• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

2. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 3 kelompok siswa dengan tingkat prestasi belajar yang berbeda. Kelompok pertama, yaitu kelompok siswa dengan prestasi belajar tinggi. Kelompok kedua, yaitu kelompok siswa dengan prestasi belajar sedang dan kelompok ketiga, yaitu kelompok siswa dengan prestasi belajar rendah. Dari masing-masing kelompok diambil 2 orang responden. Untuk responden dari kelompok tinggi diwakili oleh siswa M dan siswa G, untuk responden dari kelompok sedang diwakili oleh siswa T dan siswa AJ, dan untuk responden dari kelompok rendah diwakili oleh siswa L dan siswa AF.

Berikut hasil wawancara dalam data interpretasi:

a. Responden yang mewakili kriteria siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelompok tinggi

1) Siswa M

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1,5,10,17, dan 18 (lihat lampiran 1). Pada soal nomor 1, siswa diminta untuk menghitung jarak horizontal benda sampai menyentuh tanah. Siswa ini sudah menjawab dengan benar, namun alasannya salah. Menurutnya jarak horizontal maksimum dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, karena jarak maksimum diukur disumbu-x, dan pada sumbu-x berlaku gerak lurus berubah beraturan. Alasan yang benar adalah jarak horizontal maksimum merupakan jarak maksimum yang dicapai benda, dan pada sumbu-x berlaku gerak lurus beraturan.

Soal nomor 5, siswa diminta untuk mencari persamaan vektor kecepatan pada gerak peluru. Siswa ini menjawab dengan benar, namun alasan salah. Dia berpendapat bahwa kelajuan benda pada sumbu-x pada gerak parabola bergantung pada percepatan gravitasi, sama halnya dengan alasan nomor 1 di atas. Alasan

56

yang benar adalah kelajuan benda pada sumbu-x selalu tetap, sedangkan pada sumbu-y selalu berubah.

Soal nomor 10, siswa diminta menghitung perbandingan kecepatan benda pada posisi yang berbeda jika ditinjau dari sumbu-x. Siswa ini menjawab dengan benar, yaitu 1:1. Namun alasannya salah, menurutnya posisi benda pada saat di no. 2 (ketika benda naik) dan di no. 4 (saat benda turun) adalah sama tinggi, sehingga kecepatannya akan sama. Siswa ini tidak memperhatikan kecepatan yang berlaku pada sumbu-x maupun sumbu-y. Padahal yang sebenarnya adalah jika ditinjau pada sumbu-x, kecepatan benda diposisi manapun akan sama, karena kecepatan benda pada sumbu-x selalu tetap.

Soal nomor 17, pada soal ini siswa diminta mencari tahu penyebab planet-planet tetap berada pada orbitnya. Siswa ini menjawab karena adanya percepatan sentripetal. Namun pada pilihan alasan dia menjawab karena gerak planet selalu mengikuti porosnya. Alasan yang benar adalah karena percepatan sentripetal merupakan percepatan yang arahnya selalu mengarah ke pusat lingkaran.

Soal nomor 18 sama halnya seperti nomor 17, siswa diminta mencari tahu penyebab pengendara motor pada permainan “tong setan” tetap berada pada lintasannya. Dia juga menjawab karena adanya percepatan sentripetal, namun kali ini alasannya karena percepatan sentripetal merupakan percepatan yang arahnya selalu menyinggung lingkaran.

2) Siswa G

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 2,6 dan 10 (lihat lampiran 1). Pada soal nomor 2 siswa diminta untuk menghitung tinggi maksimum pada gerak parabola. Siswa ini sudah menjawab dengan benar, yaitu 5 meter. Hanya saja alasannya masih salah. Dia berpendapat bahwa tinggi maksimum merupakan tinggi yang dicapai ketika kecepatan benda di puncak maksimum. Alasan yang benar, yaitu tinggi maksimum dicapai ketika kecepatan benda di puncak sama dengan nol.

Soal nomor 6 menanyakan mengenai gerak yang berlaku pada sumbu-x. Siswa ini menjawab bahwa pada sumbu-x berlaku gerak lurus beraturan, alasannya karena sumbu-x merupakan garis horizontal. Jawaban yang dia berikan

57

sudah benar, namun alasannya salah. Alasan yang benar adalah karena gerak pada sumbu-x merupakan gerak dengan kecepatan konstan.

