• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Beji

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Tipe Lanskap

Studi kualitas estetik ekologis lanskap kota ini dilakukan untuk mengetahui kualitas ecological aesthetics lanskap kota. Sebelum dilakukan penilaian kualitas

ecological aesthetics tersebut, lanskap Kecamatan Beji diklasifikasikan menjadi beberapa tipe lanskap berdasarkan Simonds (1978). Berdasarkan tipe lanskapnya, secara umum, Kecamatan Beji terdiri atas lanskap pemukiman, komersial dan ruang terbuka (Gambar 9). Dari masing-masing tipe lanskap tersebut, secara khusus Kecamatan Beji dapat dibedakan menjadi sembilan tipe lanskap, yaitu komersial, pemukiman padat, pemukiman sangat padat, hutan kota, sungai, danau, lahan kosong, lahan pertanian dan kebun tanaman hias. Tipe lanskap khusus Kecamatan Beji dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Peta Tipe Lanskap Khusus Kecamatan Beji

Kualitas Estetika

Nilai scenic beauty estimation (SBE) menggambarkan keindahan lanskap mulai yang paling tinggi hingga yang paling rendah relatif terhadap titik standard. Lanskap yang digunakan sebagai standard perhitungan adalah lanskap dengan nilai z yang mendekati nol. Lanskap standard memiliki nilai SBE nol. Pada perhitungan SBE dalam penelitian ini, lanskap 11 digunakan sebagai lanskap standard.

Nilai SBE untuk lanskap Kecamatan Beji diwakili oleh 24 titik pengamatan dengan nilai berkisar antara -102.80 hingga 135.10. Lanskap dengan nilai SBE paling tinggi merupakan lanskap yang dianggap indah dan paling disukai. Sedangkan lanskap yang bernilai SBE paling rendah dianggap sebagai lanskap yang paling tidak indah dan tidak disukai (Daniel and Boster, 1978). Nilai SBE paling tinggi dimiliki oleh lanskap 5 dan yang paling rendah dimiliki oleh lanskap 18. Nilai SBE masing-masing lanskap

-150 -100 -50 0 50 100 150 Nilai SBE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 L a n sk a p

dapat dilihat pada lampiran 1. Pada Gambar 11, terlihat bahwa nilai SBE positif lebih sedikit dibandingkan dengan yang negatif.

Gambar 11. Nilai SBE

Secara umum lanskap Kecamatan Beji didominansi oleh tipe lanskap pemukiman baik pemukiman padat maupun sangat padat. Dari gambar 11 nilai SBE positif lebih sedikit dari nilai SBE negatif. Persentase tersebut terlihat bahwa sebagian besar lanskap Kecamatan Beji memiliki kualitas estetik yang rendah karena banyaknya kawasan pemukiman padat dan sangat padat yang memiliki nilai estetik yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan fisik yang dialami wilayah Kecamatan Beji sebagai bagian dari sebuah kota baru, secara visual menimbulkan pemandangan yang tidak indah dan secara psikologis, keadaan ini akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat kota karena manusia secara umum lebih menyukai keindahan dan keteraturan. Kelompok lanskap berdasarkan kualitas estetikanya dapat dilihat pada Tabel 3. Kualitas estetika tiap lanskap dapat dikelompokkan menjadi lanskap dengan kualitas estetika tinggi, sedang dan rendah (gambar 11 dan tabel 3).

tinggi sedang

Lanskap dengan Kualitas Estetika Tinggi

Karakter yang menonjol dari lanskap yang memiliki pola keindahan tinggi ini adalah proporsi vegetasi yang cukup dominan sehingga lanskap berkesan teduh dan nyaman. Jika dilihat dari tipe lanskap maka kelompok lanskap ini terdiri atas ruang terbuka, komersial dan pemukiman (gambar 12).

