• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Uji Definitif Jumlah Eritrosit dan Lekosit Tikus Putih

Tabel 7 di bawah menunjukkan jumlah eritrosit dan lekosit yang diambil dari 20 ekor tikus putih betina yang diberikan ekstrak biji pepaya dengan dosis ( 0 mg, 300 mg, 350 mg, dan 400 mg/tikus/hari). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan One Way Anova untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji pepaya terhadap jumlah eritrosit dan lekosit tikus putih. jika terdapat beda nyata (taraf signifikan ≤ 0,05 ), maka perlu dilakukan uji lanjut menggunakan analisis Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan SPSS untuk mengetahui beda nyata jumlah eritrosit dari adanya perlakuan pemberian ekstrak biji pepaya dengan taraf uji 5 % .

Tabel 7. Rata-Rata Jumlah Eritrosit Dan Lekosit Tikus Putih Betina (1ml/tikus) Sesudah Pemberian Ekstrak Biji Pepaya.

Variabel Ulangan

Rata-Rata Jumlah Eritrosit (mm3) Dan Lekosit (mm3) Tikus Putih kontrol (0 mg) Perlakuan 1 (300 mg/tikus/hari) Perlakuan 2 (350 mg/tikus/hari) Perlakuan 3 (400 mg/tikus/hari) Eritrosit (/ml) 1(merah) 6.710.000 5.580.000 5.930.000 5.740.000 2 (hijau) 5.300.000 5.520.000 5.930.000 6.560.000 3 (merah2) 3.870.000 5.860.000 5.930.000 5.900.000 4(hijau2) 6.430.000 5.810.000 5.930.000 6.420.000 5 (M-H) 5.080.000 5.590.000 5.930.000 6.330.000 Rerata 5.478.000 5.672.000 6.050.000 6.190.000 Lekosit (/ml) 1(merah) 7.200 8.200 10.400 11.250 2 (hijau) 8.600 7.550 9.250 15.200 3 (merah2) 8.900 7.900 7.350 10.350 4(hijau2) 10.900 12.250 9.800 14.600 5 (M-H) 8.000 8.450 10.450 14.850 Rerata 8.720 8.870 9.450 13.250 a. Eritrosit

Jumlah eritrosit merupakan salah satu parameter yang penting untuk menilai kesehatan, karena perannya yang sangat besar untuk mengangkut O2 ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah menggambarkan mekanisme dasar dibawanya zat kimia ke seluruh tubuh. (Muhamad, 2008: 6).

Tabel 8. Data Hasil Analisis Jumlah Eritrosit Tikus Putih Dengan Analisis One Way Anova.

Jumlah ERITROSIT

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between

Groups 1.628E12 3 5.427E11 1.268 .319 Within Groups 6.850E12 16 4.281E11

Dari hasil analis One Way Anova di atas, dapat dibaca bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata dari pemberian berbagai dosis ekstrak biji pepaya yang diberikan kepada tikus putih terhadap jumlah eritrosit, (Ha ditolak) dengan nilai signifikan 0,319. Nilai ini lebih besar bila dibandingkan dengan batas nilai kritis yaitu 0,05.

Meskipun hasil uji One Way Anova menyatakan demikian, tetapi jika dilihat dari diagram, rata-rata jumlah eritrosit menunjukkan hasil yang berbeda. Jumlah eritrosit cenderung mengalami kenaikan dari tiap-tiap perlakuan. Diagram tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 11. Grafik Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pepaya Terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Putih. 5,478,000 5,672,000 6,050,000 6,190,000 5,000,000 5,200,000 5,400,000 5,600,000 5,800,000 6,000,000 6,200,000 6,400,000 Kontrol P1 P2 P3 Perlakuan Jumlah Eritrosit Tikus putih (mm3)

Keterangan :

0 mg : kelompok kontrol tanpa diberi ekstrak biji pepaya 300 mg : kelompok 1 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya

sebanyak 300 mg / 1,5 ml ekstrak encer biji pepaya 200 mg : kelompok 2 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya sebanyak 350 mg / 1,75 ml ekstrak encer biji pepaya

300 mg : kelompok 3 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya sebanyak 400 mg / 2 ml ekstrak encer biji pepaya

