• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL Univariat

Dalam dokumen Felix Kasim (Halaman 40-45)

(TPPRJ) RS SAKIT SETIO HUSODO KISARAN

3. HASIL Univariat

Tabel 1.Distribusi Waktu

ada hubungan waktu tunggu pendaftaran dengan kepuasan pasien di tempat registrasi rawat jalan di Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran.

Tabel 3.Hubungan Waktu Tunggu Pendaftaran dengan Kepuasan Pasien

Hasil penelitian yang di peroleh Total 47 38 77 62 124 100 bahwa responden yang mengalami

kategori waktu tunggu cepat sebanyak 70 orang (56,5%) dan responden yang mengalami kategori waktu tunggu lambat sebanyak 54 orang (43,5%).

Tabel 2DistribusiKepuasan Pasien di Tempat Pendaftaran Pasien Kepuasan

pasien

Frekuensi

n %

Puas

Tidak puas 77

47 62,1

37,9

TOTAL 124 100,0

Berdasarkan table 2 diatas bahwa pasien yang puas sebanyak 77 orang (62,1%) dan pasien yang tidak puas sebanyak 47 orang (37,9%).

Bivariat

Berdasarkan table 3 bahwa bahwa sebanyak 70 orang (100,0%) responden mengalami waktu tunggu cepat dengan puas dan tidak ada responden yang mengalami waktu tunggu cepat dengan tidak puas.

Sebanyak 7 orang (6%) responden mengalami waktu tunggu lambat dengan puas dan sebanyak 47 orang (38%) responden yang mengalami waktu tunggu lambat dengan tidak puas. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Squere menunjukan bahwa pValue (0.010) < α (=0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian mayoritas responden mengalami kategori waktu tunggu cepat sejumlah 70 orang (56,5%). Hal ini sesuai dengan pendapat Aditama (2010) yang menyatakan bahwa waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan dari tempat pendaftaran atau loket sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Kategori jarak antara waktu tunggu dan waktu sentuh yang diperkirakan bisa memuaskan atau kurang memuaskan pasien antara lain saat pasien akan mendafatar ke bagian registrasi, maka pasien akan melengkapi berjas-bekas yang dibutuhkan untuk proses pengimputan sampai mereka menerima karcis sebagai nomor antrian dalam mendapatan layanan kesehatan. Ketika nomor mereka panggil oleh tenaga kesehatan maka pasien tersebut akan memasuki ruangan sesuai dengan jenis penyakit yang mereka alami, sehingga dokter atau tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan tindakan medis untuk menyembuhkan sakit meraka.

TungguPen

Waktu Tingkat Kepuasan

Total P,val Waktu

Tunggu

Frekuensi Tunggu n % n % n %

Cepat Lambat

70 54 56,5

43,5 Cepat 0 0 70 56 70 56 0.01

0

TOTAL 124 100,0 Lambat 47 38 7 6 54 44

39 Apabila pasien dari awal datang

sampai menerima kartu larcis membutuhkan waktu sekitar 30 menit, maka dapat dikatakan bawha ini termasuk kategori cepat, namum sebaliknya jika respon mereka lebih dari 30 menit maka ini dikatakan lama atau lambat, sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan pasien.

Waktu tunggu pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan bisa berdampak positif terhadap tingkat evaluasi layanan dan menemukan pengalaman tunggu pada keseluruhan evaluasi pada tingkat layanan. Waktu menunggu konsumen padapelayanan jasa kesehatan merupakan bagian dari respon awal bagi setiap pasien yang akan dilakukan secara baik. Hasil penelitian waktu tunggu secara obyektif yaitu jalannya waktu yang diukur penulis dengan stopwatch sebelum memperoleh layanan. Waktu tunggu subyektif yaitu waktu tunggu pendaftaran lebih dari 10 menit. Secara aspek kognitif waktu tunggu lebih dari 15 menit dinilai pasien dapat diterima karena jumlah pasien yang banyak.

