• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIMPINAN WILAYAH IKATATAN PELAJAR MUAMMADIYAH JAWA TIMUR BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM 2008-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PIMPINAN WILAYAH IKATATAN PELAJAR MUAMMADIYAH JAWA TIMUR BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM 2008-2010"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PIMPINAN WILAYAH

IKATATAN PELAJAR MUAMMADIYAH

JAWA TIMUR

BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM

2008-2010

“AL-FIKR”

BUKU PANDUAN DAKWAH

IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

(2)

BAB I

KATA PENGANTAR BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM,

Segala puji bagi Allah dengan pujian seorang hamba yang bersabar tatkala Allah azza wajalla menganugrahkan nikmat kepanaya, shalawat dan shalam semoga tetap allah curahkan kepada Rasulullah salallahu’alaihi wasallam, manusia terbaik sepanjang zaman, kepada keluarga beliau, para sahabatbya dan mereka yang meniti dijalannya hingga kebangkitan tiba.

Allah telah mengutus Rasulullah salallahu’alaihi wasallam di Makah untuk menyerukan Islam kepada seluruh manusia, untuk mengelurakan mereka dari kegelapan menuju terangnya cahaya. Rasulullah salallahu’alaihi wasallam mengawali seruan terhadap manusia secara individual, kemudian secara berjamaah setelah tiga tahun berdakwah, setelah Rabb-Nya memerintahkan :

“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala aa yang diperintahkan ( kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. ( QS. Al-Hijr : 94 )

Beliau juga mulai menyeru kerabat dekatnya ;

“ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat “ ( QS. As-Syuara : 214 )

Hal inlah yang menjadikan sekelompok pelajar dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah mempunyai kewajiban untuk tatap berjuang menegakkan sendi-sendi ajaran Ilahi Robbi Allah azza wajalla. Dengan megerahkan segala daya upayanya yakin mampu menegakkan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar.

Sebagai ortom sekaligus generasi penerus Muhammadiyah, IPM sudah sudah seharusnya menghidupkan kembali refleksi kritis yang pernah dilakukan kiai Dahlan, untuk selanjutnya melakukan apa yang dalam Islam Transformatif disebut dengan “rasionalisasi hidup”, sehingga orientasi gerakan IPM tertuju pada perang melawan “kemungkaran dan kedzaliman sosial” yang telah menyengsarakan kaum mustadl’afin. Barangkali, term-term seperti mustadl’afin, anak yatim, dsb, perlu diperluas maknanya, sehingga tidak hanya bermakna orang-orang lemah saja, tetapi juga mencakup “new proletariat”, seperti kuli pabrik, buruh bangunan, petani dan kaum tertindas lain yang saat ini jumlahnya makin membludak. Begitu juga dengan term-term seperti Fir’aun dan Qorun yang sebelumnya tidak lebih dari sebuah nama tokoh antagonitik dalam sejarah Islam. Kesemuanya itu harus diidentifikasi kembali sebagai kelas dan sekaligus sistem yang menindas.

Diakui atau tidak, bahwa dakwah kita selama ini masih jauh dari harapan. Bahkan dalam tingkat tertentu malah membuat umat (remaja/pelajar) “tidur pulas” terhipnotis oleh janji-janji yang membuat pikiran melayang tinggi ke langit bahkan ke syurga, sehingga lupa akan kewajiban sebagai kholifah fil ardl, tidak peka terhadap masalah-masalah sosial di lingkungan sekitar, apalagi praktik-praktik ibadah sudah terjebak ke dalam simbol-simbol ritual semata.

Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana metode dakwah yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan di atas ?

Sudah saatnya, IPM tidak berkutat pada persoalan-persoalan klasik, seperti menilai murni tidaknya Islam seseorang. Sebagai makna baru ber-IPM, IPM harus mulai merespon isu-isu aktual, seperti pilkada, HIV / AIDS, pendidikan murah berkualitas, eksploitasi remaja, lingkungan hidup, good governance (anti korupsi, dsb) dan isu-isu kemanusiaan lainnya, untuk kemudian ditindaklanjuti di tingkat lokal dan akar rumput (grass roots).

Oleh karena itu, kita membutuhkan metode dakwah yang efektif, selain langsung menuju ke pusat permasalahan yang dihadapi remaja dan pelajar, juga mampu melakukan rekayasa sosial, sehingga “penyakit” yang diderita remaja dan pelajar dapat teridentifikasi dengan jelas, untuk kemudian dapat diberikan “obat” yang cocok dan manjur.

(3)

BAB II

Dakwah Kritis Transformatif dan Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ)

A. Dasar Pemikiran Panduan Dakwah IPM

IPM memperteguh diri untuk menjadi salah satu pilar penopang persyarikatan Muhammadiyah dengan cara menterjemahkan visi amar makruf nahi munkar ke dalam tujuan ikatan, yaitu terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (pasal 6 maksud dan tujuan IPM pada Anggaran Dasar IPM)

Kesadaran untuk membangun masyarakat utama bukanlah perkara yang mudah, masyarakat utama yang oleh banyak kalangan diterjemahkan sebagai masyarakat madani (civil society) pada dasarnya tidak bisa hanya dibangun dengan semangat menjadi orang muslim yang berahklak mulai saja. Namun, terdapat banyak varian yang saling berkait-kaitan yang menopang sebuah bangunan masyarakat madani. Oleh IPM, pengertian masyarakat madani, terutama di komunitas pelajar, seharusnya dipahami sebagai suatu upaya untuk mananamkan kesadaran beragama yang fitri, sehingga beragama tidak secara taqlid (ikut-ikutan) dan tradisi tetap beragama secara autentik (asli), benar-benar terbebaskan dari konteks sejarah yang merupakan cerminan dari wacana agama dan politik disuatu masa, dengan berbagai benturan tujuan sosial politiknya, memperteguh keimanan mengembangkan kepekaan sosio-historis atas fenomena zaman dan mengasah ketajaman nalar kritis dan mempertinggi akhlak yang berarti membangun nilai yang berorientasi sosial, inklusif dan ilahi ta’ala dari ibadah. Dan intisari dari semua itu adalah kesadaran untuk menjadi insan yang bertauhid (dalam artian manusia yang merdeka)

Dalam rangka itu, oleh bidang Kajian dan Dakwah Islam pada dasarnya dakwah diartikan sebagai upaya pengintegrasian/ penyatuan sistem budaya dengan sistem sosial, baik pada tataran teoritik maupun dalam tataran empirik. Islam sebagai sebuah grand design mengintegrasikan kedua sistem itu dalam kesatuan dan konsentrasi. Sistem budaya yang dimaksud adalah integarsi logis-maknawi yaitu kesatuan nilai, kepercayaan dan pemikiran yang memberi arah kepada perbuatan, menginterpretasikan pengalaman dan membuat hidup bermakna, karena ada kesatuan dan konsistensi. Disinilah letak cita-cita budaya dan ideologi, serta etos intelektual yang akan dibangun oleh IPM. Sedangkan sistem sosial yang dimaksud adalah integrasi kausal-fungsional yaitu kaitan sebab dan akibat, kondisi dan konsekuenis serta tujuan dan fungsi. Pada sistem inilah kita membangun motodologi, konsep dasar ikatan dan beragam tawaran dakwah khusus-alternatif.

Bidang Kajian dan Dakwah Islam berorientasikan pada penanaman nilai-nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat membangun identitas pelajar muslim yang memiliki akhlak karimah yang berhubungan erat dengat visi keilmuan dan visi moralitas spiritual. Visi keilmuan yang dimaksud yaitu membuka sebuah ruang pembebasan akal bagui komunitas pelajar untuk secara bersama-sama membangun kesadaran kritis atas khazanah keislaman, melakukan kajian-kajian intensif atas beragam persoalan keislaman dan keummatan. Sedangkan visi moralitas yang dikedepankan adalah suatu upaya untuk menginternalisasikan sutau kesatuan cita-cita moral, nilai dan sikap, penyucian hati untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Dua orientasi dakwah ini tidak terlepas dari kondisi obyektif yang ada yaitu :

1. Faktor Internal

(4)

dakwah islam menghendaki terciptanya kader ikatan yang utuh, ememilki keseimbangan anatara aspek pikir dan zikir (akal dan hati)

2. Faktor Eksternal

IPM menghendaki terciptanya suasana kedamaian (salam) dan keadilan sebagai intisari dari islam, dalam kehidupan kemanusiaan yang didasari dari budaya IPM yakni kritis, peduli pada ketidakadilan dan transformatif yang beroientasi pada perubahan yang lebih baik dan dinamis

3. Visi Keislaman Pelajar Muhammadiyah

a. Ketauhidan yaitu terciptanya internalisasi nilai-nilai ketuhanan ke dalam pribadi manusia dalam rangka mencari kebenaran (atau bermujahadah), yaitu usaha menumbuhkan etos iman yang kreatif dalam rangka mencari kebenaran sebagai sesuatu yang fitri. (QS. Al-Ikhlash: 1-4)

b. Pembebasan (liberatif), yaitu bahwa syahadah dalam terminologi dan kerangka berpikir muslim merupakan pernyataan yang bermula dengan menafikan lalu dititik puncaknya adalah penisbahan (laa ilaaha illalah)

c. Pemanusiaan (humanizing) yaitu bahwa prinsip dasar dari sebuah seruan moral adalah usaha untuk mengaktualkan potensi fitrah manusia. Dengan pijakan gerak ini maka usaha dakwah diarahkan pada sisi esoterik (bathin) guna menggugah kesadaran primordial ilahiah

d. Perubahan (transformatif) yaitu bahwa pemaknaan –pemaknaan terhadap teks harus diiringi dengan pemahaman terhadap konteks, sehingga teks-teks alquran tidak hanya menjadi bacaan yang menambah kesalehan individual saja namun lebih dari itu mampu melakukan rekayasa sosial.

