• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran dari penulis untuk hasil pembahasan tugas akhir.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau AI dapat meringankan pekerjaan manusia misalnya dalam membuat keputusan, mencari informasi lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dipahami. Tujuan dari kecerdasan buatan ini yaitu membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat komputer lebih berguna untuk manusia. Kecerdasan buatan dapat meringankan pekerjaan manusia misalnya dalam membuat keputusan, mencari informasi lebih akurat, atau membuat komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang mudah dipahami. Cara kerja kecerdasan buatan adalah menerima input untuk diproses dan kemudian mengeluarkan output yang berupa keputusan.

Saat ini dengan semakin cepatnya perkembangan hardware dan software , berbagai produk sistem pakar atau AI telah berhasil dibangun dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan teknologi hardware yang perfomasinya semakin tinggi dan berukuran kecilserta didukung teknologi software yang semakin beragam dan kuat, produk-produk AI semakin dekat dengan kehidupan manusia (Suyanto, 2007).

Kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara menyederhanakan program. Dengan cara ini, kecerdasan buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi yang baru dapat digunakan sebagai acuan di masa-masa mendatang.

Kecerdasan atau kepandaian itu di dapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat

mempunyai kecerdasan maka perangkat lunak tersebut harus diberi pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang didapat dalam menemukan kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang tertentu yang bersifat spesifik.

Kecerdasan buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan dalam bahasa pemrograman computer dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer nyata.

2.2 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan seorang ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003).

Sistem pakar memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu pekerjaan seorang pakar sebagai asaten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa pemecahan masalah yang dimaksud seperti pembuatan keputusan, pemanduan pengetahuan, pembuatan desain, perencanaan, prakiraan, pengaturan, pengendalian, diagnose, perumusan, penjelasan, dan pelatihan.

2.2.1 Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960 oleh Artificial Intellegence Corporation. Periode pnelitian kecerdasan buatan ini didominasi oleh keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan computer akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan o leh Allen Newel, John Cliff Shaw, dan Herbert Simon. GPS merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas.

Sistem pakar untuk melakukan diagnosa kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970 yang untuk pertama kali dibuat oleh Br uce Buchanan dan Edward Shortlife di Standford University diberi nama MYCIN.

MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnose penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, program ini mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis.

2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

1. memungkinkan orang awam bias mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bias melakukan proses berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar 4. Meningkatkan output dan produktifitas.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.

7. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap.

2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar

Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan. Antara lain :

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliha ranya sangat mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal itu tentu saja erat kaitanya dengan ketersediaan pakar dibidangnya.

3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

2.2.4 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan pengembangan digunakan sebagai pengembangan sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkugan konsultasi digunakan ole h seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi (Kusumadewi, 2003)

User Fakta : Apa yang diketahui tentang

area domain : Logical Reference

Penambahan Pengetahuan

Gambar 2.1 Struktur sistem pakar

Komponen-komponen yang ada dalam sistem pakar adalah : 1. Subsistem penambahan pengetahuan

Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan.

Pengetahuan itu bisa berasal dari ahli, buku, basis data, penelitian, dan gambar.

2. Basis pengetahuan (knowledge base)

Basis pengetahuan adalah basis atau pangkalan pengetahuan yang berisi fakta, teori, prosedur, dan hubungan antara satu dengan yang lain atau informasi yang terorganisasi dan teranalisa (pengetahuan di dalam pendidikan atau pengalaman dari seorang pakar) yang diinputkan ke dalam komputer.

Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :

1. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning)

Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.

2. Penalaran berbasis kasus

Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).

3. Motor inferensi (inference engine)

Berisi teknik-teknik pelacakan basis pengetahuan untuk mencari fakta sesuai dengan inputan yang ada dan mencari hubungan antara keduanya sehingga dapat mengambil keputusan. Dari hal ini dapat dijelaskan bahwa, komputer selain terisi pengetahuan-pengetahuan dari seorang pakar yang tersusun dalam basis pengetahuan, komputer juga harus mendapatkan inputan- inputan. Setelah mendapatkan inputan akan dicocokkan dengan fakta atau data yang ada di basis pengetahuan oleh

mesin inferensi, selanjutnya diolah berdasarkan pengalaman dan prosedur yang ada pada motor inferensi sehingga menghasilkan suatu keputusan.

Ada tiga elemen utama yang digunakan dalam motor inferensi, yaitu :

a. Interpreter, mengeksekusi item- item agenda yang terpilih dengan menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai.

b. Scheduler, digunakan untuk mengontrol agenda.

c. Condistency Enforcer, digunakan untuk memelihara kekonsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.

