• Tidak ada hasil yang ditemukan

41Selain isu partial cancellation dan pelaporan, kegiatan ini menemui isu standar dar

infrastruktur yang telah dibangun. Dari keseluruhan infrastruktur yang telah dibangun, baru 27% yang memenuhi standar. Namun, executing agency belum mengetahui penyebab tidak terpenuhinya standar ini dan akan menindaklanjutinya. Catatan dari BPK juga perlu diperhatikan mengingat status dari BPK untuk USRI mengalami penurunan, dari awalnya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), lalu menjadi Wajar dengan Pengecualian pada tahun 2013, dan pada saat ini, statusnya masih belum jelas.

- Metropolitan Sanitation Management Investment Project (3123-INO & 8280-INO)

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) dengan nomor loan 3123-INO dan 8280-INO belum melakukan penyerapan mengingat kegiatan ini baru efektif pada tanggal 9 Juli 2014. Nilai progress variant untuk nomor loan 3123-INO dan 8280-INO adalah -7,39, artinya kinerja nomor loan tersebut baik dan masih tepat waktu.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Kegiatan MSMIP masih belum didelegasikan dari headquarter ADB di Manila kepada Indonesia Resident Mission ADB. Isu lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan MSMIP ini adalah administrasi terkait dana pinjaman dari ASEAN Infrastructure Fund (AIF) yang juga diadministrasikan melalui ADB karena sampai saat ini, masih belum ada kejelasan administrasi dari dana pinjaman AIF ini. Executing agency akan menindaklanjuti hal ini dengan ADB mengingat administrasi dana pinjaman AIF ini dilakukan oleh ADB. Selain itu, inception mission dari kegiatan ini belum dapat memberikan informasi yang signifikan karena tidak melibatkan Bappenas dan Kementerian Keuangan.

- Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (3122-INO)

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) dengan nomor loan 3122-INO belum melakukan penyerapan mengingat kegiatan ini baru efektif pada tanggal 17 Juli 2014. Nilai progress variant untuk nomor loan 3123-INO adalah -1,57, artinya kinerja nomor loan tersebut baik dan masih tepat waktu.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Kegiatan NUSP-2 ini sudah melakukan inception mission pada tahun 2014. Dari inception mission tersebut, ada beberapa pelaksanaan kegiatan yang mengalami keterlambatan, termasuk mengenai administrasi ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Keterlambatan NUSP 2 juga terjadi di penggunaan e-procurement dan konsultan baru dapat terkontrak pada bulan November 2014. Saat ini, kegiatan NUSP-2 sedang dalam proses revisi short listing. Kegiatan ini dimungkinkan akan mengalami perubahan coverage dari 300 kelurahan menjadi hanya 80 kelurahan agar kegiatan bisa lebih fokus

42

dan hasil yang dihasilkan bisa menjadi lebih signifikan. Namun hal ini tidak mengubah loan agreement karena di dokumen PAM tidak tercantum jumlah kelurahan penerima manfaat proyek.

Target pencapaian kegiatan pada tahun 2015 diperkirakan tidak akan tercapai karena adanya keterlambatan. Pekerjaan fisik yang akan dilakukan pada tahun 2015 pun hanya sedikit dan diperkirakan baru akan terkejar pada tahun 2016. Oleh karena itu, executing agency perlu menyesuaikan kembali target pencapaian agar menjadi lebih realistis.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

- Polytechnic Education Development Project (2928-INO)

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan Polytechnic Education Development Project (PEDP) dengan nomor loan 2928-INO telah melakukan penyerapan sebesar USD 6,51 juta (8,68% dari total pinjaman dengan nomor loan tersebut). Penyerapan untuk nomor loan 2928-INO yang dilakukan di TA 2014 sebesar USD 1,51 juta (6,30% dari target penyerapan TA 2014 sebesar USD 24,01 juta). Nilai progress variant untuk nomor loan 2928-INO adalah -26,46, artinya kinerja nomor loan tersebut masih baik walaupun mengalami keterlambatan dan kendala.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Proses pengadaan kegiatan PEDP sudah selesai proses kontrak tetapi belum dibayarkan sehingga diperkirakan akan ada penarikan besar pada awal tahun 2015. Namun demikian, diperkirakan akan menemui kendala terkait luncuran alokasi yang memerlukan revisi DIPA sehingga dimungkinkan akan ada keterlambatan pembayaran.

Selain itu, dengan adanya surat edaran Menteri PAN-RB menenai pemotongan biaya perjalanan dinas, secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja kegiatan, karena adanya pemotongan alokasi untuk beberapa komponen kegiatan yang membutuhkan perjalanan dinas, baik dari porsi pinjaman maupun rupiah murni. Keadaan ini sudah didiskusikan secara internal dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), namun belum dapat menetapkan adanya usulan untuk pengecualian terkait dengan surat edaran Menteri PAN-RB. Untuk solusi terhadap penyelesaian permasalahan ini, perlu dibicarakan lebih lanjut dalam pertemuan tersendiri karena akan melibatkan banyak kementerian/lembaga.

Target di tahun 2014 untuk komponen curriculum development belum dapat dicapai, meskipun demikian untuk progress pelaksanaannya telah mencapai 80% dari keseluruhan kegiatan. Dan saat ini masih menunggu validasi dokumen curriculum development.

43

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

- Coral Reef Rehabilitation and Management Program Coral Triangle Initiative (3094-

INO)

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) dengan nomor loan 3094-INO telah melakukan penyerapan sebesar USD 1,46 juta (3,21% dari total pinjaman dengan nomor loan tersebut). Penyerapan untuk nomor loan 3094-INO yang dilakukan di TA 2014 sebesar USD 1,46 juta (74,11% dari target penyerapan TA 2014 sebesar USD 1,97 juta). Nilai progress variant untuk nomor loan 3094-INO adalah -12,67, artinya kinerja nomor loan tersebut baik dan masih tepat waktu.

