BAB III METODE PENELITIAN
4.2 Analisa Penyakit
4.2.1.7 Herpes Zoster
Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada.
a. Penyebab
virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan pada bagian tertentu di tubuh.
b. Gejala
1. Kulit memerah.
2. Kulit yang memerah lama- lama menyebar memanjang dan akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang terasa nyeri.
3. Gatal- gatal kesemutan.
4. Gelembung terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada.
c. Pengobatan
Resep 1
Tumbuk halus Daun Sangjo secukupnya lalu oleskan ke bagian kulit yang terkena herpes 2 kali sehari.
Resep 2
Minyak kelapa, minyak bulus dicampur menjadi satu lalu oleskan ke bagian kulit yang terkena herpes 3 kali sehari.
4.3.1.8 Panu
Panau atau Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Cara mencegah dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panau.
a. Penyebab
Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur kulit Malassezia Spp.
b. Gejala
1. Bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
2. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.
c. Pengobatan Resep 1
Cuci lalu tumbuk akar rumput jampang sebanyak 1 genggam.
Campurkan 2 sendok makan belerang dengan 1 sendok makan minyak kelapa sampai rata. Oleskan campuran belerang- mimyak kelapa kebagiann selangkangan dengan menggunakan kuas akar rumput jampang.
Reaksi yang timbul cuma bau belerang yang sangat menyengat.
Karenanya sewaktu pengobatan usahakanlah memakai pakaian yang sudah jarang di pakai. Dan setelah selesai pengobatan, pakaian itu langsung di buang.
Resep 2
Daun papaya tua 1 helai di cuci kemudian di tumbuk. Bubuk belerang sebanyak 3 sendok makan dicampur dengan minyak tanah secukupnya sampai tercampur rata. Lalu gunakan tumbukan daun pepaya untuk menggosokkan campuran belerang dan minyak tanah ke selakangan dan bagian tubuh yang terkena panu.
Reaksi yang akan timbul adalah rasa panas di seluruh bagian kulit tubuh yang terkena ramuan ini.
Resep 3
Sepotong lengkuas di cuci bersih dan memarkan salah satu ujungnya.
Bagian yang sudah di memarkan dan berserabut itu di celupkan ke cairan cuka. Kemudian sapukan atau olesakan ke bagian yang terkena panu. Lakukan cara ini sehari tiga kali.
Resep 4
Tumbuk dua ruas jahe dan segenggam daun turi yang sudah di cuci bersih. Balurkan ramuan tersebut pada kulit yang berpanu.
4.2.2 Gangguan Kulit Karena Luka 4.2.2.1 Luka Sayat
a. luka sayat parah
Inti dari mengobati seseorang dengan luka tusuk atau tersayat adalah bagaimana cara meredam darah agar tidak banyak keluar. Beberapa bagian dari tubuh yg terluka dapat mengeluarkan banyak darah dalam hitungan detik saja. Jika Anda memiliki kain, sebaiknya bersih, lalu tekankan pada luka dan jangan menekan darah dengannya.
Jika ikatan atau balutan tadi tidak cukup untuk menghentikan pendarahan, Anda perlu menerapkan tekanan pada "titik tekanan". Titik tekanan adalah setiap tempat pada bagian tubuh di mana arteri darah yang menyuplai melintasi tulang. Yaitu pada Arteri biracial berjalan sepanjang bagian dalam bisep Anda dan arteri femoralis berjalan di sepa njang panggul.
Rasakan denyut nadi Anda dalam dua wilayah tsb, yaitu di mana Anda akan memberikan tekanan atau ikatan untuk memperlambat pendarahan.
Jika semua langkah tadi gagal dan darah masih keluar banyak , langkah berikutnya menerapkan "tourniquet". Ikat sepotong kain atau sabuk tepat di atas luka sekencang mungkin. Pada titik ini tujuannya adalah untuk memotong aliran darah dengan menekan arteri sepenuhnya. Ini adalah tindakan terakhir.