Tabel 4. Lanskap Kecamatan Beji Berdasarkan Kelompok Kualitas Estetika Pola Keindahan Pemandangan Lanskap

Tinggi 5, 17,13,2,14,6

Sedang 1,4,7,9,10,11,12,15,16,19,21,24

Rendah 22,3,8,23,20,18

Keterangan : urutan dari nilai tertinggi ke nilai terendah

Lanskap ruang terbuka yang termasuk pada kelompok ini terdiri hutan kota (lanskap 5), kebun tanaman hias (lanskap 6) dan danau (lanskap 13). Lanskap-lanskap tersebut didominasi oleh vegetasi yang cukup rindang. Dalam Asesosaria (2003), disebutkan bahwa tipe lanskap dengan koridor hijau yang rindang dinilai indah. Tipe lanskap yang didalamnya terdapat elemen air juga cenderung lebih disukai dan dinilai indah oleh responden.

Tipe lanskap selanjutnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah lanskap komersial. Lanskap komersial di Kecamatan Beji yang dinilai indah adalah komersial Jalan Margonda (lanskap 2). Secara fisik, lanskap ini sudah tertata dengan cukup baik walaupun elemen vegetasinya relatif sedikit. Kesan rapi yang terlihat dari penataan vegetasi jalan menyebabkan lanskap ini cukup disukai.

Tipe lanskap pemukiman padat juga ada yang memiliki pola keindahan pemandangan tinggi (lanskap 12, 14, 15 dan 17). Lanskap 14 merupakan lanskap pemukiman padat mewah yang teratur dengan penggunaan vegetasi yang cukup banyak sedangkan pemukiman padat lainnya relatif kurang tertata tetapi masih terdapat vegetasi yang cukup rindang sehingga memberikan kesan teduh dan nyaman.

Pemandangan dengan kualitas estetika tinggi terdiri dari 3 ruang terbuka, 1 komersial di Margonda dan 2 pemukiman (Gambar 12). Keseluruhan lanskap tersebut didominasi oleh vegetasi yang teratur dan cukup banyak.

Gambar 14 Lanskap dengan Kualitas Estetik Tinggi

Pemandangan dengan kualitas estetik tinggi terdiri dari 3 ruang terbuka, 1 komersial di Margonda dan 2 pemukiman (gambar 14). Keseluruhan lanskap tersebut didominasi oleh vegetasi yang teratur dan cukup banyak.

Lanskap dengan Pola Keindahan Pemandangan Sedang

Kelompok lanskap dengan pola keindahan pemandangan sedang memiliki karakter yang tidak terlalu berbeda dengan kelompok lanskap sebelumnya. Proporsi

Gambar 12. Lanskap dengan Kualitas Estetika Tinggi

Ruang terbuka hutan kota UI PemukimanMenengah tidak teratur di Kukusan

Ruang terbuka Situ Pladen Kawasan komersil Margonda

Pemukiman Mewah Teratur Ruang Terbuka Hijau Kebun Pesona Kayangan Tanaman Hias di Margonda

17 5

13 2

Lanskap dengan Kualitas Estetika Sedang

Kelompok lanskap dengan kualitas estetika sedang memiliki karakter yang tidak terlalu berbeda dengan kelompok lanskap sebelumnya. Proporsi vegetasi pada lanskap-lanskap ini juga masih cukup banyak. Berdasarkan tipe lanskap-lanskapnya, kelompok ini terdiri atas lanskap ruang terbuka dan pemukiman padat (lampiran 3).

Lanskap ruang tebuka yang memiliki kualitas estetika sedang meliputi sungai (lanskap 7), lahan kosong (lanskap 9) dan lahan pertanian (lanskap 11). Di sepanjang tepian sungai di Kecamatan Beji masih ditemukan banyak pepohonan dan menurut Meliawati (2003), lanskap seperti ini mendapatkan penilaian visual yang cukup baik dan cenderung memiliki kualitas estetika tinggi. Namun kondisi fisik air sungai di Kecamatan Beji ini sangat keruh dan menyebabkan penurunan kualitas visual sungai sehingga lanskap ini tidak begitu disukai oleh responden dan hanya memiliki pola keindahan pemandangan sedang. Lahan pertanian dan lahan kosong secara visual relatif sama tetapi, yaitu hanya berupa hamparan lahan luas yang ditumbuhi vegetasi, hanya saja pada pada lahan pertanian vegetasinya terlihat lebih tertata.

