BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Utama Penelitian
Berikut ini akan dijabarkan tentang hasil pengolahan data mengenai
pengaruh kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku
yang dipersepsikan terhadap intensi OCB yang diperoleh dengan teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunkan program spss versi 18.0 for window. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 18.
Hasil Perhitungan Analisis Regresi
Model Nilai F Signifikansi
1 8.887 0.000
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F = 8.887 dan nilai p = 0.000 dimana nilai p < 0.05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel
kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang
dipersepsikan berpengaruh terhadap intensi OCB. Dengan demikian, hipotesis utama dalam penelitian ini dapat diterima yaitu kepribadian agreeableness, sikap,
norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan secara bersama-sama mempengaruhi intensi OCB. Kemudian didapatkan perhitungan koefisien korelasi seperti pada tabel berikut.
Tabel 19. Hasil Analisis Korelasi
Model Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi
1 0.570 0.324
Berdasarkan Tabel 19 diatas menunjukkan bahwa variabel kepribadian
agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan berpengaruh kuat sebesar 0.570 terhadap intensi OCB
Nilai tersebut berarti kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan mempengaruhi secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel intensi OCB sebesar 32%, sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi intensi meliputi masa kerja, kepuasan kerja, jenis kelamin. Selanjutnya, koefisien regresi akan digambarkan dalam tabel berikut.
Tabel 20
Hasil Koefisien Regresi
Model Koefisien Korelasi
Kepribadian
agreeableness
0.282 0.000 Sikap 0.104 0.24
Norma subjektif 0.152 0.010
Kontrol perilaku yang dipersepsikan
Adapun persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah Y’ = β0 +
β1X1+β2X2 + β3X3. Intensi OCB dilambangkan ( Y), Kepribadian
agreeableness (X1), sikap (X2), norma subjektif (X3), kontrol perilaku yang dipersepsikan. Hasil analisa data pada tabel 20 yang didasari oleh rumus, maka persamaan garis regresi adalah Y’= 54.675 + 0.282 X1 + 0.104 X2 + 0.152 X3 + 0.023 X4. Persamaan garis regresi ini menunjukkan jika tidak ada kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dipersepsikan maka skor intensi menguat sebesar 54.675. Koefisien regresi 0.282 pada kepribadian mengambarkan setiap kepribadian penambahan 1 satuan kepribadian
agreeableness akan meningkatkan intensi sebesar 0.282, koefisien regresi 0.104 sikap. Menggambarkan setiap sikap penambahan 1 satuan sikap akan meningkatkan intensi sebesar 0.104, koefisien regresi 0.152 norma subjektif,
menggambarkan setiap norma subjektif penambahan 1 satuan norma subjektif
akan meningkatkan intensi sebesar 0.152. koefisien regresi 0.023 kontrol perilaku
yang dipersepsikan mengambarkan setiap kontrol perilaku yang dipersepsikan
penambahan 1 satuan kontrol perilaku yang dipersepsikan akan meningkatkan
intensi 0.023. Pengaruh masing-masing variabel independen akan digambarkan pada tabel berikut.
Tabel 21
Koefisien Variabel Penelitian
Model Nilai R Nilai R2 Signifikansi
Kepribadian
agreeableness
0.549 0.30 0.000
Sikap 0.186 0.03 0.024
Norma subjektif 0.97 0.94 0.010
Kontrol perilaku yang dipersepsikan
Variabel kepribadian agreeableness memiliki r sebesar 0. 549, sehingga r2 =
0,30 menunjukkan bahwa agreeableness memiliki pengaruh terhadap intensi
sebesar 30 % kemudian, variabel sikap memiliki r sebesar 0. 186, sehingga r2 = 0,03 yang menunjukkan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap intensi 3% .
Norma subjektif memiliki r sebesar 0.97 sehingga r2 = 0.94 yang menunjukkan
bahwa norma subjektif memiliki pengaruh terhadap intensi 94 % kemudian variabel kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki r sebesar 0,000 sehingga r2 = 0 yang menunjukkan bahwa kontrol perilaku yang dipersepsikan memiliki pengaruh terhadap intensi 0%. Dari keempat variabel yaitu kepribadian
agreeableness, sikap, norma subjektif memiliki pengaruh terhadap intensi OCB sedangkan kontrol perilaku yang dipersepsikan tidak memiliki pengaruh akan tetapi masih signifikan terhadap intensi OCB.
Berdasarkan data penelitian, maka hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik kepribadian agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 22
Data Hipotetik dan Data Empirik
Data hipotetik Data empirik
Variabel N Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Agreeablenes 79 25 125 75 25 91 130 112.4 9.96 Sikap 79 7 175 91 28 77 175 133.2 31.42 Norma subjektif 79 7 175 91 28 76 175 126.3 32.30 Kontrol perilaku yang dipersepsikan 79 8 200 96 32 84 200 139.3 36.07
Berdasarkan Tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik
agreeableness sebesar 112.4 sementara mean hipotetik sebesar 75. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dan hipotetik maka mean hipotetik lebih kecil daripada mean empirik maka sifat agreeableness yang dimiliki individu lebih positif terhadap intensi OCB dari pada rata-rata populasi umumnya.