Setelah itu Anda perlu memberitahu dokter Anda dan berikan informasi semua yang Anda ingat. Cobalah untuk tetap tenang sehingga mereka dapat memahami apa yang Anda katakan dengan jelas agar tidak membuang-buang waktu.
b. Luka sayat ringan
Bila tangan Anda luka karena tersayat pisau dan mengeluarkan banyak darah, Anda tak perlu takut. Obati dengan ramuan tradisional berikut ini:
Resep 1
Siapkan 3 helai daun sirih, satu siung bawang merah, dan 2 sendok teh gula tebu, lalu tumbuk halus. Jika sudah halus, tempelkan pada luka tangan Anda yang tersayat tadi. Perban dengan air agar tidak kemasukan kotoran
Resep 2
Ambil daun melanding secukupnya, lalu kunyah daun tersebut kemudian tempelkan pada luka.
Resep 3
Batang pisang bagian tengah. Tumbuk dan oleskan pada bagian kulit yang terkena luka sayat.
Resep 4
Ambil sarang laba- laba secukupnya. Letakan sarang laba-laba pada bagian kulit yang mengalami luka.
4.2.2.2 Luka Bakar
Luka bakar bisa kita klasifikasikan berdasarkan pada kedalaman tingkat kerusakan kulit. Pertama-derajat luka bakar pada kulit di tingkat epidermis, contoh yg umum adalah sunburn. Luka bakar tingkat dua terjadi pada bagian dermis dan biasanya terlihat seperti luka ringan namun menyakitkan dan epidermis akan lecet. Ketika sembuh, bekasnya mungkin timbul. Dan jika terjadi infeksi, proses penyembuhannya akan berlangsung lama.
Luka bakar tingkat tiga lebih masuk kebagian dalam kulit dan bahkan bisa mengenai otot dan tulang. Penyembuhannya mungkin bisa memakan
waktu lama. Ada jaringan parut terlihat jelas dan terjadi deformasi kulit.
Kimia dan luka bakar listrik biasanya dikategorikan sebagai luka bakar kedua dan ketiga. Untuk jenis dan luka kulit lebih dalam, Anda harus mencari bantuan medis sesegera mungkin.
Untuk luka bakar ringan, perawatan dan pertolongan pertama biasanya dapat dilakukan. Obat luka bakar ringan meliputi: antiseptik topikal dan antibiotik. Daerah yang terkena harus dibersihkan sebelum menerapkannya.
Selain itu, hindari mengolesi mentega atau minyak pada luka bakar karena
akan memperburuk cedera lebih lanjut.
Selain dari obat tadi, ramuan herbal juga dapat memberikan kontribusi pada pengobatan luka bakar. Dibawah ini adalah cara alami untuk mengobati luka bakar.
a. Kupas tanaman lidah buaya, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang mengalami luka bakar. Lidah buaya adalah tanaman obat dengan banyak memiliki khasiat. Tanaman ini mengandung vitamin dan asam amino yang dpt membantu regenerasi kulit.
b. Tumbuk kentang hingga lumat, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang terkena luka bakar. Kentang memiliki daun majemuk yg diyakini beracun jika dimakan. Namun bisa digunakan untuk luka bakar ringan.
c. Virgin coconut oil (VCO) mirip dengan minyak kelapa biasa karena kaya asam laurat, asam lemak esensial yang dipercaya dapat untuk melawan virus, bakteri patogen dan parasit. Tapi VCO tidak seperti minyak kelapa biasa karena perbedaan pengolahannya. VCO dilaporkan tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat, tidak seperti minyak kelapa biasa.
Jadi, VCO membawa manfaat lebih yaitu sbg obat untuk menyembuhkan penyakit umum. Manfaat lainnya dpt meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatur gula darah, membantu hepatitis C dan pasien herpes, mempertahankan fungsi tiroid, menjaga kadar kolesterol sehat dan, bergizi. Untuk pengobatan luka bakar juga bisa sembuh, dgn cara
mengoleskan minyak pada daerah yang terkena akan mempercepat penyembuhan bekas luka dan sebagai makanan kulit.