Secara aspek afektif waktu tunggu menyebabkan bosan.

Hasil penelitian menunjukkan pasien yang puas sebanyak 77 orang (62,1%), tingkat puas maupun tidak puas pada pelayanan kesehatan pada pasien banyak disebabkan oleh berbagai faktor lainnya. Kepuasan pasein merupakan point penting dalam persaingan bisnis setiap instansi apapun guna meraih nilai yang baik dari pemerintah (Prastiwi, 2007).

Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan pada kepuasan pasien.

Pasien adalah orang yang karena kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan pengawasan dan

perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan.

Waktu tunggu tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dari usaha layanan jasa. Evaluasi waktu tunggu oleh konsumen dipengaruhi secara negatif oleh persepsi waktu tunggu. Hal yang penting diperhatikan bahwa baik ekspektasi maupun hasil akan mempengaruhi evaluasi pelanggan terhadap waktu. Tingkat ketidakpuasan pelanggan dalam menunggu dapat dikurangi dengan cara mengatur persepsi waktu tunggu pelanggan.

Pendekatan lainnya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kepuasan

konsumen selama jeda

waktumenunggu. Unsur kenyamanan meliputi ruang pelayanan yang bersih, ruang tunggu yang bersih dan nyaman, toilet bersih dan lain-lain. Kenyamanan merupakan suatu tindakan untuk menjamin tingkat keamanan dalam lingkungan unit fasilitas kesehatan sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap risiko-risiko yang tidak di inginkan, unsur kecepatan pelayanan meliputi petugas menyelesaikan tugasnya dengan cepat, sistem antrian yang ada berjalan dengan cepat dan lancer.

Pelayanan kesehatan dipandang baik sebab mereka dapat dilayani dengan cepat tanpa menunggu lama.

Menurut asumsi peneliti bahwa kepuasan pasien sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor yang paling sering dirasakan pasien menjadi penyebab ketidakpuasan adalah waktu tunggu. Persepsi waktu tunggu, kepuasan terhadap informasi yang diberikan saat terjadi keterlambatan, dan kepuasan terhadap lingkungan tunggu. Aspek subyektif dan obyektif

40 waktu tunggu memiliki dampak negatif

pada respon kognitif dan afektif pelanggan dalam menunggu. Persepsi waktu tunggu mempengaruhi dimensi kognitif dari penilaian waktu oleh pelanggan. Pelanggan yang menunggu tidak hanya mengeluarkan biaya secara ekonomi, namun juga memiliki efek psikologis yakni ketidakpastian tentang lamanya waktu tunggu sehingga merasa stres.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat sebanyak 7 orang (13,0%) responden mengalami waktu tunggu lambat dengan puas pasien hal tersebut dikarenakan pasien tersebut menggunakan pembayaran BPJS PBI (penerima bantuan iuran) sehingga pasien hanya bisa menerima dengan keadaannya. Persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan tidak hanya dari waktu tunggu tetapi dari sikap perawat terutama perawat tidak memberi informasi tentang peraturan yang ada, perawat tidak memberikan kesempatan bertanya.Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu perusahaan atau rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu system untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rachmadi (2010) dengan judul Hubungan Waktu Tunggu Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD

Kabupaten Karimun yang

mengungkapkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara waktu tunggu dengan kepuasan pasien rawat jalan RSUD Kabupaten Karimun hasil korelasi variabel xy (rxy) = 0,430 dengan p<0,05 yang berarti semakin singkat waktu tunggu pasien maka akan

meningkatkan kepuasan pasien umum rawat jalan dan sebaliknya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarastri (2011) mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di Instalasi Rawat Jalan RSU TUGUREJO Semarang. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara faktor waiting time dengan keppuasan pasien rawat jalan (nilai p=0,011 dengan alpha=0,05).

Angka koefiesien korelasi antara faktor waiting time dengan kepuasan pasien yaitu 0,511 dan angka koefiesien korelasi antara faktor waiting time dengan kepuasan pasien sebesar 0,508.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriany yang berjudul hubungan waiting time dengan kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.