Lanskap pemukiman yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemukiman padat yang di dalamnya masih terdapat kelompok vegetasi. Pada umumnya lanskap ini merupakan pemukiman yang relatif tidak tertata dengan baik. Walaupun kondisi perumahan tersebut secara visual terlihat tidak indah tetapi adanya vegetasi dapat memperbaiki penilaian visual responden terhadap lanskap.

Lanskap dengan Kualitas Estetika Rendah

Karakter yang sangat jelas terlihat pada kelompok lanskap ini adalah banyaknya bangunan yang mendominansi lanskap seperti pada lanskap komersial dan pemukiman (lampiran 4). Selain kedua tipe lanskap tersebut, dalam kelompok lanskap ini terdapat satu lanskap ruang terbuka yang berupa lahan kosong (lanskap 10).

Pada lanskap komersial (lanskap 1,3 dan 4) terdapat bangunan pertokoan yang mendominansi lanskap dan tidak diimbangi oleh penggunaan elemen vegetasi sehingga menimbulkan kesan panas dan tidak nyaman pada lanskap. Pada lanskap 4 masih terlihat banyaknya vegetasi di tepi jalan tetapi kondisi kanan dan kiri jalan yang

dipenuhi pedagang kaki lima serta banyaknya spanduk yang tidak teratur menyebabkan responden menilainya sebagai lanskap dengan pola keindahan rendah.

Lanskap pemukiman yang memiliki pola keindahan pemandangan rendah meliputi pemukiman padat dan sangat padat. Secara umum, lanskap pemukiman padat ini berupa perumahan yang kondisinya masih cukup teratur. Di dalam pemukiman ini masih terdapat akses atau jalan yang cukup lebar. Ukuran rumahnya sedang hingga besar, masih memiliki halaman walaupun sangat sempit dan masih ditemui sedikit pepohonan.

Sedangkan pemukiman sangat padat ditandai dengan ukuran rumah yang relatif kecil, bentuk rumah kurang teratur, jarak antar rumah berdempetan, tidak ada halaman rumah, sangat padat bangunan dan pepohonan sangat kurang. Meliawati (2003), memberikan ciri-ciri yang sama untuk mendeskripsikan kondisi pemukiman yang tidak terencana. Lanskap yang didominasi vegetasi memiliki kualitas estetik yang tinggi. Hal tersebut didukung penelitian Asesosaria (2003) dan Meiliawati (2003) bahwa responden menyukai lanskap yang didominasi vegetasi.

Pemandangan dengan kualitas estetik rendah terdiri dari 5 lanskap pemukiman dan 1 lanskap kawasan komersial memiliki sedikit vegetasi serta tidak teratur. Lanskap yang memiliki sedikit vegetasi serta tidak teratur mempunyai kualitas estetik yang rendah. Hal ini didukung penelitian Asesosaria, Meiliawati bahwa lanskap yang disukai adalah lanskap yang didominasi vegetasi serta Primayunita (2002), yang menyatakan bahwa lanskap yang terlihat sangat tertata dan teratur dengan ruang yang membentuk koridor memiliki kualitas estetika tinggi.

Hasil Penilaian di Ruangan

Dari 24 lanskap diseleksi lanskap yang mempunyai nilai SBE positif sehingga diperoleh delapan lanskap Kecamatan Beji. Selanjutnya delapan lanskap tersebut dilakukan pendugaan keindahan kembali dengan menggunakan Metode scenic beauty estimation (SBE) yang dinyatakan oleh Daniel dan Boster (1976). Menurut Daniel dan Boster, lanskap dengan nilai SBE paling tinggi merupakan lanskap yang dianggap paling indah dan paling disukai, sedangkan lanskap yang bernilai SBE paling rendah dianggap sebagai lanskap yang paling tidak indah dan tidak disukai.