4.2.2.3 Luka Memar
Luka memar adalah cedera pada jaringan di bawah kulit yg disebabkab oleh benturan dari benda keras, sehingga pembuluh darah pecah dan dan darah mengalir ke jaringan, merembes ke dalam kulit. Hal ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan perubahan warna karakteristik pada kulit (warna hitam dan biru).
Terkadang ada juga orang menjadi sangat mudah memar meskipun benturannya ringan atau tidak terlalu berat, hal ini bisa terjadi disebabkan oleh kekurangan vitamin C, nutrisi yang ditemukan dalam makanan segar (sayur dan buah), pembuluh darah menjadi lemah dan tipis, serta rawan pecah ketika terkena tekanan ringan. Alasan lainnya adalah bisa diabetes, atau menstruasi.
Jika memar tidak hilang segera periksakan dengan dokter Anda sebelum terlambat. Penyebab lainnya adalah obat-obatan modern yg dapat mengganggu pembekuan darah normal, sehingga menyebabkan memar muncul, misalnya antidepresan, aspirin, anestesi, kortison dan penisilin.
Cara Tradisional Untuk Penyembuhan Memar seperti berikut ini:
1. Buatkan Sebuah kompres es buatan dengan cara mencampur 2 bagian air dan 1 bagian alkohol dalam kantong nilon dan membekukannya, walaupun akan beku tapi kantong tadi akan fleksibel sehingga bisa mengkompres dgn baik.
2. Makanlah buah-buahan serta sayuran yang banyak mengandung Vitamin A dan C, jika tidak ada bisa menggunakan bentuk tablet atau pil untuk membantu pembekuan darah.
Ramuan Herbal Untuk Penyembuhan Luka Memar
1. Campurkan 1 bagian merica bubuk dan 5 bagian Vaseline, aduk hingga rata dan dinginkan (simpan dilemari es), oleskan sekali sehari.
2. Buatkan teh dari confrey root atau buchu. Rendamkan kain dalam teh tadi dan balutkan ke daerah memar, ini untuk mengurangi rasa sakit dan perubahan warna kulit.
3. Campurkan 1 ons jahe dan daun melanding yang masih muda, kemudian tempelkan pada bagian kulit yang mengalami memar.
4.2.2.4 Luka Yang Terinfeksi
Infeksi sering menyerang bila ada bagian tubuh yg luka. Untuk meredamnya cobalah cara dibawah ini.
Resep 1
Gunakan getah pisang dgn cara mengoleskan pada bagian yg terkena infeksi akan terasa dingin dan enak. Berangsur-angsur infeksi akan berkurang jika melakukannya secara teratur setiap hari.
Resep 2
Ketela pohon diparut, kemudian tempelkan parutan ketela pohon tersebut pada bagian kulit yang mengalami infeksi. Lakukan secara teratur setiap 3 kali sehari.
Perlu di tekankan bahwa resiko dari infeksi adalah kematian. Ini terjadi karena darah sebagai elemen terpenting dalam tubuh kita terkontaminasi oleh virus atau bakteri penyakit yg mengakibatkan kinerja organ tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk pengobatan, periksakan ke dokter.
4.3 Akuisisi Pengetahuan
Pengetahuan ini merupakan inti dari sistem pakar ini, sehingga dalam pembuatan sistem pakar ini pertama yang dilakukan adalah pengorganisasian dari pengetahuan tentang gangguan pada kulit dan ramuan tradisional yang digunakan untuk menangani gangguan kulit tersebut.
Pengetahuan tentang gangguan pada kulit diperoleh dari studi literature dan seorang pakar yang merupakan ahli pengobatan dengan menggunakan ramuan tradisional, yaitu Bapak R Soeprapto yang membuka praktek di Jl.