4. Blackboard

Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu :

a. Rencana digunakan untuk menghadapi permasalahan.

b. Agenda digunakan untuk aksi-aksi potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi.

c. Solusi digunakan untuk calon aksi yang akan dibangkitkan.

5. Antar muka pemakai (user interface)

Adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dengan pemakai.

Program akan mengajukan pertanyaan dalam bentuk ya atau tidak yang nantinya harus dijawab oleh pemakai. Berdasarkan jawaban tersebut sistem pakar akan mengambil suatu kesimpulan berupa solusi pemecahan masalah.

6. Subsistem penjelasan

Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :

a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar?

b. Bagaimana konklusi dicapai?

c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan?

d. Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?

7. Sistem penyaring pengetahuan

Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

2.2.5 Motor Inferensi

Motor inferensi merupakan cara menarik kesimpulan yang dilakukan oleh mesin inferensi untuk menyelesaikan masalah. Ada dua metode inferensi dalam sistem pakar, yaitu :

1. Forward Chaining (Runut Maju)

Merupakan pelacakan kedepan, yaitu memulai dari sekumpulan data-data yang akan menuju suatu kesimpulan.

IF gatal

AND bentol-bentol AND warna kemerahan AND menyebar cepat THEN biduran

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa untuk kaidah diatas, agar sistem mencapai konklusi, harus diinput terlebih dahulu fakta gatal, bentol-bentol, warna kemerahan, menyebar cepat. Baru sistem dapat mengeluarkan konklusi bahwa penyakit yang diderita adalah Kaligata.

Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.

Observasi

Gambar 2.2 Proses Forward Chaining

2. Backward Chaining (Runut Balik)

Pada pelacakan ke belakang proses dimulai dari konklusi (objek) yang bukan merupakan fakta eksplisit, artinya penalarannya dimulai dari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung fakta dari hipotesa tersebut.

Lampu 1 rusak,

IF Lampu 1 dinyalakan

AND Lampu 1 tidak menyala

AND Lampu 1 dihubungkan dengan sekering AND sekering masih utuh

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa untuk kaidah diatas, sistem terlebih dahulu menduga bahwa lampu 1 rusak. Kebenaran praduga ini dibuktikan dengan kebenaran ketika lampu 1 tidak menyala, lampu 1 dihubungkan dengan sekering dan sekering masih utuh. Kemudian sistem mengeluarkan kesimpulan bahwa lampu 1 rusak. Namun apabila ada fakta tidak terpenuhi berarti praduga sistem salah, selanjutnya sistem akan mengecek konklusi berikutnya.

Observasi

Gambar 2.3 Proses Backward Chaining

2.3 Bagan Alir Data /Data Flow Diagram (DFD)

Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 : Simbol-simbol DFD

Nama Simbol Simbol

Proses

Digunakan untuk menunjukkan transformasi dan masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.

Aliran Data

Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian kebagian lain dari sistem dimana penyimpangan mewakili bakal penyimpanan data.

database di sistem komputer, arsip, kotak tempat data di meja seseorang, tabel acuan manual, dan agenda atau buku.

Entitas External (Terminator)

Melambangkan orang atau kelompok orang (misalnya organisasi diluar sistem, grup, departemen, perusahaan, perusahaan pemerintah) yang meru-pakan asal data atau tujuan informasi.

Diagram arus data itu sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Data Flow Diagram (DFD) Context

Merupakan alat untuk menjelaskan struktur analisa. Pendekatan ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar.

(Top Level) memecah- mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci, yang disebut dengan lower level. Dan yang pertama kali digambar adalah level yang teratas (Top Level) sehingga disebut Diagram Context.

2. Data Flow Diagram (DFD) Level

Setelah context diagram dirancang kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut Over View Diagram (level 0).

Tiap-tiap proses di over view diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1, dan kemudian diteruskan ke level berikutnya sampai tiap-tiap proses tidsak dapat digambar lagi lebih terinci.

2.3.1 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) berisi komponen-komponen himpunan Entitas dan himpunan relasi yang masing- masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau. ERD (Entity Relationship Diagram) menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. [1]. Simbol-simbol yang digunakan adalah:

Tabel 2.2: Simbol- simbol ERD

Nama Simbol Simbol

Entity

Suatu obyek yang dapat didentifikasikan dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi user dalam konteks sistem yang dibuat, disimbolkan dengan segi empat.

Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity, disimbolkan dengan lingkaran lonjong.