Hasil analisis SBE dari delapan foto lanskap Kecamatan Beji menghasilkan nilai SBE berkisar -42,11 hingga 138,07. Sama dengan hasil penilaian slide keseluruhan, nilai SBE paling tinggi dimiliki oleh lanskap hutan kota. Adapun nilai SBE paling rendah dimiliki oleh lanskap kebun tanaman hias. Dapat dikatakan lanskap hutan kota cenderung dikatakan indah atau sangat disukai oleh responden sedangkan lanskap kebun tanaman hias walaupun termasuk tipe lanskap ruang terbuka hijau juga namun responden sangat tidak menyukai lanskap tersebut atau dapat dikatakan lanskap tersebut tidak indah.

Penelitian evaluasi SBE ini melibatkan 60 responden yang berasal dari mahasiswa arsitektur lanskap semester empat dan delapan sebagai responden yang mewakili pengguna sekaligus perencana lanskap dan memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup tentang ekologi dan lanskap. Berdasarkan rekapitulasi keragaman identitas responden, ternyata responden terdiri dari 33 % mahasiswa dan 67 % mahasiswi. Penggunaan responden dari kelompok ini adalah untuk meminimalkan unsur subyektifitas dalam penilaian karena latar belakang pengetahuan yang berbeda. Sedangkan dilihat dari segi usia ternyata usia responden tidak berbeda jauh yaitu berkisar dari usia 19 hingga 21 tahun.

Nilai SBE tertinggi dimiliki hutan kota UI, hutan Kota UI memiliki vegetasi yang banyak serta ditata dengan teratur. Adanya elemen air pada hutan kota tersebut dimana pergerakan airnya tenang dan lanskap sekitar tampak asri dengan sesuai dengan penelitian Meliawati (2003), yang menyatakan bahwa responden menyukai lanskap dengan nuansa alami yang didominasi vegetasi dan air. Nilai SBE paling rendah dimiliki lanskap Kebun Tanaman Hias di Margonda yang walaupun cukup dipenuhi dengan vegetasi namun penataannya tidak teratur. Pada grafik nilai pendugaan keindahan diatas dapat terlihat pola keindahan pemandangan dari tiap lanskap yang dinilai oleh responden pada penelitian slide keseluruhan dengan penelitian slide terseleksi cenderung memiliki pola keindahan yang sama. Nilai SBE untuk penelitian slide keseluruhan dan slide terseleksi memiliki korelasi kuat (r mendekati 1) yaitu sebesar 0.602 serta tidak ada perbedaan antara kedua nilai SBE tersebut karena nilai sig 2 tailed 0.636 > α 0.05 pada pengujian beda nyatanya (Lampiran 5).

Hanya pada lanskap kebun tanaman hias dan lanskap pemukiman padat A yang terdapat pada grafik batang negatif, hal ini dikarenakan nilai SBE yang diperoleh pada penelitian saat ini memiliki perbedaan nilai yang besar dengan nilai SBE penelitian sebelumnya pada lanskap yang sama, dimana responden pada penelitian ini cenderung menilai negatif pada kedua lanskap tersebut, selain itu lanskap yang dijadikan standar pada penelitian saat ini memiliki nilai z rata-rata yang jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai z rata-rata yang diperoleh pada penelitian sebelumnya dikarenakan pada penelitian sebelumnya masih terdapat tapak atau lanskap yang cenderung dinilai lebih tidak indah dibandingkan dengan lanskap kebun tanaman hias dan lanskap pemukiman padat A. Hasil nilai SBE yang diperoleh pada penelitian ini dan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 4. Kualitas estetika tiap lanskap dapat dikelompokkan menjadi lanskap dengan kualitas estetika tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan lanskap ini ditentukan berdasarkan metode kuartil.

Kualitas Estetika Tinggi. Kelompok lanskap yang memiliki kualitas estetik tinggi adalah lanskap hutan kota dan kawasan komersil Margonda (Gambar 13). Lanskap-lanskap tersebut didominasi oleh vegetasi yang cukup rindang. Hal ini sesuai dengan penelitian Asesosaria (2003) dan Meliawati (2003), disebutkan bahwa tipe lanskap dengan koridor hijau yang rindang cenderung dinilai indah. Meliawati (2003) juga menambahkan bahwa lanskap yang didalamnya terdapat elemen air, cenderung lebih disukai dan dinilai indah oleh responden.

