• Tidak ada hasil yang ditemukan

49variant untuk nomor loan 2516-INO adalah 0,52, artinya kinerja nomor loan tersebut

baik dan tepat waktu.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Masa efektif kegiatan ini telah berakhir pada 31 Desember 2014 dan surat resmi mengenai financial cancellation and closing telah dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan dan ADB pada tanggal 13 Januari 2015. Isu terakhir yang dialami oleh kegiatan ini adalah DIPA revisi yang baru diperoleh pada tanggal 5 September 2015 serta penarikan SLA terakhir sebesar USD 4,877 juta baru diterima di rekening executing agency pada tanggal 25 November 2015. Sisa loan berjumlah USD 518.139 berasal dari selisih nilai kurs IDR dengan USD dan sisa loan tersebut telah dibatalkan sehingga total pinjaman pada akhir kegiatan berjumlah USD 99.481.861. Setelah berakhirnya kegiatan, executing agency diharapkan dapat segera membuat dokumen Project Completion Report (PCR).

IDB

Proyek pinjaman luar negeri dari Islamic Development Bank (IDB) dibiayai dengan menggunakan skema syariah/Islamic Finance, melalui beberapa model pembiayaan yang berbeda berdasar prinsip dan jenis kegiatan yang dibiayai. Model pembiayaan tersebut di antaranya adalah:

- Istisna’a, untuk kegiatan pembangunan infrastruktur/bangunan;

- Installment Sale, untuk kegiatan pengadaan/pembelian barang; - Leasing, untuk sewa beli peralatan;

- Loan, yang digunakan untuk pembiayaan capacity building (training/soft skill program);

- Mudarabah dan Equity Participation berupa penyertaan modal, biasanya digunakan untuk sektor bisnis/swasta yang menghasilkan keuntungan.

Secara umum, pembiayaan dari IDB dilakukan atas prinsip jual beli dan atau sewa beli. Pihak IDB bertindak sebagai penyedia output proyek atau barang yang dibeli oleh pemerintah dengan harga yang telah disepakati bersama, dan dibayar melalui angsuran dalam jangka menengah/panjang. Dengan mekanisme ini, pembiayaan dilakukan tidak berdasar interest tetapi berdasar sale price dari harga di masa depan, yang telah disepakati bersama antara pemerintah Indonesia dan IDB saat pembahasan financing agreement. Dalam proses penyediaan output proyek atau barang tersebut, pihak IDB menunjuk pihak Executing Agency sebagai agen yang akan melaksanakan proses tender/lelang atas output proyek atau barang yang akan dibangun/dibeli.

Pada Triwulan IV Tahun 2014, ada 17 proyek dengan 26 financing agreement yang didanai oleh pinjaman dari IDB dengan total pinjaman sebesar USD 1.041,89 juta. Proyek-proyek tersebut dilaksanakan oleh enam Kementerian/Lembaga seperti yang digambarkan sebagai berikut:

50

Gambar 2.5 Jumlah Pinjaman Proyek IDB pada Triwulan IV TA 2014 Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan IV Tahun 2014 (diolah)

Sampai dengan Triwulan IV TA 2014, proyek IDB paling banyak ada di sektor pendidikan tinggi dengan jumlah 6 proyek yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 4 proyek dan oleh Kementerian Agama sebanyak 4 proyek. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki proyek dengan jumlah pinjaman terbanyak, yaitu USD 376 juta, yang terdiri dari 4 proyek.

Jika dibagi menjadi sektor-sektor, pinjaman IDB dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.6 Jumlah Pinjaman Proyek IDB pada Triwulan IV TA 2014 Berdasarkan Sektor Kegiatan

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan IV Tahun 2014 (diolah)

Realisasi Penyerapan Pinjaman dan Pencapaian Indikator Kinerja

Rekapitulasi pelaksanaan pinjaman IDB berdasarkan instansi penanggung jawab dapat dilihat di tabel berikut ini:

0 50 100 150 200 250 300 350 400 376,00 341,87 87,55 32,50 172,05 31,92

Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Perhubungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kementerian Agama Kementerian Kelautan dan Perikanan

Pemberdayaan Masyarakat; USD 347 juta Infrastruktur; USD 216,97 juta Pendidikan; USD 513,92 juta

51

Tabel 2.7 Penyerapan Pinjaman IDB Berdasarkan Instansi Penanggung Jawab pada Triwulan IV TA 2014

(Dalam Juta USD)

No Instansi Penanggung Jawab Jumlah Proyek Nilai Pinjaman Penarikan s/d Triwulan IV TA 2014 Pinjaman Belum Ditarik Penyerapan TA 2014 Target Realisasi % Nilai % 1 Kemen PU-Pera 4 376,00 86,07 22,89 289,93 89,45 45,25 50,59 2 Kemendikbud 6 341,87 9,96 2,91 331,91 81,76 6,35 7,77 3 Kemenhub 1 87,55 0,80 0,91 86,75 2,62 0,32 12,07 4 Kemenag 4 172,05 13,28 7,72 158,77 45,77 12,58 27,48 5 Kemen KP 1 31,92 5,77 18,08 26,15 6,53 0,33 5,05 6 Kemenakertrans 1 32,50 0,03 0,08 32,47 0,38 0,03 6,60 Total 17 1.041,89 115,91 11,13 925,98 226,52 64,85 28,63