Garis/Link

Sebagai penghubung antara himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

Hubungan

Menggambarkan relasi antar entitas

2.4 Gangguan Kulit

Merupakan gejala klinik yang paling sering ditemukan pada masyarakat.

Gatal- gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Itu terbukti, berdasarkan data Dinas Kesehatan, gatal- gatal masuk dalam kelompok lima besar penyakit yang banyak diderita pasien yang berobat di puskesmas.

Meski sering dianggap remeh, namun gatal- gatal jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit.

Walaupun gejala ini tidak mematikan namun gejala ini amat penting untuk diperhatikan sebab ini mungkin merupakan gejala awal untuk timbulnya gejala yang lebih berat berupa gangguan nafas dan gangguan sirkulasi. Oleh karena itu setiap gangguan kulit harus diwaspadai untuk mencegah kemungkinan timbulnya gejala yang lebih berat. Dengan kata lain setiap keluhan kecil yang timbul sesaat, harus diantisipasi untuk menghindari dapat berkembang kearah yang lebih berat.

Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar, atau bahkan mungkin pernah mengalami timbulnya bercak-bercak atau bentolan kulit yang gatal serta tersebar di atas permukaan tubuh secara tiba-tiba. Keluhan atau gambaran seperti itu merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gangguan kulit.

2.4.1 Kenali Penyebab Gangguan pada Kulit

Setiap orang dapat mengenali jenis gangguan bila reaksinya mendadak cepat dan parah karena penderita mengalami gangguan kulit yang serius saat melakukan kegiatan. Tapi, bila gangguan disebabkan makanan sehari- hari atau terjadi beberapa kali dalam seminggu, tubuh menjadi terbiasa menderita akibat makanan tersebut dan reaksinya menjadi samar.

Adapun jenis gangguan kulit yang dibahas disini adalah gangguan kulit karena gatal dan gangguan kulit karena luka.

2.4.1.1 Gangguan Kulit Karena Gatal

Gatal- gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Itu terbukti, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Jambi, gatal-gatal masuk dalam kelompok lima besar penyakit yang banyak diderita pasien yang berobat di puskesmas. Meski sering dianggap remeh, namun gatal- gatal jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit. Gatal-gatal merupakan penyakit umum yang banyak diderita masyarakat. (Cici, 2012)

Untuk mengetahui jenis gangguan kulit karena gatal diperlukan diagnosa terlebih dahulu karena terkadang penderita juga tidak mengetahui apa pe nyebab dan jenis gatal tersebut

2.4.1.1 Gangguan Kulit Karena Luka

Gangguan kulit kerena luka tidak perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu karena bisa dikenali penyebabnya secara langsung. Selain itu reaksi yang ditimbulkan mendadak dan cepat saat kulit mengalami penyebab dari gangguan tersebut. Missal seseorang terkena pisau maka orang tersebut tahu bahwa dia terkena luka akibat benda tajam. Gangguan kulit ini bisa dikategorikan dalam beberapa jenis, yaitu luka akibat benda tajam, luka gores, luka bakar dan luka akibat benturan.

2.4.2 Tips Pencegahan Dan Menghindari Gangguan Pada kulit : 1. Jaga selalu kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan.

2. Hindari tanaman atau aquarium yang menyebabkan spora jamur di udara.

3. Gunakan pembersih udara elektris untuk membersihkan debu, jamur atau polen dari udara.

4. Hati- hati dalam menggunakan benda-benda yang berbahaya seperti benda tajam yang dapat menimbulkan luka pada kulit.

5. Gunakan lotion pelembab sehabis mandi untuk menghindari kulit kering serta menjaga kelembaban kulit.

6. Jika anda pergi ke hutan, pakailah pakaian yang tertutup untuk menghindari sengatan serangga atau tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan gatal pada kulit.

2.5 Obat Tradisional

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat- istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat yang bersifat magic tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, dan tablet. Obat tradisional sudah dikenal sejak lama di beberapa negara, seperti Cina, India, Jerman, Amerika (Indian), Thailand, Jepang, dan Negara-negara lainnya . Bahkan di Indonesia, obat tradisional sangat popular. Hal tersebut dapat kita lihat dengan banyak berdirinya perusahaan jamu dan obat tradisional. Belakangan pun banyak dijumpai, para ahli pengobatan alternatif maupun dokter di Indonesia menyarankan pasien-pasiennya untuk mengkonsumsi obat tradisional sebagai alternatif yang baik untuk menyembuhkan gangguan pada kesehatan.

