• Tidak ada hasil yang ditemukan

127 Manager akan bertanggung jawab mengelola seluruh siklus administrasi Hibah

United Nations Development Programme (UNDP)

127 Manager akan bertanggung jawab mengelola seluruh siklus administrasi Hibah

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDA-BM) mulai dari proses Undangan Pengiriman Proposal (Call for Proposal/CfP), mekanisme kontrol dan pengawasan hingga penutupan proyek.

3. Hibah Energi Terbarukan

Hibah ini mendukung proyek energi terbarukan skala komersial dan berbasis komunitas termasuk untuk peningkatan kapasitas dan pembangunan serta konstruksi fasilitas baru. Hibah akan diberikan kepada rekanan atau mitra (termasuk organisasi nirlaba, perusahaan swasta, koperasi, lembaga donor dan pihak-pihak lainnya) yang memenuhi kelayakan hibah. Proyek Kemakmuran Hijau akan menggunakan dua skema pendanaan untuk Hibah Energi Terbarukan dengan tujuan untuk mendukung realisasi sasaran-sasaran Kebijakan Energi Nasional Pemerintah Indonesia yaitu:

- Hibah Pengembangan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas Masyarakat didesain untuk kajian awal, studi kelayakan, persiapan proyek, konstruksi, kegiatan awal dalam operasi dan pemeliharaan, dan pelatihan untuk proyek-proyek energi terbarukan yang kecil dan tepat guna yang akan menguntungkan masyarakat setempat. Hibah ini akan membantu masyarakat untuk menerima pasokan listrik yang memadai dan dapat diandalkan serta manfaat dari arus pendapatan yang berasal dari produksi energi. - Hibah Pengembangan Energi Terbarukan Skala Komersial yang akan ditujukan khusus

untuk proyek-proyek energi terbarukan yang mengikuti standar internasional dan mengupayakan subsidi terendah.

a. Hibah Energi Terbarukan Skala Komunitas

Hibah senilai total USD 30 juta untuk jenis proyek baru/perbaikan/ekspansi kapasitas energi terbarukan (baik berupa produksi listrik ataupun panas) yang dikelola dan dimiliki oleh masyarakat. Jenis atau tipe teknologi yang diterapkan berupa biomassa, solar PV, tenaga hidro (mini & mikro), tenaga angin, hybrid dengan kapasitas antara 300 kW hingga 3 MW. Sistem hibah ini disediakan pendanaan sebesar 96% dari total biaya proyek oleh MCA Indonesia dapat berupa fasilitas tunggal atau aggregate. Sedangkan sisanya 4% dari kontribusi masyarakat dengan proporsi 3% in kind dan 1% tunai atau cash.

Perkembangan dari hibah ini telah diluncurkan pada 29 November 2014 melalui media massa dan website. Selain itu telah dilakukan sosialisasi di beberapa lokasi yang telah ditentukan.

b. Hibah Energi Terbarukan Skala Komersial

Hibah senilai total USD 100 juta untuk jenis proyek baru/perbaikan/ekpansi kapasitas energi terbarukan (khusus untuk produksi listrik) yang dikelola dan dimiliki oleh swasta yang sudah atau dalam proses PPA-PLN. Masyarakat akan mendapatkan bagi hasil atau pun porsi saham. Tipe teknologi yang diterapkan berupa biomassa, solar PV, tenaga hidro (mini & mikro), dan tenaga angin dengan kapasitas antara 1 MW hingga ≤ MW. Sistem hibah ini disediakan 4 % oleh MC“-Indonesia dari nilai total pembiayaan proyek. Investor harus memiliki pendanaan sendiri dalam bentuk

128

equity (minimum 30%) dan/atau pendanaan pinjaman (debt) dari perbankan (atau sumber lainnya).

- Pengetahuan Hijau

Aktivitas Pengetahuan Hijau, sebagai salah satu komponen dari Proyek Kemakmuran Hijau, akan berinvestasi dalam berbagai proyek yang mampu meningkatkan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja, memberikan bantuan teknis, mengumpulkan dan menyebarkan pengetahuan di satu atau lebih bidang Proyek Kemakmuran Hijau yaitu energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam, dan komoditas/pertanian yang berkelanjutan. Hibah yang disediakan untuk kegiatan ini dengan jumlah hibah minimum sebesar USD 200.000 dan jumlah hibah maksimal sebesar USD 4.000.000 per proyek. Total nilai hibah ini sebesar USD 15 juta. Hibah ini memiliki tujuan (1) untuk memastikan peningkatan keterampilan tenaga kerja dan keahlian terkait lainnya, peningkatan kapasitas, bantuan teknis, pelatihan kerja dan profesi, yang sejalan dengan strategi pembangunan nasional rendah karbon dan (2) untuk mendukung proyek Pengetahuan Hijau dan Kemakmuran Hijau dengan memfasilitasi pengumpulan, pengaplikasian dan penyebaran pengetahuan yang terkait dengan strategi pembangunan rendah karbon.

Telah diluncurkan pada 20 Desember 2014 dan akan ditutup 15 Februari 2015. Peluncuran tersebut dilakukan melalui media massa dan website untuk mengundang pada calon mitra yang berminat agar segera menyampaikan pernyataan minat sebelum berakhir.

Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat Untuk Mengurangi Stunting

Desain program Proyek Kesehatan dan Gizi berbasis Masyarakat dilakukan dengan tujuan khusus untuk mengurangi dan mencegah anak lahir dengan berat badan kurang (low birth weight), anak pendek (stunting), kekurangan gizi (malnourishment) pada anak-anak di lokasi proyek. Dalam jangka panjang, upaya ini diharapkan dapat meningkatan kesejahteraan rumah tangga melalui pengurangan pengeluaran (cost savings), peningkatan produktivitas (productivity growth), dan pendapatan seumur hidup yang lebih tinggi (higher lifetime earning).

