.

b. Belajar adalah proses intraksi.

c. Belajar hanya terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual.

d. Belajar berlangsung dari yang paling sederhana sampai pada kompleks.

Menurut Nurlinda (2012:5), mengatakan bahwa:

Belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan pengetahuan Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

dari pengalaman: Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengigat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni pengalaman. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan.

Driver and Bell dalam Suyono (1994:13) mendefenisikan belajar adalah:

suatu proses aktif menyusun makna melalui setiap interaksi dengan lingkungan, dengan membangun hubungan antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari.

Selanjutnya belajar menurut Winkel dalam Purwanto (2011:39) seorang kognitivis, menyatakan bahwa:

“Belajar ialah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman-pengalaman untuk memperoleh pengetahuan.

1. Pengertian Pembelajaran PAI

Istilah mengajar bergeser pada istilah pembelajaran yang dapat diartikan sebagai proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku kearah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.

Sedangkan penilaian pembelajaran atau isntruction dalam Noehi Nasution dkk (2007:1) mengatakan bahwa:

Penilaian pembelajaran dapat diartikan sebagai penilaian pengajaran modul pertama berjudul konsep dasar penilaian pembelajaran menguraikan tentang pengertian tes, pengukuran, dan penilaian, fungsi dan peranan penilaian dan pendidikan, jenis-jenis penilaian yang biasa dilaksanakan dalam pembelajaran, dan teknik pelaksanakan penilaian.

Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction” yang banyak dipakai di dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistic, yang menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan. Selain itu juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagi macam media seperti bahan cetak,program televisi, gambar, audio dan sebagianya sehingga semua itu mendorong terjadinya peranan guru dalam mengelolah proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.

Hikmah pembelajaran didefenisikan oleh UNEP dalam Hariyanto (2007:15) adalah:

Sebagai pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman. Kemudian, pada sumber yang sama, komunitas evaluasi UNEP (United Nations Environment Programme) mendefenisikan hikma pembelajaran sebagai simpulan umum yang berpangkal dari evaluasi dari pengalaman-pengalaman dalam proyek program atau kebijakan yang diabstraksikan dari suatu kondisi spesifik menuju kondisi yang lebih luas.

Jadi hikma pembelajaran adalah mengacu pada konsep pendidikan islam, lesson learned pada hakikatnya ibrah yang diperoleh dari mempelajari ayat-ayat Allah SWT yang terserak di alam dan kehidupan (surah Al-alaq ayat 1-5).



1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kemenag (2011:243)

Pengajaran dilaksanakan dalam suatu aktivitas yang kita kenal dengan istiah mengajar. Pengajaran amat dekat dengan pengertian pedagogi. Pedagogi adalah seni atau ilmu untuk menjadi guru. Istilah ini sering kali mengacu kepada strategi pengajaran atau gaya mengajar.

Istilah pedagogi berasal dari bahasa latin paidagogeo, paid artinya anak, dan ago artinya memimpin, jadi secara harfia artinya memimpin anak.

William H. Burton, seorang behavioris, dalam Suyono (1994:16) menyatakan bahwa mengajar adalah: “upaya memberikan stimulus, bimbigan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar”.

2. Strategi pembelajaran PAI

Menurut Sugiyono (2013:8) mengatakan bahwa:

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperaangan. Seseorang yang berperan dalam mengatur strategi, untuk memenagkan peperanagan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilkinya baik dilihat dari kualitas; misalnya kemampuan setiap personal, jumlah dan kekuatan persenjataan, motivasi pasukannya, dan sebagainya.

Demikian pula halnya seorang pelatih sepak bola, ia akan menentukan strategi yang dianggapnya tepat untuk memenangkan pertandingan setelah ia memahami segala potensi yang diiliki tim-nya.

Apakah ia akan melakukan strategi menyerang dengan pola 2-3-5 misalnya, atau strategi bertahan dengan pola 5-3-2, semuanya sangat tergantung kepada kondisi tim yang dimilkiny serta kekuatan tim lawan.