Pada soal nomor 10, sama halnya dengan siswa M. Siswa ini menjawab dengan benar pada pilihan jawaban, namun salah pada pilihan alasan. Dia beranggapan bahwa, karena posisi no. 2 dan no. 4 berada pada ketinggian yang sama maka kecepatannya pun akan sama besar. Sehingga perbandingan kecepatan benda 1:1.

b. Responden yang mewakili kriteria siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelompok sedang

1) Siswa T

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1,2,4, dan 10 (lihat lampiran 1). Pada soal nomor 1 sama halnya dengan siswa M, siswa ini memilih alasan bahwa jarak horizontal maksimum dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Dia berpendapat bahwa jarak horizontal sama dengan jarak mendatar, sehingga dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Padahal yang dipengaruhi gravitasi adalah gerak pada sumbu-y.

Pada soal nomor 2 siswa ini menjawab 5 meter pada pilihan jawaban. Sedangkan untuk pilihan alasan sama dengan siswa G, dia menjawab tinggi maksimum dicapai ketika kecepatan benda di puncak maksimum. Dan sama dengan kasus pada nomor 4, yang meminta siswa untuk menghitung tinggi maksimum benda. Siswa ini pun memberikan alasan yang sama bahwa tinggi benda dicapai ketika kecepatan benda di puncak maksimum.

2) Siswa AJ

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 2,4 dan 10 (lihat lampiran 1). Pada soal nomor 2 dan 4 sama seperti siswa T, siswa ini beranggapan bahwa tinggi maksimum dicapai ketika kecepatan benda di puncak maksimum. Dan pada soal nomor 10 sama seperti siswa-siswa sebelumnya, siswa ini juga beranggapan bahwa posisi benda pada saat no. 2 dan no. 4 adalah sama tinggi sehingga kecepatan benda sama besar.

58

c. Responden yang mewakili kriteria siswa yang mengalami miskonsepsi pada kelompok rendah

1) Siswa L

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 2,4,10,14, dan 15 (lihat lampiran 1). Pada saol nomor 2 dan 4 sama dengan siswa-siswa sebelumnya, siswa ini pun menjawab bahwa tinggi maksimum dicapai ketika kecepatan benda di puncak maksimum pada pilihan alasan. Soal nomor 10, siswa ini menjawab 1:1 pada pilihan jawaban. Dia berpendapat bahwa karena sudut yang dibentuk pada gerak parabola (berdasarkan gambar grafik) sama besar, maka kecepatannya pun akan sama besar. Berdasarkan hasil wawancara pada soal nomor 14 dan 15, siswa ini belum dapat membedakan antara integral dengan turunan. Sehingga pada pilihan alasan dia hanya menebak-nebak saja, padahal dia sendiri belum paham mengenai integral dan turunan.

2) Siswa AF

Menurut hasil wawancara siswa ini mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1,9 dan 10 (lihat lampiran 1). Pada soal nomor 1 sama seperti siswa M dan siswa T, siswa ini pun beralasan bahwa jarak horizontal dipengaruhi oleh percepatan gravitasi karena arahnya yang mendatar. Jadi dia beranggapan karena arahnya mendatar, maka jaraknya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.

Pada soal nomor 9, siswa diminta untuk mencari tahu dimana posisi apel akan jatuh jika dilemparkan ke atas dengan posisi si anak berada di dalam kereta yang sedang berjalan dengan kecepatan konstan. Siswa ini menjawab, apel akan terjatuh di depan kereta. Alasannya karena hambatan udara diabaikan, maka apel akan bergerak dengan cepat sehingga apel akan mendahului kereta dan terjatuh tepat di depan kereta.

Pada soal nomor 10, siswa ini beranggapan bahwa tinggi benda pada saat di posisi no. 2 dan 4 adalah sama. Dia beralasan bahwa kecepatan benda pada sumbu-x dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga ketika ketinggian benda sama maka kecepatan benda pun akan sama besar.

59

Dokumen terkait