4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I
4.1.4.1 Pertemuan Ke-1 a.Perencanaan
Tahap perencanaan pada pertemuan ke-1 siklus II sebenarnya sama dengan pertemuan ke-1 dan ke-2 siklus I, yang dilakukan peneliti yaitu meliputi beberapa perancangan dan perencanaan guna melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode bermain peran dengan media kantin sekolah.
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perlu penulis jelaskan bahwa pada pertemuan ke-2 siklus II ini penulis hanya menyiapkan RPP tidak lagi merancangnya. Hal itu dikarenakan RPP telah disetujui dosen pembimbing, dimana RPP mencakup langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode bermain peran dengan media kantin sekolah.
2) Merumuskan indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran pada pertemuan kedua ini yaitu Menjelaskan sejarah awal sebelum munculnya uang, Mengidentifikasi fungsi uang dan Mengidentifikasi jenis-jenis uang. 3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru maupun
siswa dalam pembelajaran menggunakan metode bermain peran dengan media kantin sekolah. Sama halnya dengan RPP, penulis tidak lagi merancang melainkan hanya menyiapkan. Sebab, lembar observasi telah dikonsultasikan oleh dosen pembimbing pada perencanaan pertemuan sebelumnya.
4) Merencanakan hari dan tanggal pelaksanaan tindakan dengan berdiskusi bersama guru kolaborator yang nantinya juga akan bertindak sebagai observer. Setelah berdiskusi, disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pertemuan Ke-1 siklus II akan dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 28 Juli 2017.
b. Pelaksanaan Tindakan
Sesuai kesepakatan bersama guru kolaborator yang nantinya juga akan berperan sebagai observer, maka pelaksanaan tindakan pertemuan Ke-1 siklus II pada hari Jum’at, tanggal 28 Juli 2017. Pada pertemuan Ke-1 siklus II dihadiri oleh:
1. Peneliti, yaitu orang yang melaksanakan penelitian di SDN 02 Genengadal Purwodadi. Selain itu, peneliti juga akan berperan sebagai guru/pengajar dalam pelaksanaan tindakan pertemuan ke-1 siklus II ini.
2. Guru kolaborator, yaitu guru kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Selain itu, guru kolaborator nantinya juga akan berperan sebagai observer atau pengamat yang bertugas mengamati aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran menggunakan metode bermain peran dengan media kantin sekolah dengan instrumen yang telah dirancang sebelumnya.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru masih sama dengan beberapa pertemuan yang telah dilakukan pada siklus I. Kegiatan itu ialah memulai kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam, meminta ketua kelas untuk memimpin do’a, melaksanakan kegiatan absensi kehadiran siswa, melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan adalah dengan cara mengajak siswa bernyanyi lagu “Anak Gembala”. Selesai bernyanyi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat menyebutkan 3 contoh kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.
Pada kegiatan inti, yang dilakukan adalah membahas PR yang diberikan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu, guru meminta siswa untuk duduk kembali dengan kelompok yang pada pertemuan sebelumnya telah dibuat. Tujuan pengelompokan siswa tersebut adalah untuk memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk membuat kliping dari gambar-gambar yang sudah disediakan oleh guru tentang jual beli di lingkungan rumah dan sekolah. Setelah tugas tersebut diselesaikan, guru kembali memberikan tugas berupa setiap kelompok memilih satu kegiatan jual beli boleh di lingkungan rumah atau sekolah kemudian membuat percakapan drama/bermain peran mengenai kegiatan yang dipilih kelompok. Naskah yang telah dibuat oleh kelompok tersebut selanjutnya akan dipresentasikan melalui kegiatan bermain peran oleh setiap kelompok di depan kelas secara bergantian. Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Memasuki kegiatan akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi pembelajaran. Tidak lupa guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila mereka masih belum baham mengenai materi pelajaran. Guru juga memberikan tugas berupa PR dan menginformasikan kepada siswa bahwa PR yang diberikan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran pada hari itu ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan diakhiri oleh salam penutup dari guru.
c. Observasi
Observasi dilakukan guna memperoleh data yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan observasi dilakukan oleh pengamat untuk mengamati proses pembelajaran melalui penerapan metode bermain peran dengan media kantin sekolah tentang jual beli. Pengamat atau observer menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data dari siswa dan guru yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran. Adapun hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan ke-1 siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Dalam Pembelajaran Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah
pada Pertemuan Ke-1 Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Guru membuka pelajaran dengan salam √
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa bersama.