Dari dua ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. sebagaimana sabda Rasulullah yaitu:

Artinya:

Dari Abu Burdah dari Abu Musa, ia berkata Rasulullah SAW ketika mengutus salah seorang sahabat di dalam sebagian perintahnya Rasulullah SAW bersabda berilah mereka kabar gembira dan janganlah mereka dibuat lari dan permudahkanlah manusia dalam soal-soal agama dan janganlah mempersukar mereka (HR. Imam Muslim)

Dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru atau instruktur dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

3. Tujuan Pembelajaran PAI

Menurut Muh Hanis dalam Pupuh Faturahman (2010:3 bahwa tujuan pembelajaran memiliki 6 tujuan pendidikan dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Menyebutkan pengertian dan rasional keterampilan bertanya dalam pembelajaran pendidikan agama islam.

2. Menyebutkan jenis, tujuan dan yang perlu di perhatikan dalam penggunaan keterampilan bertanya tentang islam.

3. Menyebutkan komponen-komponen keterampilan bertanya dan menjelaskan secara singkat.

4. Menyebutkan manfaat prinsif penggunaan komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut.

5. Membuat contoh pertanyaan mulai dari yang menanyakan ingatan sampai dengan menayakan penilaian (evaluasi).

6. Trampil melaksanakan pembelajaran dengan keterampilan bertanya.

4. Hasil Belajar

a) Pengertian Hasil Belajar

Depertemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang pendidikan bahwa:

Hasil belajar merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu keberhasilan yang dicapai seorang setelah melakukan usaha, bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil yang menunjukkan suatu keberhasilan yang dicapai oleh seorang yang belajar dalam silang waktu tertentu.

Menurut Winkel dalam Purwanto (2011 :39) mengemukakan bahwa:

“Untuk hasil belajar adalah merupakan proses dalam diri individu yang berintraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya”.

Hasil belajar dalam hal ini meliputi kawasan kognitif, efektif, kecakapan belajar seorang pelajar. Salah satu hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran atau biasa disebut prestasi. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerja, diciptakan baik secara individu, berpasangan, maupun kolompok. Banyak kegiatan yang biasa dijadikan sebagai sasaran untuk mendapatkan suatu prestasi.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, maka hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tingkat penguasaan bahan pelajaran setelah mendapatkan pengalaman belajar kurang waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan tes tertentu.

Dari hasil berbagai studi menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil anak didik yang mampu menguasai bahan, yakni 90%-100%

dari penyajian guru. Sebagian besar anak didik bervariasi antara

50%-80% malah sebagian lagi ada yang lebih kecil lagi penguasaannya terhadap bahan yang disajikan guru.

Menurut Carol dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:21) mengatakan bahwa:

Setiap anak didik akan mampu menguasai bahan kalau diberikan waktu atau kesempatan yang cukup untuk mempelajari, sesuai dengan kapasitas anak didik, dengan demikian, taraf atau tingkatan belajar itu pada dasarnya merupakan fungsi dari proporsi waktu yang disediakan untuk belajar (time allowed for learning).

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam Sobry Sutikno (2011:14) mengatakan bahwa:

Setiap anak didik mampu menguasai bahan karena unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar-mengajar karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik itu, sebab, minat peserta didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya.

b) Ruang lingkup hasil belajar peserta didik

Menurut Schuward dalam Nana Sudjana (2007:4) mengatakan bahwa :

Seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut dapat ditunjukkan diantaranya dari kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu obyek perubahan dari hasil belajar ini.

Menurut Taxonomy Bloom dalam Wahidmurni,dkk (2010:18) dikolompokkan dalam tiga ranah (domain), yakni:

Domain kognitif atau kemampuan berpikir Domain efektif atau sikap

Domain psikomotorik atau keterampilan.

Jadi dalam tiga ranah (domain) ini mengatakan bahwa saling membutuhkan antara kemampuan berpikir harus memiliki sikap dan kterampilan sehingga kesuksesan tercapai dalam dunia pendidikan.

B. Hakekat Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Dokumen terkait