e. Toleransi (tasamuh) yaitu bahwa prinsip dasar yang harus dipenuhi dari kehidupan yang sangat pluralistik dan beraneka ragam adalah sikap toleransi atas perbedaan yang ada.

f. Keadilan (al-‘adalah) yaitu menyadari sepenuhnya bahwa nilai keadilan adalah merupakan suatu nilai yang harus ditegakkan dalam misi kekhalifahan manusia di muka bumi demi terciptanya kesejahtreraan sosial.

g. Kemajuan (progresif) yaitu mampu mendorong setiap orang untuk mengembangkan dan meningkatkan diri dan keadaannya ke kondisi yang lebih baik atau memberi kebebasan kepada manusia untuk mengembangkan dirinya dan keadaannya.

h. Pemberdayaan (advokatif) yaitu mampu mendorong setiap orang untuk melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap setiap haknya.

i. Persaudaraan (ukhuwah) yaitu bahwa kader IPM sebagai manusia yang beriman harus mampu menjaga ikatan – ikatan persaudaraan sebagai hubungan kemanusiaan baik itu dalam ikatan maupun keseluruhan umat manusia

4. Misi Keislaman Pelajar Muhammadiyah

Pertama, pembebasan akal, indikasi dari kader ikatan yang mempunyai akal dan pikiran yang tercerahkan dan bebas adalah tentunya kader yang merdeka dari taqlid dan tradisi serta berani dalam dialektika pikir.

Usaha yang ditempuh dalam misi ini adalah dengan menata pola pikir yang didukung oleh pengetahuan dan pemahaman logika, analisa sosial (ansos) dan pemahaman keislaman yang bersifat integralistik (menyatu)

Kedua, adalah pencerahan hati, indikasi dari kader yang mempunyai hati bersih dan suci adalah mempunyai sifat berpandangan baik (positif thingking/ huznuzon) terhadap sesuatu masalah apapun dan mempunyai sifat kelapangan hati serta sifat peka sosial (peduli) sebagai sifat dasar dari kemsnuiaan itu sendiri.

5. Strategi Gerakan Keislaman Pelajar Muhammadiyah

(5)

emansipasi) (QS. Ali Imran ayat 104)., nahi munkar (liberasi/ pembebasan) (QS. Ali Imran ayat 110) dan tu’minuna billah (spiritualisasi) (QS. Al-Fatihah ayat 1-7). Tiga nilai itulah yang menjadi dasar bagi IPM untuk menjadikan Islam sebagai agama yang transformatif, agama yang kritis terhadap realitas sosial, pro-perubahan, anti-ketidakadilan, anti-penindasan, anti-pembodohan serta memihak pada nilai-nilai kemanusiaan. Singkatnya, itulah yang dinamakan Islam transformatif yang menjadi cara pandang IPM dalam berjuang dan harus tertanam kuat pada setiap diri kader IPM.

Untuk mewujudkan IPM menjadi gerakan kritis, maka strategi keislaman yang harus kita bangun adalah Islam yang dinamis. Internalisasi Islam transformatif dalam diri kader dan gerakan menjadi syarat mutlak. Semakin kader memahami apa itu Islam transformatif, maka semakin radikal (mendalam) pula pemahaman mereka dalam merealisasikan gerakan kritis IPM di ranah perjuangan. Selama kader-kader kita masih belum memahami apa itu Islam transformatif, maka selama itu pula gerakan kritis IPM akan mengalami stagnasi (jalan ditempat). Karena pemahaman Islam transformatif merupakan dasar bagi terbangunnya ideologi gerakan kritis IPM.

Komponen strategi implementasi aksi bidang Kajian dan Dakwah Islam diarahkan pada upaya reinterpretasi konsep Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ). Konsep GJDJ sebagai payung besar strategi KDI tidak didefenisikan sebagai aksi dakwah bil lisan semata tapi juga mengacu dalam pengertian yang lebih luas meliputi penajaman aspek-aspek intelektual keislaman dan pemberdayaan serta pendampingan pelajar dalam kegiatan – kegiatan alternatif. Dengan kata lain bidang Kajian dan Dakwah Islam meliputi aksi –aksi yang berwajah intelektual–teoritis dan juga mencakup dimensi pengalaman –pengalaman empirik.

Gerakan jamaah yang dimaksud adalah inti kelompok yang hidup bersama – sama untuk saling belajar dan bertukar pikiran, saling tolong menolong, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran sehingga dapat menciptakan suasana keislaman yang bersifat universal serta menyelesaikan problematika hidup sehari-hari. Dakwah jamaah yang dimaksud didasari oleh satu kesatuan tim yang disebut inti jamaah. Dalam realisasinya, inti jamaah ini tidak mengatasnamakan diri sebagai pimpinan, walaupun secara formal menyandang predikat pimpinan.

(6)

BAB III

Permasalahan Pelajar

Dalam perkembangannya pelajar mengalami berbagai macam pilihan hidup, pelajar yang notabenenya masih labil dari segi emisional dan prinsip hidup, sangat mudah untuk dijadikan sebagai obyek penghancuran nilai-nilai dan buday$a, bahkan bisa menjadi agen perubahan menuju kerusakan mentalitas dan moralitas bangsa. Diakui atau tidak, dewasa ini budaya materialis dan pengagungan terhadap wow image atau senang jika dinilai wah oleh orang lain sudah berurat berakar digenerasi muda kita. Sehingga dengan segala cara para pelajar mulai ingin menunjukkan identitas dirinya walaupun cara yang digunakan sangat jauh dari norma susila dan agama. Sebagai contoh, makin maraknya video mesum di kalangan pelajar dan sudah mulai menjamur di masyarakat merupakan bentuk penyimpangan sosial yang kini dianggap sangat biasa dan wajar. Kemudian makin meningkatnya konsumsi pulsa dan penggunaan telepon seluler serta makin sedikit pelajar yang mengkonsumsi buku (budaya membaca). Ini merupakan bukti dari makin mundurnya peradaban intelektual dikalangan pelajar. Untuk itu dapat dipetakan beberapa problematika mendasar yang sekarang menghinggapi hampir semua lapisan pelajar, antara lain :

1. Budaya Pop

Makin meningkatnya taraf hidup seakan membuat orang makin meningkatkan citra diri dari yang semula biasa biasa saja menjadi luar bisa dan ingin disebut wah serta tidak ketinggalan jaman. Akhirnya pelajar pun ikut-ikutan dalam dunia glamour alam modernisasi. Sebagai contoh, dulu pelajar tidak malu ketika membeli sesuatu di pasar tradisional, namun kini harus di mall atau super market. Selain itu budaya shopping juga merambah pada generasi muda sejak anak-anak. Fashion atau busana juga serba tidak karuan, pelajar sudah mulai kehilangan identitasnya. Yang mengerikan lagi, murid atau pelajar Muhammadiyah diwajibkan mengenakan jilbab di sekolah, namun setelah keluar dari linggungan sekolah mereka langsung lepas jilbab. Makanan yang dikonsumsi pun berimbang dengan gaya hidup mereka, serba mewah, serba instant dan serba madein luar negeri.

2. Perkembangan Teknologi Tidak Diimbangi dengan Pendidikan Moral

(7)

video sering disalahgunakan untuk hal-hal yang bertolak belakan dengan budaya dan moralitas. Makin meningkatnya seks bebas di kalangan pelajar merupakan imbas dari video mesum dari HP ke HP. Internet juga menjadi penyumbang yang cukup besar dalam membobrokkan generasi muda, memang banyak keuntungan yang diperoleh dari internet tetapi lagi-lagi kemampuan moral generasi muda kita belum bisa memproteksi suguhan serba syur di dunia maya tersebut.

3. Penjajahan Budaya (cultural imperialism)

Dibukanya era perdagangan bebas ternyata sangat berpengaruh pada globalisasi budaya, termasuk di Indonesia. Namun hal ini tidak dibarengi dengan filterisasi budaya barat yang masuk, alhasil hampir separuh budaya Indonesia tergeser, termarginalkan dan akhirnya hilang. Sampai-sampai banyak generasi muda yang tidak bangga dengan budayanya sendiri. Coba kita lihat betapa hebohnya perayaan tahun baru Masehi (1

Januari), sedangkan tahun baru Hijiriyah (1 Muharram) hampir hanya orang-orang tua yang merayakan. Hal lain yang mulai membudaya pada generasi muda Islam adalah perayaan Valentine Day yang tidak jelas juntrungnya. Penjajahan budaya ini sangat kentara sekali di kalangan pelajar kita, dari yang dulu tabu kini menjadi biasa seperti pacaran tanpa sex itu hampa. Padahal Allah swt telah memperingatkan manusia untuk tidak mendekati zina. Mendekati saja tidak boleh, apalagi melakukannya. Alih-alih pemerintah melakukan penanggulangan, malah beberapa waktu lalu disediakan ATM kondom yang katanya untuk menanggulahi HIV AIDS dan PMS lainnya. Padahal secara tidak langsung dengan disediakannya ATM kondom tersebut pemerintah telah melegalkan seks bebas. Na’udzubillah....bahkan pemerintah sekalipun ikut andil dalam meruntuhkan bangunan moral generasi muda.

