• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis

5. Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis diperoleh dari hasil olah data dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian hipotesis dilihat dari tingkat signifikansinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t. bentuk pengujiannya adalah:

a. Uji F

Nilai F-tabel didapat dari niali Degree of freedom (df1) = k – 1,

80 F-tabel = {α ; (df1) = k – 1, (df2) = n – k} = 5% ; df1 = (5 – 1), df2 = 56 – 5) = 0,050 ; df1 = 4, df2 = 51 = 2,553395 Tabel 4.9 Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .006 4 .002 35.303 .000a

Residual .002 51 .000

Total .008 55

a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil output regresi

Kriteria pengambilan keputusan :

Hipotesis ditolak jika F hitung ≤F tabel pada α = 5% Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Dari hasil F hitung pada tabel ANOVA adalah 35,303 sedangkan nilai F tabel 2.553395, artinya variabel independen yang diteliti secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai sig.F sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi α=5%. Karena sig. f < α maka disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk mengestimasi variabel dependen. Hasil tersebut menunjukan bahwa LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap ROA.

81 b. Uji t

Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisa (α) 5%.

t-tabel = {α ; df = (n – k)} = 5% ; df = (56 – 5) = 0,050 ; df = 51 = 1.675285

Adapun hasil dari uji hipotesis ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.10 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .016 .005 3.024 .004

LDR -.002 .007 -.025 -.342 .734 .962 1.040

Total_Asset 6.511E-11 .000 .724 9.719 .000 .938 1.066

Pend_Bunga 3.444E-11 .000 .171 2.334 .024 .967 1.034

BOPO -.002 .000 -.317 -4.294 .000 .952 1.050

a. Dependent Variable: ROA

82 Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Uji-t untuk X1 yaitu pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return

On Asset

 Nilai t hitung = -.342 dimana t hitung < t tabel = 1.675285

 Nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.025.

Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui variabel LDR memiliki nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis alternatif pertama (H1) yang menyebutkan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, hal ini menunjukkan H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya, bahwa LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.

Hasil tersebut didukung oleh Sri Wahyuni Rasyid (2012:61) yang menyatakan kredit yang disalurkan oleh bank tidak banyak memberikan kontribusi laba karena terdapat gap tinggi diantara bank-bank yang beroperasi dalam mengucurkan kredit. Contohnya pada tahun 2009 LDR Bank Central Asia hanya 50,3% berbeda jauh dengan LDR Bank Ekonomi Raharja yang sebesar 113,08% di tahun yang sama. Begitupula pada tahun 2010 LDR Bank Capital Indonesia hanya 50,6% dan LDR Bank Ekonomi Raharja sebesar 114,30% . Hal ini ditunjukkan oleh nilai standar deviasi yang tinggi yaitu sebesar

83 17,84874. Jadi terdapat bank-bank yang kurang mengoptimalkan dana pihak ketiga, di sisi lain terdapat bank-bank yang berlebihan dalam memberikan kredit.

Loan to Deposit Ratio (LDR), menunjukkan seberapa besar dana bank dilepas untuk pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Menurut Werdaningtyas (2002: 37), semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak likuid bank tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan profitabilitas. Makin tidak likuid suatu bank makin besar risiko likuiditas yang ditanggung bank, sehingga terdapat risiko tidak tersedianya aktiva likuid untuk memenuhi kewajiban segera pada nasabah. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dapat menyebabkan penarikan dana yang berdampak pada makin rendahnya likuiditas bank yang pada akhirnya menyebabkan penurunan likuiditas (Werdaningtyas, 2002: 37).

Pada sebagian besar bank umum porsi kredit masih dominan, namun porsi surat berharga semakin meningkat sejalan dengan penurunan porsi kredit dalam aset bank. Selama krisis ternyata penyaluran kredit sangat menurun dan dana masyarakat yang masuk ke bank lebih banyak ditempatkan dalam surat-surat berharga

84 termasuk SBI atau ditempatkan di bank lain yang membutuhkan likuiditas dalam bentuk call money (Z. Dunil, 2005 : 85).

Berdasarkan penelitian terdahulu serta teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio LDR tidak signifikan yang mungkin disebabkan oleh bank yang lebih bermain aman dalam mengelola dana dari masyarakat terlebih saat setelah reses ekonomi dunia tahun 2008. Krisis properti di Amerika ternyata berdampak hingga ke Indonesia. Untuk itulah, sejak tahun 2008 bank lebih senang menempatkan dananya ke sekuritas rendah resiko agar tetap mendapat untung, di samping itu likuiditasnya tetap terjaga.

Berdasarkan hasil diatas menunjukan bahwa LDR tidak mempunyai berpengaruh signifikan terhadap ROA. Karena nilai signifikansinya sebesar 0,734, lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Fitriyani Prastiyaningtyas (2010) dan Sri Wahyuni Rasyid (2012). Berdasarkan penelitian ini, jika nilai signifikansi sebesar 0,734 > 0,05, maka disimpulkan H1 ditolak, artinya LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

2. Uji-t untuk X2 yaitu pengaruh Total Asset terhadap Return On Asset

 Nilai t hitung = 9.719 dimana t hitung > t tabel = 1.675285

85 Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel

total asset memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif kedua (H2), yang menyebutkan bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap ROA.

Menurut Astuti dan Zuhrotun dalam Diah Aristya Hesti (2010:82) perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Dengan segala kelebihan yang dimiliki perusahaan berukuran besar, tentunya akan terasa lebih mudah untuk mengalahkan pesaingnya. Tapi bukan tidak mungkin yang besar akan dikalahkan oleh yang lebih kecil.

Selain itu menurut Bashir dan Kosak dan Cok dalam Diah Aristya Hesti (2010:82), ukuran bank yang besar memungkinkan bank menyediakan menu jasa keuangan yang lebih luas. Bank yang berukuran besar memiliki kemampuan untuk menghimpun kekuatan pasar melalui citra merek yang lebih kuat.

Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa

total asset berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic

dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Diah Aristya Hesti (2010) dan

86 Ni Ketut Muliati (2011), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.010 < 0,05, maka disimpulkan H2 diterima bahwa total asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Return On Asset .

3. Uji-t untuk b3 yaitu pengaruh Pendapatan Bunga terhadap Return

On Asset

 Nilai t hitung = 2.334 dimana t hitung > t tabel = 1.675285

 Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000.

Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel pendapatan bunga memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif ketiga (H3), yang menyebutkan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh positif terhadap ROA.

Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa pendapatan bunga berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Public dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi Mayasari (2008), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka disimpulkan H3 diterima bahwa pendapatan bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset .

87 4. Uji-t untuk b4 yaitu pengaruh BOPO terhadap Return On Asset

 Nilai t hitung = -4,294 dimana t hitung < t tabel = 1.675285

 Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000

Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel

Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif ke empat (H4), yang menyebutkan bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.

Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) dan Fitriyani Prastiyaningtyas (2010), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka disimpulkan H4 diterima bahwa BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

88 BAB V

Dokumen terkait