• Tidak ada hasil yang ditemukan

123HIBAH PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

United Nations Development Programme (UNDP)

123HIBAH PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

Program Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact

Millennium Challenge Corporation (MCC) adalah institusi independen Pemerintah Amerika Serikat yang menyalurkan bantuan dengan misi penurunan angka kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. MCC menyalurkan hibah kepada negara mitra dalam bentuk program Treshold dan Compact. Program Treshold merupakan hibah kecil yang diberikan kepada negara-negara dengan kriteria tertentu dan berkomitmen untuk meningkatkan kinerja kebijakan mereka. Program Compact adalah hibah bersaing dalam jumlah besar yang diberikan kepada negara-negara yang telah berhasil melewati skor median korupsi dan berhasil melaksanakan program Threshold.

Millennium Challenge Compact untuk Indonesia telah ditandatangani tanggal 19 November 2011dan mulai efektif sejak tanggal 2 April 2013 dan akan berlaku sampai dengan 1 April 2018 (tidak dapat diperpanjang lagi).

Tabel 3.4 Gambaran umum Hibah Program Compact

Instansi Penanggung jawab Kemen PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Sumber Dana Millennium Challenge Corporation (MCC)

Waktu Efektif 2 April 2013 – 1 April 2018 (5 Tahun)

Nilai Hibah USD 600.000.000

Hibah Program Compact sebesar USD 600 juta untuk membiayai komponen-komponen sebagai berikut:

Tabel 3.5 Komponen Pembiayaan Program Compact

No Komponen Nilai (USD) Persentase (%)

1 Green Prosperity 332.500.000 55,4

2 Community-based Nutrition 131.500.000 22

3 Procurement Modernization 50.000.000 8

4 Administration and Control 75.800.000 12,6

5 Monitoring and Evaluation 10.200.000 2

Total 600.000.000 100,0

Penyerapan Anggaran Compact

Dana Hibah senilai USD 600 juta dipergunakan untuk membiayai kegiatan dengan tingkat penyerapan sebagai berikut:

124

Tabel 3.6 Penyerapan Anggaran Compact Berdasarkan Laporan CPS (Common Payment System)

No Kegiatan Jumlah

(juta USD)

Penyerapan (s/d Desember 2014)

USD %

1 Green Prosperity Project 332,50 1,182,494.36 0,36 2 Community-based Health and Nutrition to

Reduce Stunting Project 131,50 34,759,317.00 26,43

3 Procurement Modernization Project 50,00 3,979,957.20 7,96 4 Monitoring & Evaluation 10,20 720,663.70 7,07 5 Administration and Control 75,80 13,595,115.63 17,94

Kemajuan dan Perkembangan Program Compact (s/d Desember 2014) Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Project)

Perkembangan dari Proyek Kemakmuran Hijau pada Triwulan IV Tahun 2014 difokuskan untuk pematangan konsep dan persiapan pelaksanaan penuh. Target besar yang direncanakan oleh Tim Proyek Kemakmuran Hijau adalah pada tahun 2015 sudah mulai penandatanganan kontrak dengan para penerima hibah, pelaksanaan proyek seperti pembangunan konstruksi dan sebagainya.

Pada Triwulan IV, beberapa mekanisme pembiayaan hibah atau sering dikenal dengan Jendela Hibah yang telah disetujui MWA MCA-Indonesia mulai satu per satu diluncurkan sebagai langkah mencari calon mitra yang berminat untuk mendapatkan hibah Compact. Ada 3 Jendela hibah yaitu Jendela Hibah Kemitraan (Partnership Grant), Jendela Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Komunitas (Community Based Natural Resources Management), dan Jendela Hibah Energi Terbarukan (Renewable Energy Grant).

Langkah awal yang dilakukan MCA-Indonesia adalah dengan mengiklankan informasi tersebut melalui media massa dan website untuk mengundang para calon mitra yang berminat dengan mengirimkan pernyataan minat (Expression of Interest) pada Jendela Hibah yang diiklankan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Selain itu, juga melakukan sosialisasi langsung ke lokasi- lokasi yang ditentukan untuk menyaring informasi sekaligus mengundang para calon mitra untuk terlibat dalam kegiatan hibah.

Tabel 3.7 Lokasi Proyek Kemakmuran Hijau

Provinsi Kabupaten

Jambi Merangin, Muaro Jambi, Kerinci, Tanjung Jabung Timur Sulawesi Barat Mamuju, Mamasa

Nusa Tenggara Barat Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara

Nusa Tenggara Timur Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya Sumatra Barat*) Solok Selatan, Pesisir Selatan

Sulawesi Selatan*) Luwu Utara, Luwu Timur Sulawesi Tenggara*) Kolaka Utara, Kolaka

125

Provinsi Kabupaten

Kalimantan Barat*) Kapuas Hulu, Sintang Kalimantan Utara*) Malinau

Kalimantan Timur*) Mahakam Ulu, Berau

Keterangan: *)MoU masih dalam proses, target pada 2015

Realisasi Dana dan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan

Perkembangan Triwulan IV untuk proyek Kemakmuran Hijau adalah sebagai berikut:

- Perencanaan dan Penggunaan Lahan Secara Partisipatif atau Participatory Land Use

Planning (PLUP)

Kegiatan PLUP senilai USD 25 juta ini pada Triwulan IV masih difokuskan pada pengembangan penyediaan data peta hingga ke tingkat desa, terutama setelah banyaknya pemekaran-pemekaran daerah baru. Media atau alat bantu untuk menentukan batas spasial pada hibah yang sudah mulai diluncurkan secara bertahap adalah GIS (Geographic Information System).