Kampus terbuka (pendidikan tidak terarah)

4. Kemiskinan dan Imperialisme modern

(8)

BAB IV

Pengajian Islam Rutin (PIR)

A. Pengertian

Pengajian Islam Rutin atau disingkat PIR merupakan kegiatan rutin yang membahas tentang dunia Islam dan yang terkait dengannya yang diadakan oleh pengurus IPM Ranting. Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan nilai-nilai keislaman yang berwawasan rahmatan lil alamin di kalangan pelajar.

B. Nilai – nilai yang mendasari PIR

1. Nilai Keislaman (Menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam).Islam yang dimaksud adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah. Artinya, Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah Islam yang sesuai dengan konteks zaman yang selalu berubah-ubah dari satu masa ke masa selanjutnya.

2. Nilai Keilmuan (Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu). Nilaiini menunjukkan bahwa IPM memiliki perhatian serius terhadap ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah. IPM berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia.

3. Nilai Kekaderan (Terbentuknya pelajar muslim yang militan dan berakhlak mulia).Sebagai organisasi kader, nilaiini menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM sebagai anak panah Muhammadiyah untuk mewujudkan kader yang memiliki militansi dalam berjuang. Tetapi militansi itu ditopang dengan nilai-nilai budi pekerti yang mulia.

4. Nilai Kemandirian (Terbentuknya pelajar muslim yang terampil). Nilaiini ingin mewujudkan kader-kader IPM yang memiliki jiwa yang independen dan memiliki ketrampilan pada bidang tertentu (skill) sebagai bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa tergantung pada pihak lain.

5. Nilai Kemasyarakatan (Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya/ the real islamic society). Nilaikemasyarakatan dalam gerakan IPM berangkat dari kesadaran IPM untuk selalu berpihak kepada cita-cita penguatan masyarakat sipil. Menjadi suatu keniscayaan jika IPM sebagai salah satu ortom Muhammadiyah menyempurnakan tujuan Muhammadiyah di kalangan pelajar.

C. Tujuan

Mewujudkan pribadi-pribadi kader Muhammadiyah yang militan di kalangan pelajar sehingga memiliki wawasan keislaman yang rahmatan lil ‘alamin serta manyambung silaturahmi di antara para pelajar, guru dan warga sekolah lainnya.

D. Target

1. Terwujudnya pribadi-pribadi pelajar yang sesuai dengan maksud dan tujuan IPM 2. Terwujudnya militansi di kalangan pelajar sehingga mampu menjadi penerus,

pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah

3. Para pelajar memiliki wawasan keislaman yang luas dan rahmatan lil alamin 4. Saling mengenal lebih dekat antara guru, siswa, dan keluarga siswa

E. Waktu dan Tempat

a. Waktu kegiatan bisa diadakan setiap seminggu atau dua minggu sekali. Semua tergantung kesepakatan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh Pimpinan Ranting IPM setempat.

(9)

F. Sasaran Peserta

Seluruh siswa di tingkat sekolah/ kelompok/ komunitas/ desa/ masjid/ musollah

G. Penyelenggara

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhamamdiyah setempat.

H. Materi-Materi

Materi-materi yang diberikan antara lain:

A. Islam sebagai Agama Rahmatan Lil ‘Alamin

B. Memahami Islam dalam Berbagai Perspektif C. Cara Berislam dalam Perspektif Pelajar D. Islam Menjawab Tantangan Zaman

E. Memahami Akidah yang Membumi di Kalangan Pelajar F. Fikih Praktis untuk Pelajar

G. Memahami Fenomena Pelajar dan Perkembangannya

H. Membangun Komunikasi yang Baik antara Siswa, Guru, dan Orangtua

I. Saatnya Menjadi Pelajar yang Berprestasi!

I. Referensi

1. Alquran dan Hadits 2. Himpunan Putusan Tarjih

3. Hidup Islami Keluarga Muhammadiyah 4. Membela teman sebaya

5. Tanfid Mukatamr IPM ke-XVI 6. Buku Panduan Dakwah IPM

J. Metode dan Teknik Pengelolaan

1. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab PR IPM setempat yang berkoordinasi dengan pihak sekolah

2. PR IPM mengadakan PIR di setiap masing-masing kelas setiap seminggu/dua minggu sekali

3. Maing-masing kelas memiliki satu orang koordinator yang akan selalu berkoordinasi dengan PR IPM setempat

4. Pertemuan bisa dilakukan di sekolah, di rumah salah satu rumah guru, atau di rumah salah satu siswa di kelompoknya

5. Menghadirkan pembicara/ustadz untuk membahas satu topik tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, serta diadakan dialog antara pembicara dan peserta

(10)

BAB V

KONSEP DAN MATERI DAKWAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

5.1 (Dasar dakwah)

Pengenalan Islam)

Agama merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada lisan para Anbiya’ yang terdiri dari perintah-perintah dan larangan-larangan, dan sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat ( HPT Bab Masalah yang lima)

Agama yakni Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam Al-Quran dan As sunah Shohihah atau maqbulah, terdiri dari perintah-perintah dan larangan-larangan, dan sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan di dunia dan Akhirat (HPT Bab Masalah yang Lima).

Mengenai agama Allah SWT telah menjelaskan didalam firman-Nya tentang agama dan Islam. Sebagaimana Allah nyatakan dalam QS. Al-Imron: 19

OنQإSف QهOللا QتاSيآQب _رaف_كSي _نSمSو _مaهSن_يSب اkي_غSب aم_لQع_لا aمaهSءاSج اSم Qد_عSب _نQم اOلQإ SباSتQك_لا اوaتوaأ SنيQذOلا SفSلSت_خا اSمSو aماSل_سQإ_لا QهOللا Sد_نQع Sني~دلا OنQإ )QباSسQح_لا aعيQرSس SهOللا

19 )

Sesungguhnya Agama (yang benar) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-kitab kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap Ayat-ayat Allah

sangat cepat hisab-Nya.

Hal ini berarti, barang siapa memeluk agama selain Islam maka agama itu akan tertolak ( baik dalam Aqidah, Syariat, Aturan Tata Hidup). Allah terangkan dalam QS. Ali Imron: 85

)SنيQرQساSخ_لا SنQم QةSرQخآ_لا يQف SوaهSو aه_نQم SلSب_قaي _نSلSف اkنيQد QماSل_سQإ_لا Sر_يSغ QغSت_بSي _نSمSو

85 )

Barang siapa mencari agama selain Agama Islam, maka tidak akan diterima (agama itu), dan di akhirat dia termasuk orang – orang yang merugi.

Agama Islam tersebut, diturunkan oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril kepada Rosul-Nya, Nabi Besar Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang Allah kepada seluruh umat manusia, dengan maksud agar Islam digunakan sebagai pedoman hidup dalam kehidupan dunia seperti beribadah, bergaul, belajar, bekerja dan lain-lain, maupun dalam kehidupan Akhirat.

)SنيQمSلاSع_لQل kةSم_حSر اOلQإ SكاSن_لSس_رSأ اSمSو

107 )

“ Dan tiadalah kami mengutus kamu ( Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS. Al-Anbiya: 107)

(11)

yang sebaik-baiknya, dan berguna dalam menghadirkan kemaslahatan. Kemaslahatan untuk menuju maqoshidu As-syariat ( Menjaga Agama (ad-din), Jiwa (al-nafs), Akal (al-aql), harta (al-mal), keturunan ( al Ard). Allah SWT Berfirman di dalam QS at-tin: 4,

)‘ميQو_قSت QنSس_حSأ يQف SناSس_نQإ_لا اSن_قSلSخ _دSقSل

4 )

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya”.

Sesuai fitrah atau kesucian dalam manusia, seiring dengan itu Allah ciptakan Agama Islam sesuai dengan fitrah kejadian manusia. Karenanya, dalam menempuh samudra kehidupan, Islam selalu dapat menjadi pembimbing yang munasib atau sesuai di setiap zaman dan waktu

)SنوaمSل_عSي اSل QساOنلا SرSث_كSأ OنQكSلSو aم~يSق_لا aني~دلا SكQلSذ QهOللا Qق_لSخQل SليQد_بSت اSل اSه_يSلSع SساOنلا SرSطSف يQتOلا QهOللا SةSر_طQف اkفيQنSح Qني~دلQل SكSه_جSو _مQقSأSف 30)

“Maka hadapkanlah wajahmu, dengan lurus kepada agama (Allah). (tetaplah) Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah

Allah. (itulah) Agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” QS. Ar-rum: 30

Oleh karena itu Islam sampai kapan pun tetap merupakan aturan / ajaran yang sangat dinanti-nanti oleh manusia, guna membimbing jalan hidupnya agar terlepas dari kegelapan dan ketidak pastian maupun keragu-raguan didalam hati. Allah menjelaskan masalah itu di dalam QS. Ibrohim: 1,

)QديQمSح_لا QزيQزSع_لا QطاSرQص ىSلQإ _مQه~بSر Qن_ذQإQب Qرو نلا ىSلQإ QتاSمaل ظلا SنQم SساOنلا SجQر_خaتQل Sك_يSلQإ aهاSن_لSز_نSأ ¤باSتQك رلا

1 )

“alif, laam raa. ( ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap-gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin

Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji”

Meskipun demikian, masih ada sebagian kelompok manusia yang menggunakan waktu hidupnya untuk melayani hawa nafsu yang cenderung menjerumuskan.