Berdasarkan penelitian diperoleh 60,2%

responden mengatakan waiting time cepat dan 59,2% mengatakan puas. Uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara waiting time dengan kepuasan pasien rawat jalan, p value = 0,019.

Menurut asumsi peneliti bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasaan pasien adalah waktu tunggu pelayanan, jika pelayanan yang diterima oleh pasien cepat maka pasien akan merasa puas, sebaliknya apabila waktu tunggu pelayanan pasien lama maka pasien akan merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas baik mulai dari pendaftaran sampai dengan pelayanan yang ada.

5. KESIMPULAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan maa dapat di simpulkan pada penelitian ini yaitu:

41 1. Waktu tunggu pendaftaran pada

kategori cepat sebesar 56,5%.

2. Kepuasan pasien pada kategori puas sebesar 62,1%).

3. Ada hubungan waktu tunggu pendaftaran dengan kepuasan pasien di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) nilai p(0,010) α<(0,05) .

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y. 2011.

Manajemen Administrasi Rumah Sakit . UI Press. Jakarta Assauri,

Sofyan. 2011.

ManajemenPemasaran (Dasar, Konsep Dan Strategi).

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Budiastuti, 2011. Pelayanan Kesehatan.

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Jakarta : Author.

Demoulin, 2010. Tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap ketepatan waktu pelayanan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas

Ranotana Weru

Kecamatan Wanea Kota Manado, fakultas kedokteran Samratulangi, Manado.

Dewi. 2015. Hubungan Waktu Tunggu Pendaftaran Dengan Kepuasan Pasien Di Tempat Pendaftarn Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) RSUD Sukoharjo.

Febriyanti DH. 2013. Deskripsi Faktorfaktor yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Pendaftaran di TPPRJ RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2013.

Gunarso, Singgih D. dan Ny. Singgih D.

Gunarso. 2010. Psikologi untuk Membimbing, Jakarta

MuliaHidayat, B., 2010. Bukti Empiris Kebijakan Asuransi Kesehatan Sosial: Analisis Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (Sakerti). Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 13(03), pp.117–125.

Imbalo, 2012. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. EGC, Jakarta

Indarjati. 2010. Kepuasan Pasien.

Pranata No.1. Th. IV

Nofiana, Hendri dan Sugiarsi, Sri. 2011.

Hubungan Mutu

PelayananPendaftaran Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di

Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar.

Jurnal Kesehatan. 5 (1) : 90-106 Nursalam, 2010. Manajemen

Keperawatan.Salemba, Jakarta Rachmadi. 2010. Hubungan Waktu

Tunggu Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD Kabupaten Karimun.

Robbins, S.P. 2012. Perilaku Organisasi:

Konsep, Kontroversi dan Aplikasi . (Jilid 1 dan 2) Edisi bahasa Indonesia. Alih bahasa:

Pujaatmaka,H. Jakarta : PT.Prenhallindo

Salimah. 2011. Kepuasan

Pasien:http://nursingpractice.co m.

Sastroasmoro dan Ismael. 2014. Dasar- dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto Sugiyono. 2013. Statistik untuk

Penelitian.Bandung : ALFABETA Suryawati. 2011. Kepuasan Pasien

Rumah Sakit (Tinjauan Teoritis dan Penerapannya Pada

42 Penelitian). [Thesis]. Semarang :

UNDIP.

Taylor, S.E., Peplau, L.A., Sears, D.O.

2014 . Psikologi Sosial (edisi ke dua belas). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Utami. 2013. Hubungan Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSU Assalam Gemolong.

Wahyuningsih N. 2010. Analisis Lost Patient di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Pertamina Jaya Tahun 2008. [Thesis]. Jakarta, Universitas Indonesia.

43

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN DENGAN

Dalam dokumen Felix Kasim (Halaman 40-45)

Dokumen terkait