Pengambilan sampel darah dilakukan setelah tikus putih mendapat perlakuan selama 21 hari. Darah diambil melalui mata tikus dengan alat pipa Hematokrit. Tikus dibagi dalam 4 kandang, di mana kandang kontrol, yaitu tikus tidak di beri ekstrak, kandang 1 tikus diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis 300 mg/tikus/hari, kandang 2 tikus diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis 350 mg/tikus/hari dan kandang 3 tikus diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis 400 mg/tikus/hari. Grafik yang disajikan di atas, dapat disimpulkan bawa pemberian ekstrak biji pepaya dengan dosis yang berbeda, berpengaruh terhadap jumlah eritrosit tikus putih. Tabel di atas terlihat bahwa terus terjadi kenaikan pada tiap perlakuan. kelompok (kontrol) jumlah eritrosit tikus berada pada kadar yang masih normal, yaitu 5.478.000/mm3 namun angka ini adalah angka yang paling rendah diantara angka perlakuan lainnya, pada perlakuan 1, jumlah eritrosit mengalami peningkatan menjadi 5.672.000/mm3. Perlakuan 2 yaitu 6.050.000/mm3 sel darah merah, sedangkan jumlah eritrosit pada perlakuan 3 memiliki jumlah eritrosit yang tertinggi diantarakelompok perlakuan lainnya, yaitu hingga mencapai 6.190.000/mm3.

a. Lekosit

Tabel 9. Data Hasil Analisis Jumlah Lekosit Tikus Putih Dengan Analisis One Way Anova.

Jumlah LEKOSIT

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between

Groups 6.880E7 3 2.293E7 7.423 .002

Within Groups 4.943E7 16 3089437.500

Total 1.182E8 19

Tabel di atas menunjukkan hasil analisis One Way Anova terhadap jumlah lekosit tikus putih yang diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis (0, 300, 350 dan 400 (mg/150BB tikus/hari), Ha diterima dengan nilai signifikan yang tertera adalah 0,002 yang artinya lebih rendah/lebih kecil dari nilai standar signifikan yaitu 0,05. Hal tersebut terdapat pengaruh yang nyata dari pemberian ekstrak biji pepaya terhadap jumlah lekosit tikus putih. Oleh karena adanya pengaruh yang nyata dari pemberian ekstrak biji pepaya, maka perlu dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui nilai beda nyata dari perlakuan.

Tabel 10. Hasil uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Lekosit Tikus Putih Dengan Pemberian Ekstrak Biji Pepaya.

Keterangan : Notasi huruf yang bertaunan berarti signifikan.

Perlakuan/Dosis N Subset for alpha = 0.05 Notasi

1 2

Ducan a Kontrol (a) 5 8720.0000 A,D

300 (b) 5 8870.0000 B,D

350 (c) 5 9450.0000 C,D

400 (d) 5 13250.0000 D,A,B,C

Tabel 10 merupakan analisis uji lanjut analisis Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) setelah dilakukan analisis One Way Anova yang terdapat beda nyata (p≤0,05). Nilai signifikan kelompok perlakuan menunjukkan ≤0,05, yaitu dengan nilai signifikasi 0,002 maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% pemberian ekstrak biji pepaya dengan dosis yang berbeda memberikan efek yang signifikan terhadap jumlah lekosit tikus putih dengan dosis yang berbeda. Dapat dilihat bahwa kelompok perlakuan 3 (400 mg/tikus/hari) signifikan dengan semua perlakuan (kontrol, perlakuan 1, dan perlakuan 2). Antara kelompok kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2 tidak saling signifikan.

Gambar 12. Grafik Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pepaya Terhadap Jumlah Lekosit Tikus Putih.

8,720 8,870 9,450 13,250 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 Kontrol P1 P2 P3 Perlakuan Jumlah Leukosit (mm)

Keterangan :

0 mg : kelompok kontrol tanpa diberi ekstrak biji pepaya 100 mg : kelompok 1 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya

sebanyak 300 mg /0,5 ml ekstrak encer biji pepaya 200 mg : kelompok 2 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya

sebanyak 350 mg /1 ml ekstrak encer biji pepaya 300 mg : kelompok 3 dengan di berikan ekstrak bijii pepaya

sebanyak 400 mg /1 ½ ml ekstrak encer biji pepaya

Gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji pepaya yang diberikan selama 21 hari kepada tikus putih memberikan respon yang berbeda-beda terhadap jumlah lekositnya. Kelompok (kontrol) jumlah lekosit mencapai rerata 8.720/mm3. Perlakuan 1 (tikus diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis 300 mg/tikus/hari), jumlah lekosit tikus mengalami kenaikan hingga 8.870/mm3. Pemberian dosis ekstrak biji pepaya dengan dosis 350 mg/tikus/hari (perlakuan 2) mengalami peningkatan/kenaikan yaitu mencapai rerata 9.450/mm3 dan dosis 400 mg/tikus/hari (perlakuan 3) mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari pada perlakuan sebelumnya, yaitu menjadi 13.250/mm3. Kelompok perlakuan 3 ini termasuk jumlah lekosit yang tertinggi diantara kelompok lainnya.

Dokumen terkait