Qد_عSب _نQم QهيQد_هSي _نSمSف kةSواSشQغ QهQرSصSب ىSلSع SلSعSجSو QهQب_لSقSو QهQع_مSس ىSلSع SمSتSخSو ‘م_لQع ىSلSع aهOللا aهOلSضSأSو aهاSوSه aهSهSلQإ SذSخOتا QنSم Sت_يSأSرSفSأ )SنوaرOكSذSت اSلSفSأ QهOللا

23 )

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk, Sesudah Allah ( membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?”.( QS. Al-Jatsiyah:23)

Melihat hal demikian maka tingkah laku mereka sulit dibedakan dengan kehidupan hewan, bahkan lebih hina lagi. Allah SWT terangkan didalam QS. Al-A’raf: 179,

مهلو اهب نورصبي ل نيعأ مهلو اهب نوهقفي ل بولق مهل سنلاو !نجلا نم ا$ريثك م'نهجل انأرذ دقلو )نولفاغلا مه كئلوأ 1لضأ مه لب ماعنلاك كئلوأ اهب نوعمسي ل ناذاء

179 )

(12)

mendengar (Ayat-ayat Allah). Meraka itu seperti binatang ternak , bahkan mereka lebih sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Usluub (gaya) manusia seperti yang Allah jelaskan diatas, hidupnya tidak akan mendatangkan kemaslahatan, melainkan membuat kerusakan di mana-mana.

)نوعجري مه'لعل اولمع يذ'لا ضعب مهقيذيل سا'نلا يديأ تبسك امب رحبلاو !ربلا يف داسفلا رهظ

41 )

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,

agar mereka kembali (ke jalan yang benar) QS. Ar-rum: 41

Untuk itu, Allah tetap memberi peringatan agar manusia selalu menempuh jalan kemaslahatan, dan merangkuh Islam secara Kaffah (sempurna). Allah telah menjelaskan di dalam QS Al-Baqaroh: 208,

)نيبم Dودع مكل ه'نإ ناطي'شلا تاوطخ اوعب'تت لو $ة'فاك مل!سلا يف اولخدا اونماء نيذ'لا اه1يأاي

208 )

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh

yang nyata bagimu”

5.2 Kewajiban Dakwah

Berdakwah merupakan tugas pokok atau utama bagi para rosul dalam menyampaikan risalahnya.

ت'قح نم مهنمو ه'للا ىده نم مهنمف توغا'طلا اوبنتجاو ه'للا اودبعا نأ $لوسر Sة'مأ !لك يف انثعب دقلو )نيب!ذكملا ةبقاع ناك فيك اورظناف ضرلا يف اوريسف ةلل'ضلا هيلع

36 )

“Dan sesungguhnya, kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat ( untuk menyerukan): Sembahlah Allah dan jauhilah thogut. Maka diantara Umat itu, ada orang-orang yang

diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi, dan perhatikanlah bagaimana

kesudahan (akibat) orang-orang yang mendustakan (rasul-rosulnya) QS. An-nahl:36

Sebagai Khotaman nabiyyin, maka Nabi Muhammad SAW mempunyai tugas berdakwah yang dituju kepada seluruh umat (alam). Allah telah berfirman dalam QS. AL-A’raf: 158,

تيميو ييحي وه 'لإ هلإ ل ضرلاو تاوم'سلا كلم هل يذ'لا ا$عيمج مكيلإ ه'للا لوسر ي!نإ سا'نلا اه1يأاي لق )نودتهت مك'لعل هوعب'تاو هتاملكو ه'للاب نمؤي يذ'لا !ي!ملا !يب'نلا هلوسرو ه'للاب اونمآف

158 )

“Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kaum kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi

yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (Kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.

)نيملاعلل $ةمحر 'لإ كانلسرأ امو

107 )

“Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya:107)

(13)

lapang dada. Sekarang para nabi dan rosul telah menghadap Allah. Maka tugas dakwah dilimpahkan kepada segenap muslimin dan muslimat untuk melanjutkannya. Secara logika

surat tidak akan sampai kepada tangan seseorang, jika tidak ada yang menyampaikan,

begitu juga risalah (agama) tidak akan sampai kepada manusia jika tidak ada yang

mendakwahkannya.

)نوحلفملا مه كئلوأو ركنملا نع نوهنيو فورعملاب نورمأيو ريخلا ىلإ نوعدي ة'مأ مكنم نكتلو

104 )

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang

yang beruntung” QS. Al-Imron:104

Bagi seorang muslim dakwah merupakan tugas yang sangat mulia. Firman Allah dalam QS. A-Fushilat: 33,

)نيملسملا نم ين'نإ لاقو ا$حلاص لمعو ه'للا ىلإ اعد ن'مم $لوق نسحأ نمو

33 )

“Siapakah yang lebih baik perkataannya, dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal sholeh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang

berserah diri”.

Didalam firman-Nya yang lain bahkan Allah menjadikan pelaku dakwah sebagai golongan umat yang terbaik,

_مaهSل اkر_يSخ SناSكSل QباSتQك_لا aل_هSأ SنSماSء _وSلSو QهOللاQب SنوaنQم_ؤaتSو QرSك_نaم_لا QنSع Sن_وSه_نSتSو Qفوaر_عSم_لاQب Sنوaرaم_أSت QساOنلQل _تSجQر_خaأ ‘ةOمaأ Sر_يSخ _مaت_نaك )SنوaقQساSف_لا aمaهaرSث_كSأSو SنوaنQم_ؤaم_لا aمaه_نQم

110 )

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar, serta beriman kepada Allah, sekiranya Ahli Kitab beriman tentulah lebih baik bagi mereka, Diantara mereka ada yang beriman, tetapi

kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” QS. AL-Imron:110.

Oleh karena itu, merupakan keharusan bagi setiap muslim, termasuk pelajar untuk berdakwah menjadikan diri dan orang lain selamat di dunia dan di akhirat dengan memeluk Islam secara Kaffah.

5.3. TUJUAN DAKWAH

Pada hakekatnya tujuan dakwah adalah untuk merubah situasi – keadaan manusia baik perseorangan maupun kelompok , khususnya dunia pelajar – dari situasi kehidupan yang tanpa moral menjadi situasi penuh akhlaqul karimah, dari suasana jahiliyah menuju suasana tauhid, sehingga kehidupannya mencerminkan pola hidup yang seimbang antara domensi hubungan dengan Allah sebagai pencipta dan hubungan dengan manusia dan alam semesta sebagai sesama ciptaan-Nya.

SكQلSذ aةSنSك_سSم_لا aمQه_يSلSع _تSبQرaضSو QهOللا SنQم ‘بSضSغQب اوaءاSبSو QساOنلا SنQم ‘ل_بSحSو QهOللا SنQم ‘ل_بSحQب اOلQإ اوaفQقaث اSم Sن_يSأ aةOل~ذلا aمQه_يSلSع _تSبQرaض )SنوaدSت_عSي اوaناSكSو ا_وSصSع اSمQب SكQلSذ ®قSح Qر_يSغQب SءاSيQب_نSأ_لا Sنوaلaت_قSيSو QهOللا QتاSيآQب Sنوaرaف_كSي اوaناSك _مaهOنSأQب

112 )

“Mereka itu ditimpa bencana kehidupan dimana saja mereka berada , kecuali dengan tali (Agama) Allah dan tali (perdamaian) manusia ; dan mereka kembali dengan mendapat kemurkaan dari Allah serta ditimpa kemiskinan . Demikian itu, karena mereka kafir akan

(14)

“Bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah kejelekan dengan amal yang baik sehingga amal kebaikan itu akan menghapus dosa kejelekan , serta pergaulilah manusia dengan akhlak pergaulan yang baik “. (H.R. Ath

Thabrany dari Abi Dzar)

Dakwah juga bertujuan merubah keadaan serba sekuler dan materialistis menuju keadaan Islami yang penuh ridla Allah Swt. Dari suasana kepelajaran yang gelap menuju terang benderang . Disamping sudah barang tentu merupakan upaya menghidupkan dan menyempurnakan kualitas kemanusiaan.

)QديQمSح_لا QزيQزSع_لا QطاSرQص ىSلQإ _مQه~بSر Qن_ذQإQب Qرو نلا ىSلQإ QتاSمaل ظلا SنQم SساOنلا SجQر_خaتQل Sك_يSلQإ aهاSن_لSز_نSأ ¤باSتQك رلا

1 )

“Alif laam raa. (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin

Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji”. (Q.S. Ibrahim : 1).

)‘نيQح ىSلQإ ¤عاSتSمSو °رSقSت_سaم Qض_رSأ_لا يQف _مaكSلSو °وaدSع ‘ض_عSبQل _مaكaض_عSب اوaطQب_ها SلاSق

24 )

“Wahai orang yang beriman, sambutlah panggilan Allah dan Rasul-Nya apabila ia memanggil kamu kepada apa-apa yang menghidupkan kamu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya hanya

kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Q.S. Al Anfaal : 24 ) .

Dengan memperhatikan seruan Allah dan Rasul-Nya ( Muhammad Saw) , yang kemudian dengan penuh kesadaran mengamalkannya, maka para pelajar dan umat pada umumnya diharapkan dapat memenuhi fungsi hidup yang sebenarnya, mengabdi kepada Allah semata.

)Qنوaدaب_عSيQل اOلQإ Sس_نQإ_لاSو OنQج_لا aت_قSلSخ اSمSو

56 )

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (Q.S. Adz-Dzariyat : 56) .

Mereka itu “orang-orang besar” , penuh kebaikan . Dengan ciri khusus : berakhlak mulia dan bermanfa’at bagi sesama pelajar dan masyarakatnya.

)¤ريQبSخ ¤ميQلSع SهOللا OنQإ _مaكاSق_تSأ QهOللا Sد_نQع _مaكSمSر_كSأ OنQإ اوaفSراSعSتQل SلQئاSبSقSو اkبوaعaش _مaكاSن_لSعSجSو ىSث_نaأSو ‘رSكSذ _نQم _مaكاSن_قSلSخ اOنQإ aساOنلا اSه يSأاSي

13 )

Hai manusia, sesungguhnya kami menjadikan kamu dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu berkenal-kenalan . Sesungguhnya orang yang termulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa . Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Al Hujurat :13) .