Rorojonggrang V RT 04 RW 13 Semarang Barat. Sebelum dikembangkan kedalam basis pengetahuan berupa kaidah-kaidah produksi, pengetahuan di organisasikan terlebih dahulu kedalam matrik dengan pengkodean seperti pada table berikut :
Table 4.2 kode gejala gangguan kulit
Kode Gejala Nama Ge jala
G001 Timbul bintik-bintik pada kulit yang warnanya merah muda
G002 Terjadi penebalan pada kulit yang warnanya merah muda
G003 Demam yang tiba-tiba
G004 Kulit terasa hangat
G005 Bintik-bintik pada kulit jika digaruk akan semakin besar dan melebar secara cepat
G006 Rasa gatal yang berlebihan pada kulit
G007 Kulit memerah
G008 Bersisik dan pecah-pecah
G009 Timbul gelembung-gelembung kecil mengandung air atau nanah
G010 Infeksi kulit berupa benjolan
G011 Benjolan tampak semakin membesar
G012 Benjolan berisi nanah dan terasa panas dan berdenyut G013 Sekitar area benjolan berisi nanah terasa sakit
G014 Tenggorokan sakit, agak pusing, sariawan G015 Ditandai rasa gatal terutama pada malam hari
G016 Jika bintil-bintil sering digaruk akan berubah menjadi nanah
G017 Tubuh lemas, letih, lesu
G018 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula)
G019 Kulit yang memerah lama- lama menyebar memanjang dan akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang terasa nyeri
G020 Gatal- gatal kesemutan
G021 Gelembung terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti bagian punggung, dahi, tangan, kaki atau dada
G022 Bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat
G023 Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita
G024 Kelenjar di belakang telinga membengkak
Tabel 4.3 Kode nama penyakit
Kode Penyakit Nama penyakit
PH1 Biduran
PH2 Eksim
PH3 Bisul
PH4 Campak
PH5 Kudis
PH6 Cacar Air
PH7 Herpes Zoster
PH8 Panu
4.3.1 Mesin Inferensi
Dalam sistem pakar ini, mesin inferensi menggunakan metode Forward Chaining dengan format IF – THEN, format ini lebih mudah untuk dimengerti oleh pengguna dalam menggambarkan teknik-teknik pemecahan problemnya sendiri. Bagian IF berisi gejala penyakit dan bagian THEN berisi kemungkinan penyakit yang diderita. Pada basis pengetahuan gejala- gejala penyakit ditulis
dalam pengkodean yang dihasilkan dari penerimaan pengetahuan yang telah diorganisasikan dalam matrik adalah seperti pada table berikut.
Tabel 4.4 Tabel keputusan
G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012
PH1 X X X X X
PH2 X X X X
PH3 X X X X X
PH4 X X
PH5 X
PH6 X
PH7 X
PH8
G013 G014 G0015 G016 G017 G018 G019 G020 G0021 G022 G023 G024
PH1 PH2
PH3 X
PH4 X X
PH5 X X
PH6 X X X
PH7 X X X
PH8 X X
Table 4.5 Tabel relasi
idpenyakit idge jala
PH1 G001
PH1 G002
PH1 G003
PH1 G004
PH1 G005
PH2 G006
PH2 G007
PH2 G008
PH2 G009
PH3 G004
PH3 G007
PH3 G010
PH3 G011
PH3 G012
PH3 G013
PH4 G002
PH4 G003
PH4 G014
PH4 G024
PH5 G001
PH5 G015
PH5 G016
PH6 G003
PH6 G014
PH6 G017
PH6 G018
PH7 G007
PH7 G019
PH7 G020
PH7 G021
PH8 G022
PH8 G023
4.4 Analisis Sistem 4.4.1 Flowchart
Cara untuk menyajikan program salah satunya adalah dengan diagram alir (flowchart). Menyajikan suatu masalah dalam bentuk bagian, yang umumnya dipergunakan untuk memecahkan masalah pemrograman. Diagram alir digunakan untuk menggambarkan secara grafik langkah- langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program untuk me membantu memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah bagan flowchart dari sistem pakar pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit menggunakan ramuan tradisional :
Start
Halaman depan index.php
End Home admin
Logout Menu user
Menu admin
login
Menu 1
Input username &
password
1
Gambar 4.1 Flowchart sistem pakar pertolongan pertama pada penderita gangguan kulit menggunakan ramuan tradisional
Gambar 4.1 dijelaskan bahwa pada saat program dijalankan tampilan menuju ke halaman index.php sebagai halaman utama. Pengguna program ini dibedakan menjadi dua pengguna yang memiliki otorisasi yang berbeda, yaitu admin (operator), dan User (pasien). Untuk mengakses otorisasi admin, pengguna perlu memasukkan username dan password.