GIS ini akan terus dikembangkan memasukkan data koordinat dari setiap lokasi yang potensial untuk pembangunan mikro hidro. Melalui GIS ini, maka akan terlihat daerah-daerah yang nantinya bisa On Grid atau disambungkan dengan jaringan PLN dan daerah Off Grid yang diluar jangkauan jaringan PLN karena bisa menampilkan area jaringan transmisi listrik PLN.

Capaian yang dilakukan pada kegiatan ini adalah:

1) Telah dibuatkan dashboard GIS untuk 4 (empat) kabupaten starter di 2 (dua) provinsi) yaitu Provinsi Jambi (Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Merangin) dan Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamasa). Untuk dapat mengakses GIS Dashboard tersebut ada di website dengan alamat http://gp.mca-indonesia.go.id/peta-gis. 2) Proses pengadaan PMaP (Participatory Mapping Planning) sudah pada tahap evaluasi

Expression Of Interest (EOI).

- Bantuan Teknis dan Pengawasan atau Technical Assistance & Oversight

Bentuk kegiatan ini adalah dengan memberikan bantuan teknis pada penerima hibah untuk membuat perencanaan, mengembangkan prosedur, menyiapkan kerangka acuan, mekanisme seleksi hingga implementasi proyek. Selain itu juga melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penggunaan hibah. Kegiatan ini senilai USD 50 juta.

Capaian yang dilakukan pada kegiatan ini adalah telah dipilihnya PMC (Program Management Consultant) berupa konsorsium dari Konsultan CDM Smith, Engility, dan Hatfield. Dari kontrak yang ditandatangani pada 23 September 2014 dan efektif pada 23 Oktober 2014. Saat ini PMC sedang melakukan mobilisasi untuk mengembangkan Program Management Plan (PMP). Draft dari PMP telah disampaikan ke MCA-Indonesia pada 19 Desember 2014. Target dari pengembangan PMP selesai pada 20 Februari 2015.

126

- GP Facility

1. Hibah Kemitraan (Partnership Grant)

a. Hibah Kemitraan Kakao Lestari

Hibah senilai USD 16 juta ini telah diluncurkan pada 3 Juli 2014 di media massa dan website. Tujuan utama Kemitraan Kakao Lestari adalah untuk mendukung pengembangan industri kakao yang berkelanjutan di Indonesia dan memperbaiki pemasukan para pekebun rakyat sehingga rakyat maupun industri pengolah kakao mendapatkan manfaat yang setara. Telah diterima 5 pengusul yang menyampaikan pernyataan minat. Pada tanggal 4 Oktober 2014, setelah dilakukan penilaian maka diumumkan 2 pernyataan minat yang memenuhi. Pada 14 November 2014, kedua pengusul tersebut diminta untuk menyusun proposal hingga 12 Januari 2015. Tahap selanjutnya adalah penilaian proposal, yang kemudian jadwal penandatanganan kontrak pada 1 April 2015.

b. Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau

Hibah senilai USD 54 juta dibuka pada 11 Oktober 2014 melalui media massa dan surat kabar. Pengumuman mengundang para calon mitra untuk menyampaikan penyataan minat sampai dengan 19 Desember 2014.

2. Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (Community Based Natural

Resources Management Grant)

Merupakan program hibah dari proyek Kemakmuran Hijau di bidang pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat. Total nilai Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDA-BM) ini adalah USD 45 juta. Program PSDA-BM ini akan memberikan dana hibah senilai USD 250.000 hingga USD 1 juta, guna mendukung inisiatif dan investasi yang mampu memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dalam level masyarakat dan bentang alam tertentu. Rencananya akan dicari 2 Manager Program Hibah yang akan bertanggungjawab menangani wilayah-wilayah proyek, antara lain:

Tabel 3.8 Wilayah-wilayah Proyek Manager Program Hibah

Jabatan Wilayah Provinsi dan Kabupaten

Manajer Program Hibah 1 Sumatera dan Kalimantan Jambi: Merangin, Muaro Jambi, Kerinci, Tanjung Jabung Timur

Sumatera Barat:: Solok Selatan dan Pesisir Selatan Kalimantan Barat: Kapuas Hulu, Sintang Kalimantan Timur: Berau, Mahakam Ulu Kalimantan Utara: Malinau

Manajer Program Hibah 2 Sulawesi dan Nusa Tenggara

Sulawesi Barat: Mamuju dan Mamasa

Sulawesi Selatan: Luwu Utara dan Luwu Timur Sulawesi Tenggara: Kolaka, Kolaka Utara NTB: Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok

Utara

NTT: Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah

127