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling baik (mulia) akhlaknya”.

(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi ) .

سانلل مهئفنأ سانلا ريخ

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat (berjasa) bagi sesamanya “ .

(H.R. Jaabir) .

5.4. LINGKUNGAN DAKWAH

(15)

yang khas, berwujud kepribadian Islam dan masyarakat Islam . Sebuah kepribadian yang terpilih dan masyarakat yang utama. Itu karena sikap berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar telah menjadi budaya pelajar tersebut, perseorangan maupun kolektif.

)SنوaدQباSع aهSل aن_حSنSو kةSغ_بQص QهOللا SنQم aنSس_حSأ _نSمSو QهOللا SةSغ_بQص

138 )

“Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah ? Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah”.

(Q.S. Al Baqarah : 138 ).

Pribadi demikian, bila mendapatkan tantangan akan menyambutnya dengan jiwa yang tenang. Bagi mereka tantangan justru semakin memperteguh iman dan keta’atan.

)اkميQل_سSتSو اkناSميQإ اOلQإ _مaهSداSز اSمSو aهaلوaسSرSو aهOللا SقSدSصSو aهaلوaسSرSو aهOللا اSنSدSعSو اSم اSذSه اوaلاSق SباSز_حSأ_لا SنوaنQم_ؤaم_لا ىSأSر اOمSلSو

22 )

“Dan tatkala orang-orang mu’min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah

dan Rasul-Nya , yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan” . (Q.S. Al-Ahzab : 22 ) .

Karakteristik pribadi pilihan ini, dengan jelas telah digambarkan oleh Allah dan Rasul-Nya . Bagaimana menghadapi musuh dalam medan juang, bagaimana melihat persoalan hidup dan mati, dan bagaimana seharusnya menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan. Apapun persoalannya, tidak akan menjadikan mereka mundur kalau Aqidah dan Agama Allah menjadi taruhannya, sekalipun itu harus ditegaskan dihadapan seorang penguasa yang lalim.

)ىkدaه _مaهاSن_دQزSو _مQه~بSرQب اوaنSماSء ¤ةSي_تQف _مaهOنQإ ~قSح_لاQب _مaهSأSبSن Sك_يSلSع صaقSن aن_حSن 13

بSر اSن بSر اوaلاSقSف اوaماSق _ذQإ _مQهQبوaلaق ىSلSع اSن_طSبSرSو (

)اkطSطSش اkذQإ اSن_لaق _دSقSل اkهSلQإ QهQنوaد _نQم Sوaع_دSن _نSل Qض_رSأ_لاSو QتاSوSمOسلا

14 )

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka yang sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya. Dan kami beri tambahan petunjuk kepadanya . Dan Kami telah meneguhkan hati (keimanan) mereka tatkala mereka berdiri (di hadapan Raja Dikyanus yang kejam itu) lalu mereka itu berkata : “Tuhan kami

adalah Tuhan (yang menciptakan) ruang angkasa dan bumi , Kami sekali-kali tidak menyeru (menyembah) Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami (jika melakukan yang demikian) sudah mengucapkan perkataan yang jauh menyimpang dari kebenaran.”

(Q.S. Al Kahfi ayat 13-14 )

Namun juga tidak lupa daratan , jika mendapatkan kemenangan. Karena kemenangan baginya adalah kemenangan tauhid atas syirik, kemenangan yang haq atas yang bathil, kemenangan “Kalimatullah” atas thaghut, kemenangan Islam atas ideologi , isme dan ajaran-ajaran lain.

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk

agama berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah

ampun kepada-Nya. Sesungguhnya , Dia adalah Maha Penerima Taubat”.

(Q.S.Al-Nashr : 1-3).

(16)

يQف _مaهاSميQس اkناSو_ضQرSو QهOللا SنQم اkل_ضSف SنوaغSت_بSي اkدOجaس اkعOكaر _مaهاSرSت _مaهSن_يSب aءاSمSحaر QراOفaك_لا ىSلSع aءاOدQشSأ aهSعSم SنيQذOلاSو QهOللا aلوaسSر ¤دOمSحaم QهQقوaس ىSلSع ىSوSت_ساSف SظSل_غSت_ساSف aهSرSزآSف aهSأ_طSش SجSر_خSأ ‘ع_رSزSك QليQج_نQإ_لا يQف _مaهaلSثSمSو QةاSر_وOتلا يQف _مaهaلSثSم SكQلSذ Qدوaج سلا QرSثSأ _نQم _مQهQهوaجaو

)اkميQظSع اkر_جSأSو kةSرQف_غSم _مaه_نQم QتاSحQلاOصلا اوaلQمSعSو اوaنSماSء SنيQذOلا aهOللا SدSعSو SراOفaك_لا aمQهQب SظيQغSيQل SعاOر زلا aبQج_عaي

29 )

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi mereka berkasih sayang sesamanya. Kamu lihat, mereka

ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaannya. Tanda-tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat mereka dalam Taurat dan

sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya. Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat , lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak

menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjadikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan ‘amal yang saleh di

antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Q.S. Al Fath : 29).

Sebuah lingkungan dakwah , yang laksana bangunan indah lagi kokoh, dimana bagian yang satu dengan yang lain saling menguatkan.

“Orang Mukmin satu dengan yang lain itu laksana bangunan yang kokoh dimana bagian yang satu dengan yang lain saling menguatkan”.

(H.R. Syaikhoni dari Abu Musa).

Lingkungan dakwah semacam itu, senantiasa menumbuhkan kesadaran akan posisi pelajar dan ummat Islam umumnya secara pribadi maupun sebagai kelompok di hadapan Allah, sehingga dimungkinkan tumbuhnya manusia-manusia pilihan, pelajar-pelajar teladan dan umat yang berkeseimbangan , yang senantiasa menegakkan keadilan dengan berpedoman pada “Risalah” .

SمSل_عSنQل اOلQإ اSه_يSلSع Sت_نaك يQتOلا SةSل_بQق_لا اSن_لSعSج اSمSو اkديQهSش _مaك_يSلSع aلوaسOرلا SنوaكSيSو QساOنلا ىSلSع SءاSدSهaش اوaنوaكSتQل اkطSسSو kةOمaأ _مaكاSن_لSعSج SكQلSذSكSو SهOللا OنQإ _مaكSناSميQإ SعيQضaيQل aهOللا SناSك اSمSو aهOللا ىSدSه SنيQذOلا ىSلSع اOلQإ kةSريQبSكSل _تSناSك _نQإSو Qه_يSبQقSع ىSلSع aبQلSق_نSي _نOمQم SلوaسOرلا aعQبOتSي _نSم

)¤ميQحSر ¤فوaءSرSل QساOنلاQب

143 )

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (Umat Islam) , umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)

menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (Q.S. Al-Baqarah : 143).

5.5 TANTANGAN DAKWAH

Kehidupan dakwah, tidak akan lepas dari ujian dan cobaan, baik dari dalam maupun dari luar, sebagai makhluk dakwah apapun tantangannya seorang pelajar harus siap menghadapi. Dalam hal ini ketangguhan, kesabaran, ketrampilan, dan kedisplinan kelompok atau jamaah yang tangguh sangat dituntut.

)ملا 1 )SنوaنSت_فaي اSل _مaهSو اOنSماSء اوaلوaقSي _نSأ اوaكSر_تaي _نSأ aساOنلا SبQسSحSأ ( 2

اوaقSدSص SنيQذOلا aهOللا OنSمSل_عSيSلSف _مQهQل_بSق _نQم SنيQذOلا اOنSتSف _دSقSلSو (

)SنيQبQذاSك_لا OنSمSل_عSيSلSو

3 )

(17)

orang-orang sebelum mereka supaya Allah mengetahui orang-orang-orang-orang yang benar-benar dan mengetahui orang-orang yang dusta (dengan terang dan nyata)”Q.S Al-Ankabut: 1-3

Dengan kesadaran yang sangat mendalam, sebagai jundu Allah ( tentara Allah) kita harus siap dengan cobaan yang akan dihadapi. Cobaan tidak hanya dari luar, dari dalam keluarga pun akan terjadi.

)¤ميQحSر ¤روaفSغ SهOللا OنQإSف اوaرQف_غSتSو اوaحSف_صSتSو اوaف_عSت _نQإSو _مaهوaرSذ_حاSف _مaكSل ا¿وaدSع _مaكQداSل_وSأSو _مaكQجاSو_زSأ _نQم OنQإ اوaنSماSء SنيQذOلا اSه يSأاSي

14 )

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Attaghobun: 14)

SنQم SكSءاSج يQذOلا Sد_عSب _مaهSءاSو_هSأ Sت_عSبOتا QنQئSلSو ىSدaه_لا Sوaه QهOللا ىSدaه OنQإ _لaق _مaهSتOلQم SعQبOتSت ىOتSح ىSراSصOنلا اSلSو aدوaهSي_لا Sك_نSع ىSض_رSت _نSلSو )‘ريQصSن اSلSو ®يQلSو _نQم QهOللا SنQم SكSل اSم Qم_لQع_لا

120 )

“Orang-orang yahudi dan nasrani tiada suka kepadamu, kecuali jika kamu turut kepada mereka. Katakanlah, sesungguhnya, petunjuk Allah adalah sebenarnya petunjuk. Sungguh,

jika kamu mendapat pengetahuan, tak ada lagi wali dan penolongmu dari (siksa) Allah” (QS.Al-Baqoroh:120)

)¤نيQبaم °وaدSع _مaكSل aهOنQإ SناSط_يOشلا اوaدaب_عSت اSل _نSأ SمSداSء يQنSباSي _مaك_يSلQإ _دSه_عSأ _مSلSأ 60

)¤ميQقSت_سaم ¤طاSرQص اSذSه يQنوaدaب_عا QنSأSو ( 61

OلSضSأ _دSقSلSو (

)SنوaلQق_عSت اوaنوaكSت _مSلSفSأ اkريQثSك ا¿لQبQج _مaك_نQم

62 )

“Tiadalah Aku janjikan kepadamu,hai anak Adam, bahwa janganlah kamu sembah syethan, karena ia musuh nyata bagimu, Kamu sembahlah Aku (Allah)! Inilah jalan yang lurus, Sesungguhnya syethan itu menyesatkan banyak makhluk diantara kamu, tiadalah kamu

memikirkan? (QS Yasiin: 60-62)

Di dalam menghadapi cobaan, Allah dengan tegas memberikan deskripsi sikap kepada hamba-Nya, Agar mereka tidak terlena dan putus asa dalam menghadapinya.

