5.1 Kesimpulan
1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat terhadap perempuan bertato. Karena saat ini banyak perempuan sudah banyak yang menggunakan tato. Persepsi masyarakat terhadap perempuan bertato itu sudah tidak lagi dianggap tabuh untuk didengar maupun dilihat tetapi sesuatu kenyataan dari bentuk perubahan pola pikir masyarakat modern tentunya. Dan sudah menjadi bagian trend fashion sendiri buat para penggunanya terutama kaum perempuan.
Faktor penyebab perempuan bertato seperti yang kerap dijumpai adalah
faktor lingkungan sebagai salah satu faktor pendorong semakin banyak perempuan bertato. Karena tato sekarang identik dengan trend fashion bagi para pecinta karya seni tao itu sendiri dan salah satu wadah mengekspresikan diri yang dituangkan dalam lukisan yang bernama tatto.
Persepsi masyarakat Sidoarjo terhadap perempuan bertato dikaitkan dengan latar belakang pengalaman dan budaya yang dimiliki oleh keempat informan berbeda, akan tetapi itu tidak berpengaruh pada penyampaian informasi yang diberikan kepada peneliti. Hal itu bisa dilihat dari pendapat informan ke tiga dan ke empat, meskipun memiliki latarbelakang pendidikan yang sama, mereka berpendapat berbeda mengenai perempuan bertato. Informan ke empat menyatakan kesetujuannya terhadap perempuan bertato
dikarenakan dia menganggap itu sebagai hal yang biasa dan wajar, akan tetapi informan lainnya menyatakan tidak setuju jika seorang perempuan mempunyai tato karena akan mengurangi keindahan mereka.
Dibalik persepsi mereka yang berbeda mengenai setuju atau tidaknya terhadap perempuan bertato, mereka memiliki pemahaman yang sama mengenai keterkaitan tato itu sendiri dengan agama yang mereka anut, yaitu agama tidak memperkenankan seseorang, khususnya perempuan, untuk memiliki tato. Selain karena tato dapat menghalangi mereka untuk memenuhi kewajiban ibadahnya (bagi umat Muslim), adanya tato di bagian tubuh mereka menyatakan mereka itu tidak mensyukuri apa yang Tuhan telah ciptakan (bagi umat Nasrani).
Ke empat informan, juga sama-sama mengetahui pengaruh tato bagi kesehatan seorang perempuan, salah satu penyakit yang bisa ditimbulkan adalah HIV/AIDS. Penyebab penyakit tersebut, bisa ditularkan melalui alat dan bahan yang digunakan oleh pembuat tato yang tidak diperhatikan kebersihan dan kesterilannya.
Pada intinya, tidaklah pantas perempuan bertato. Sekalipun tato sudah dianggap sebagai hal yang wajar dan menjadi sebuah seni, tidak dapat dipungkiri bahwa tato tidak diperbolehkan dalam agama dan tato bisa mempengaruhi kesehatan perempuan tersebut.
5.2 Sar an
Menjadi seorang perempuan yang ingin dipandang cantik, seksi, molek dan menjadi pusat perhatian semua orang, tidaklah harus dengan memiliki
tato di bagian tubuhnya. Tato hanya menimbulkan efek buruk bagi seorang perempuan, apalagi ketika perempuan tersebut telah berumah tangga, mengandung dan memiliki anak.
Cukup dengan menjaga tingkah laku, dan menunjukkan inner beauty, ditambah dengan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, maka perempuan tersebut akan terlihat menonjol di antara yang lainnya.
Penelitian tentang persepsi masyarakat Sidoarjo terhadap perempuan bertato ini dapat diperdalam lagi dengan pendekatan yang lebih terhadap responden untuk mendapatkan hal-hal baru yang lebih menarik. Untuk penelitian yang akan datang supaya lebih memperhatikan informannya, agar penelitian ini lebih sempurna dan data yang diperoleh lebih jelas dan terperinci
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Anwar. 1994. Strategi Komunikas: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung : Armico
BagongSuyantodanSutinah.2006. Metode Penelitian Sosial. Jakarta :Kencana Bimo Walgito. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi Offset.
