Hasil tindakan pada siklus II ini berupa hasil belajar pada 3 (tiga) ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Berikut ini merupakan uraian hasil belajar siswa dari ketiga ranah tersebut.
4.1.5.1Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Siklus II
Berikut ini adalah data hasil belajar kognitif siswa yang didapat pada setelah adanya tindakan pada siklus II.
Tabel 4.23
Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Kriteria Frekuensi Presentase Angka Ketuntasan Belajar ≥ 63 Tuntas 16 100% < 63 Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 16 100% Rata-Rata 72,81 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 63
Peningkatan hasil belajar kognitif yang cukup signifikan terjadi pada siklus II ini. Hal tersebut dibuktikan oleh semua siswa yang dinyatakan tuntas. Adapun
dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata mencapai angka 72,81 dengan nilai terendah 63 dan nilai tertinggi 90. Ketuntasan hasil belajar kpgnitif siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi juga dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.7
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Hasil belajar kognitf siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada siklus II sangat memuaskan. Terbukti dari diagram lingkaran di atas, tidak ada lagi siswa yang dinyatakan belum tuntas. Lingkaran pada diagram hanya diwarnai warna biru dengan kategori tidak tuntas.
4.1.5.2Hasil Belajar Afektif Siswa pada Siklus II
Selain mendapatkan data hasil belajar kognitif, peneliti juga mendapat data berupa hasil belajar afektif siswa. Hasil belajar afektif pada siklus II ini didapat melalui evaluasi pada pertemuan ke-2 pembelajaran siklus II.
Tabel 4.24
Ketuntasan Hasil Belajar Afektif Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Kriteria
Frekuensi Presentase
Angka Ketuntasan Belajar
≥ 63 Tuntas 16 100%
< 63 Tidak Tuntas 0 0%
Jumlah 16 100%
Nilai Tertinggi 98
Nilai Terendah 63
Hasil belajar afektif siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada siklus II ini juga menunjukkan adanya peningkatan yang sangat memuaskan. Selain itu, semua siswa dinyatakan tuntas dengan presentase sebesar 100%. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II juga dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.8
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Afektif Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Diagram di atas disajikan untuk menggambarkan kondisi hasil belajar afektif siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada siklus II. Berdasarkan diagram lingkaran di atas, dapat dilihat bahwa semua siswa mampu memenuhi KKM dan masuk dalam kategori tuntas. Presentase ketuntasan hasil belajar afektif siswa pada siklus II ini mencapai 100%.
4.1.5.3Hasil Belajar Psikomotorik Siswa pada Siklus II
Pada siklus II, selain mendapatkan data hasil belajar kognitif dan afektif, peneliti juga mendapat data berupa hasil belajar psikomotorik siswa. Sama dengan hasil belajar kognitif dan afektif, hasil belajar psikomotorik pada siklus II ini didapat melalui evaluasi pada pertemuan ke-2 pembelajaran siklus II. Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel yang data yang didapat oleh penulis mengenai hasil belajar psikomotorik.
Tabel 4.25
Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotorik Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Kriteria
Frekuensi Presentase
Angka Ketuntasan Belajar
≥ 63 Tuntas 16 100% < 63 Tidak Tuntas 0 0% Jumlah 16 100% Rata-Rata 74,19 Nilai Tertinggi 87 Nilai Terendah 65
Hasil belajar psikomotorik siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada kondisi awal juga bisa dikatakan sangat meningkat pesat. Terbukti dari 16 siswa, semuanya mampu mencapai KKM atau tuntas dengan presentase 100%. Dari tabel di atas juga diketahui nilai rata-rata kelas juga cukup baik, yaitu 74,19. Selanjutnya, dari rata-rata tersebut didapati nilai tertinggi mencapai angka 87 dan nilai terendah 65. Gambaran mengenai hasil belajar psikomotorik siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada siklus I juga disajikan oleh penulis melalui gambar berikut:
Gambar 4.9
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotorik Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Siklus II
Sama halnya dengan hasil belajar kognitif dan afektif, hasil belajar psikomotorik siswa pada siklus II ini sangat memuaskan. Dari sajian Diagram di atas, dapat dilihat bahwa semua siswa mampu memenuhi KKM dan masuk dalam kategori tuntas. Presentase ketuntasan hasil belajar afektif siswa pada siklus II ini mencapai 100%.
Berdasarkan ketiga data hasil belajar yang telah penulis uraikan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi pada siklus II ini sangat memuaskan. Dari ketiga ranah hasil belajar siswa yang dijaring, semuanya telah memenuhi indikator keberhasilan.
Pada ranah kognitif, ketuntasan mampu mencapai 100%. Dengan demikian, hasil belajar kognitif siswa telah memenuhi indikator kinerja atau indikator keberhasilan. Indikator keberhasilannya yaitu metode bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil apabila apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan mendapat nilai ≥ KKM. Adapun KKM dari mata pelajaran IPS yakni 63.
Sama halnya dengan ranah kognitif, untuk ranah afektif, ketuntasan mampu mencapai 100%. Artinya, hasil belajar afektif siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi telah memenuhi indikator keberhasilan. Metode bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa secara keseluruhan mampu mencapai kategori sangat baik.
Sejalan dengan hasil belajar kognitif dan afektif, hasil belajar psikomotorik siswa juga telah memenuhi indikator keberhasilan. Karena dikatakan, metode bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa mampu mencapai KKM hasil belajar psikomotorik yaitu 63. Pada siklus II ini yang mampu memenuhi ketuntasan hasil belajar psikomotorik mencapai 100% atau semua siswa.
Karena hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik telah mampu mencapai indikator keberhasilan. Maka, penulis menyimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Sebab, metode bermain peran dengan media kantin sekolah dikatakan berhasil apabila 80% dari jumlah
siswa secara keseluruhan mampu memenuhi KKM dari masing-masing ranah hasil belajar yang telah ditentukan.