Start
Form pasien
halaman utama (index.php)
Memilih gejala penyakit
Selesai memilih gejala penyakit?
Simpan ditabel diagnosis
ditampilkan 3 Penyakit CF terbesar,
solusi
End Hitung CF
Simpan di history-pasien
Y
T
Gambar 4.2 Flowchart Program Diagnosis Penyakit
Dari gambar 4.2 dapat dijelaskan alur program adalah sebagai berikut:
1. User mengisi data pasien..
2. Pilih gejala gejala-gejala yang dirasakan pasien.
3. Jika selesai memasukkan gejala, hitung CF berdasarkan relasi.
4. Simpan hasil diagnosis tiga CF terbesar di tabel history_pasien.
5. Tampilkan hasil tiga penyakit dan solusi sesuai data User.
Start
Gambar 4.3 Flowchart Program Data Penyakit
Pada gambar 4.4 diatas dapat dijelaskan alur dari progam sebagai berikut:
1. Jika ingin menambahkan data penyakit maka harus mengisi form yang sudah ada lalu simpan. Data akan diupadate dalam database. Setelah tersimpan program akan kembali ke halaman tampilkan data.
2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan edit. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id penyakit yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdat data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data.
3. Selain itu juga Operator dapat melakukan proses hapus data.
Start
Gambar 4.4 Flowchart Program Data Gejala
Dilihat dari gambar 4.4 dapat dijelaskan alur program data gejala sebagai berikut :
1. Jika ingin menambah data gejala maka isilah form untuk tambah gejala.
Setelah form diisi dan Operator memilih untuk menyimpan, maka program melakukan proses update data gejala ke dalam database. Dan program menampilkan halaman lihat data gejala.
2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan edit. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id gejala yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdate data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data.
3. Operator juga dapat melakukan proses hapus data, dan program akan melakukan proses delete terhadap gejala sesuai dengan id yang dipilih oleh operator untuk dihapus.
Start
Gambar 4.5 Flowchart Program Data Kaidah
1. Dalam form input kaidah ada beberapa form yang harus diisi yaitu form memilih penyakit, gejala dan form pengisian nilai CF. Setelah form diisi dan Operator memilih untuk menyimpan, maka program melakukan proses update data relasi ke dalam database. Dan progra m menampilkan halaman tampil data.
2. Opertor juga dapat melakukan kegiatan. Program akan menampilkan form edit sesuai dengan id relasi yang dipilih, isi form tersebut kemudian simpan. Database akan mengupdate data yang baru, dan program akan menampilkan halaman tampil data.
3. Operator juga dapat melakukan proses hapus data, dan program akan melakukan proses delete terhadap data relasi sesuai dengan id yang dipilih oleh operator untuk dihapus.
4.4.2 Diagram Konteks (Data Context Diagram)
Diagram konteks merupakan aliran yang menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas. Selain itu diagram konteks merupakan diagram yang
paling awal yang terdiri dari suatu proses data dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara garis besarnya. Aliran dalam diagram konteks memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem.
