• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas

2. Hasil Uji Hipotesis

Uji analisa data menggunakan Paired Sample t-test diperoleh nilai t

sebesar 7,512 dengan nilai p = 0,000 (p ≤ 0,05). Berdasarkan hasil analisa

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja subjek sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.

Tabel 11. Uji Hipotesis Menggunakan Paired Sample t-test

Paired Samples Test

Kelompok N Mean SD t hitung df Sig (2-tailed) Eskperimen 30 17.300 12,614 7,512 29 0,000

Setelah melalui uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap menurunnya kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statisti

c

df Sig. Statistic Df Sig. Pretest .075 30 .200* .979 30 .812 Postest .089 30 .200* .960 30 .303 a. Lilliefors Significance Correction

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan pengenalan kewirausahaan dapat menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Berdasarkan hasil analisa, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor skala kecemasan menghadapi dunia kerja subjek sebelum (X= 63,13) dan sesudah mengikuti pelatihan (X= 45,83) dengan nilai(p = 0,000 ≤

0,05), yang artinya ada pengaruh pelatihan pengenalan kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Kecemasan mahasiswa menghadapi dunia kerja pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya atau sedikitnya lapangan pekerjaan, banyaknya angka pengangguran serta kurangnya pengalaman dan keterampilan kerja yang dimiliki (Dinata, 2012). Namun selain masalah tentang lapangan pekerjaan, faktor yang menyebabkan timbulnya kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja adalah kepercayaan diri. Mahasiswa yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, akan mempunyai kesadaran mengenai seberapa besar kemampuanya dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan seseorang yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah akan memenuhi tantangan hidup dengan kecemasan yang jauh lebih besar dari pada orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi (Fadilah, 2010).

Kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki dampak pada mahasiwa yaitu timbulnya rasa kurang percaya diri, merasa rendah diri, serta tidak sanggup untuk menyelesaikan masalah dan apabila seseorang individu menghadapi suatu masalah atau situasi konflik dia akan meragukan kemampuan dirinya dalam

mengatasi masalah tersebut karena dia akan merasa kurang mampu bila dibandingkan dengan orang lain (Lestari, 2006).

Dunia kerja dapat memicu kecemasan bagi siapa saja yang hendak memasukinya tak terkecuali pada mahasiswa semester akhir karena nantinya setelah lulus mereka akan mencari pekerjaan dan menghadapi banyak persaingan sehingga ada kemungkinan-kemungkinan mereka bisa mendapatkan pekerjaan, atau menjadi pengangguran (Yunita, 2013). Banyaknya pengangguran dan sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang ini tidak jarang juga menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa.Widayat (2011) menyatakan bahwa penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana dapat dikarenakan rendahnya keterampilan di luar kompetensi dan minimnya jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh para lulusan termasuk para mahasiswa, sehingga tidak mampu melihat peluang yang potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha yang menguntungkan dimasa akan datang.

Keterampilan kewirausahaan dapat diperoleh melalui sebuah pelatihan. Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori (Puspita, 2012). Salah satu pelatihan yang berkaitan dalam meningkatkan keterampilan di luar kompetensi dan menumbahkan jiwa kewirausahaanya adalah pelatihan pengenalan kewirausahaan. Pelatihan pengenalan kewirausahaan merupakan pelatihan yang dilakukan untuk melatih individu agar memiliki kompetensi kewirausahaan, sehingga

mampu bertindak mendirikan usaha dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mampu menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Pelatihan ini mengajarkan pesertanya tidak hanya semata-mata memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahaan. Selain itu juga dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karir selain karir menjadi seorang pegawai swasta, ataupun pegawai negeri. Pelatihan pengenalan kewirausahaan pada mahasiswa diyakini akan memberikan solusi bagi tingginya pengangguran yang berpendidikan (Buyung dalam Davinci, 2011).

Pada pelatihan ini peserta diberi kesempatan untuk melihat dan membuka pikiran mereka bahwa untuk menjadi seorang wirausaha itu tidaklah sulit dan membayangkan bagimana menjadi seorang wirausaha, sehingga setelah lulus dari perguruan tinggi mahasiswa atau peserta pelatihan tidak lagi memiliki rasa cemas saat memasuki dunia kerja.