Hutan kota UI Kawasan Komersil Margonda

Kualitas Estetika Sedang. Kelompok lanskap yang memiliki kualitas estetika sedang adalah lanskap pemukiman padat serta danau (lampiran 6). Elemen bangunan dan perkerasan dapat menurunkan kualitas visual suatu lanskap, apabila kehadirannya tidak tertata dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Rihanah (2004) yang menyatakan bahwa kehadiran elemen bangunan dan perkerasan (paving) dengan konfigurasi menarik dalam persentase yang tidak dominan dapat meningkatkan kualitas keindahan lanskap.

Secara umum, lanskap pemukiman padat dalam kelompok ini berupa perumahan yang kondisinya masih cukup teratur. Di dalam pemukiman ini masih terdapat akses atau jalan yang cukup lebar, ukuran rumahnya sedang hingga besar, masih memiliki halaman walaupun sempit dan masih ditemui pepohonan yang relatif sedikit. Walaupun kondisi perumahan tersebut secara visual terlihat tidak indah tetapi adanya vegetasi dapat memperbaiki penilaian responden terhadap lanskap. Sedangkan pada lanskap danau, vegetasi yang ada memberikan penilaian visual yang indah namun karena pada lanskap tersebut tampak kotor, tercemar, dan tidak terpelihara serta tampak tidak tertata membuat penurunan penilaian keindahannya pada lanskap tersebut.

Kualitas Estetika Rendah. Lanskap yang digolongkan ke dalam kelompok kualitas estetika rendah adalah lanskap kebun tanaman hias dan lanskap pemukiman padat (Gambar 14). Pada lanskap kebun tanaman hias, responden menilai rendah karena lanskap tersebut didominasi oleh elemen vegetasi yang masif dan rimbun, hal ini sesuai dengan penelitian Siregar (2004), yang menyatakan bahwa kehadiran vegetasi justru dapat mengurangi keindahan karena vegetasi yang terlalu rimbun dan masif dapat menutupi bentukan arsitektur bangunan yang sudah indah.

Lanskap pemukiman padat memiliki nilai estetika yang rendah karena ketidakteraturan bangunan yang rapat serta penataan tanaman yang kurang teratur, hal ini sesuai dengan penelitian Primayunita (2002) yang menyatakan bahwa penataan pohon yang kurang tertata baik sehingga karakter ruang tidak begitu terlihat jelas. Selanjutnya dikatakan lagi lanskap yang terlihat sangat tertata dan teratur dengan ruang yang membentuk koridor memiliki keindahan tinggi. Lanskap kebun tanaman hias merupakan lanskap yang dinyatakan tidak indah oleh responden. Hal ini karena

kehadiran vegetasi yang terlalu mendominasi lanskap, bangunan menjadi kurang terlihat jelas, sehingga yang muncul adalah kemonotonan (Siregar, 2004). Selain itu dikatakan, kehadiran vegetasi justru dapat mengurangi keindahan karena vegetasi yang terlalu rimbun dan masif dapat menutupi bentukan arsitektur bangunan yang sudah indah.

Gambar 14. Lanskap dengan Kualitas Estetika Rendah pada Penilaian di Ruangan

Hasil Penilaian Lapangan

Penelitian evaluasi kualitas estetika dan ekologi lanskap kota ini selanjutnya melibatkan 30 responden yang berasal dari aparat Pemerintah Kota dari beberapa instansi yang terlibat dalam penataan Kota. Penilaian dilaksanakan di lokasi slide. Usia 25 hingga 53 tahun.

Hasil penelitian slide keseluruhan, diperoleh delapan lanskap Kecamatan Beji yang memiliki kualitas estetika tinggi. Selanjutnya delapan lanskap tersebut dilakukan pendugaan keindahan kembali dengan menggunakan Metode scenic beauty estimation

(SBE) yang dinyatakan oleh Daniel dan Boster (1976). Selanjutnya menurut Daniel dan Boster, lanskap dengan nilai SBE paling tinggi merupakan lanskap yang dianggap paling indah dan paling disukai, sedangkan lanskap yang bernilai SBE paling rendah dianggap sebagai lanskap yang paling tidak indah dan tidak disukai.