Sistem Pakar
Gambar 4.6. Data Context Diagram Sistem Pakar Gangguan Kulit
Diagram konteks diatas menerangkan bahwa arus data secara umum yang melibatkan dua buah entitas, yaitu :
1. User
Merupakan pengguna dari aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi gangguan kulit melalui gejala yang tampak, yaitu penderita, masyarakat umum baik dari kalangan akademis maupun non akademis yang ingin mengetahui tentang gangguan kulit. Pada entitas user terdapat tujuh aliran data, dimana tiga aliran data menuju ke sistem, yaitu daftar identifikasi, input username dan passworduser, serta inputidentifikasi, dan dua aliran data yang menuju entitas user yaitu login user sukses, info data identifikasi gejala, hasil identifikasi.
2. Pakar Obat Tradisional
Dapat di kategorikan sebagai tabib yang mempunyai spesialisasi keahlian kesehatan pada bidang pengobatan tradisional gangguan pada kulit, atau siapapun yang memahami permasalahan mengenai pengobatan tradisional gangguan kulit, dimana pakar pengobatan tradisional ini merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memberikan data atau informasi tentang pengobatan tradisional pada gangguan kulit dikarenakan mempunyai pemahaman yang lebih luas mengenai permasalahan mengenai pengobatan tradisional. Pakar pengobatan tradisional dapat menghapus, merubah dan menambah data yang nantinya digunakan oleh sistem. Terdapat delapan aliran data, dimana empat aliran data menuju ke sistem, yaitu input username dan password admin, input gejala, input penyakit, dan input relasi. Serta empat aliran data dari sistem menuju ke admin, yaitu info gejala, info jenis penyakit, info relasi, login username dan password admin.
4.4.3 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram ini menjelaskan proses yang ada pada Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Gangguan Pada Kulit Secara terperinci dan jelas sebagai gambaran awal.
4.4.3.1 Data Flow Diagram Level 1
Data Flow Diagram Level 1 menjelaskan mengenai kegiatan arus data yang terjadi dalam sistem pakar identifikasi gangguan pada kulit. Pada diagram ini terdapat dua entitas dan lima proses yang merupakan proses utama dari sistem, yaitu proses login, proses administrator, proses pendaftaran, serta proses identifikasi. Serta data store yang masing- masing adalah pengguna_admin, pendaftaran, penderita, penyakit, dan gejala.
4
4.4.3.2 Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi
Data Flow Diagram Level 2 Proses identifikasi memiliki dua proses, yaitu proses pertanyaan dan proses hasil identifikasi. Untuk memperjelas input dan output Data Flow Diagram Level 2 Proses Identifikasi ini, akan diuraikan dalam spesifikasi proses sesudah gambar berikut :
User Pertanyaan
Gambar 4.8 DFD level 2 proses identifikasi
Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari Proses Identifikasi:
Tabel 4.6 Deskripsi Proses Pertanyaan
Nomor 4
Nama Proses Pertanyaan
Input Input_Identifikasi, Data_Penyakit, Data_Gejala Output Data_Gejala_yang_Pilih
Keterangan Proses
Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel gejala.
Kemudian user memasukan gejala sebagai akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Data yang di masukan oleh user diterima oleh proses secara sementara sampai semua data jawaban terkumpul. Keluaran dari proses ini adalah Data_Yang_Dipilih yang langsung menuju pada proses hasil identiikasi. Dalam proses ini terjadi pembacaan data dari tabel penyakit.
Tabel 4.7 Deskripsi Proses Hasil Identifikasi
Nomor 5
Nama Proses Hasil Identifikasi Input Data_Gejala_yang_Dipilih Output Hasil_Identifikasi
Keterangan Proses
Dalam proses hasil identiikasi ini akan menampilkan hasil identifikasi kepada user, hasil identifikasi yang ditampilkan berdasarkan atas inputan gejala oleh user pada proses pertanyaan, data gejala yang dipilih kemudian diberikan melalui proses pertanyaan kepada proses hasil identifikasi, dan memunculkannya pada sistem.
1
Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses Administrator
Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari Proses Administrasi :
Berikut adalah spesifikasi deskripsi dari tiap proses yang terdapat dalam subprocess dari Proses Administrasi :