_لSهSف ¤غاSلSب ‘راSهSن _نQم kةSعاSس اOلQإ اوaثSب_لSي _مSل SنوaدSعوaي اSم Sن_وSرSي Sم_وSي _مaهOنSأSك _مaهSل _لQج_عSت_سSت اSلSو Qلaس رلا SنQم Qم_زSع_لا وaلوaأ SرSبSص اSمSك _رQب_صاSف )SنوaقQساSف_لا aم_وSق_لا اOلQإ aكSل_هaي

35 )

“Maka sabarlah kamu (Muhammad), sebagaimana telah sabar orang-orang yang mempunyai kemauan di atara rasul-rasul, dan janganlah kamu minta disegerakan (siksa) untuk mereka. Seolah-olah mereka pada hari (siksa) yang dijanjikan kepada mereka, tiada

diam (di dunia), melainkan sesaat dari siang hari. (Inilah) yang disampaikan (kepada mereka), kecuali kaum yang fasik”. (QS Al-Ahqaf: 35)

)اkعيQمSج اوaرQف_نا QوSأ ‘تاSبaث اوaرQف_ناSف _مaكSر_ذQح اوaذaخ اوaنSماSء SنيQذOلا اSه يSأاSي

71 )

“Hai orang-orang yang beriman, waspadalah kamu (terhadap musuhmu) dan keluarlah kamu (memerangi mereka) dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah kamu dengan satu

kelompok” (QS. Annisa: 71)

Seiring perkembangan zaman maka cobaan pun semakin meluas, baik meliputi tantangan masa depan maupun tantangan ilmu pengetahuan yang membutuhkan perhatian, oleh sebab itu, sudah semestinya jika pelajar-pelajar Islam harus membekali dirinya dengan kekuatan ilmu (quwatul ilmi).

)‘ناSط_لaسQب اOلQإ Sنوaذaف_نSت اSل اوaذaف_ناSف Qض_رSأ_لاSو QتاSوSمOسلا QراSط_قSأ _نQم اوaذaف_نSت _نSأ _مaت_عSطSت_سا QنQإ Qس_نQإ_لاSو ~نQج_لا SرSش_عSماSي

33 )

“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu kuasa menembus jurusan-jurusan langit dan bumi, tembuslah! (akan tetapi) kamu tidak akan menembusnya, kecuali dengan kekuatan”

(18)

Dalam memperoleh kekuatan guna menghadapi dan mengatasi berbagai cobaan dan tantangan, Allah pun memberikan Irsyadah (petunjuk) kepada hamba-Nya

)اkدوaه_شSم SناSك Qر_جSف_لا SناSء_رaق OنQإ Qر_جSف_لا SناSء_رaقSو Qل_يOللا QقSسSغ ىSلQإ Qس_مOشلا QكوaلaدQل SةاSلOصلا QمQقSأ 78

SكSل kةSلQفاSن QهQب _دOجSهSتSف Qل_يOللا SنQمSو(

)اkدوaم_حSم اkماSقSم Sك بSر SكSثSع_بSي _نSأ ىSسSع 79

اkناSط_لaس Sك_نaدSل _نQم يQل _لSع_جاSو ‘ق_دQص SجSر_خaم يQن_جQر_خSأSو ‘ق_دQص SلSخ_دaم يQن_لQخ_دSأ ~بSر _لaقSو( )اkريQصSن

80 )

”Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh disaksikan ( oleh Malaikat). Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajjud sebagai ibadah tambahan. Mudah-mudahan

Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji.

Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”

(QS Al-Isro: 78-80)

5.6 METODE DAKWAH

Dalam melakukan dakwah, terutama bagi pelajar, ada beberapa metode yang dapat dipertimbangkan. Namun pada prinsipnya dakwah hendaklah disesuaikan dengan kapasitas berfikir obyek dakwah.

aمSل_عSأ SوaهSو QهQليQبSس _نSع OلSض _نSمQب aمSل_عSأ Sوaه SكOبSر OنQإ aنSس_حSأ SيQه يQتOلاQب _مaه_لQداSجSو QةSنSسSح_لا QةSظQع_وSم_لاSو QةSم_كQح_لاQب Sك~بSر QليQبSس ىSلQإ )SنيQدSت_هaم_لاQب

125 )

“Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik, dan bertukar fikirlah dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya tuhanmu lebih mengetahui siapa yang

terpimpin”( QS An-nahl: 125 )

“Kami diperintahkan supaya berbicara (berdakwah) kepada manusia menurut kadar akal kecerdasan mereka masing-masing” (HR Muslim).

Kandungan Firman Allah di atas memberikan deskripsi (gambaran) tentang shiagu ad-dakwah (bentuk dakwah) yang mutanawiah (bermacam-macam), sebagai berikut:

USLUUB ( GAYA ) ARAHAN

Golongan pelajar, masyarakat cendekiawan, cinta kepada kebenaran, berfikir secara kritis, cepat dan dapat menangkap arti persoalan Didasarkan pada alasan dalil dan hujjah yang dapat diterima oleh kekuatan akal

Golongan pelajar , masyarakat awam, belum dapat berfikir secara kritis, belum dapat menangkap pengertian yang tinggi dari persoalan.

Berupa anjuran dan didikan yang baik-baik dengan ajaran-ajaran yang mudah difahami

(19)

kedua gaya di atas.

Berupa bertukar fikiran guna mendorong mereka agar dapat berfikir secara sehat dan baik

Shigotul ukhro: رخلا ةغيص  Uswatun Hasanah

ةنسحلا ةوسء  Lisanul Haal لاحلا ناسل

Menjadi teladan atau contoh bagi masyarakat dan pelajar

Berupa jujur, sopan. amanah

Ucapan yang langsung diterapkan dengan kerja

Bentuknya: Tidak akan berbunyi, “ Kamu harus mengerjakan ini dan itu!. Tetapi akan berbunyi,

“ Mari kita bersama-sama melakukan ini, dan aku memulainya”

Metode dakwah tersebut, dapat dilakukan binafsi (sendiri) atau jamaah (kelompok). Firman Allah Dalam QS As-Saba’: 46,

اوaرOكSفSتSت Oمaث ىSداSرaفSو ىSن_ثSم QهOلQل اوaموaقSت _نSأ ‘ةSدQحاSوQب _مaكaظQعSأ اSمOنQإ _لaق

“…Hanya satu (perkara) yang hendak ku-wasiatkan kepadamu, (yaitu) supaya engkau menegakkan agama Allah, berdua-dua atau sendiri sebatangkara…”

Dalam dakwah, hendaklah dilakukan dengan penuh semangat dan kesungguhan hati, tanpa menghiraukan berat-ringannya medan.

)SنوaمSل_عSت _مaت_نaك _نQإ _مaكSل ¤ر_يSخ _مaكQلSذ QهOللا QليQبSس يQف _مaكQسaف_نSأSو _مaكQلاSو_مSأQب اوaدQهاSجSو اkلاSقQثSو اkفاSفQخ اوaرQف_نا

41 )

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu

jika kamu mengetahui”. (QS.At-taubah: 41)

Agar pesan dakwah yang disampaikan selalu aktual dan dapat memberi kejelasan akan pengertian Islam yang benar, sehingga dapat menjadi Syifa (obat) bagi jamaah yang tengah membutuhkan penawar, penyejuk hati dan pelita hidup di tengah perkembangan zaman, maka setiap pelajar (Jundi IPM) dan Umat Islam pada umumnya sebagai subjek dakwah dituntut untuk senantiasa memperdalam pengetahuan dan melengkapi keterampilannya dalam berdakwah fi sabilillah. Dengan demikian diharapkan dalam menjalankan amalu ad-dakwah (tugas dakwah),dapat benar-benar mampu menyampaikan pesan-pesan Islam kepada objek dakwah dengan penuh kebijaksanaan dan keberanian.

اهيلع 1لضي ام'نإف 'لض نمو هسفنل يدتهي ام'نإف ىدتها نمف مك!بر نم 1قحلا مكءاج دق سا'نلا اه1يأاي لق )Sليكوب مكيلع انأ امو

108 )

“Katakanlah, inilah jalan (agama)ku. Aku dan umat yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah (keterangan) yang nyata. Dan Maha Suci Allah, dan aku

(20)

Berdakwah merupakan tugas yang sangat mulia, tetapi dakwah tidak akan berjalan (stagnan) jika tidak ada sarana dan sistem (metodologi) yang yang mendukungnya. Selain kedua hal di atas dakwah juga didukung dengan situasi yang mendukungnya. Anis matta (Menikmati Demokrasi. 2002: 2) menyebutnya sebagai majelis ilmu, artinya dalam melakukan dakwah kita harus memperhatikan keimanan dan keilmuan sebagai modal untuk kekuatan dan keberhasilan dalam berdakwah yaitu dengan mengadakan kelompok-kelompok kecil untuk menambah keilmuan dan ketaqwaan.