Burhan Bungin. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Cons. Tri Handoko.Makara-SosialHumaniora
Effendi, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Ellin Danariansari. 2011. Strategi Komunikasi pada Komunitas Sepeda Fixed
Gear dalam Memperoleh Anggota (Studi Deskriptif Kualitatif Komunitas Cyclebandidos). Skripsi (S1). Yogyakarta: Program StudiIlmu Komunikasi
FISIPOL UPN Yogyakarta.
Guardina Ardi. 2012. Sepeda Fixed Gear sebagai Identitas Kelompok
Cyclebandidos di Yogyakarta. Skripsi (S1). Yogyakarta: Program Studi
Sosiologi FISIPOL UPN Yogyakarta.
Hartley,John.2004 :Communication Cultural dan Media Studies : They Key Concepts, edisiketiga, Jalasutra. London, Routledge.
___________________. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
___________________. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial.Yogyakarta :Erlangga Mg. Sri Wiyarti dan Sutapa Mulya. 2007. Sosiologi. Surakarta : UNS Press Mulyana, Deddy.2007 :IlmuKomunikasi.Bandung : RemajaRosdakarya. Mulyana, Deddy.2008 :KomunikasiMassa.Bandung :WidyaPadjadjaran.
Rakhmat Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Slamet Santosa. 2006. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Sobur,Alex.2003 :PsikologiUmumDalamLintasanSejarah.Bandung :PustakaSetia Sugiono. 2010. Metodel Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung :Tarsito Syuhada, Anton. 2012. Iklim Komunikasi Organisasi (Studi Deskriptif Iklim
Komunikasi Organisasi pada Club Motor Yamaha Mio Surabaya).Skripsi
S1. Surabaya :program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya
Tri DayakisnidanHudaniah.2006 :PsikologiSosial.Malang : EdisiRevisicetakanketiga, UMM. Malang.
Wiryanto. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Non Buku :
(http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok)diakses pada tanggal 1 Februari
2013
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial)diakses pada tanggal 1 Februari
2013
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda_motor)diakses pada tanggal 1 Februari 2013
(http://surabaya-satria-club.blogspot.com/) diakses pada tanggal 1 Februari 2013
(https://www.google.com/) diakses pada tanggal 1 Februari 2013
http://ekakj.wordpress.com/2012/9/20/sejarah-tato/las
http://sampukbuku.wordpress.com/2012/9/20/tatto
http:/antaranews.com/berita/12497172/senitato sudah menjadi gaya hidup http:/id.wikipedia.org/wiki/yakuza
http:/kent.tattoo.com
www.KOMPAS.com
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA
Wawancara ini dilakukan di kediaman Bapak Odjahan Butar Butar Pada hari sabtu, 6 April 2013, di perumahan Bluru Permai Blok R nomor 20 Bluru, Sidoarjo. Waktu itu beliau sedang menonton televisi sebelum wawancara dilakukan.
SY : Selamat malam bapak Butar, maaf mengganggu waktunya sebentar eee...
di sini saya akan melakukan sebuah wawancara untuk bahan skripsi saya.
NS : Iya selamat malam, terima kasih karena kamu eee telah meminta saya
tentang informasi yang dapat kamu pakai sebagai bahan skripsi anda, dan saya juga bersedia memberikan waktu saya, dan saya akan memberikan eee semampu saya atau saya tahu secara pribadi.
SY : Langsung saja ya bapak.
NS : Iya silahkan.
SY : Pertanyaan yang pertama, menurut anda apakah tato itu ?
