48
HUBUNGAN FASILITAS RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN
49 1. PENDAHULUAN
Era globalisasi memberikan dampak arus kompetisi terjadi dalam segala bidang termasuk bidang kesehatan semakin ketat. Setiap organisasi pelayanan kesehatan dan semua elemen didalamnya harus berupaya meningkatkan mutu pelayanan yang berkesinambungan untuk mempertahankan eksistensinya (Sulistyo, 2016). WHO mendorong seluruh negara untuk mengembangkan jaminan kesehatan seluruh penduduknya (Universal Health Coverage), dengan jaminan kesehatan tersebut semua penduduk di negara yang mengembangkan jaminan kesehatan ini termasuk peserta jaminan kesehatan (WHO, 2010).
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup dengan layak dan produktif sehingga diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali dalam biaya dan mutu pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan kesehatannya dan negara bertanggung jawab mengatur agar hak hidup sehat bagi seluruh rakyat dapat terpenuhi (Hafid, 2014).
Penelitian leoganda dan basri 2016 menyebutkan tentang hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS, terdapat hubungan antara kedua variabel.
Berdasarkan hasil penelitan bahwa pada fasilitas rawat inap masih kurang, salah satunya adalah pada ruangan masih terdapat tempat tidur pasien yang tidak ada penghalangnya serta alat yang seharusnya bisa membantu dalam penanganan pasien masih ada yang tidak berfungsi yaitu tabung oksigen.
Penelitian yang dilakukan oleh Dabri dkk (2013) dalam penelitiannya yang berjudul analisis hubungan
kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien BPJS di rumah sakit atma husada mahakam samarinda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53% responden menyatakan ketidakpuasannya terhadap sarana ruang rawat inap rumah sakit. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kebersihan ruangan, kebersihan toilet yang ada di ruang rawat inap. Suasana yang bising saat jam besuk ketika pengunjung datang, sprei yang kotor tidak selalu diganti oleh petugas, adanya serangga dan tempat tidur yang kurang bersih dapat mengurangi rasa nyaman. Terdapat beberapa ruangan yang terkadang kurang nyaman seperti ruangan pasien terasa pengap, panas karena kurangnya kipas angin untuk mengurangi rasa panas.
Jumlah data pasien rawat inap di Rumah Sakit Setio Husodo sebanyak 12,634 jiwa, sedangkan untuk kelas II pada bulan September berjumlah 415 jiwa. Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti di Rumah Sakit Setio Husodo terdapat 10 pasien mengatakan masih kurang nyaman dengan fasilitas yang disediakan.
Alasan dari ketidaknyamanan tersebut berkaitan dengan kebersihan setiap ruangan seperti kebersihan toilet dalam ruang rawat inap, sprei yang kotor, terdapat serangga pada diet pasien dan tempat tidur yang kurang bersih serta ruangan pasien yang terasa pengap dan panas dikarena fasilitas yang tidak bisa digunakan seperti kipas angin yang rusak.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di rumah sakit Setio Husodo Kisaran. Populasi adalah pasien BPJS kelas II di rumah sakit Setio Husado Kisaran. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
50 probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 81 pasien rawat inap BPJS. Metode pengukuran data dalam penelitian ini dengan menggunakaan kuesioner. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang diteliti yaitu variabel independen (Fasilitas Ruang Rawat Inap) dan variabel dependen (Kepuasan Pasien BPJS), sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan α
= 0,05.
3. HASIL
Fasilitas ruang rawat inap disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Fasilitas Pasien BPJS Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran
Fasilitas Jumlah % Baik
Tidak Baik 30
51 37,7
63,0
Total 81 100,0
Tabel 1 menunjukkan bahwa berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan kepada pasien rawat inap di rumah sakit Setio Husodo diketahui 43 pasien (53.1%) masuk ke kategori fasilitas baik dan 38 pasien (46.9%) masuk ke fasilitas tidak baik.
Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien rawat inap pada rumah sakit setio husodo disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Kepuasan Pasien BPJS
Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran Kepuasan Jumlah %
Puas Tidak Puas
30 51
37,7 63,0
Total 81 100
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan kepada pasien rawat inap di Rumah Sakit Setio Husodo diketahui 30 pasien (37.7%) dikategorikan Puas dan 51 pasien (63.0%) masuk ke kategori Tidak Puas.
Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien BPJS Hasil bivariat yang diamati meliputi hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan kepuasan pasien BPJS disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien
BPJS Rumah Sakit Setio Husodo Kisaran
Fasilitas
Kepuasan Pasien
Total Puas Tidak p
Puas
f % f % f % Baik 23 28,4 20 24,7 43 53,1
0,002 Tidak
Baik
7 8,6 31 38,3 38 46,9 Total 30 37,0 51 63,0 81 100,0
Tabel 3 menunjukkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan uji chi square di dapatkan nilai p (0.002) ≤ α (0,05%) Artinya Ha diterima sehingga dapat disimpulkan ada hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan kepuasan pasien BPJS di Rumah Sakit Setio Husodo.
4. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diketahui bahwa dari 43 pasien yang menyatakan fasilitas ruang rawat inap di Rumah Sakit Setio Husodo baik terdapat 23 (28,4%) yang menyatakan puas dan 20 pasien (24,7%) yang tidak puas. Dari 38 pasien yang menyatakan fasilitas tidak baik Rumah Sakit Setio Husodo tidak baik terdapat 7 pasien (8,6%) dan 31 pasien (38,3%) yang tidak puas . Hasil
51 penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Basri (2016), yang menyatakan ada hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS dengan nilai P=0,034 yang berarti ada hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS, dengan derajat kolerasi hubungan r=0,426 yang artinya mempunyai kolerasi. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Andriani pada tahun 2009 hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabupaten Magelang dengan p=0,000
< p=0,005. Besar nilai korelasi antara fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien sebesar 0,0514.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian antar hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan kepuasan pasien badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) di Rumah Sakit Setio Husodo dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. Y. 2010. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. UI Press. Jakarta
Aditama,. 2008. Pengertian Rumah Sakit dan Pembagian Rumah Sakit.
Jakarta: Salemba Medika.
Ananda, Rizky, 2015. Hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien pengguna badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) di
puskesmas tomuan kota Pematangsiantar tahun 2015.
Andiriani 2009. Hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di badan pelayanan kesehatan rumah sakit umum daerah kabupaten magelang.
Idahwati. Hubungan Fasilitas Ruang Rawat Inap Dengan Tingkat Kepuasan Pasien BPJS.
http://download.portalgaruda.
Julia, Ratna, 2015. Hubungan kualias pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas pariwisata pantai cermin kabupaten serdang bedagai tahun 2015.
Kementerian Kesehatan R.I. 2013.
BPJS Kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan. pp: 2-27.
Noviandri, Theresia, 2012. Faktor faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Puskesmas Di Wilayah Jambi Tahun 2012.
http://download.portalgaruda.org Sastroasmoro, Sudigdo. 2011, Metode
Penelitian Klinis. Sagung Seto, Jakarta.
Supranto, J, 2010. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta : Rineka Cipta.
Suratmi, Punguh, 2013. Hubungan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasaan pasien di ruang bougenville RSUD dr.Soegiri Lamongan.
Tawil, O, 2015, Hubungan Antara Fasilitas Sanitasi Ruang Rawat Inap Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUD Datoe Binakang Kabupaten Bolaang Mongondow.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24, 2011. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Republik Indonesia.