√
3. Guru melakukan absensi siswa √
4. Mengkondisikan peserta didik kedalam situasi belajar √
5. Guru melakukan apersepsi √
6. Memotivasi siswa √
7. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. √ 8. Guru mengingatkan materi sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.
√ 9. Guru menyiapkan skenario bermain peran dengan
rapi.
√ 10. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok besar. √ 11. Guru memberikan penjelasan mengenai penerapan
metode pembelajaran role playing (bermain peran) dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
√
12. Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai indikator yang telah ditetapkan
√ 13. Guru meminta siswa untuk mempelajari skenario dan
naskah jalannnya bermain peran.
√ 14. Guru memfasilitasi siswa mempelajari naskah untuk √
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
bermain peran
15. Guru menetapkan siswa yang akan terlibat dalam bermain peran, peran yang harus dimainkan, serta waktu yang disediakan
√
16. Guru memfasilitasi siswa pada saat bermain peran sesuai dengan skenario atau naskah yang sudah dipelajari.
√
17. Guru meminta siswa dalam kelompok untuk membahas jalannya cerita yang diperankan oleh kelompok lain
√
18. Guru membimbing siswa melakukan diskusi tentang jalannya bermain peran maupun materi cerita yang disimulasikan
√
19. Guru meminta siswa dalam kelompok untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusinya.
√ 20. Guru meminta siswa yang tidak maju
mempresentasikan, untuk memperhatikan dan menanggapi kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya
√
21. Guru bersama siswa merumuskan kesimpulan dari materi yang telah dibelajarkan.
√ 22. Melakukan refleksi, dan memberikan pesan moral. √ 23. Melakukan tindak lanjut (PR, evaluasi) √
24 Menyampaikan salam penutup. √
Skor 16 27 28
Total Skor 71
Kategori Penilaian Baik
Aktivitas guru pada pertemuan ke-1 siklus II ini berjalan lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa pertemuan sebelumnya. Selain itu, aktivitas guru juga menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil observasi, guru mendapatkan skor 71. Dengan demikian, aktvitas guru pada pertemuan ke-1 siklus
II masuk dalam kategori baik. Selanjutnya, hasil observasi aktivitas siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.16
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi Dalam Pembelajaran Metode Bermain Peran dengan Media Kantin Sekolah
pada Pertemuan Ke-1 Siklus II
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Siswa mengawali kegiatan belajar mengajar dengan menjawa salam dari guru
√
2. Sikap siswa dalam doa bersama. √
3. Siswa merespon absensi dari guru dengan mengangkat tangan
√
4. Kesipan siswa untuk belajar. √
5. Keaktifan siswa dalam kegiatan apersepsi √ 6. Siswa menunjukkan motivasi tinggi untuk belajar. √ 7. Siswa memperhatikan guru menginformasikan tujuan
pembelajaran.
√ 8. Keterlibatan siswa dalam pembentukan kelompok
belajar.
√ 9. Perhatian siswa pada saat guru memberikan
penjelasan mengenai penerapan metode pembelajaran role playing (bermain peran).
√
10. Memperhatikan guru menyampaikan materi pelajaran.
√ 11. Siswa mempelajari naskah bermain peran dengan
serius.
√ 12. Siswa tidak merasa kesulitan dalam mempelajari
naskah bermain peran
√ 13. Antusiasme siswa pada saat guru menetapkan siswa
yang akan terlibat dalam bermain peran.
√ 14. Siswa memainkan peran sesuai dengan skenario dan
naskah.
√ 15. Secara berkelompok, siswa melakukan diskusi
tentang jalannya bermain peran maupun materi cerita yang disimulasikan oleh kelompok lain.
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
16. Keberanian siswa meminta bimbingan guru jika ada yang mengalami kesulitan
√ 17. Keberanian siswa dalam kelompok untuk maju dan
mempresentasikan hasil diskusinya.
