• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3. HASIL PENELITIAN

5.3.1. Statistik Inferensial

5.3.1.5. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan melihat nilai t-values pada masing-masing path. Nilai t hitung diperoleh dari hasil pengolahan data dengan menggunakan prosedur yang disebut bootstrap, SmartPLS versi 3.0 dapat menghasilkan t-statistics of path coefficients (inner model) dan t-statistics of outer loadings untuk menguji signifikansi dari model stuktural dan model pengukuran. Dengan menggunakan t-tabel dua sisi, tingkat signifikansi 5% , diketahui t-tabel yakni sebesar 1,96, koefisien jalur akan dikatakan signifikan jika t-statistik lebih besar dari t-tabel dan dikatakan tidak signifikan jika t-statistik lebih kecil dati t-tabel.

Tabel 5.18 T-Statistics of Path Coefficients (Inner Model) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) T-Statistics (O/STER R) Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi 0,261 0,285 0,124 2,106 Kepuasan Kerja Perilaku Inovatif 0,133 0,147 0,137 0,973 Komitmen Organisasi Perilaku Inovatif 0,089 0,092 0,175 0,512

Dari tabel 5.18 dapat dilihat bahwa t-statistik variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi sebesar 2,106 lebih besar dari t-tabel yaitu sebesar 1,96 sehingga dapat dikatakan signifikan. Sedangkan t-statistik variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap perilaku inovatif sebesar 0,973 lebih kecil dari t-tabel yaitu sebesar 1,96, sehingga dapat dikatakan tidak signifikan. Dan t-statistik variabel komitmen organisasi berpengaruh terhadap perilaku inovatif sebesar 0,512 lebih kecil dari t-tabel yaitu sebesar 1,96 sehingga dapat dikatakan tidak signifikan. Maka dapat dikatakan bahwa koefisien jalur model struktural salah satunya secara statistik signifikan.

Tabel 5.19 T-Statistic of outer model

Sumber : Data diolah lampiran 8

Dari tabel 5.19 dapat dilihat bahwa semua T-Statistik dari model pengukuran lebih besar dari 1,96 sehingga dapat dikatakan bahwa semua model pengukuran secara statistik signifikan.

Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi Perilaku Inovatif X11 11,824 Y14 2,824 Y21 2,515 X12 12,488 Y15 3,984 Y22 2,566 X13 8,625 Y16 4,960 Y23 2,150 X16 7,484 Y17 5,001 Y25 2,574 X17 5,666 X20 7,394

Tabel 5.20. Hasil pengujian hipotesis Variabel Eksogen Pengaruh Variabel Endogen Koefisien Jalur T-Statistics Hasil Kepuasa n kerja Komitmen organisasi 0,261 2,106 Berpengaruh positif secara signifikan Kepuasa n kerja

Perilaku inovatif 0,133 0.937 Berpengaru positif secara tidak signifikan Komitm en organisa si

Perilaku inovatif 0,089 0,512 Berpengaruh positif secara tidak

signifikan Sumber : Data diolah lampiran 1 & 7

Dalam PLS pengujian secara statistik setiap hubungan yang dihipotesiskan dilakukan dengan menggunakan simulasi. Dalam hal ini dilakukan metode bootstrap terhadap sampel. Pengujian dengan bootstrap juga dimaksudkan untuk meminimalkan masalah ketidaknormalan data penelitian. Hasil pengujian dengan bootstrapping dari analisis PLS adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1 : Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi.

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan variabel kepuasan kerja terhadap variabel komitmen organisasi menunjukkan nilai koefisien

jalur sebesar 0,261 dan nilai T sebesar 2,106. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel yakni sebesar 1,96. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, yang berarti hipotesis pertama dapat diterima.

Hipotesis 2 : Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa hubungan variabel komitmen organisasi terhadap variabel perilaku inovatif menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,133 dan nilai T sebesar 0,973. Nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel yakni sebesar 1,96. Hasil ini berarti bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif, yang berarti hipotesis kedua dapat ditolak.

Hipotesis 3 : Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hubungan variabel kepuasan kerja terhadap variabel perilaku inovatif menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,089 dan nilai T sebesar 0,512. Nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel yakni sebesar 1,96. Hasil ini berarti bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku inovatif, yang berarti hipotesis ketiga dapat ditolak.

