• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.3. URAIAN PROSES PEMBUATAN PRODUK

4.3.2. Tahapan Produksi

Secara garis besar tahapan produksi di PT. Java Gloves Perdana sebagai berikut : Bahan baku, seleksi, gudang penerimaan bahan, potong sesuai pola, proses jahit/sewing, finishing dan packing, gudang jadi, dan kirim. Sedangkan secara rinci, tahapan proses pembuatan sarung tangan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Seleksi bahan baku:

Bagian bahan baku / gudang bahan melakukan seleksi terhadap bahan-bahan yang akan digunakan (baik kulit, sintetik, lycra, dll) sesuai dengan spesifikasi order / permintaan pembeli.

b. Potong:

Bahan baku yang akan digunakan dipotong sesuai dengan pola, terdapat 2 (dua) macam proses potong, yaitu aradachi dan potong press.

1. Aradachi : adalah proses pemotongan bahan khusus kulit jadi yang berbentuk lembaran, menggunakan pola mika (untuk wonpan/badan sarung tangan dan umji/ibu jari). Pada bagian ini sisa-sisa potongan kulit dikumpulkan dalam keranjang plastik dan / atau selanjutnya diserahkan ke bagian press mesin untuk digunakan sebagai bahan kelengkapan sarung tangan lainnya yang disebut machi, sedangkan sisa yang tidak dapat digunakan disebut limbah padat kering. 2. Press Mesin :

Pada bagian ini setiap operator diwajibkan untk selalu dapat memanfaatkan bahan kulit seoptimal mungkin, sampai tersisa maksimal hanya dengan lebar 1-1,5 cm saja. Hal ini dapat membawa keuntungan bagi perusahaan karena pemakaian

bahan maksimal dan sisa buangan menjadi sedikit. Sedangkan untuk proses potong bahan sintetis bahan tidak melalui aradachi, tetapi langsung dibawa kebagian potong dari yang semula dalam bentuk gulungan yang dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil/lembaran dan disesuaikan dengan lebar mesin potong press dan pola besi yang akan digunakan. Prinsip pemanfaatan bahan seoptimal mungkin juga berlaku dibagian potong press bahan sistetis ini. Karena prinsip pemanfaatan bahan secara optimal akan memberikan dampak positif langsung pada penghematan biaya produksi. Selain dari kegiatan potong press seperti yang diutarakan diatas, masih ada beberapa kegiatan produksi lainnya yang menggunkan mesin potong press tersebut; yaitu meliputi kegiatan potong logo, potong machi (sisi jari), magic tape (velcro) serta pembuatan lubang.

c. Persiapan/Preparation :

Setelah bahan kulit dan sintetik selesai mengalami proses aradachi dan potong press, bahan-bahan tersebut diserahkan ke bagian persiapan untuk dihitung, dicek/disesuaikan warnanya, dilengkapi dengan bahan-bahan pendukung sarung tangan lainnya menurut instruksi order bersangkutan. Selain persiapan, masih ada bagian lain yang termasuk dalam kategori bagian lem. Dibagian lem ini, bahan sintetis maupun kulit yang sudah melalui proses potong press dengan model tertentu dan yang membutuhkan modifikasi / variasi termasuk juga logo harus melalui proses pengelaman. Hal ini bertujuan agar supaya dalam proses jahit nantinya tidak terjadi perubahan letak atau bahan atau variasi yang bergeser dari tempatnya.

d. Jahit :

Terdapat beberapa macam proses jahit untuk menghasilkan sebuah sarung tangan. Ada proses penyambung badan tangan dengan ibu jari/umji, ada proses penyambung sisi jari, machi, proses menjahit elatis/zigzag, proses menyambung telapak tangan dengan punggung tangan/madome, proses menjahit variasi, jahit logo serta proses menjahit pita/heri. Setelah proses penjahitan selesai dan sebelum sarung tangan diserahkan ke bagian berikutnya untuk menjalani proses selanjutnya, terlebih dahulu sarung tangan melewati proses pembersihan/perapihan yang ada dilingkungan bagian jahit itu sendiri, yang disebut dengan sida/helper. Di sini sarung tangan dirapikan, dibersihkan dari sisa-sisa benang, dan sisa elastic dan kemudian dibalik. Dalam proses ini, limbah produksi yang dihasilkan akan berupa sisa benang jahit dan benang karet.

e. Setting :

Sarung tangan yang sudah dibersihkan dan dirapikan selanjutnya dibawa ke bagian setting tetapi sebelum di setting sarung tangan terlebih dahulu harus di cek QC (Quality Control) 1. Maksud dan tujuan dari proses ini adalah mengecek apakah ukuran sarung tangan sudah benar, sesuai instruksi order, sesuai dengan kode-kode nomor yang tertera atau tertempel pada sarung tangan bersangkutan dan apakah mutu jahitan bagus serta tetap kuat pada sarung tangan dipakai. Kegiatan fitting ini sesungguhnya bukan semata-mata fitting tetapi unsur pengecekan juga tetap ada, baik terhadap mutu jahitan sarung tangan maupun mutu bahan yang digunakan.

f. Inspek :

Bagian ini merupakan pengecekan terakhir dari sekian langkah inspek sebelum masuk ke bagian finishing dan pengepakan. Di bagian ini sarung tangan diteliti, apakah jahitanya tidak ada yang lepas, loncat, muntir, apakah jarak antara masing-masing jahitan sama dan sebagainya. Diteliti apakah pemasangan elastic, logo, pita sudah sesuai dengan spesifikasi instruksi kerja. Apabila pada bagian tertentu ada yang salah akan dikembalikan ke bagian dimana kesalahan didapati untuk diperbaiki. Diharapkan bahwa dibagian ini hanya akan terdapat kesalahan-kesalahan minor sehingga proses perbaikan tidak harus dimulai dari awal lagi. Dan bila pengecekan sudah selesai, dibawa ke mesin detector untuk pengecekan agar tidak terdapat logam-logam misalnya karena patahan jarum, isi staples atau lainnya. Bila selesai dilanjutkan ke bagian finishing dan packing.

g. Finishing/Packing :

Bagian ini merupakan tahap paling akhir dalam keseluruhan proses produksi. Di bagian ini bahan-bahan penunjang yang dinutuhkan dilengkapi, misalnya sticker-sticker, barcode, hang tag, hanger, dan seterusnya, apakah ditempelkan / digantungkan pada sarung tangan atau pada amplop-amplop di mana sarung tangan akan dimasukkan. Bila dibutuhkan kancing, maka kancing/ballmarker dipasang menggunakan alat pasang ballmarker yang juga termasuk dalam bagian ini. Setelah dilengkapi dengan asesoris yang dibutuhkan seperti yang tercantum dalam spesifikasi order, sarung tangan dimasukkan dalam amplop. Bila dalam spesifikasi order dikehendaki penggunaan inner box, maka dimasukkan dalam inner box lalu

kemudian dalam jumlah tertentu, inner box dimasukkan dalam box-box besar yang ukurannya pun disesuaikan dengan spesifikasi order dan akhirnya barang siap untuk dikirim.

Dokumen terkait