NS : Ooo Tato, kalau menurut pengetahuan saya secara pribadi, sebenarnya
saya tidak begitu banyak...banyak tahu. Tapi mengerti dan melihat. Kalau tato menurut saya mungkin merupakan suatu tanda ya, tanda kalau dalam, di ada beberapa negara yang mereka itu dalam suatu suku yang memakai tato, ada juga mungkin di pulau-pulau kita ya ada di Indonesia memakai tato sebagai tanda kelahiran mereka atau tanda keluarga mereka. Jadi kalau di tempat saya, tato itu tidak ada kalau saya kan dari orang Sumatera Utara, kalau saya lihat itu, kami tidak pernah itu mengenal itu tato, pengenalan saya tato itu hanya ada orang-orang waktu dulu sejak dulu. Sejak kecil, dari penjara mereka itu ada tanda yang sifatnya tato, jadi tato itu menurut saya adalah adalah suatu tanda bagi orang-orang ataupun atau mungkin eee komunitas eee yang bisa memberikan mereka eee mungkin petunjuk ketika mereka ada dalam kelompok itu ataupun mungkin eee sebagai petunjuk ketika mereka melakukan sesuatu pertemuan karena mereka sudah mengupayakan suatu sepakat sehingga mereka itu mempunyai kerinduan
untuk eee membuat tato sebagai tanda pertemuan eee tanda mereka memiliki sesuatu komunitas.
SY : Kalau pandangan bapak tentang anak muda yang bertato, khususnya
perempuan, gimana ?
NS : Kalau menurut saya pribadi ya. Eee ssaya tidak suka gitu. Karena
menurut saya, wanita itu sudah sempurna, kenapa lagi harus dikasih tato dalam tubuhnya. Karena dia juga sudah, wanita itu sudah dilengkapi. Bagi saya, keluarga saya, saya secara pribadi tidak setuju, wanita maupun pria bertato. Karena tato itu akan, apa namanya mengurangi keindahan bagi tubuh mereka masing-masing.
SY : Pertanyaan kedua, apakah anda memiliki teman, saudara, atau komunitas
perempuan bertato ?
NS : Ooo... kalau saya tidak punya. Karena dikeluarga saya itu memang saya
tidak suka bagi orang-orang yang bertato. Jadi, saya tidak mempunyai kumpulan atau komunitas yang orang-orang bertato, tapi saya pernah melihat orang-orang bertato dan saya pernah kenal orang yang bertato, laki maupun perempuan.
SY : Terus, apabila bapak punya, teman, saudara, atau eee atau apalah yang
bertato, apa yang bapak akan lakukan ?
NS : Kalau...kalau saya sih secara pribadi ya, melihat dulu pandangan dia
sendiri terhadap tato itu apa mereka sudah punya komitmen dalam suatu komunitas, yaitu terserah mereka karena kitakan tidak bisa memaksakan apa yang menjadi kehendak kita, karena manusiakan punya pandangan berbeda, juga prinsip yang berbeda, dan juga ego yang berbeda, apalagi tato inikan, apalagi untuk adat Timur, kita mau bilang beginikan belum tentu disetujui. Tapi, bagi orang seni ataupun orang-orang yang mempunyai kerinduan untuk menggambar dirinya, eee itu bukan menjadi masalah bagi mereka jadi kita tidak bisa istilahnya itu menyatakan itu salah, atau baik atau tidak. Karena dipandangan yang salah dan baik itu karena menurut kita hanya pandangan negatif, tapikan kepositifanya bagi mereka ada, gitu.
SY : intinya bapak menerima atau menolak apabila punya teman bertato ?
BS : Kalau saya secara pribadi, kalau itu dalam keluarga, saya menolak. Tapi
ketika kalau saya berteman dengan orang bertato, saya tidak akan mengganggu kerin...eh kerinduan mereka untuk bertato, kemauan mereka seb...eh sebagai orang komunitaspun itu atau secara pribadi bertato, karena itu adalah hak mereka, untung ruginya adalah mereka.
SY : Jadi mereka yang tanggung sendiri apa...apa akibatnya setelah mereka bertato, gitu ya pak ?
NS : Iya, tapi bukan akibat ya, jadi orang bertato itu bukan eee untung ruginya
memang mereka yang nanggung tapi belum tentu itu akan menjadi akibat bagi mereka. Tergantung yang mereka pakai, kalau mereka memakai obat yang betul-betul itu, apa namanya, eee berbahaya ya itu resiko mereka. Tapi kalau mereka mereka bertato hanya untuk se... apa namanya sementara saja, tidak permanen, eee ya kita sah-sah sajalah bagi mereka, gitu. Tapi bagi saya, secara pribadi saya tidak setuju.
