HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1.Persamaan Regresi 1.Persamaan Regresi
4.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Kecocokan Model 1.Hasil Uji Kecocokan Model
4.5.3.2. Hasil Uji Parsial
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Jika nilai signifikansi Uji t kurang dari tingkat signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan
H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sinifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Tabel 4.5.3.2. adalah tabel hasil Uji t antara variabel Return On Asset
(X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Risiko Sistematik (X3) terhadap Harga Saham (Y).
Tabel 4.5.3.2. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) -18.167 206.609 -.088 .931
ROA (X1) 117.287 37.783 .586 3.104 .006 .613 .590 .561 .917 1.090
DER (X2) 137.121 181.569 .142 .755 .460 .306 .175 .137 .920 1.086
1
Risiko X(3) -71.133 110.040 -.118 -.646 .526 -.074 -.151 -.117 .982 1.018
a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)
Berdasarkan tabel 4.5.3.2. dapat dijelaskan hasil Uji t atau uji signifikansi parameter individual sebagai berikut:
1. Uji t antara variabel ROA (X1) terhadap Harga Saham (Y) menghasilkan t hitung sebesar 3.104 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Karena nilai signifikansi Uji t lebih kecil atau kurang dari tingkat signifikan 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara ROA terhadap Harga Saham. Nilai r parsial rasio profitabilitas sebesar 0,590 yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara ROA terhadap Harga Saham sebesar 59%.
2. Uji t antara variabel DER (X2) terhadap Harga Saham (Y) menghasilkan t hitung sebesar 0.755 dengan nilai signifikansi sebesar
0.460. Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara DER terhadap Harga Saham. Nilai r parsial rasio likuiditas sebesar 0. 175 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara DER terhadap Harga Saham sebesar 17,5%. 3. Uji t antara variabel risiko sistematik (X3) terhadap Harga
Saham (Y) menghasilkan t hitung sebesar -0.646 dengan nilai signifikansi sebesar 0.526. Karena nilai signifikansi Uji t lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara risiko sistematik terhadap Harga Saham. Nilai r parsial sebesar -0,151 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara risiko sistematik
terhadap Harga Saham sebesar 15,1%.
Hasil pengujian hipotesis dengan Uji t telah menunjukkan bahwa variabel independen ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan variabel DER dan Risiko Sistematik dalam penelitian mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia. 4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa uji F model regresi cocok untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Risiko Sistematik terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage yang
diketahui bahwa Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Risiko Sistematik mampu memprediksi perubahan harga saham.
Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian antara Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham dengan menggunakan Uji F yang menghasilkan nilai signifikansi 0,02 lebih rendah dari tingkat signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio
(DER), dan Risiko Sistematik berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa model regresi ini cocok dan mampu menjelaskan perubahan harga saham, dimana pengaruhnya sebesar 31,4% sedang sisanya hanya 68,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model ini.
Hasil uji t, Hasil uji t menunjukkan bahwa Return On Assets (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham (Y) perusahaan food and beverage yang go public di BEI. Hal ini ditunjukkan berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,050 sehingga Return On Assets dapat dipakai untuk memprediksi harga saham. Berpengaruhnya variabel Return On Assets
(ROA) terhadap harga saham disebabkan karena kinerja perusahaan dalam
mendayagunakan aktiva perusahaan dalam menghasilkan keuntungan lebih maksimal. Berdasarkan Teori Path Goal yang dikembangkan House (1970),
menyatakan bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan (Kurniawan: 2010). Dan dapat
disimpulkan penilaian kinerja ini dapat memberikan umpan balik bagi manajemen bawah dan manajemen menengah tentang bagaimana manajemen puncak menilai kinerja mereka dalam mendayagunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor.
Hasil penelitian ini dapat mendukung hasil penelitian yang dilakukan Sumule (2006) yang menunjukkan bahwa secara parsial Return On Assets (ROA) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil uji t, secara parsial faktor fundamental debt to equity ratio
(DER) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan
food and beverage. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikasi DER sebesar 0.460 > 0,05 sehingga DER tidak dapat dipakai untuk memprediksi harga saham. Tidak berpengaruhnya DER terhadap harga saham mengindikasikan bahwa sebagian besar investor menginginkan laba jangka pendek berupa
capital gain sehingga dalam mempertimbangkan pembelian saham tidak
mempertimbangkan DER perusahaan, akan tetapi mengikuti trend yang terjadi di pasar.
Hasil penelitian ini dapat mendukung hasil penelitian yang dilakukan Almas Hijriah (200) yang menunjukkan bahwa secara parsial Debt to Equity
Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga
saham.
Hasil uji t, secara parsial risiko sistematik (beta) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai signifikasi Risiko Sistematik sebesar 0,526 > 0,05 sehingga Risiko Sistematik tidak dapat dipakaiuntuk memprediksi harga
saham. Menurut Almas Hijriah (2007) Risiko sistematik merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko sistematik tidak dapat diminimalkan dengan diversifikasi. Perubahan pasar akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi sehingga dapat mempengaruhi harga saham.
Tidak berpengaruhnya risiko sistematik (beta) terhadap harga saham mengindikasikan bahwa ketidakstabilan pasar menyebabkan sebagian besar investor membeli saham untuk tujuan laba jangka pendek berupa capital gain
sehingga risiko sistematik (beta) yang terjadi di pasar tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini dapat mendukung hasil penelitian yang dilakukan Almas Hijriah (2007) yang menunjukkan bahwa secara parsial Risiko Sistematik mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham.