• Tidak ada hasil yang ditemukan

JKT / (K-1) F hit =

B. Pendekatan Biaya Investas

VII. ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PAD

7.5 Hasil Uji Statistik Metode SRI dengan Konvensional

Model fungsi produksi yang digunakan dalam menduga usaha tani padi adalah model fungsi Cobb Douglas. Uji t digunakan untuk melihat apakah variabel bebas berpengaruh secara nyata terhadap variabel tak bebas. Variabel bebas dalam usaha tani padi metode SRI adalah, pupuk (X1), benih (X2), air (X3), TKDK (X4). Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha tani padi SRI diduga dengan menggunakan model fungsi Cobb Douglas. Hasil regresi yang didapatkan :

ln Y = 1.04 + 0.136 ln X1 - 0.279 ln X2 + 0.775 ln X3 + 0.041 ln X4

Hasil model regresi untuk usaha tani metode SRI diketahui bahwa nilai P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf nyata 5 % , sehingga berdasarkan uji-F dapat diambil kesimpulan bahwa tolak H0 artinya pupuk, benih, air dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Berdasarkan

analisis regresi diperoleh koefisien determinasi (R-Sq) sebesar 0,819 Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 81,9 % pupuk, benih, air dan tenaga kerja dapat menjelaskan variasi produksi padi.

Variabel Koefiisen Regresi Standard Error Nilai t hitung Peluang VIF Konstanta 1,0437 0,8761 1,19 0,252 Pupuk 0,13570 0,09024 1,50 0,015** 1,895 Benih -0,2786 0,2148 -1,30 0,021*** 1,605 Air 0,7754 0,2212 3,50 0,003** 4,513 Tenaga Kerja 0,0413 0,3867 0,11 0,916 2,794 Kofisien determinasi R-Sq = 81,9% R-Sq(adj) * α = 0,01 ** α = 0,05 *** α = 0,1 = 77,0%

Berdasarkan hasil pendugaan model diperoleh nilai VIF untuk masing- masing memiliki nilai < 10, sehingga variabel yang digunakan dalam model tidak ada masalah multikolinearitas. Dalam model fungsi produksi Cobb Douglas nilai koefisien regresi merupakan nilai elastisitas dari masing-masing variabel tersebut, sedangkan penjumlahan dari nilai-nilai elastisitas dapat digunakan untuk menduga keadaan skala usaha. Elastisitas sebesar 1,713 menunjukan produksi padi belum optimal sehingga keuntungan maksimal akan didapat jika elastisitas produksi padi berada diantara nol sampai satu yaitu di daerah yang rasional. Hal ini seharusnya

yang diduga mempengaruhi produksi usaha tani dengan penerapan SRI adalah sebagai berikut:

A.Pupuk Kandang

Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa pupuk memiliki hubungan yang positif terhadap produksi padi karena semakin banyak pupuk yang digunakan maka produksi semakin tinggi. Dalam penelitian ini terlihat pupuk secara statistik memiliki hubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi usaha tani padi, dalam taraf α sama dengan 20 % dengan nilai-P sebesar 0,015. Pupuk memiliki nilai elastisitas 0,135 yang berarti setiap kenaikan 1 % pupuk kandang, maka akan meningkatkan produksi padi sebesar 0,135 %.

B. Benih

Dari hasil perhitungan hasil output minitab dapat diketahui bahwa benih mempunyai hubungan negatif terhadap produksi padi karena pada dasarnya pada sistem usaha tani SRI menggunakan bibit yang lebih sedikit dibandingkan konvensional. Dilihat dari nilai statistik dari benih, nilai-P lebih kecil pada taraf α 10 %. Hal ini menunujukan bahwa benih berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Benih memiliki nilai elastisitas sebesar -0,2786 yang berarti setiap kenaikan 1% benih menurunkan produksi sebesar 0,2786 %, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih melebihi dari anjuran.

C.Air

Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa air memiliki hubungan positif dengan produksi. Nilai koefisien air adalah 0,7754 ini menunjukan bahwa setiap kenaikan 1 % air akan meningkat produksi sebesar 0.7754 dengan asumsi ceteris paribus . Dilihat dari nilai-P nya menunjukan bahwa air berpengaruh

nyata terhadap produksi, karena P dari air memiliki nilai lebih kecil dari taraf α 5 %.

D.Tenaga Kerja

Pada umunya tenaga kerja dalam keluarga akan berpengaruh positif terhadap produksi padi. Jika semakin banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan dilihat dari kualitas tenaga kerja maka produksi padi akan meningkat. Dalam penelitian ini tenaga kerja memiliki hubungan positif dan namun tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi padi. TKDK memiliki nilai elastisitas sebesar 0,0413, yang berarti setiap kenaikan TKDK 1%, maka akan meningkatkan produksi sebasar 0, 0413 %. Nilai P dari tenaga kerja menunjukan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi.

Usaha tani padi metode konvensional dipengaruhi oleh Pupuk anorganik (X1), Benih (X2), air (X3), tenaga kerja (X4). Model fungsi produksi Cobb Douglas yang didapatkan untuk usaha tani padi penerapan konvensional adalah sebagai berikut :

ln Y = 3.50 + 0.590 ln X1 - 1.71 ln X2 – 0,112 ln X3 + 0,362 lnX4

Hasil uji-F menunjukan bahwa nilai p-value < p-alpha, sehingga dapat diambil kesimpulan tolak H0 artinya,pupuk, benih, air dan tenaga kerja secara bersama- sama berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Berdasarkan analisis regresi diperoleh koefisien determinasi (R-Sq) sebesar 0,458. Hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 45,8 % pupuk, benih, air dan tenaga kerja dapat menjelaskan variasi produksi padi.

Variabel Koefiisen Regresi Standard Error Nilai t hitung Peluang VIF Konstanta 3,498 1,430 2,45 0,027 Pupuk 0,5902 0,3115 1,89 0,078*** 1,8 Benih -0,1710 0,3202 -0,53 0,0601** 1,6 Air -0,1122 0,3543 -0,32 0.0756*** 4,0 Tenaga Kerja 0,6316 0,5171 1,22 0,241 3,8 Koefisien determinasi R-Sq = 77,2% R-Sq(adj) * α = 0,01 ** α = 0,05 *** α = 0,1 = 45,8%

Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi produksi usaha tani padi dengan penerapan konvensional adalah sebagai berikut:

A.Pupuk

Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa pupuk memiliki hubungan yang positif terhadap produksi padi karena semakin banyak pupuk yang digunakan maka produksi semakin tinggi. Dalam penelitian ini terlihat dari regresi pupuk memiliki hubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi usaha tani padi, dalam taraf α 10 % dengan nilai-P sebesar 0,078. Pupuk memiliki nilai elastisitas 0,5902 yang berarti setiap kenaikan 1% pupuk, maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,5902 %

Berdasarkan hasil perhitungan hasil output minitab dapat diketahui bahwa benih mempunyai hubungan negatif terhadap produksi padi konvensional, hal ini dilihat dari nilai elastisitas dari benih yaitu -0,1710. Dilihat dari nilai statistik dari benih, nilai-P lebih kecil dibandinkan dengan taraf α 10 %. Hal ini menunujukan. bahwa penambahan benih, tidak akan meningkatkan produksi tetapi malah sebaliknya akan menurunkan produksi.

c. Air

Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa air memiliki hubungan negatif dengan produksi.. dilihat dari nilai P nya menunjukan bahwa air berpengaruh nyata terhadap produksi, karena nilai-P dari air memiliki nilai lebih kecil dari taraf α 5 %. Nilai koefisien dari air -0,1122 artinya setiap kenaikan air 1 % akan menurunkan produksi sebesar 0,1122 %. Pada kondisi ini terjadi kelebihan penggunaan air, dimana penambahan air bukan meningkatkan produksi tetapi sebaliknya akan menurunkan produksi.

e.Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam keluarga berpengaruh positif terhadap produksi padi. Jika semakin banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga yang diperhitungkan dilihat dari kualitas tenaga kerja maka produksi padi akan meningkat. Dalam penelitian ini tenaga kerja memiliki hubungan positif dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi. TKDK memiliki nilai koefesien sebesar 0,6316, yang berarti setiap kenaikan TKDK 1 %, maka akan meningkatkan produksi sebasar 0,6316 %. Nilai-P dari tenaga kerja menunjukan bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi.

Dokumen terkait