Sesungguhnya, bukan hanya kita, para da'i, yang perlu berhenti. Para pelaku bisnis pun memiliki kebiasaan itu. Orang-orang yang mengurus dunia itu memerlukannya untuk menata ulang bisnis mereka. Mereka menyebutnya penghentian. Tapi, sahabat-sahabat Rosulullah yaitu generasi pertama yang telah mengukir kemenangan-kemenangan dakwah dan kaenanya behak meletakan kaidah-kaidah dakwah- menyebutnya majelis Iman. Maka Ibnu Mas'ud bekata, " Duduklah besama kami, biar kita beiman sejenak"

Majelis iman diperlukan untuk beberapa hal. Pertama; untuk memantau keseimbangan antara berbagai perubahan pada lingkungan strategis dengan kondisi internal dakwah seta laju pertumbuhannya. Yang ingin dicapai dari upaya ini adalah memperbaharuidan mempertajam orientasi kita;melakukan penyelarasan dan penyeimbang berkesinambungan antara kapasitas internal dakwah, peluang yang disediakan lingkungan eksternal,dan target-targe yang dapat kita raih.

Kedua, untukmengisi ulang hati kita dengan energi baru sekaligus membersihkan debu-debu yang melekat padanya selama menapaki jalan dakwah. Yang hendak diraih dalam upaya ini adalah; memperbaharui komitmen dan janjisetia kita kepada Allah SWT. bahwa kita akan tetap teguh memegang janji itu; bahwa kita akan setia memikul baban amanahdakwah ini; bahwa kita akan tetaptegar menghadapi semua tantangan;bahwa yang kita harap darisemuaini hayalar ridhoNya.

Maka majelis Iman adalah tempat kita berkumpul untuk mengisi hati dengan energi yang teripta dari kesadaran baru, semangat baru, tekad baru, harapan baru, dan keberanian baru.

Karena itu,majelis iman harus menjadi tradisi yang semakin kita butuhkan ketika perjalanan dakwah sudahmaki jauh, yaitu:

1. Tahap demi tahap dari keselruhan marhalah yang kita tetapkan dalam grand strategi dakwah perlahan-lahan kita lalui. Dari perekrutan dan pengaderan qiyadah dan jundiyah dakwah yang kita siapkan untuk memimpin umat meraih kejayaan kembali, kemudian melakukan mobilisasi social untuk menyiapkan dan mengkondisikan umat untuk bangkit. Maka dibutuhkan sarana untuk melakukan mobilisasi.

(21)

sama besarnya. Dan apa yang dituntut dari kita, kaum da'I adalah melakukan pengadaptasiaan, penyelarasaan, dan penyeimbang, dan pada waku yang sama meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan momentum.

3. Adanya seleksi dari Allah SWT. secara kontinyu sehingga banyak duat yang berguguran, juga banyak yang berjalan tertatih-tatih.

(22)

1

3

2 4

7 5

6

SKEMA SISTEM DAKWAH DI KALANGAN PELAJAR

PROSES

In Put Out Put

Anggota Simpatisan Dai

Pendidikan Pelajar

(Dakwah sehari-hari)

KETERANGAN:

: Pengelola

: Peserta : Garis Alir 1. Masa Bimbingan

2. Pekan Dakwah 3. Masa Pembekalan 4. Pengajian

(23)

KOMUNITAS DAKWAH

D A I

HUBUNGAN ANTAR SUB SISTEM DALAM SISTEM DAKWAH

DI KALANGAN PELAJAR

Pola Dakwah I Pola Dakwah II

Keseluruhan SDP ini, merupakan upaya mendukung penegasan Khittah Perjuangan IPM untuk “ Mempersatukan pelajar Islam dengan membina kesatuan Aqidah serta mempersiapkan kader-kader Muhammadiyah sebagai subjek dan aktivis dakwah”, sehingga lebih memperlancar tercapainya maksud dan tujuan IPM, sebagai termaktub dalam Anggaran Dasar.

Masa Pem-bekalan

Pekan Dakwah

Masa Bim-bingan

Penga-jian Latihan

Da’I II

(24)

BAB VI

POLA DAKWAH KESATU

6.1 POLA DAKWAH I

6.1.1 (Pengantar)

• Pola Dakwah Kesatu adalah Pola Dakwah di kalangan pelajar yang diselenggarakan satuan waktu tertentu, untuk merangsang, membina, dan memantapkan perilaku dakwah bagi pelajar.

• Bentuk Pembinaan

Pola Dakwah I diselenggarakan dalam empat usluub (Model) kegiatan, meliputi:

o Masa Bimbingan

o Pekan Dakwah

o Masa Pembekalan

o Pengajian

Penjelasan

MASA BIMBINGAN 1. Tujuan

 Umum: Memberikan suatu bentuk pembinaan awal untuk menumbuhkan perilaku (dakwah) Islam yang diharapkan membawa kepada situasi kehidupan/ pergaulan yang berdasar pada Hayatul Islami (kehidupan Islami).

 Khusus:

 Menggembirakan calon anggota/ simpatisan IPM dalam berperilaku (dakwah) Islami

 Memperkenalkan Muhammadiyah, Ortom dan gerakannya secara global serta memperkenalkan secara lebih khusus IPM sebagai organisasi yang menghimpun seluruh Pelajar Muhammadiyah. Sehingga menumbuhkan semangat untuk menggapai maqoshidu IPM (tujuan) dan fahman Islam sebagai mana fahman Muhammadiyah.

 Memberikan media latihan bagi pimpinan IPM dan atau Dai’ pelajar dalam memimpin anggota atau simpatisannya, sehingga dapat lebih menghayati makna berorganisasi dan berjuang fi sabilillah.

2. Target

(25)

Mengenal tokoh-tokoh Muhammadiyah dan ortom-ortomnya terutama IPM serta tokoh mansyarakat dalam lingkungan.

Mengenal perilaku islami sehingga menimbulkan gairah untuk melaksanakannya.

Mengerti dan memahami system study yang diberlakukan di sekolah ( Khusus Ranting).

Adanya pendataan mengenai bakat, minat, dan pengajian.

Adanya gambaran personalia yang diharapkan dapat dicalonkan sebagai pimpinan pada periode berikutnya.

3. Jenis Kegiatan/ Materi ( Al-madah)/ Paket A. Jenis Kegiatan

o Lomba

o Pemberian Materi

o Muhasabah (renungan)

B. Jenis Materi ( Anwau Ad-dirosah)

 Al-Islam

 Dienul Islam

 Aqidah Islam

 Ibadah Praktis ( Sesuai Himpunan Putusan Tarjih)  Adab Pergaulan Islami

 Ke-Muhammadiyah-an

Mengenal Muhammadiyah Mengenal IPM

Mengenal IPM Ranting/ kelompok

 Wawasan Almamater

 Mengenal Almamater

 Sistem Pendidikan di Sekolah

 Tata cara Mengenakan Busana Muslim (Tsiyabul Muslim) /Seragam Muslim

C. Paket

 Personal Introduction

 Menyanyi

 Forum Ukhuwah

 Bakti Sosial

 Pengisian Angket

 Dll. Disesuaikan dengan peserta

4. Methode dan Teknik

(26)

Ceramah Dialog

Curah pendapat (Brainstorming) Game (Ice Breaker)

Pemberian Tugas Kunjungan/ Silaturahmi Praktek Langsung 5. Mumtahanun ( Peserta )

 Seluruh siswa baru Sekolah Menengah Muhammadiyah Tingkat Pertama/ Atas.

 Calon anggota/ Simpatisan IPM 6. Waktu Penyelenggaraan

 Masa Bimbingan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru bagi ranting dan waktu yang memungkinkan bagi kelompok, dengan lama 5-7 hari berturut-turut.

 Empat hari pertama diselenggarakan di Ranting/ kelompok.

 Hari ke-5 dan seterusnya, sampai dengan peresmian anggota dan penutupan, diselenggarakan di Cabang/ Daerah

 Setiap hari digunakan waktu 6-9 jam efektif 7. Tempat

 Dalam ruang tertutup : Masjid, Ruang kelas, Aula, Dll  Dalam ruang terbuka : Lapangan, Perbukitan, Dll

8. Lingkungan dan Suasana

Lingkungan dan suasana pelaksanaan acara Masa Bimbingan diusahakan mendukung pencapaian tujuannya, yaitu Biiatu wa hawlau Al-Islami (Lingkungan dan suasana Islami)

9. Pengorganisasian

 Penanggung jawab : Pimpinan Cabang/ Daerah ( sikon)

 Pengelola : Team murrobi'(Fasilitator Dakwah) yang ditsabitkan (ditetapkan) oleh Pimpinan Cabang/ Daerah

 Pelaksana : Pimpinan Ranting/ Kelompok

10. Follow up/ Tindak lanjut

 Pimpinan Ranting/ Kelompok

Mempersiapkan program-program yang akan melibatkan anggota baru dan segera melaksanakannya setelah Masa Bimbingan selesai. Misal: Pembentukan kelompok-kelompok pengajian, minat, dan belajar, mengadakan TM I, Diskusi I, Latihan dakwah I, atau Pekan Dakwah.