SY : pertanyaan yang keempat, jika seorang memiliki tato, apakah itu
berpengaruh pada kesehatannya, bagaimana pendapat bapak ?
NS : Eee... kalau secara budaya sih ya, kalau eee perempuan bertato tu kok
kayaknya kok tidak, apa ya, tidak indah gitu. Seorang wanita itu kayaknya kok merugikan ya secara, secara saya itu kalau untuk di dalam keluarga saya anak perempuan atau laki tu saya tidak senang untuk melihat mereka bertato. Tapi dalam eee untung ruginya atau tu mengganggu kesehatannya tu sebenarnya saya tidak searah bisa menyatakan itu mengganggu kesehatan mereka tapi yang pernah saya lihat di TV ataupun saya cuman ya ingat bahwa kalau mereka mempergunakan dengan cairan-cairan ataupun alat-alat yang tidak sempurna, tidak sehat akan menggangu kesehatan mereka, contoh ya, sekarang inikan kita tidak, apa tidak menutup kemungkinan bahwa sekarang ini maraknya dengan adanya penyakit yang begitu menyeramkan bagi pergaulan bebas, ketika mereka memakai suntik itukan, dengan pakai jarum yang disuntik-suntikan dan pergunakan cairan, itu dari jarumnya saja, dari jarumnya saja ketika itu tidak bersih, kan akan mengakibatkan penularan penyakit yang terjadi bagi orang itu. Itu dari suntik eee dari alat suntiknya, apalagi kalau dia memakai cairan, cairan ini ya apakah sudah melewati kesehatan atau tidak, kalau tidak itu nanti akan mengakibatkan fatal pada tubuhnya, cairan itu akan mengalir kepada darah, juga kita tahu akibat selanjutnya, apakah itu nanti merusak tubuhnya atau mengganggu eee apa merusak kulitnya atau mungkin bagi wanita merusak kandungannya, kita juga tidak tahu, gitu. Saya juga belum tahu sebegitu jauh, tapi kalau didalam, kan pernah saya lihat, atau pun saya dengar melalui media, itu akan bisa mengganggu, bagi wanita terutama bagi janin anak-anak nanti atau pun eee yang ada pada kandungan daripada wanita itu sendiri.
SY : Berarti harus eee melihat dari faktor kesehatan terus dari sterilisasi alat untuk buat yang ditato itu ya pak ya ?.
NS : Yah. Kalau saya sih seperti itu. Kalaupun memang dia pengen rindu, umumnya kan yang pengen rindu bertato itu lah orang-orang muda, kalau memang dia pengen, cobalah dilihat itu alat suntiknya, apa betul-betul itu, apa namanya, steril, atau dan obat yang dipakai itu dari apa, apakah itu tidak me...mengakibatkan, apa namanya, kerusakan pada tubuh ataupun istilahnya itu mengganggu eee peredaran darah, ya silahkan saja. Tapi kalau saya sih, saya minta sih jangan sampai dia melakukan itu dengan cara permanen, kalau ada penyesalan, kalau sudah permanen sulit untuk menghilangkan, dia akan bisa juga membentuk, ya akhirnya membentuk tanda-tanda yang sifatnya, mungkin ya saat ini saya ada apa tidak untuk penghilangnya, tapi setahu saya masih sulit, seperti itu.
SY : Eee berarti harus, ehm melihat dari faktor alat juga dari eee tempatnya
eee dapat diam...punya sertifikat khusus yang resmi untuk orang bertato atau tanya eee tato-tato pada temannya sendiri, begitu ?.
NS : Yaaahh kalau saya sih, harusnya dia itu, ber, kalau memang dia rindu
untuk bertato, ya ambillah tato-tato orang pembuat tato yang betul-betul sudah ada ijinnya. Karena kan itu kita tidak bisa menutup kemungkinan kerinduan orang untuk bertato, karena itu juga kadang dikatakan seni, sampai tubuhnya juga ditatoin semua kan kadang-kadang tidak kelihatan tato itu menutupi seperti baju, gitu. Jadi kalau anjuran saya, ya haruslah dia mencari orang-orang yang sudah bersertifikat, obat maupun alat suntiknya yang betul-betul steril dan dapat dipertanggungjawabkan, gitu. Karena dia itu beresiko untuk dirinya sendiri dan mungkin fatal untuk selamanya.
SY : Dari tadi Bapak bilang kata rindu bertato, maksud dari rindu itu sendiri
apa pak ?.
NS : Oo, eee sekarang ini kan situasi dan kondisi kita sekarang kan sudah
banyak masukan daripada orang-orang Barat, kita tu mudah sekali melihat kemajuan-kemajuan, jangan kan apa namanya, pakaian, seni-seni tato itu juga kan masuk begitu semaraknya dan orang muda juga ingin mempertontonkan dirinya, menghias dirinya dengan tato. Jadi bagi saya, gimana ya kalau kita bilang, tato itu dapat dikatakan, saya bilang tidak ya saya tidak bisa menutupi itu, karena kerinduan orang remaja itu ingin menghias dirinya. Kalau dengan bertato kan mereka kan sedikit bangga, gitu. “Oh aku dapat dikatakan orang seniman”. Belum tentu dia seniman tapi karena dia rindu untuk menjadi seniman, dikatakn seniman dia bertato. Ataupun dia mungkin, “Oh aku dapat dikatakan orang gagah”, ada yang pengen jadi orang gagah, akhirnya dia membuat gambar yang sifatnya mungkin dari binatang yang semarak supaya dia dibilang gagah, gitu. La kalau
gambar, eee dia rindu untuk menggambar dirinya dengan bunga-bungaan tato, gitu aja.
SY : Jadi bisa saya simpulkan, ke...kata kerinduan berarti tadi dari bapak
adalah sebuah kebanggaan ?.
NS : Yak, itu mungkin.
SY : Dan pertanyaan yang terakhit. Bagaimana pandangan tato menurut
keyakinan atau agama bapak ?.
NS : Eee kalau agama, menurut agama yang saya anut, gitu ya, tidak pernah
dianjurkan untuk bertato dan tidak, tidak pernah diijinkanlah untuk bertato, kalau secara agama. Karena saya lihat itu, didalam pelajaran yang saya tahu dari sejak kecil, tidak pernah di dalam Alkitab itu untuk dianjurkan untuk bertato, gitu. Diajarkan untuk semua orang memakai tato, enggak, gitu. Jadi bagi saya, bagi ajaran agama yang saya anut, itu tidak pernah mendapat ijin dan tidak diperkenankan, gitu.
SY : Eee, terimakasih Bapak, eee telah menjawab pertanyaan saya, maaf
malam ini mengganggu waktunya. Terimakasih.
NS : Terimakasih banyak. Mudah-mudahan ini bisa dipakai dalam
menghadapi skripsinya nanti. Dan ini adalah pengetahuan pribadi saya. Jika ini tidak berkenan bagi orang-orang yang mendengarkannya atau pun eee tidak sesuai dengan pendapat mereka, mohon maaf, karena ini adalah pemikiran yang datang daripada pribadi saya sendiri.
Wawancara dengan saudari Goorda dilakukan di rumah temannya, di sela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa dan seorang penyiar radio, dia mau menyempatkan waktunya untuk memberikan informasi yang dia punya.
SY : Selamat sore mbak Goorda, maaf mengganggu waktunya ya...
NS : Iya... selamat sore mas.
SY : Eee.... di sini saya akan melakukan wawancara mengenai tato. Langsung
saja pertanyaan yang pertama, menurut anda apa tato itu ?.
NS : Kalau menurut saya, tato itu gambar yang ada di tubuh manusia gitu ya,
ya gak harus gambar juga sih, bisa bentuk tulisan juga gitu ya...tergantung mungkin dari setiap orangnya mau bentuk apa, pokoknya sesuatu yang ada di tubuh manusia.
SY : Intinya, gambar yang ada di tubuh gitu ya, menurut persepsinya mbak ?.
NS : Yaaa betul, bisa dibilang seperti itulah.
SY : Pertanyaan selanjutnya, apakah anda memiliki teman, saudara, atau
komunitas perempuan bertato ?.
NS : Kalau saya sih, kalau perempuan bertato ya, perempuan bertato, saya
nggak punya, baik itu temen, saudara atau pun komunitas gitu. Tapi kalau cowok bertato saya ada.
SY : Pernahkah anda melihat perempuan bertato dan dimana itu tempatnya ?.
NS : Yaaa kalau sekedar melihat sih pernah. Di mall-mall ada gitu kan, di
kampus juga ada.
SY : Di bagian mana anda pernah melihat mereka bertato, di bagian tubuh
mana anda ber.. melihat perempuan bertato itu ?.
NS : Ya karna hanya sekilas melihat, ya paling terlihat adalah di luar tubuh ya
di tangan ada gitu..
SY : Pertanyaan yang selanjutnya, pertanyaan yang ketiga, bagaimana
pandangan atau pendapat anda tentang perempuan yang memiliki tato?
NS : ya kalo saya sih sebagai perempuan ya...menurut saya pribadi sih, saya
nggak begitu suka dengan perempuan yang memakai tato. Kalau laki sih beda lagi gitu ya. Soalnya kan kalau perempuan tuh istilahnya eee dia sudah punya tubuh
yang bagus gitu ya, masak sih harus di... apa, istilahnya harus di tato tato gitu kan. Maksudnya ada banyak hal yang bisa ditonjolin kok dari perempuan gitu, nggak harus memakai tato juga, kalau menurut saya pribadi. Tapi mungkin kebanyakan orang sekarang sudah menganggap bahwa tato itu seni. Jadi, sudah jadi hal yang umum gitu kan kalau perempuan memakai tato. Tapi kalau menurut saya pribadi sih saya nggak begitu suka.
SY : Menurut anda eee positif atau negatif kalau perempuan jaman sekarang
melakukan tato, membuat tato di bagian tubuhnya ?.
NS : Eee nggak tahu positif atau negatifnya ya, cuman istilahnya kalau kita
juga nggak bisa nge-judge orang juga kan. Kita kan juga nggak tahu kalau si perempuan itu pake tato, dia baik atau enggak, itu kan hanya pribadinya dia sama yang di atas yang tahu. Cuman saya pikirnya adalah ya nggak masalah ketika dia mau pake tato tapi...eee perbuatannya biasa-biasa aja karna dia memandangnya hanya sebagai seni aja, ya kan fine-fine aja, baik-baik aja, nggak ada negatifnya gitu.
SY : Kalau menurut anda tato adalah sebagai seni, berarti dipandang
hanya....dipandang sisi positifnya aja berarti menurut ya, anda ?.
NS : Ehmm...ya nggak juga sih kan. Istilahnya kan gini, kalau kita nentukan
itu orang negatif atau enggak, kan dilihat dari sikap dia sehari-hari gitu kan. Kayak misalnya, eee dia pake tato, belum tentu kan dia maling, belum tentu kan dia preman. Kalau orang berpikirnya jaman dulu, kalau orang bertato, “Ooo tuh pasti kriminalitas, tuh orang baru keluar dari penjara” gitu kan. Tapi sekarang tuh kita banyak, kayak liat di....apa, TV-TV, eee orang entertainer gitu, banyak yang memakai tato tapi sikap mereka ya baik-baik saja gitu kan, jadi yang menentukan sikap orang baik atau buruk itu ya dari diri mereka sendiri, bukan karena mereka punya tato apa enggak.
SY : Ooo berarti orang bertato itu belum tentu berperila..berperilaku negatif
gitu ya maksudnya ?.
NS : Ya betul. Karena memang yaaa kita kan nggak bisa nge-judge orang gitu
lo, walaupun saya pribadi tidak suka melihat perempuan bertato tapi saya tidak beranggapan bahwa setiap perempuan bertato itu nakal atau negatif enggak, karena yang menentukan nakal atau negatif ya dari sikapnya, perilakunya sendiri