Hasil analisis SBE dari delapan foto lanskap Kecamatan Beji melalui penilaian di lokasi menghasilkan nilai SBE berkisar -37,94 hingga 158,90 (gambar 15).

Nilai SBE paling tinggi dimiliki oleh lanskap hutan kota dan paling rendah dimiliki oleh lanskap danau, sehingga dapat dikatakan lanskap hutan kota cenderung dikatakan indah atau sangat disukai oleh responden sedangkan lanskap danau walaupun termasuk tipe lanskap ruang terbuka hijau juga namun responden sangat tidak menyukai lanskap tersebut atau dapat dikatakan lanskap tersebut tidak indah.

-100 -50 0 50 100 150 200 1 2 3 4 5 6 7 8 Lanskap S B E

Nilai SBE A (Lestari, 2004) Nilai SBE B (Priharyaningsih, 2005) Nilai SBE C (Parwanti, 2006)

Keterangan

1. Lanskap Hutan Kota UI 2. Lanskap Danau Pladen

3. Lanskap Kebun Tanaman Hias di Margonda

4. Lanskap Pemukiman Mewah Seragam di Margonda 5. Lanskap Pemukiman Menengah tidak seragam di Kukusan

6. Lanskap pemukiman menengah Bertingkat tidak seragam di Kembang 7. Lanskap Pemukiman sederhana tidak seragam di Kukusan

8. Lanskap Komersial Margonda

Gambar 15. Nilai SBE Hasil Penilaian di Ruangan dan Lapangan

Berbeda dengan penilaian slide lanskap yang memiliki kualitas paling rendah pada penilaian lapangan adalah lanskap danau. Lanskap danau walaupun termasuk tipe lanskap ruang terbuka yang dilengkapi vegetasi dan elemen air namun tampak tidak tertata. Pada penilaian lapang ketidakteraturan, kotor dan tidak terawat sangat terlihat. Hal tersebut tidak terlihat pada slide.

Pada gambar 15 dapat terlihat kualitas estetika dari tiap lanskap yang dinilai oleh responden pada penelitian awal, penelitian dalam ruangan

dengan penelitian lapangan cenderung memiliki pola keindahan yang sama. Nilai SBE untuk penelitian ruangan sebelumnya dan lapangan memiliki korelasi kuat (r mendekati 1) yaitu sebesar 0,60 serta tidak ada perbedaan antara kedua nilai SBE tersebut karena nilai sig 2 tailed 0,63 > α 0,05 pada pengujian beda nyatanya (Lampiran 10).

Tabel 4. Nilai SBE dengan Z rata-rata sama dengan Nol untuk Ketiga Penilaian

NO Lanskap SBE Penelitian

Awal SBE Penelitian Ruangani SBE Penelitian Lapangan 1 Hutan Kota 135,2 134,98 158 2 Danau Pladen 35,6 47,34 -39

3 Kebun Tanaman Hias 21,6 -45,2 32

4 Pemukiman Mewah B 7,1 72,75 139

5 Pemukiman Menengah D 42,6 63,78 69

6 Pemukiman Menengah C 18 -3,09 42

7 Pemukiman Sederhana A 41,1 -28,15 -1

8 Komersial Margonda 33.,9 79,44 -26

Kalau pada penilaian sebelumnya lanskap kebun tanaman hias dan lanskap pemukiman padat A yang terdapat pada grafik batang negatif, hal ini

dikarenakan nilai SBE yang diperoleh pada penelitian lapangan memiliki perbedaan nilai yang besar dengan nilai SBE penelitian sebelumnya pada lanskap yang sama, dimana responden pada penelitian ini cenderung menilai negatif pada kedua laskap tersebut, selain itu lanskap yang dijadikan standar pada penelitian saat ini memiliki nilai z rata-rata yang jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai z rata-rata yang diperoleh pada penelitian sebelumnya dikarenakan pada penelitian sebelumnya masih terdapat tapak atau lanskap yang cenderung dinilai lebih tidak indah dibandingkan dengan lanskap kebun tanaman hias dan lanskap pemukiman padat A.