(27)

Mengikuti kelompok-kelompok pengajian, minat, dan belajar, mengikuti TM I, Diskusi I, LD I atau Pekan Dakwah.

6.2 PEKAN DAKWAH

1. Tujuan

 Umum : Memberikan suatu bentuk pembinaan dan rangsangan (syiar) untuk menumbuhkan perilaku (dakwah) Islam yang diharapkan membawa kepada ahwalu al-hayat (situasi kehidupan)/ pergaulan yang dasarkan pada Hayatu al-Islami.

 Khusus :

 Mengembirakan dan merangsang anggota dan atau simpatisan dalam berperilaku ( dakwah) Islam.

 Memperkenalkan Muhammadiyah dan Ortomnya hingga menimbulkan hasrat untuk memahami Islam sebagaimana faham Muhammadiyah dengan harapan selanjutnya menjadi anggota Muhammadiyah.

 Memberikan wasilah (media) latihan bagi Pimpinan IRM dan atau Dai’ Pelajar dalam memimpin anggota dan atau simpatisan untuk mewujudkan Ahwalu Al-Islami (suasana Islam) pada Lingkungannya.

2. Target

Saling mengenal sesama peserta, hingga memungkinkan terbinanya Ukhuwah Islamiyah

Mengenal tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Ortomnya serta tokoh masyarakat setempat.

Mengenal sisi kehidupan dan perilaku Islami, hingga timbul gairah untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkannya.

Adanya pendataan peserta mengenai bakat, minat, hobby, dan cita-cita, dsb. Terbentuknya kelompok-kelompok pengajian, minat ,dan belajar.

Adanya gambaran personalia yang diharapkan dapat dicalonkan sebagai pimpinan.

3. Jenis Kegiatan/ Materi ( Al-madah)/ Paket A. Jenis Kegiatan

o Lomba

o Pameran

o Ceramah dan Diskusi

(28)

o Bakti Sosial

o Wisata dakwah /Mukhoyyam Ad-dakwah

o Muhasabah (renungan)

4. . Methode dan Teknik

Silaturrohim/ Kunjungan

Ceramah, Diskusi, Dialog, Ice breaker, Brainstorming Pemberian Tugas

Praktek langsung 5. Mumtahanun ( Peserta )

 Anggota Ikatan Remaja Muhammadiyah

 Simpatisan IPM

6. Waktu Penyelenggaraan

Waktu penyelenggaraan Pekan Dakwah sesuai dengan kebutuhan, dan diharapkan bertepatan dengan suatu momen tertentu, seperti hari-hari besar Islami, Hari besar nasional, Dll

7. Tempat

 Dalam ruang tertutup: Masjid, Ruang kelas, Aula, Dll  Dalam ruang terbuka: Lapangan, Perbukitan, Dll 8. Lingkungan dan Suasana

Lingkungan dan suasana pelaksanaan acara Pekan Dakwah diusahakan mendukung pencapaian tujuannya, yaitu Biiatu wa hawlau Al-Islami (Lingkungan dan suasana Islami)

9. Pengorganisasian

 Penanggung jawab : Pimpinan IPM yang melaksanakan dalam wilayah kewenangannya

 Pengelola : Team murrobi (fasilitator dakwah) jika diperlukan, dan dapat dibentuk oleh Pimpinan yang menjadi penanggung jawab kegiatan Daerah

 Pelaksana : Panitia yang dibentuk oleh Pimpinan IRM yang dibentuk oleh penanggung jawab kegiatan

10. Follow up/ Tindak lanjut

 Penanggung jawab:

 Mendata Mumtahanun (peserta) Pekan Dakwah.  Monitoring pelaksanaan Follow up mumtahanun

 Peserta

 Membentuk kelompok- kelompok pengajian, minat, dan belajar.

(29)

6.3 MASA PEMBEKALAN

1. Tujuan

 Umum: Memberikan suatu bentuk pembinaan awal untuk menumbuhkan perilaku (dakwah) Islam yang diharapkan membawa kepada situasi kehidupan/ pergaulan yang berdasar pada Hayatul Islami (kehidupan Islami).

 Khusus:

 Menggembirakan calon anggota/ simpatisan IPM dalam berperilaku (dakwah) Islami

 Memperkenalkan Muhammadiyah, Ortom dan gerakannya secara global serta memperkenalkan secara lebih khusus IPM sebagai organisasi yang menghimpun seluruh Pelajar Muhammadiyah. Sehingga menumbuhkan semangat untuk menggapai maqoshidu IPM (tujuan) dan fahman islam sebagai mana fahman Muhammadiyah.

 Memberikan media latihan bagi pimpinan IPM dan atau Dai’ pelajar dalam memimpin anggota atau simpatisannya, sehingga dapat lebih menghayati makna berorganisasi dan berjuang fi sabilillah.

2. Target

Saling mengenal ( muta’arrifan) sesama peserta sehingga terbina Ukhuwah Islamiyah. Mengenal tokoh-tokoh Muhammadiyah dan ortom-ortomnya terutama IRM serta tokoh mansyarakat dalam lingkungan.

Mengenal perilaku islami sehingga menimbulkan gairah untuk melaksanakannya. Mengerti dan memahami system study yang diberlakukan di sekolah ( Khusus Ranting).

Adanya pendataan mengenal bakat, minat, dan pengajian.

Adanya gambaran personalia yang diharapkan dapat dicalonkan sebagai pimpinan pada periode berikutnya.

3. Jenis Kegiatan/ Materi ( Al-madah)/ Paket A. Jenis Kegiatan

o Pra pembekalan : Silaturrohim kepada Tokoh Muhammadiyah dan Ortomnya,

seperti Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, NA, IMM, IPM

o Pembekalan : Pemberian Materi

(30)

o Muhasabah (renungan)

B Jenis Materi ( Anwau Ad-dirosah) Marhalatu As-sanawiyah ( SLTP)

 Al-Islam

Dienul Islam Aqidah Islam

Ibadah Praktis ( Sesuai Himpunan Putusan Tarjih) Adab Pergaulan Islami

 Ke-Muhammadiyah-an Mengenal Muhammadiyah

Mengenal IPM

Mengenal IPM Ranting/ kelompok

 Pelajar dan Dunianya ( pasca SLTP)

 Profil Tholibu Al-Islami (Pelajar Islami)

 Informasi (khobar) pasca SLTP Sistem Pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU)

 Tata cara Mengenakan Busana Muslim (Tsiyabul Muslim) /Seragam Muslim

 Paket

 Lagu-lagu

 Membuat Makalah

 Bakti Sosial

 Dll ( Lihat Sikon)

 Materi Khusus

 Tadarrus/ Kajian Al-Quran  Kultum ba’da sholat wajib

 Orientasi

 Refleksi

 Pelatihan Khutbah

Marhalatu Al-‘aliyyah (SLTA)  Al-Islam

Dienul Islam Aqidah Islam

Ibadah Praktis ( Sesuai Himpunan Putusan Tarjih) Kilas Balik Perjuangan Rosulullah

(31)

Keorganisasian Kepemimpinan

 Pelajar dan Dunianya ( pasca SLTP)  Tarbiyatul Al-mihnah ( bimbingan karir)

 Kewiraswastaan

 Sekilas Perguruan Tinggi di Indonesia  Strategi Memasuki Perguruan Tinggi

 Paket

 Kreatifitas (permainan, simulasi dll)

 Membuat Makalah

 Bakti Sosial

 Dll ( Lihat Sikon)

 Materi Khusus

 Taddarus/ Kajian Al-Quran  Kultum ba’da sholat wajib  Orientasi

 Refleksi

 Pelatihan Khutbah

4. Methode dan Teknik

Ceramah, Dialog, Diskusi, Ice Breaker, Brainstorming Pemberian Tugas

Kunjungan/ Silaturahmi Praktek Langsung Muhassabah (renungan) 5. Mumtahanun ( Peserta )

 Seluruh anggota IPM Ranting yang telah selesai mengikuti Ujian Akhir SLTP/SLTA.  Calon anggota/ Simpatisan IPM

6. Waktu Penyelenggaraan

 Pra Pembekalan : Dilaksanakan dalam semester akhir sebelum pelaksanaan ujian akhir.

 Pembekalan : Dilaksanakan setelah ujian akhir dan diakhiri sebelum pengumuman kelulusan, selama 8 jam dalam 3 hari.

 Lomba : Dilaksanakan sebelum pembekalan.

7. Tempat

Referensi

Dokumen terkait

Baik informasi dimasa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), informasi saat ini (misalkan rencana kenaikan divident tahun ini), maupun informasi yang bersifat pendapat

Atas dasar kesimpulan di atas rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) berkembangnya jumlah wisatawan hendaknya dibarengi juga dalam hal pelayanan tenaga

seorang dokter menuliskan resep obat X dengan signa 4 tablet/1bulan, setelah dilakukan analisa oleh apoteker, berdasarkn literatur obat Cuma  boleh diberikan 1 tablet/ 1 bulan,

Menggunakan registrasi yang sudah ada yaitu kohort bayi dan balita, LB3 KIA dilaporkan setiap bulan kepada Kepala UPTD Puskesmas Yosomulyo dilanjutkan ke

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni, buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari

Sama halnya dengan DRH, WNW merasa ia adalah orang sunda karena keturunan Sunda (orang sunda genetik), bahasa sehari-hari yang digunakan untuk berkomunikasi

Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Perputaran Piutang (X1) yang diukur dengan formula tingkat perputaran Piutang, dan Perputaran Utang (X2) yang diukur dengan

Salah satu bentuk job redesign adalah job enrichment, dimana dengan meningkatkan tanggung jawab karyawan baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengontrolan pekerjaan, dan