Komponen proyek, kegiatan, target capaian kegiatan dan target capaian pada tahun 2014 Proyek Kesehatan dan Gizi berbasis Masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut ini:

129

Gambar 3.9 Lingkup dan Target Capaian Kegiatan Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat Pengembangan desain kegiatan Proyek Kesehatan dan Gizi berbasis Masyarakat telah dapat diselesaikan pada tahun 2013. Oleh karena itu, pada tahun 2014 kegiatan Proyek Kesehatan dan Gizi berbasis Masyarakat sudah siap untuk diimplementasikan. Meskipun demikian sejumlah persiapan masih harus dimantapkan agar kegiatan dapat diimplementasikan secara penuh. Secara umum kinerja pelaksanaan Proyek Kesehatan dan Gizi berbasis Masyarakat sudah dapat memenuhi target kegiatan yang direncanan pada tahun 2014. Pencapaian tersebut antara lain: 1) Mobilisasi Fasilitator Kecamatan di 3 Provinsi Baru

2) Penandatanganan Implementing Entity Agreement dengan Kementerian Kesehatan 3) Manajemen Proyek: National Secretary Team (NST) sudah terbentuk

4) Modul Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan sudah tersedia

5) Modul Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) sudah tersedia 6) Modul Pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sudah tersedia

7) Pelaksanaan Pelatihan Master of Training sebagian sudah dilaksanakan

8) Finalisasi desain formative research untuk basis pengembangan kampanye nasional sudah dilaksanakan

9) Spesifikasi Multiple Micro Nutrient untuk ibu hamil dan anak usia 6-23 bulan

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada Triwulan IV Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Finalisasi Laporan Hasil Kegiatan Riset Formatif

Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mengurangi Stunting (PKGBM) bertujuan untuk mengurangi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah, stunting, dan kekurangan gizi pada anak-anak di lokasi proyek; dan untuk meningkatkan pendapatan

130

rumah tangga melalui penghematan biaya kesehatan, peningkatan produktivitas dan meningkatkan kualitas hidup. Komponen kunci dari program ini adalah Kampanye dan Komunikasi Gizi Nasional (National Nutritions Communication Campaign/NNCC). Program ini akan dilakukan dalam lima tahap, yaitu: pelaksanaan riset formatif, pengembangan desain kampanye, implementasi kampanye, pengembangan framework monitoring dan evaluasi (M&E), dan diseminasi pelajaran yang dapat dipetik.

Riset formatif merupakan dasar dari strategi komunikasi. Riset dilakukan untuk mendapatkan informasi dari faktor kunci yang mempengaruhi praktik gizi serta ketersediaan media dan preferensi antara target audiens dari orang tua (ayah dan ibu), anggota keluarga (terutama ibu, suami dan ibu mertua), pengasuh untuk anak-anak usia 2 tahun ke bawah, serta personil Kemenkes dan pegawai pemerintah lainnya. Hasil penelitian akan digunakan untuk bahan penyusunan desain, kampanye komunikasi multi-faceted untuk meningkatkan kesadaran akan masalah stunting, dan perubahan perilaku positif dalam pengurangan stunting pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Riset formatif ini dilaksanakan secara kuantitatif dan kualitatif meliputi studi yang mencakup pengetahuan, sikap dan perilaku, dan Participatory Rural Appraisals (PRA).

Seluruh tahapan yang direncanakan dalam riset formatif mulai dari pengembangan disain pengumpulan data, analisis data, dan penulisan hasil riset telah dilaksanakan.

2. Penyusunan Pedoman Mekanisme Pembiayaan PKGBM

Pada tanggal 28 Oktober 2013, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA–Indonesia) telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk melaksanakan PKGBM. Kerjasama dilakukan untuk melaksanakan kegiatan penguatan suplai dan kampanye bidang kesehatan dalam PKGBM yang meliputi berbagai pelatihan bagi tenaga pelayanan kesehatan dan kader Posyandu; sanitasi dan hygiene; pelibatan swasta dalam perbaikan status gizi masyarakat; penyediaan gizi mikro untuk ibu hamil dan anak; penyediaan alat ukur badan; dan pelaksanaan kampanye nasional untuk mengatasi stunting. Sebagai tindak lanjut dari kerjasama tersebut, MCA Indonesia akan menyalurkan sejumlah dana melalui Kemenkes untuk membiayai beberapa sub-kegiatan dalam PKGBM. Penyaluran dana tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut:

a) Dana yang akan diteruskan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi dan Kabupaten. Dana yang akan diteruskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan yang akan dilakukan di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Puskesmas.

b) Dana yang digunakan untuk kegiatan di tingkat Pusat, yaitu dana yang akan digunakan langsung oleh Kemenkes untuk kegiatan yang dilakukan di tingkat Pusat.

Untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan tersebut, maka perlu disusun Pedoman Mekanisme Pembiayaan PKGBM. Sampai dengan akhir Triwulan IV, telah dilakukan koordinasi antara MCA-Indonesia dengan Kemenkes dengan hasil draf Pedoman Mekanisme Pembiayaan PKGBM. Draf ini akan difinaslisasi pada awal tahun 2015 dengan melibatkan Kementerian Keuangan. Tanpa pedoman mekanisme pembiayaan ini, kegiatan yang akan dilakukan di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas tidak dapat diselenggarakan.

131