• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Uji Kualitas Data 1.Uji Normalitas 1.Uji Normalitas

Dalam uji normalitas sebelum perbaikan data diketahui signifikansi dari variabel Harga Saham yang dihasilkan kurang dari 0,05 yang berarti data tidak normal, sedangkan variabel ROA, DER dan RsikoSistematik nilai signifikansinya lebih dari 0.05 yang berarti data sudah memenuhi normalitas. Tabel 4.3.1. adalah hasil uji normalitas setelah dilakukan transformasi.

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.3.1. hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap variabel penelitian pada regresi berganda menunjukkan bahwa distribusi data pada variabel harga saham (Y) tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti distribusi tidak normal. Sedangkan distribusi data pada variabel Return On Assets (X1) sebesar 0,113 Debt to Equity Ratio (X1) sebesar 0,056 dan Risiko Siatematik (X3) 0.458 mengikuti distribusi normal karena signifikan yang dihasilkan lebih besar dari 0,05.

Salah satu uji yang dapat dipakai untuk menormalkan data adalah uji outlier.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Harga

Saham (Y) ROA (X1) DER (X2)

Risiko X(3) N 56 56 56 56 Mean 20832.3571 7.1300 1.1823 .78916 Normal Parametersa Std. Deviation 47862.41604 5.77512 .84503 1.38660 4 Kolmogorov-Smirnov Z 3.068 1.199 1.338 .855

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .113 .056 .458

Tabel 4.3.2. Hasil Uji Outlier

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Harga Saham (Y) 56 41.25 2.22E5 2.0832E4 47862.41604

ROA (X1) 56 .04 29.05 7.1300 5.77512

DER (X2) 56 .13 3.65 1.1823 .84503

Risiko X(3) 56 -1.968 6.233 .78916 1.386604

Valid N (listwise) 56

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.3.2. menunjukkan bahwa pada variabel Harga Saham (Y), Return On Assets (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Risiko Sistematik (X3) terdapat outlier karena nilai Zscore yang dihasilkan melebihi selang ± 1.96.

Observasi yang dikategorikan sebagai outlier pada variabel rasio Harga Saham (Y), Return On Assets (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Risiko Sistematik (X3) adalah sebagai berikut:

a. Variabel Harga Saham (Y), outlier terjadi pada:

1. Observasi ke-5 yaitu PT.Aqua Golden Missisipi, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 3.46572.

2. Observasi ke-6 yaitu PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.17988.

3. Observasi ke-7 yaitu PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.17379.

4. Observasi ke-8 yaitu PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk Tahun 2009 dengan nilai Zscore 3.64397.

5. Observasi ke-13 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.04131.

6. Observasi ke-14 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 4.21185.

7. Observasi ke-15 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 5.96558.

8. Observasi ke-16 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.85492.

9. Observasi ke-18 yaitu PT. Fast Food Indonesia,Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.14493.

10. Observasi ke-19 yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 1.96859.

11. Observasi ke-20 yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.60822.

12. Observasi ke-23 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 1.99555.

13. Observasi ke-24 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.02299

14. Observasi ke-25 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia,Tbk dengan nilai Zscore 3.78670.

15. Observasi ke-26 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia,Tbk dengan nilai Zscore 3.90216.

16. Observasi ke-27 yaitu PT.Multi Bintang Indobesia, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.11678.

17. Observasi ke-28 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 4.30421.

18. Observasi ke-32 yaitu PT. Mayora Indah, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.16201

19. Observasi ke-37 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.12651.

20. Observasi ke-38 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.47358.

21. Observasi ke-39 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 3.60414.

22. Observasi ke-40 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.09696.

b. Variabel Return On Assets (X1), outlier terjadi pada:

1. Observasi ke-15 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.01681.

2. Observasi ke-16 yaitu PT. Delta Jakarta, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.24531.

3. Observasi ke-17 yaitu PT. Fast Food Indonesia,Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.21080.

4. Observasi ke-18 yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.21249.

5. Observasi ke-19 yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2008 dengan nilai 2.13853.

6. Observasi ke-20 yaitu PT. Fast Food Indonesia, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.16538.

7. Observasi ke-25 yaitu PT. Multi Bintang Indnesia, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.03494.

8. Observasi ke-26 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.03242.

9. Observasi ke-27 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.85362.

10. Observasi ke-28 yaitu PT. Multi bintang Indonesia, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 3.79599.

11. Observasi ke-37 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 1.96546.

12. Observasi ke-38 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.09836.

13. Observasi ke-39 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.10929.

14. Observasi ke-55 yaitu PT. Ultra Jaya Milk, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.47249.

c. Variabel Debt To Equity Ratio (X2), outlier terjadi pada:

