• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1.Hasil Uji Statistik Deskriptif

2. Hasil Uji Kualitas Data a.Hasil Uji Validitas a.Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid (Imam Ghozali, 2011). Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari 5 variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Independensi (In), Keahlian (Ke), Pengetahuan Akuntansi dan Auditing (PAA), Skeptisme Profesional (SP) dan Ketepatan Pemberian Opini Audit (KPOA), dengan 67 sampel responden.

79 Tabel 4.8

Hasil Uji ValiditasIndependensi Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 1 (In1) 0,601** 0,000 Valid 2 (In2) 0,609** 0,000 Valid 3 (In3) 0,763** 0,000 Valid 4 (In4) 0,701** 0,000 Valid 5 (In5) 0,736** 0,000 Valid 6 (In6) 0,812** 0,000 Valid 7 (In7) 0,802** 0,000 Valid 8 (In8) 0,777** 0,000 Valid 9 (In9) 0,621** 0,000 Valid 10 (In10) 0,755** 0,000 Valid 11 (In11) 0,707** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.8 menunjukkan variabel independensi mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Keahlian Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 12 (Ke1) 0,750** 0,000 Valid 13 (Ke2) 0,553** 0,000 Valid 14 (Ke3) 0,362** 0,003 Valid 15 (Ke4) 0,784** 0,000 Valid 16 (Ke5) 0,772** 0,000 Valid 17 (Ke6) 0,576** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.9 menunjukkan variabel keahlian mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

80 Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi dan Auditing Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 18 (PAA1) 0,773** 0,000 Valid 19 (PAA2) 0,797** 0,000 Valid 20 (PAA3) 0,692** 0,000 Valid 21 (PAA4) 0,785** 0,000 Valid 22 (PAA5) 0,666** 0,000 Valid 23 (PAA6) 0,716** 0,000 Valid 24 (PAA7) 0,643** 0,000 Valid 25 (PAA8) 0,720** 0,000 Valid 26 (PAA9) 0,509** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.10 menunjukkan variable pengetahuan akuntansi dan auditing mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Skeptisme Profesional Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 34 (SP1) 0,828** 0,000 Valid 35 (SP2) 0,790** 0,000 Valid 36 (SP3) 0,874** 0,000 Valid 37 (SP4) 0,678** 0,000 Valid 38 (SP5) 0,830** 0,000 Valid 39 (SP6) 0,768** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.11 menunjukkan variabel skeptisme profesional mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

81 Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Ketepatan Pemberian Opini Audit Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan 40 (KPOA1) 0,820** 0,000 Valid 41 (KPOA2) 0,800** 0,000 Valid 42 (KPOA3) 0,769** 0,000 Valid 43 (KPOA4) 0,459** 0,000 Valid 44 (KPOA5) 0,585** 0,000 Valid 45 (KPOA6) 0,662** 0,000 Valid 46 (KPOA7) 0,465** 0,000 Valid 47 (KPOA8) 0,839** 0,000 Valid 48 (KPOA9) 0,769** 0,000 Valid 49 (KPOA10) 0,472** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.12 menunjukkan variabel ketepatan pemberian opini audit mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7 (Imam Ghozali, 2011). Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk lima variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

82 Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Independensi 0,904 Reliabel Keahlian 0,718 Reliabel Pengetahuan Akuntansi dan Auditing 0,861 Reliabel Skeptisme Profesional 0,875 Reliabel Ketepatan Pemberian Opini

Audit

0,856 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Tabel 4.13 menunjukkan variabel independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional yang masing-masing memiliki Cronbach’s Alpha sebesar 0,904; 0,718; 0,861; 0,875 dan variabel dependen ketepatan pemberian opini audit sebesar 0,856. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

83 3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multikolonieritas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar

variabel independen.

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor

(VIF) dibawah angka 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk Independensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, serta Skeptisme Profesional masing-masing sebesar 0,693; 0,714;

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Independensi .693 1.442 Keahlian .714 1.400 Pengetahuan Akuntansi dan Auditing .723 1.384 Skeptisme Profesional .749 1.336 a. Dependent Variable: Ketepatan Pemberian Opini Audit

84 0,723; 0,749 serta masing-masing mempunyai VIF 1,442; 1,400; 1,384; 1,336. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

85 Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 grafik normal probability plot of regresison standardized menunjukan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.

Selain dengan melihat grafik, dalam penelitian ini normalitas data juga dilihat dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%.

86 Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal.

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Data primer yang diolah

Terlihat bahwa nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,481; dengan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti bahwa hipotesis nol diterima atau nilai residual terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 67

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.77781650

Most Extreme Differences Absolute .103

Positive .064

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .840

Asymp. Sig. (2-tailed) .481

a. Test distribution is Normal.

87 lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS

Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi ketepatan pemberian opini audit berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu independensi, keahlian, pengetahuan akuntansi dan auditing, serta skeptisme profesional. Namun,

88 analisis grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang dapat menjamin keakuratan hasil, salah satunya menggunakan uji glejser.

Tabel 4.16

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficientsa Mode Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -4.417 3.037 -1.454 .151 Independensi .015 .062 .035 .244 .808 Keahlian -.065 .096 -.096 -.673 .504 Pengetahuan Akuntansi dan Auditing .075 .071 .151 1.060 .293 Skeptisme Profesional .184 .105 .244 1.748 .085

89 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t sebesar 0,808; 0,504; 0,293; 0,085. Tingkat probabilitas di atas 5% tersebut berarti tidak ada indikasi heteroskedastisitas dalam model regresi.

Dokumen terkait