Sumber: Lampiran Laporan Kinerja Pelaksanaan PHLN Triwulan IV Tahun 2014 (diolah)

Penyerapan kumulatif sampai dengan bulan Desember 2014 mencapai USD 115,91 juta atau 11,13% dari total nilai proyek yang didanai oleh pinjaman IDB. Sedangkan penyerapan untuk TA 2014, sampai dengan akhir Triwulan IV (Desember) 2014 hanya mencapai 28,63% dari target TA 2014 sebesar USD 226,52 juta.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

- PNPM ICDD Phase II (IND-0147)

Proyek PNPM ICDD Phase II merupakan proyek pembangunan kapasitas komunitas dan masyarakat miskin di perkotaan di 14 provinsi, yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat. Proyek ini terdiri dari 4 financing agreement dengan nomor IND-0147, IND-0148, IND-0149, dan IND-0150. Seluruh pelaksanaan proyek telah selesai pada Desember 2014.

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV TA 2014, proyek PNPM ICDD Phase II sudah melakukan penyerapan sebesar USD 5,54 juta (92,40% dari jumlah pinjaman) untuk IND-0147. Nilai progress variant untuk proyek ini adalah -7,60 untuk IND-0147, artinya kedua financing agreement proyek ini telah terlaksana dengan baik dan tepat waktu.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Keseluruhan komponen yang ada di kedua financing agreement, baik IND-0147 yang tutup pada 31 Desember 2014, telah selesai 100%. Mengingat telah tutupnya proyek ini, executing agency perlu mengirimkan Project Completion Report (PCR) selambat- lambatnya bulan Maret 2015. Setelah masa efektif financing agreement selesai dan PCR disampaikan, IDB akan menyiapkan finance repayment schedule.

52

- Regional Road Development Project (IND-0161)

Proyek Regional Road Development merupakan proyek co-financing antara ADB dan IDB. Proyek ini berupa pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 410 km dan renovasi 169 jembatan di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, serta Jawa Tengah. Pinjaman IDB mendanai kegiatan di wilayah Jawa Tengah dengan total panjang kurang lebih 86,3 km yang terdiri dari 3 ruas jalan, yaitu ruas jalan Tambak Mulyo – Wawar, Giri Woyo – Duwet, dan Wawar – Congot. Selain itu, proyek ini juga mencakup pengembangan kebijakan di bidang jalan, berupa Road Safety Program, studi pengembangan, dan capacity development bagi stakeholder terkait di bidang transportasi jalan raya.

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV TA 2014, proyek RRDP belum terdapat penyerapan sehingga target penyerapan tahun 2014 yaitu USD 8,03 juta belum tercapai. Nilai progress variant untuk proyek ini adalah -41,82, artinya proyek ini mengalami serious delay karena penyerapan belum dilakukan mengingat kontrak baru dijadwalkan ditandatangani pada Januari 2015.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Pada Triwulan IV TA 2014, progress paket pekerjaan fisik di Jawa Tengah yang dikerjakan dengan menggunakan dana pinjaman dari IDB adalah sebagai berikut :

- Paket 24 RCP-01 (CW-01), 24 RCP-02 (CW-02), dan 24 RCP-03 (CW-03) telah mendapat persetujuan (No Objection) dari IDB pada tanggal 1 Desember 2014. Draf kontrak untuk paket pekerjaan ini juga telah disetujui oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2014. Kontrak dijadwalkan ditandatangani pada 12 Januari 2015, namun demikian, proses ini terhenti untuk sementara waktu, dan masih menunggu final proses restrukturisasi, serta hasil persetujuan DPR atas dokumen anggaran.

- Paket Design and Supervision Consultant (DSC) telah mendapat persetujuan (No Objection Letter-NOL) dari IDB dan saat ini tinggal dilakukan penandatanganan kontrak pada paket tersebut. Proses penandatanganan kontrak ini juga masih terhenti karena menunggu finalisasi dokumen anggaran dan restrukturisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

- Community Based Sanitation Project in Indonesia (IND-0167)

Proyek Community Based Sanitation Project in Indonesia atau SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat/Community Based Sanitation) merupakan proyek yang bertujuan untuk menangani masalah kesehatan yang disebabkan oleh defekasi terbuka dan sanitasi yang buruk. Untuk mencapai tujuan tersebut, proyek ini akan menyediakan infrastruktur sanitasi dasar di 1.800 lokasi yang berada di 48 kota di 13 provinsi yang telah menjadi lokasi intervensi proyek PNPM ICDD yang didanai juga oleh pinjaman IDB, yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

53