5.4. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui seberapa besar derajat perilaku inovatif pada PT. Java Gloves Perdana, apakah ada pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi, apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap perilaku inovatif, dan apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap perilaku inovatif pada PT. Java Gloves Perdana.

Berdasarkan pengolahan data menggunakan SmartPLS versi 3.0 diperoleh bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap perilaku inovatif sebesar 32% sedangkan selebihnya, yaitu sebesar 68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Dari keempat pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah diatas, terbukti secara teori. Berikut ini adalah interpretasi hubungan antar variabel dalam penelitian ini dengan berdasarkan hasil pengolahan data.

5.4.1. Bagaimana deskripsi perilaku inovatif pada karyawan PT. Java Gloves Perdana

Berikut adalah hasil penelitian yang diperoleh dari PT. Java Gloves Perdana. Tanggapan responden terhadap pertanyaan pertama yakni karyawan berusaha mencari metode kerja yang baru, responden lebih banyak memilih jawaban tidak setuju yakni 71%. Artinya pada PT. Java Gloves Perdana, para karyawan tidak bisa mencari metode kerja tersendiri tanpa sesuai kebijakan perusahaan. Tanggapan responden terhadap pertanyaan kedua yakni karyawan berusaha mendapatkan persetujuan untuk ide-ide inovatif, responden lebih banyak memilih jawaban tidak

setuju yakni 55%. Artinya pada PT Java Gloves Perdana para karyawan tidak bisa menyampaikan ide-ide inovatif pada atasan, namun lebih banyak mengikuti perintah yang telah ditetap perusahaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan pelanggan. Tanggapan responden terhadap pertanyaan ketiga yakni karyawan berusaha mewujudkan ide-ide baru yang menjadi aplikasi atau program yang dapat dijalankan, responden lebih banyak memilih jawaban tidak setuju yakni 60%. Artinya karyawan tidak dapat mewujudkan ide-ide baru tanpa adanya perintah atau kebijakan dari perusahaan. Tanggapan responden terhadap pertanyaan keempat yakni karyawan berusaha mengidentifikasi adanya peluang baru dengan cara memanfaatkan hal-hal yang belum pernah digunakan orang lain pada umumnya, responden lebih banyak memilih jawaban tidak setuju yakni 52%. Artinya karyawan tidak dapat diijinkan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan hal-hal baru, karena pada PT. Java Gloves Perdana selalu mengarahkan karyawan untuk bekerja sesuai dengan perintah yang ada. Tanggapan responden terhadap pertanyaan kelima yakni karyawan mempunyai ide-ide baru untuk merubah dan menambah desain yang baru pada produk yang lama, sehingga tampilan produk selalu baru dan menarik, responden lebih banyak memilih jawaban tidak setuju yakni 58%. Artinya produk yang ada pada PT. Java Gloves Perdana para karyawan tidak bisa menambah pola atau desain yang baru, karena kuantitas barang yang diproduksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Tanggapan responden terhadap pertanyaan keenam yakni karyawan mencari hal-hal yang baru berkaitan dengan desain produk terutama melalui internet sehingga dapat menambah ide dan kreativitas dalam bekerja, responden lebih banyak

memilih jawaban tidak setuju yakni 65%. Artinya karyawan yang bekerja pada PT. Java Gloves Perdana tidak diperbolehkan untuk mebuat desain tersendiri tanpa mengikuti perintah dan standar yang ditetapkan perusahaan.

Dalam penelitian Makmur dan Thahier (2015:31) menemukan bahwa pada dasarnya terciptanya suatu inovasi berawal dari pencarian dan penemuan peluang yang bisa diperoleh anggota baik dari luar organisasi maupun dari dalam organisasi tergantung dari kebijakan perusahaan terhadap para anggotanya. Maka dapat disimpulkan bahwa para karyawan pada PT. Java Gloves Perdana bekerja menurut dan sesuai dengan perintah dan ketentuan yang ditetapkan perusahaan tanpa harus mengembangkan kreativitas dan inovasi tersendiri.

Dokumen terkait