2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Obat Tradisional

Adapun kelebihan dan kekurangan dari obat trad isional yang harus diperhatikan dalam menggunakanya :

2.5.1.1 Kelebihan Obat Tradisional:

1. Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda.

2. Memiliki efek samping yang relatif rendah.

3. Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan.

2.5.1.2 Kekurangan Obat Tradisional

1. Takaran harus tepat. Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia.

2. Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan.

2.6 Pengobatan Alternatif Untuk Menangani Gangguan Kulit

Banyak orang yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya pengobatan alternatif itu dan bagaimana cara kerjanya. Walaupun istilah pengobatan alternatif sudah merakyat tapi definisi yang baku untuk istilah ini belum ada.

Definisi atau penjelasan yang baku tentang pengobatan alternatif sampai saat inipun masih belum ada. Maka tidak heran kalau pemahaman tentang pengobatan alternatif sangat beranekaragam. Pengertian sederhananya untuk pengobatan alternatif dapat dikatakan sebagai pengobatan cara lain, yaitu pengobatan yang dilakukan diluar cara med is atau ilmu kedokteran. Cara lain

inilah yang tidak terhitung banyaknya. Salah satu contoh dari pengobatan alternatif adalah memanfaatkan tumbuh-tumbuhan tertentu yang dipercayai berkhasiat menyembuhkan penyakit. Bisa daun, batang, kulit, atau buahnya bahkan bisa juga akarnya. Binatang tertentu seperti ular kobra, kadal, kelelawar, kera, undur-undur, lintah dan sebagainya. Zat cair seperti air bersih/airputih, air belerang, air hangat, air panas, air susu kambing, air susu unta, air susu ibu, bahkan sampai dengan air seni/air kencing.

2.6.1 Contoh Mengatasi Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional Bila gangguan menyerang kulit sehingga menimbulkan gatal- gatal atau eksim dapat digunakan :

1. Sambiloto segar secukupnya + kunyit segar secukupnya + belerang secukupnya dihaluskan hingga lembut, lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena alergi.

2. Daun ketepeng china segar secukupnya dihaluskan lalu dioleskan pada bagian kulit yang terkena eksim.

Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas dan lakukan secara teratur sehari 2 kali, dalam melakukan perebusan sebaiknya gunakan panci enamel atau periuk tanah.

2.7 Sistem Pakar Pengobatan Alte rnatif Penderita Gangguan kulit Menggunakan Obat Tradisional

Pada dasarnya sistem pakar ini diterapkan untuk memberikan pe ngobatan alternatif pada penderita gangguan kulit apabila saat itu tidak memungkinkan untuk langsung dibawa ke dokter. Pengertian sistem pakar pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit dengan menggunakan obat tradisional yang dimaksud adalah sistem yang dibuat secara komputerisasi yang dapat bekerja

seperti seorang pakar dalam mendiagnosa jenis gangguan kulit dan menampilkan output berupa resep atau jenis obat tradisional yang dibutuhkan unt uk melakukan pengobatan alternatif pada penderita gangguan kulit.

Adapun alasan pengobatan alternatif menggunakan obat tradisional karena lebih mudah didapatkan saat kita membutuhkanya, sehingga pengobatan alternatif lebih cepat dilakukan. Selain itu dalam penggunaannya, obat tradisional cenderung memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan obat-obat pada umumnya.

Keahlian dipindahkan dari seorang pakar ke komputer, dan pengetahuan yang didapatkan dari seorang pakar ini kemudian disimpan di dalam komputer.

Pada saat pengguna menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh penderita gangguan kulit dan membuat penalaran sampai pada kesimpulan. Kemudian sistem pakar memberikan penjelasan atau kesimpulan atas hasil konsultasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat me nyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli dibidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu pekerjaan seorang pakar sebagai asiten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

2.7.1 Langkah-Langkah Diagnosa Dalam Sistem Pakar

Adapun langkah- langkah sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit alergi kulit ini adalah sebagai berikut:

1. Pengguna mengiput data berdasarkan jenis gangguan kulit yang dialami.

2. Setelah selesai menginput data jenis gangguan kulit yang dialami, maka akan muncul penjelasan tentang jenis gangguan kulit yang dialami.

3. Setelah muncul penjelasanya maka akan muncul jenis obat tradisional yang harus digunakan untuk gangguan kulit berserta langkah–langkah cara meramu bahan–bahan yang digunakan dalam obat tradisional tersebut.

2.8 Pengertian MySQL

MySQL merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL ( Heni,

MySQL merupakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan, MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL ( Heni,

Dokumen terkait