BAB VII Model dakwah Lain
HIDUP BERMASYARAKAT
Dalam hubungan bermasyarakat, setiap muslim baik sebagai individu, keluarga,maupun jama’ah haruslah menunjukkan sikap-sikap bermasyarakat yang baik, yang didasarkan atas prinsip ;
6. Menjunjung-tinggi nilai kehormatan manusia
“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka didaratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (Al-Isra,17;70) 7. Memupuk rasa persaudaraan dan kesatuan
“ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal ” (Al-Hujurat,49;13)
8. Mewujudkan kerjasama umat manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin (Q.S. Al-Maidah: 2)
“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya ” (Al-Maidah,5;2)
9. Memupuk jiwa toleransi (Fushilat, 34)
“ Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia” (Fushilat,41;34)
10. Menghormati kebebasan orang lain (Q.S. Al-balad: 13, Al-Baqarah: 256, An-Nisa: 29, Al-Maidah: 38)
“ (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan ” (Al-Balad,90;13)
“ Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Al-Baqarah,2;256)
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (An-Nisa,4;29)
“ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Maidah,5;38)
11. Menegakkan budi baik (Q.S. Al-Qalam: 4)
“ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung ” (Al- Qalam, 68;4)
12. Menegakkan amanat dan keadilan (Q.S. An-Nisa: 57-58)
“ Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat ” (An-Nisa,4;57-58)
13. Perlakuan yang sama (Q.S. Al-Baqarah: 194, An-Nahl: 126)
“ Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa ” (Al-Baqarah,2;194)
“ Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (An-Nahl,16;126)
14. Menepati janji (Q.S. Al-Isra: 34)
“ Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (Al-Isra’,17;34)
15. Menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan (Al-Hasyr ; 9)
“ Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang- orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (al-Hasyr,59; 9) 16. Menjadikan masyarakat menjadi masyarakat yang shalih dan utama (Ali
Imran;114)
“ Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang- orang yang saleh. (Q.S. Ali 'Imran/3:114)
17. Bertanggungjawab atas baik dan buruknya masyarakat dengan melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar (Q.S. Ali Imran: 104, 110)
“ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orangorang yang beruntung” (Ali-'Imran,3: ;104)
“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik ” (Ali-'Imran/3;110)
18. Berusaha untuk menyatu dan berguna/ bermanfaat bagi masyarakat (Al- Maidah;2)
“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (Al-Maidah,5;2)
19. Menghormati dan mengasihi antara yang tua dan yang muda
Ibn ‘Abbas berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Bukan termasuk golongan (sunnah / adab) kami orang yang tidak mengasihi yang muda dan menghormati yang tua, dan tidak menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran’. Hadis hasan riwayat Tirmidzi dan Ahmad. (Hadis seperti ini juga diriwayatkan oleh ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Ash dan ‘Ubadah ibn al-Shamit dalam Sunan al-Tirmidzi, Sunan Abi Dawud dan Musnad Ahmad).
20. Tidak merendahkan sesama (Al-Hujarat ; 11)
“ Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlahkamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat,maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Al-Hujurat,49;11) 21. Tidak berprasangka buruk kepada sesama (An-Nur ; 4)
“ Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang- orang yang fasik” (An-Nuur,24;4)
22. Peduli kepada orang miskin dan yatim (Al-Baqarah ; 220)
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, kaakanlah: Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui
siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al- Baqarah,2;220.)
23. Tidak mengambil hak orang lain (Q.S. Al-Maidah: 38)
“ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Maidah, 5;38)
24. Berlomba dalam kebaikan (Q.S. Al-Baqarah: 148)
“ Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah,2;148)
25. Hubungan-hubungan sosial lainnya yang bersifat ishlah menuju
terwujudnya masyarakat utama yang diridai Allah Subhanahu wata’ala. MATERI XI