Variabel sikap, mean empirik 133.2 sementara mean hipotetik sebesar 91. Jika dilihat perbandingan maka mean hipotetik lebih kecil daripada mean empirik maka sikap yang dimiliki individu lebih positif terhadap intensi OCB daripada populasi pada umumnya.
Variabel norma subjektif, mean empirik 126,3 sementara mean hipotetik 91. Jika dibandingan mean empirik dan mean hipotetik maka mean hipotetik lebih kecil bila dibandingkan dengan mean empirik. Dengan demikian dapat dikatakan rata - rata populasi berpandangan negatif terhadap intensi OCB dibadingkan dengan pandangan subjek penelitian.
Variabel kontrol perilaku yang dipersepsikan, mean empirik sebesar 139,3
sementara mean hipotetik 96. Jika dibandingkan antara mean empirik dan
hipotetik maka mean hipotetik lebih rendah bila dibandingkan dengan mean
empirik. Dengan demikian maka kontrol kendali yang dimiliki subjek untuk intensi OCB lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata populasi pada
umumnya. Sementara untuk variabel intensi, mean empirik 89.6 dibandingkan
dengan mean hipotetik 96 maka didapat bahwa mean empirik lebih kecil bila
dibandingkan dengan mean hipotetik maka intensi OCB yang dimiliki subjek lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata populasi pada umumnya.
Kategorisasi variabel agreeableness, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku yang dipersepsikan dan intensi OCB akan dibagi dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah berdasarkan distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standar (Azwar, 2003). Skor akan digolongkan dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan rumus sebagai berikut:
X ≥ M + 1. SD = Tinggi
M – 1. SD ≤ X < M + 1. SD = Sedang X < M – 1. SD = Rendah
Berdasarkan kategori tinggi sedang dan rendah berdasarkan rumus diatas maka keempat variabel dikategorikan satu persatu. Adapun kategorinya adalah sebagai berikut:
a. Kategori Skor Agreeableness
Kategori skor agreeableness dapat dilihat dari tabel 23 dibawah ini.
Tabel 23
Gambaran Skor Agreeableness
NO Skor Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 100 Tinggi 77 orang 97.5 %
2 50< X< 100 Sedang 2 orang 2.5 %
3 X ≤ 50 Rendah - -
Total 79 orang 100 %
Pada skala agreeableness, kisaran skor tinggi hal ini berarti kisaran skor lebih mengarah pada kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 23 diatas menunjukkan subjek yang berada pada kategori tinggi sebanyak 77 orang (97.5 %) dan subjek yang berada pada kategori sedang berjumlah 2 orang (2.5 %).
b. Kategori Skor sikap
Tabel 24 Kategori Skor Sikap
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 119 Tinggi 51 orang 64,5 %
2 63 < X< 119 Sedang 28 orang 35.5 %
3 X ≤ 63 Rendah - -
Total 79 orang 100%
Pada skala sikap, skor mayoritas pada kategori tinggi yang menunjukkan bahwa sikapnya masing-masing karyawan sangat tinggi pada intensi OCB. Hal ini didapat dari kategori tinggi berada pada urutan terbanyak yang berjumlah 51 orang (64.5%) kemudian disusul oleh kategori sedang sebesar 28 orang (35.5%) sementara untuk kategori rendah tidak ada.
c. Kategori Skor Norma subjektif Tabel 25
Kategori Skor Norma Subjektif
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 119 Tinggi 41 orang 51.9
2 63 < X< 119 Sedang 38 orang 48,1
3 X ≤ 63 Rendah - -
Total 79 orang 100%
Pada skala norma subjektif, skor tertinggi berada pada kategori tinggi yang berjumlah 41 orang (51.9%) serta ditambah lagi pada kategori sedang berjumlah 38 orang (48,1%) yang berarti dukungan orang-orang disekitar subjek penelitian besar untuk intensi OCB. Dengan demikian maka orang-orang sekitar turut mendukung individu dalam memunculkan intensi OCB.
d. Kategori Skor Kontrol perilaku yang dipersepsikan Tabel 26
Kategori Skor kontrol perilaku yang dipersepsikan
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 128 Tinggi 35 orang 44.3 %
2 64< X< 128 Sedang 44 orang 55.7%
3 X ≤ 64 Rendah - -
Total 79 100%
Pada skala kontrol perilaku yang dipersepsikan didapat skor teringgi
berada pada kategori sedang yang berjumlah 44 orang (55.7%) serta pada kategori tinggi berjumlah 35 orang (44,3%). Berdasarkan kategori tersebut didapatkan bahwa kontrol perilaku yang dipersepsikan individu kurang begitu besar terhadap intensi meskipun demikian akan tetapi pengaruhnya juga tidak terlalu sedikit.
e. Kategori Intensi OCB
Tabel 27
Kategori Skor Intensi OCB
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1 X 73.3 Tinggi 79 100%
2 46.7 < X < 73.3 Sedang - -
3 X ≤ 46.7 Rendah - -
Total 79 100 %
Pada skala ini intensi OCB, kategori skor subjek lebih mengarah pada kategori tinggi hal ini berarti kecendrungan subjek untuk melakukan OCB tinggi. Hal ini terlihat seluruh subjek penelitian berada pada kategori tinggi yaitu berjumlah 79 orang (100%) sementara untuk kategori sedang dan rendah