√ 18. Siswa memperhatikan dan menanggapi kelompok
yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya
√ 19. Keterlibatan siswa dalam menyimpulkan materi
pelajaran.
√ 20. Memperhatikan guru melakukan refleksi
pembelajaran.
√ 21. Memperhatikan guru memberikan tindak lanjut (PR,
evaluasi)
√
22. Menjawab salam penutup. √
Skor 4 48 16
Total Skor 68
Kategori Penilaian Baik
Sama halnya dengan aktivitas guru, aktivitas siswa pada pertemuan ke-1 siklus II ini semakin meningkat jika dibandingkan dengan beberapa pertemuan sebelumnya. Selain itu, aktivitas siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi juga menunjukkan adanya peningkatan dan masuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil observasi, siswa mendapat skor 68. Dalam penelitian ini, observasi tidak hanya digunakan untuk mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi juga dilakukan untuk mengukur sikap dan keterampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mengimplementasikan metode bermain peran dengan media kantin sekolah. Adapun hasil dari observasi dari kedua aspek tersebut dapat dilihat pada beberapa tabel dibawah ini.
Tabel 4.17
Penilaian Sikap Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi dalam Pembelajaran dengan Metode Bermain Peran dengan
Media Kantin Sekolah Pertemuan Ke-1 Siklus II Penilaian Sikap
No Kriteria Skor Frekuensi Presentase
1. D (Kurang Baik) < 7 0 0% 2. C (Cukup) 8 – 14 0 0% 3. B (Baik) 15 – 21 5 31% 4. A (Sangat Baik) 22 – 28 11 69% Skor Tertinggi 25 Skor Terendah 17 Skor Rata-Rata 21,81
Kategori Penilaian B/ Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sikap siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Ditinjau dari skor, 5 siswa memperoleh skor 15-21 dan masuk kategori baik dengan presentase 31%. Kemudian, 11 siswa memperoleh skor 22-28 dan masuk dalam kategori sangat baik dengan presentase 69%. Berdasarkan skor rata-rata, siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi mendapat skor 21,81 dengan skor tertinggi 25 dan skor terendah 17. Jika melihat nilai rata-rata yang mencapai 21,81 maka dapat disimpulkan bahwa sikap siswa dalam pembelajaran mendapatkan kategori baik.
Selain menilai sikap siswa dalam kelompok, peneliti juga menilai keterampilan siswa dalam pembelajaran dengan metode bermain peran. Berikut ini penulis menyajikan data hasil penilaian keterampilan siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi. Perlu penulis jelaskan bahwa data ini didapat melalui pengamatan pada siswa berlatih maupun memerankan tokoh dalam kegiatan jual beli. Data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.18
Penilaian Keterampilan Siswa Kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi dalam Pembelajaran dengan Metode Bermain Peran dengan
Media Kantin Sekolah Pertemuan Ke-1 Siklus II Penilaian Keterampilan
No Kriteria Skor Frekuensi Presentase 1. D (Kurang Baik) < 5 0 0% 2. C (Cukup) 6 – 10 0% 3. B (Baik) 11 – 15 6 38% 4. A (Sangat Baik) 16 – 20 10 63% Skor Tertinggi 17 Skor Terendah 12 Skor Rata-Rata 15
Kategori Penilaian B/Baik
Keterampilan siswa pada pertemuan pertama siklus II juga menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan sajian data di atas, diketahui bahwa siswa yang mendapat skor 11-15 sebanyak 6 orang dengan presentase 38% dan masuk dalam kategori baik. Selanjutnya, siswa yang mendapatkan skor 16-20 sebanyak 10 siswa dengan presentase sebesar 63% dan masuk dalam kategori sangat baik. ditinjau dari skor rata-rata, siswa memperoleh skor rata-rata sebesar 15. Artinya, keterampilan siswa kelas 3 SDN 02 Genengadal Purwodadi masuk dalam kategori baik.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain peran dengan media kantin sekolah pada pertemuan ke-1 siklus II ini diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Guru sudah terbiasa dan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
2. Siswa mulai terbiasa berdiskusi dan bekerja sama dengan teman sekelompok.
3. Siswa mulai terbiasa memerankan suatu tokoh dalam pembelajaran. 4. Semua kelompok berani maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
4.1.4.2Pertemuan Ke-2