Pada hasil penilaian SBE di lokasi, lanskap kawasan komersil Margonda dan danau yang terdapat pada batang negatif. Setelah kualitas estetika tiap lanskap diketahui kemudian dikelompokkan menjadi lanskap dengan kualitas estetika tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan metode kuartil, diperoleh kelompok lanskap berdasarkan kualitas estetika dapat dilihat pada Tabel 5.

Kelompok lanskap yang memiliki keindahan tinggi Tabel 5 pada penelitian sebelumnya adalah lanskap hutan kota dan kawasan komersil Margonda (Gambar 13), maka pada penilaian di lokasi kelompok lanskap yang memiliki keindahan tinggi adalah lanskap hutan kota dan pemukiman mewah B. Lanskap-lanskap tersebut didominasi oleh vegetasi yang cukup rindang. Hal ini sesuai dengan penelitian Asesosaria (2003) dan Meliawati (2003), disebutkan bahwa tipe lanskap dengan koridor hijau yang rindang cenderung dinilai indah. Meliawati (2003) juga menambahkan bahwa lanskap yang didalamnya terdapat elemen air, cenderung lebih disukai dan dinilai indah oleh responden.

Tabel 5. Kelompok Kualitas Estetika Lanskap

Kualitas Estetika Penelitian Slide Keseluruhan Penelitian Slide Terseleksi Penelitian lapangan No Lanskap T S R T S R T S R

1 Kebun Tanaman Hias ■ ▲ ■

2 Pemukiman Mewah B ▲ ■ ● 3 Komersial Margonda ● ● ▲ 4 Pemukiman Menengah D ■ ■ ■ 5 Hutan Kota ● ● ● 6 Danau ■ ■ ▲ 7 Pemukiman Menengah C ▲ ■ ■ 8 Pemukiman Sederhana A ■ ▲ ■

Ket : T = ● = Tinggi, S = ■ = Sedang, R = ▲ = Rendah

Bila pada penelitian sebelumnya kelompok lanskap yang memiliki keindahan pemandangan sedang adalah lanskap pemukiman padat serta danau (Lampiran 4), maka pada penilaian di lokasi kelompok lanskap yang memiliki keindahan pemandangan sedang adalah lanskap pemukiman padat menengah dan kebun hias. Elemen bangunan dan perkerasan dapat menurunkan kualitas visual suatu lanskap, apabila kehadirannya tidak tertata dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Rihanah (2004) yang menyatakan bahwa kehadiran elemen bangunan dan perkerasan

(paving) dengan konfigurasi menarik dalam persentase yang tidak dominan dapat meningkatkan kualitas keindahan lanskap.

.

Gambar 16. Lanskap dengan Kualitas Estetika Tinggi pada penelitian di lapangan

Secara umum, lanskap pemukiman padat dalam kelompok ini berupa perumahan yang kondisinya masih cukup teratur. Di dalam permukiman ini masih terdapat akses atau jalan yang cukup lebar, ukuran rumahnya sedang hingga besar, masih memiliki halaman walaupun sempit dan masih ditemui pepohonan yang relatif sedikit. Walaupun kondisi perumahan tersebut secara visual terlihat tidak indah tetapi adanya vegetasi dapat memperbaiki penilaian responden terhadap lanskap. Sedangkan pada lanskap kebun hias, vegetasi yang ada memberikan penilaian visual yang indah namun karena pada lanskap tersebut tampak tidak terpelihara serta tidak tertata membuat penurunan penilaian keindahannya pada lanskap tersebut

Bila pada penelitian sebelumnya lanskap yang digolongkan ke dalam kelompok keindahan rendah adalah lanskap kebun tanaman hias dan lanskap permukiman padat (Gambar 14), maka pada penelitian di lapangan lanskap yang digolongkan ke dalam

Dokumen terkait