Kegiatan ini melakukan penyerapan yang cukup baik, terutama di satuan kerja di pusat. Namun, penyerapan beberapa satuan kerja di daerah masih rendah karena adanya beberapa kegiatan yang telah dijadwalkan akan menggunakan fasilitas diluar kantor pada bulan Desember 2014 harus dibatalkan, setelah adanya Surat Edaran Menteri PAN-RB mengenai larangan mengadakan rapat di hotel.

Selain itu, adanya revisi pencantuman nomor register di DIPA yang baru dapat terselesaikan pada 30 September 2014 menyebabkan kegiatan ini mengalami sedikit keterlambatan.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Tahun pertama pelaksanaan kegiatan ini diisi dengan pelaksanaan kegiatan administratif. Karena adanya revisi pencantuman nomor register di DIPA, meskipun pihak executing agency telah menghimbau seluruh satuan kerja di tingkat daerah untuk tetap melaksanakan proses lelang terlebih dahulu agar segera setelah revisi DIPA terbit, kontrak bisa langsung ditandatangani, namun masih ada beberapa kabupaten yang tidak melaksanakan hal tersebut. Keadaan ini menyebabkan kontrak tidak dapat ditandatangani segera setelah revisi DIPA terbit.

Capaian pada tahun pertama ini adalah untuk persiapan kegiatan, termasuk penyusunan pedoman umum kegiatan COREMAP-CTI, diantaranya: materi kelembagaan, program dan anggaran, pengelolaan keuangan, pengadaan, serta monitoring dan evaluasi. Selain itu, Project Management Office (PMO) juga sudah melakukan bimbingan teknis mengenai pengadaan kepada seluruh satuan kerja kegiatan.

Komponen yang dilaksanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai salah satu Project Implementing Unit (PIU), juga telah menerbitkan pedoman mengenai tata cara monitoring terumbu karang dan sosial ekonomi.

Isu lain dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah terkait dengan proses administrasi DIPA 2015 untuk alokasi kegiatan COREMAP-CTI yang juga mencakup Kabupaten Buton yang mengalami pemekaran menjadi: Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah, dan Kabupaten Buton Selatan pada pertengahan tahun 2014. Selain hal

44

tersebut, permasalahan dalam hal ini adalah terkait dengan alokasi yang dicantumkan dalam dokumen loan agreement hanya tercantum untuk lokasi Kabupaten Buton saja.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

- Strengthening Accountability Revitalization Project (2927-INO)

Realisasi Penyerapan Dana

Hingga Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan Strengthening Accountability Revitalization Project (STAR) dengan nomor loan 2927-INO telah melakukan penyerapan sebesar USD 8,61 juta (14,91% dari total pinjaman dengan nomor loan tersebut). Penyerapan untuk nomor loan 2264-INO yang dilakukan di TA 2014 sebesar USD 6,71 juta (49,19% dari target penyerapan TA 2014 sebesar USD 13,63 juta). Nilai progress variant untuk nomor loan 2927-INO adalah -19,83, artinya kinerja nomor loan tersebut baik walaupun mengalami sedikit kendala dan keterlambatan.

Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan Pencapaian Indikator Kinerja

Sampai dengan Desember 2014, jumlah mahasiswa yang mengikuti program degree berjumlah 1.357 orang atau 90,5% dari target tahun 2014 (1.500 orang). Kegiatan sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) atau JFA Certification juga sudah dilaksanakan dan diikuti oleh 1.024 peserta atau 106,67% dari target tahun 2014 (960 peserta). Kegiatan sertifikasi non-JFA telah mengumumkan calon peserta sertifikasi pada akhir Triwulan III Tahun 2014 dan pada akhir Triwulan IV Tahun 2014, kegiatan sertifikasi non-JFA telah diikuti oleh 116 peserta atau 107,41% dari target tahun 2014 (108 peserta). Kegiatan Substance Technical Training sudah diikuti oleh 814 orang atau 100,25% dari target (806 orang).

Pencairan dana untuk perguruan tinggi dan mahasiswa program degree masih mengalami keterlambatan karena lamanya finalisasi dokumen kontrak di beberapa perguruan tinggi serta adanya kesalahan proses pemasukan data di Kementerian Keuangan.

Paket pengadaan infrastruktur State Accountability Management Information System atau Sistem Informasi Manajemen Akuntabilitas (SIMA) melakukan re-bidding karena dari 19 peserta yang mengambil dokumen untuk tender, hanya 3 yang mengembalikan dan dari ketiga peserta tersebut, hanya ada satu yang memenuhi persyaratan. Pada dasarnya, pihak ADB tidak mempermasalahkan hal ini tetapi executing agency tetap memutuskan untuk melaksanakan re-bidding. Proses re-bidding telah berjalan dan sudah mendapatkan approval dari ADB sehingga pada akhir Desember 2014 atau awal Januari 2015 kegiatan ini sudah bisa dilaksanakan. Alokasi dana untuk pengadaan infrastruktur ini sudah dianggarkan di DIPA 2014 tetapi karena adanya isu ini, alokasi dana untuk kegiatan ini pada tahun 2015 akan disesuaikan kembali sesuai work plan yang telah dikirimkan executing agency ke Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan.

Komponen pengadaan untuk Project Management Consultant (PMC) masih terkendala karena kontrak PMC sampai saat ini belum dapat ditandatangani walaupun proyek sudah berjalan selama 22 bulan. Hal ini disebabkan tidak adanya pejabat yang

45