1. Observasi ke-1 yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.51573.

2. Observasi ke-2 yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.92021.

3. Observasi ke-10 yaitu PT. Cahaya Kalbar, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.08721.

4. Observasi ke-21 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 1.99244.

5. Observasi ke-22 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.22912.

6. Observasi ke-23 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.28118.

7. Observasi ke-24 yaitu PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.31510.

8. Observasi ke-25 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.29694.

9. Observasi ke-26 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.00956.

10. Observasi ke-28 yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.31626.

11. Observasi ke-41 yaitu PT. Sekar Laut, Tbk tahun 2006 dengan nilai Zscore 2.18651.

12. Observasi ke-51 yaitu PT. Tunas Baru Lampung, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore 2.02688.

d. Variabel Risiko Sistematik (X3), outlier terjadi pada:

1. Observasi ke-2 yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 3.92624.

2. Observasi ke-8 yaitu PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore -2.32189.

3. Observasi ke-32 yaitu PT. Mayora Indah, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.03086.

4. Observasi ke-40 yaitu PT. Sinar Mas Agro Resources, Tbk tahun 2009 dengan nilai Zscore 2.29391.

5. Observasi ke-42 yaitu PT. Sukar Laut, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore -2.32284.

6. Observasi ke-43 yaitu PT. Sekar Laut, Tbk tahun 2008 dengan nilai Zscore -1.98857.

7. Observasi ke-50 yaitu PT. Tunas Baru Lampung, Tbk tahun 2007 dengan nilai Zscore 2.12733.

Berdasarkan penjelasan tersebut, ditunjukkan bahwa banyaknya data outlier yaitu 34 (tiga puluh empat) data atau observasi, sehingga data yang digunakan uji selanjutnya adalah sebanyak 56 – 34 = 22 data atau observasi. Setelah uji outlier, maka dilakukan uji normalitas lagi dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3.3. Hasil Uji Normalitas (2)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Harga Saham (Y) ROA (X1) DER (X2) Risiko X(3)

N 34 42 44 48

Mean 554.4571 4.4205 .8161 .65209

Normal Parametersa

Std. Deviation 499.20505 2.44249 .44199 .836105

Kolmogorov-Smirnov Z 1.124 .987 1.061 .531

Asymp. Sig. (2-tailed) .160 .284 .210 .941

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel diatas dapat ditunjukkan bahwa variabel Harga Saham (Y), Return On Assets (X1), Debt to Equity Ratio (X2) dan Risiko Sistematik (X3) berdistribusi normal karena nilai > 0,05.

4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik.

4.4.1.Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adnya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Dasar analisis yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) < 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. (Ghozali, 2006 : 96).

Tabel 4.4.1. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant)

ROA (X1) .917 1.090

DER (X2) .920 1.086

1

Risiko X(3) .982 1.018

a. Dependent Variable: Harga Saham (Y)

Berdasarkan tabel 4.4.1. menunjukkan nilai VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian dapat dipenuhi.

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006: 125). Menurut Santoso (2002:301) deteksi adanya heteroskedastisitas adalah:

a. Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas. Tabel. 4.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations Harga Saham (Y) ROA (X1) DER (X2) Risiko X(3) Correlation Coefficient 1.000 .508** .371 .090 Sig. (2-tailed) . .003 .057 .638 Harga Saham (Y) N 34 32 27 30 Correlation Coefficient .508** 1.000 .160 .045 Sig. (2-tailed) .003 . .372 .797 ROA (X1) N 32 42 33 35 Correlation Coefficient .371 .160 1.000 .177 Sig. (2-tailed) .057 .372 . .295 DER (X2) N 27 33 44 37 Correlation Coefficient .090 .045 .177 1.000 Sig. (2-tailed) .638 .797 .295 . Spearman's rho Risiko X(3) N 30 35 37 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan table 4.4.2. diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.4.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson (Dw-Test).

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika angka D -W test diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada Autokolerasi (Santoso, 2001 : 219)

Tabel 4.4.3. HasilUji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .642a .412 .314 386.08226 1.210

a. Predictors: (Constant), Risiko X(3), DER (X2), ROA (X1) b. Dependent Variable: Harga Saham (Y)

Sumber : lampiran 6

Berdasarkan tabel 4.4.3. nilai DW menunjukkan nilai sebesar 1.210 terletak di antara -2 hingga +2 dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ada Autokolerasi.

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen terkait