Pelatihan pengenalan kewirausahaan yang dilaksanakan dalam penelitian ini memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pengertian kewirausahaan, mengenal konsep dasar kewirausahaan dimana peserta dibekali tentang berbagai seluk beluk wirausaha, dan bagaimana berwirausaha. Selain itu peserta diajak mengenal etika bisnis, manajemen usaha kecil, dan beberapa contoh tentang legalitas usaha formal maupun informal, dimana didalamnya dijelaskan prosedur dan legalitas mendirikan usaha kecil. Dari pengetahuan yang didapatkan oleh peserta pelatihan, dapat memperluas wawasannya mengenai kewirausahaan. Hal

ini berdampak positif bagi peserta dimana terjadi peningkatan minat mahasiswa terhadap kegiatan kewirausahaan yang berarti mahasiswa akan memiliki motivasi dalam mengembangkan dirinya dalam berwirausaha sehingga mahasiswa mampu mengatasi kekhawatiranya dalam menghadapi dunia kerja (Mustofa & dkk, 2011). Dampak positif dari pemberian pengetahuan tersebut adalah peserta merasa tidak kawatir lagi dengan adanya banyak pengangguran karena peserta mulai bisa mempersiapkan diri sejak dini (Yunita, 2013).

Selain pengetahuan, peserta juga diberikan latihan berbagai trik, cara, dan strategi membangun jiwa kewirausahaan. Peserta juga diperkenalkan dan sekaligus dilatih untuk mengenal peluang usaha, bagaimana cara menemukanya, dan bagaimana memilihnya. Dari berbagai peluang yang ada, peserta di ajak untuk berlatih menyusun perencanaan usaha sesuai dengan minatnya yang dipandang memiliki prospek yang sangat baik untuk di jadikan pilihan usaha. Dengan diberikan berbagai cara dan strategi berwirausaha, hal ini membawa dampak positif bagi para peserta dimana mampu meningkatkan keterampilannya dalam berwirausaha, sehingga peserta memiliki rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki (Dermol, 2014). Selain itu peserta juga mulai memiliki pandangan baru mengenai pekerjaan atau usaha apa yang diminati, sehingga saat peserta lulus dari perguruan tinggi sudah mampu menciptakan peluang-peluang kerja yang baru dimana nantinya dapat menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran (Wartanto, 2010). Hal ini akan menjadi keyakinan terhadap diri peserta mengenai masa depannya, peserta menjadi tidak khawatir

lagi dengan peluang kerja yang semakin sempit, persaingan yang ketat, dan kemampuan yang dimiliki.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan pengenalan kewirausahaan berpengaruh terhadap tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Dengan diberikannya pelatihan pengenalan kewirausahaan, peserta mendapatkan ilmu pengetahuan dan cara baru mengenai kewirausahaan. Peserta juga dapat melatih dan meningkatkan minat, keterampilan kreativitas untuk berwirausaha. Hal ini juga didukung dari hasil lembaran evaluasi yang dibagikan kepada peserta setelah mengikuti pelatihan yang dimana sebagian besar mengatakan bahwa pelatihan pengenalan kewirausahaan ini memberikan banyak manfaat bagi peserta karena dari pelatihan ini mereka banyak mendapatkan ilmu dan informasi baru tentang kewirausahaan sehingga kedepanya mereka bisa lebih percaya diri untuk mulai berani mebuka usaha kecil. Tidak hanya itu saja, minat dan motivasi subjek dalam pelatihan ini juga dapat dikatakan meningkat, hal ini terlihat dari kehadiran subjek dalam mengikuti pelatihan, dimana semua subjek hadir di hari pertama begitupun dihari kedua, sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan pengenlan kewirausahann ini sangat bermanfaat dan membantu bagi subjek penelitian dalam melihat peluang lain selain menjadi seorang karyawan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.

Menurunnya kecemasan menghadapi dunia kerja ditandai dengan hasil postestnya lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan demikian berdasarkan hasil pengujian hipotesis, tujuan dari penelitian ini dapat tercapai,

yang artinya “ada pengaruh dari pelatihan kewirausahaan terhadap tingkat kecemasan menghadapi dunia kerja”.

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait