• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABEL KEGIATAN PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

15.2 HASIL YANG DICAPAI

Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2015 menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan:

1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang Kondusif;

Perkembangan Jumlah UMKM di Kota Semarang dapat dijelaskan pada data berikut;

DATA JUMLAH UMKM TAHUN 2015

INDIKATOR SAT Tahun 2014 Tahun 2015

1 - Jumlah UMKM unit 11.585 11.692

2 - Jumlah Usaha Mikro dan Kecil (IKK) unit 9.563 10.757

3 - Jumlah UMKM yang dibina unit 3.066 4.677

h a l | 2 1 2

Data diatas menunjukkan jumlah UMKM pada tahun 2015 meningkat sebesar 107 unit (0,92 %) dimana pada tahun 2014 sebesar 11.585 unit menjadi 11.692 unit pada tahun 2015.

Dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 Jumlah UMKM secara keseluruhan telah mengalami peningkatan sebanyak 12,91%, telah melebihi target peningkatan UMKM dalam RPJMD Tahun 2010-2015 sebanyak 10%.

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

dengan kegiatan antara lain;

a. Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk;

1) Kemitraan dengan pengusaha besar dan toko modern;

2) Kontak dagang dengan buyer, asosiasi pengusaha dan UMKM Kabupaten/Kota/Provinsi lain untuk 20 UMKM;

3) Workshop IUMK untuk 210 orang;

4) Fasilitasi gallery semarangan untuk 10 klaster.

b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada 800 orang yang terbagi dalam Pelatihan Manajemen Usaha Kecil, Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Sumber Daya Lokal, Pelatihan Kewirausaan Ketrampilan Usaha Produktif dan Achievment Motivation Training.

c. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD kepada 613 orang yang terbagi dalam Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi (SAKETAP), Pelatihan Manajemen berbasis Kompetensi, Pelatihan Manajemen Dasar Perkoperasian, PelatihanPenyusunan Peraturan Khusus KSP, Pelatihan Analisis Laporan Keuangan.

d. Peningkatan dan Pengembangan OVOP kepada 90 orang yang terbagi dalam Pelatihan Desain Fashion Batik, Pelatihan Sulam Pita, Pelatihan Peningkatan Diversifikasi Produk Ovop.

3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dengan kegiatan

antara lain;

a. Pembinaan industri rumah tangga, kecil dan menengah berupa Sosialisasi media marketing dan sosialisasi P-IRT.

b. Penyelenggaraan promosi produk UMKM berupa Pameran Gelar Inovasi UMKM dan PKBL Expo 2015, Pameran Semarang Introducing Market 2015, serta Fasilitasi UMKM pameran diluar daerah yang bersifat Regional dan Nasional yaitu Pameran Produk Unggulan Manado 2015, Pameran Smesco Jakarta Expo 2015, Pameran Puspita JCC Jakarta 2015, Pameran Harkopnas

h a l | 2 1 3

Kupang 2015, Pameran Pekan Batik Nusantara 2015 Pekalongan, Pameran produk Unggulan Pontianak Expo 2015, Pameran Apeksi Expo 2015 Ambon, Pameran Produk Unggulan Bandung Expo 2015, Pameran Bazar Ramadhan 2015, Pameran Bazar BBGRM Semarang 2015, Pameran Bazar TMMD 2015 Semarang, Pameran Hortikultura Expo 2015.

c. Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro berupa pemberian bantuan peralatan usaha bagi PUM dan peralatan usaha bagi pedagang makanan keliling, tidak terealisasi karena terbitnya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 298 ayat 5 dimana Belanja hibah hanya dapat diberikan pada badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan Hukum Indonesia.

d. Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM melalui penyaluran pinjaman dana bergulir kepada 10 Koperasi dengan nilai Rp. 820.000.000,- dan 19 UMKM senilai Rp. 141.500.000,- dan fasilitasi forum pembiayaan bagi KUMKM kepada 300 pelaku usaha.

e. Pemantauan penggunaan dana bergulir dari APBD Kota Semarang pada 350 orang dan dari APBN pada 36 orang.

Menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2014 tentang Perijinan untuk Usaha Mikro dan Kecil, telah diterbitkan Perwal Nomor 24 tahun 2015 tentang ijin usaha mikro dan kecil dan SK Walikota Nomor 518/948 tahun 2015 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelaksanaan Ijin Usaha Mikro dan Kecil kepada Camat.

Berdasarkan ketentuan tersebut seluruh pelaku usaha mikro dan kecil di Kota Semarang diwajibkan untuk mengurus perijinan IUMK sebagai tanda legal formal usaha mereka.

Untuk Pemerintah Kota Semarang, pengurusan IUMK telah dilaksanakan secara online seluruh Kecamatan se Kota Semarang, hal ini dimaksudkan agar dapat dilakukan secara seragam, mudah, cepat dan transparan. Selaian itu melalui pengurusan IUMK akan diperoleh database UMKM secara akurat.

Kemanfaatan yang dapat diperoleh dari kepemilikan IUMK diantaranya adalah kemudahan pelaku usaha mikro dan kecil untuk memperoleh fasilitasi permodalan melalui pinjaman dana bergulir.

Pada tahun 2015 Perwal Nomor 45 tahun 2014 tentang Pengelolaan Pinjaman Dana Bergulir bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang telah disempurnakan melalui Perwal Nomor 27 tahun 2015 tentang perubahan atas Perwal nomor 45 tahun 2015 tentang Pengelolaan Pinjaman Dana Bergulir bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) yang dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang , pelaku usaha

h a l | 2 1 4

mikro dan kecil yang telah memiliki IUMK apabila mengajukan pinjaman dana bergulir dengan nominal setinggi-tingginya Rp.5.000.000,- tidak dikenakan agunan.

Kelembagaan UMKM di Kota Semarang sampai dengan Tahun 2015 dapat dijelaskan pada data dibawah ini.

DATA KELEMBAGAAN UMKM TAHUN 2015

INDIKATOR SAT TAHUN 2014 TAHUN 2015

- Jumlah Tenaga Kerja orang 18.705 19.042 - Jumlah Omset rupiah Rp. 347.916.404.000,- Rp. 357.621.389.000,- - Fasilitasi permodalan KUMKM rupiah Rp. 1.931.000.000,- Rp. 961.500.000,- Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kota Semarang, Tahun 2015

Data diatas menunjukkan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah Tahun 2015 meningkat sebesar 337 orang (1,77%) dimana pada tahun 2014 sebesar 18.705 orang menjadi 19.042 orang pada tahun 2015.

Jumlah omzet UMKM meningkat sebesar Rp. 961.500.000 (2,79 %)dimana tahun 2014 sebesar Rp. 347.916.404.000,- menjadiRp. 357.621.389.000,- pada tahun 2015. Pada tahun 2015 sektor ekonomi nasional mengalami perlambatan pertumbuhan dipengaruhi ekonomi global, hal ini juga mempengaruhi peningkatan omset dari UMKM.

Pada Tahun 2015 fasilitasi permodalan sebesar Rp. 961.500.000,- diberikan kepada 29 KUMKM, sumber dana APBD Kota Semarang, dan dari program KUR yang dikucurkn oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI, Bank BTN dan Bank Jateng diberikan kepada 54 Koperasi dan UMKM.

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan;

a. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasiankepada 730 orang berupa Sosialisasi Perkoperasian kepada Koperasi sekolah, Sosialisasi Peraturan Perkoperasian,Bintek kelembagaan Koperasi;

b. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi berupa Pembinaan dan peningkatan SPI (Sistem Pengawasan Intern), Penilaian Kesehatan KSP/ USP (Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam), Lomba Koperasi Berprestasi;

c. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi berupa Seminar dan sarasehan hari Koperasi, Upacara Hari Koperasi, Lomba Koperasi Sekolah, Peningkatan usaha anggota koperasi;

d. Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi berupa survey pendirian koperasi,PAD (Perubahan Anggaran Dasar) Koperasi, dan pembubaran koperasi, Pemeringkatan Koperasi, Usulan penghargaan bidang Koperasi dan Rakor Koperasi.

h a l | 2 1 5

Kelembagaan Koperasi di Kota Semarang sampai dengan Tahun 2015 dapat dijelaskan pada data dibawah ini.

DATA KELEMBAGAAN KOPERASI TAHUN 2015

INDIKATOR SAT TAHUN 2014 TAHUN 2015

- Jumlah koperasi aktif unit 772 805

- Jumlah seluruh koperasi unit 974 1.007

- Persentase koperasi aktif persen 79,26 79,94

- Jumlah omzet koperasi rupiah (juta) 1.236.530 1.951.388 - Jumlah asset koperasi Rupiah (juta) 1.383.841 1.646.771 Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kota Semarang, Tahun 2015

Data diatas menunjukkan pada tahun 2014 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak 974unit dimana 79,26 % atau sebanyak 772 unit adalah koperasi aktif. Pada Tahun 2015 terdapat penambahan Koperasi baru sebanyak 33 unit, sehingga jumlah koperasi pada tahun 2015 sebanyak 1.007 unit dimana 805 unit atau 79,94 % adalah Koperasi aktif. Dengan adanya penambahan jumlah koperasi berdampak pada peningkatan omset koperasi sebesar Rp. 714.858.000.000 (57,81%) dimana tahun 2014 sebesarRp.1.236.530.000.000,- menjadi Rp. 1.951.388.134.000,-pada tahun 2015, sedangkan jumlah Aset Koperasi meningkat sebesar Rp.262.929.913.000,- (19%) dimana pada tahun 2014 sebesar Rp.1.383.841.648.000,- menjadi Rp. 1.646.771.561.000,-pada tahun 2015.

15.3 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

15.4 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah pegawai yang menangani Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebanyak 56 orang.

15.5 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Koperasii dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebagai berikut :

Anggaran Program Penunjang Urusan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik 13.202.000 12.377.838 93,76% 2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas /

Operasional

h a l | 2 1 6 NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

3 Penyediaan Alat Tulis Kantor 52.300.000 52.300.000 100%

4 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan 29.295.000 29.295.000 100,00%

5 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 4.000.000 4.000.000 100,00%

6 Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-undangan 5.500.000 4.743.000 86,24%

7 Penyediaan Makanan Dan Minuman 50.000.000 50.000.000 100,00%

8 Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah 131.800.000 125.737.930 95,40%

JUMLAH PROGRAM 293.597.000 283.276.268 96,48% 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 158.500.000 156.215.000 98,56%

2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 149.115.500 131.887.000 98,56%

3 Pengadaan Mebeluer 170.280.000 154.233.600 88,45%

4 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional 208.278.000 152.909.592 90,58% 5 Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan Gedung Kantor 66.090.000 60.321.000 73,42%

JUMLAH PROGRAM 752.263.500 655.566.192 87,15%

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 7.500.000 7.500.000 100,00%

2 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 7.500.000 6.940.000 92,53%

3 Penyusunan Lakip 7.500.000 7.500.000 100,00%

4 Penyusunan Renstra Skpd 19.750.000 13.720.000 69,47%

5 Penyusunan Lkpj Skpd 14.100.000 14.100.000 100,00%

6 Penyusunan Renja Skpd 7.500.000 7.500.000 100,00%

7 Penunjang Kinerja Pa, Ppk, Bendahara Dan Pembantu 120.801.000 120.801.000 100,00%

8 Penyusunan Rka Dan Dpa 14.100.000 14.100.000 100,00%

JUMLAH PROGRAM 198.751.000 192.161.000 96,68%

Anggaran Program Pelaksanaan Urusan

1. Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang Kondusif Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Perencanaan, Koordinasi Dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah

220.000.000 210.102.600 95,50%

JUMLAH PROGRAM 220.000.000 210.102.600 95,50%

2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

h a l | 2 1 7 NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

516.797.700 490.542.300 94,92%

2 Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan 990.300.000 945.745.800 95,50%

3 Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi / Kud 600.130.000 556.014.000 92,65%

4 Peningkatan Dan Pengembangan Ovop 200.000.000 176.718.500 88,36%

JUMLAH PROGRAM 2.307.227.700 2.169.020.600 94,01%

3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%)

SKPD : Dinas Koperasi dan UMKM

1 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

128.380.000 112.255.000 87,44%

2 Penyelenggaraan Pembinaan Industri Rumah Tangga, Industri Kecil Dan Industri Menengah

85.000.000 69.651.200 81,94%

2 Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah 1.535.000.000 1.286.186.318 83,79%

3 Fasilitasi Akses Permodalan Kumkm 224.775.000 180.403.911 80,26%

4 Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan Pinjam 572.500.000 457.444.500 79,90%

5 Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro 42.871.500 36.289.500 84,65%

6 Pembinaan Dan Pelatihan Ketrampilan Usaha Mikro Bagi Masyarakat Di Lingkungan Sosial Industri Hasil Tembakau

1.130.000.000 1.060.057.000 93,81%

JUMLAH SKPD 3.718.526.500 3.202.287.429 86,12%

SKPD : Sekretariat Daerah (Bagian Perekonomian)

1 Koordinasi Percepatan Program Kredit Usaha Rakyat (kur) 50.000.000 0 0,00%

JUMLAH SKPD 50.000.000 0 0,00%

JUMLAH PROGRAM 3.768.526.500 3.202.287.429 84,97%

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSEN TASE (%) SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM

1 Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasian 359.544.000 339.642.700 94,46% 2 Pembinaan, Pengawasan, Dan Penghargaan Koperasi Berprestasi 511.864.000 503.411.500 98,35% 3 Peningkatan Dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha

Koperasi

400.516.000 393.001.500 98,12%

4 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi 744.994.000 735.000.600 98,66%

JUMLAH PROGRAM 2.016.918.000 1.971.056.300 97,73%

15.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

h a l | 2 1 8 15.7 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

15.8 PERMASALAHAN

1. Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yang menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

2. Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. 3. Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib administrasi

dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data.

15.9 TINDAK LANJUT

1. Para pengelola kelompok simpan pinjam di masyarakat perlu diberikan dorongan dan motivasi agar usahanya berbadan hukum, dengan memberikan pelatihan perkoperasian dengan materi yang lebih mendalam dan diikutkan dalam program pemagangan ke koperasi yang sudah berkembang.

2. Pengelola koperasi dan UMKM perlu diberikan motivasi dan pelatihan dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komuniasi untuk mengembangkan usahanya melalui internet berupa cara penjualan online (e-commerce) dan marketing online.

Dokumen terkait